Cairan yang mempermudah sperma bergerak dihasilkan oleh

Sistem ReproduksiArsya WildanRaina Putri NasuhaWidya CarakaYolanda TrianaXI MIA 3

Cairan yang mempermudah sperma bergerak dihasilkan oleh

Cairan yang mempermudah sperma bergerak dihasilkan oleh
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Kehamilan sesungguhnya adalah salah satu keajaiban. Proses di baliknya tak cuma mencakup seks yang menyenangkan, tetapi juga perjalanan dan kompetisi sperma yang penuh tantangan.

Bayangkan, sperma yang panjangnya hanya 0,065 mm harus berenang melalui cairan vagina yang asam dan mengalahkan kekuatan sel darah putih yang berpotensi membunuh.

Sperma harus lincah, berenang dengan cepat sekaligus tepat, menghindari jalan buntu sekaligus mengalahkan lebih dari 50 juta sperma lain.

Kemampuan sperma melalui berbagai rintangan itu membuat ilmuwan bertanya-tanya. Bagaimana caranya sel kecil itu bergerak cepat?

Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Kyoto University, University of York, University of Birmingham, dan University of Oxford menjawab pertanyaan besar itu.

Mereka melakukan riset dengan perangkat ketelitian tinggi dan menggunakan sejumlah simulasi untuk mengolah data besar gerak sperma yang diamati.

Hasil penelitian mengungkap, sperma cukup taktis dalam bergerak. Sel itu melakukan gerak ke belakang, samping, dan depan untuk mencapai tujuan dengan cepat.

Bagian ekor sperma berperan menggerakkan kepala ke samping dan depan untuk menciptakan arus kecil. Gerak ini memperkecil gesekan, membantu bergerak ke depan lebih cepat, sekaligus mencegah terjebak di sudut tertentu.

"Anda mungkin berasumsi bahwa gerakan sperma ini menciptakan efek yang tak diduga pada cairan sekitarnya, membuatnya justru kesulitan menentukan arah," kata Hermes Gadelha dari the University of York.

Namun yang terjadi sebaliknya. Gerak sperma itu justru menghasilkan pola aliran khas yang mempermudahnya bergerak.

Fungsi Kelenjar Prostat dan Cowper sangat penting sebagai organ alat reproduksi pria. Organ reproduksi pria dibagi ke dalam dua bagian, yaitu organ reproduksi internal yang meliputi testis, saluran pengeluaran saluran ejakulasi dan kelenjar kelamin. Bagian yang kedua dari organ reproduksi pria adalah organ reproduksi eksternal yang terdiri atas penis dan skrotum. Pada kelenjar kelamin, terdapat tiga jenis kelenjar. Selain kelenjar prostat dalam sistem reproduksi pria juga terdapat kelenjar vesikula seminalis dan kelenjar bulbouretralis atau yang juga dikenal dengan nama kelenjar cowper.

Cairan yang mempermudah sperma bergerak dihasilkan oleh
Cairan yang mempermudah sperma bergerak dihasilkan oleh
Kelenjar kelamin adalah organ kelamin yang dimiliki oleh pria dengan fungsi khusus menghasilkan cairan yang menjadi tempat untuk sperma bergerak. Cairan-cairan ini memiliki sifat tertentu yang mampu menjaga sel sperma tetap hidup. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar ini di kenal dengan sebutan air mani atau semen. Diketahui bahwa terdapat sekitar 60 sampai 100 juta sel sperma di dalam 1 ml air mani. pH air mani adalah 7,2 dan volumenya sekitar 3 sampai 5 ml dengan warna cairan antara putih susu hingga agak kekuningan.
Telah disebutkan bahwa pria memiliki tiga jenis kelenjar kelamin. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing kelenjar dan fungsinya.

Berikut adalah penjelasan mengenai Fungsi Kelenjar Prostat dan Cowper :

Vesikula Seminalis

Sepasang Kelenjar berbentuk seperti tabung yang berlekuk dan terletak di bagian belakang kantung kemih disebut sebagai vesikula seminalis. Vesikula Seminalis yang juga sering disebut dengan nama kantung mani ini memiliki panjang antara 5 sampai 10 cm. Dinding kantung mani dapat memproduksi cairan kental berwarna kekuningan yang merupakan zat makanan yang menjadi sumber energi untuk sel sperma.

Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar ini memiliki pH 7,3. Kira-kira 60% dari tbouotal volume sperma terbentuk dari vesikula seminalis. Kelenjar ini mengandung mukus,fruktosa, asam askorbat, protaglandin dan enzim pengkoagulasi. Kantung mani dan vas deferens serta kelenjar prostat menyatu membentuk saluran ejakulasi. Vas deferens merupakan saluran menyerupai tabung yang memiliki fungsi untuk menyalurkan sperma ke kantung mani.

Gangguan medis yang dapat terjadi pada Vesikula Seminalis:

  • Seminal vesikulitis atau spermatocystitis adalah inflamasi yang terjadi pada Vesikula Seminalis. Kondisi ini dapat terjadi karena infeksi bakteri. Gejalanya dapat berupa nyeri pada penis, skrotum dan perut bagian bawah. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan konsumsi antibiotik.

Kelenjar Prostat

 Kelenjar Prostat berada di bawah kandung kemih, melingkari bagian atas uretra. Tidak seperti vesikula yang jumlahnya sepasang, kelenjar prostat hanya terdapat satu buah saja. Kelenjar prostat mensekresikan suatu zat berupa cairan encer yang berwarna putih menyerupai susu hingga keabu-abuan. Cairan ini disekresikan melalui saluran ejakulasi untuk bersatu dengan cairan yang diproduksi oleh vesikula seminalis. Kelenjar prostat ini menyumbangkan sekitar 30% dari total volume air mani yang diproduksi. Cairan ini mengandung enzim antikoagulan, enzim proteolytic, asam sitrat yang menjadi nutrisi bagi sperma, kolesterol, fosfolipid dan garam. Cairan yang disekresikan oleh kelenjar prostat memiliki fungsi untuk menambah volume air mani yang dapat melindungi sperma dari tekanan pada uretra dan vagma.

Kelenjar prostat dapat berfungsi karena adanya androgen, yaitu merupan jenis hormon yang bertanggung jawab memberikan karakteristik jantan. Jenis androgen yang paling utama adalah testoterone yang sebagian besar diproduksi di testis. Metabolit testoteron inilah yang mendominasi pengaturan kelenjar prostat.

Kelenjar prostat memiliki ukuran yang kira-kira sebesar buah kenari. Kelejar prostat terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus posterior, lobus lateral, lobus anterior dan lobus medial. Kelenjar prostat juga bisa ditemukan pada sistem reproduksi pejantan hewan menyusui. Karakteristik fisika dan kimia kelenjar prostat berbeda-beda antar setiap spesies.

Kondisi Medis yang dapat terjadi pada Prostat:

  • Pembesaran prostat, yaitu pembesaran yang dapat terjadi pada bagian tengah dari kelenjar prostat dan biasanya di derita oleh pria yang berumur diatas 50 tahun. Adapun gejalanya antara lain adalah kesulitan ketika buang air kecil yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pembesaran prostat yang tidak ditangani dengan benar dapat menjadi penyebab munculnya kanker prostat.
  • Prostatitis, merupakan inflamasi pada kelenjar prostat. Inflamasi dapat terjadi akibat adanya infeksi. Pada beberapa kasus, prostatitis dapat diobati dengan penggunaan antibiotik.
  • Kanker prostat, merupakan jenis kanker yang sering ditemui pada kaum laku-laki, namun menurut riset, hanya satu dari 35 pria yang mati karena kanker prostat. Operasi, terapi hormon dan kemoterapi bisa dilakukan untuk menangani kanker prostat.

Terdapat sepasang kelenjar bulbouretralis atau kelenjar couper di bagian bawah kelenjar prostat. Saluran kelenjar cowper secara langsung menuju ke uretra. Pada manusia kelenjar ini merupakan kelenjar kecil yang ukurannya hanya sebesar kacang polong.

Fungsi Kelenjar Cowper

Kelenjar ini memproduksi cairan kental yang jernih dan bersifat basa ke dalam uretra. Hasil sekresi kelenjar ini berkontribusi sekitar 5% dari air mani. Cairan mukus jernih ini memiliki fungsi sebagai penetral urin asam yang tertinggal di dalam uretra dan juga berfungsi sebagai cairan lubrikasi pada uretra. Kelenjar cowper dapat ditemui hampir disemua mamalia jantan, namun tidak ditemui pada anjing.

Artikel biologi dan hormon lainnya

Kuantitas dan kualitas sperma berhubungan erat dengan kesuburan atau fertilitas pria. Jika sperma baik, maka peluangnya untuk bisa membuahi sel telur dan menghasilkan kehamilan, semakin besar. Yuk, cari tahu kriteria sperma yang baik dan cara mendapatkannya.

Mayoritas ketidaksuburan atau infetilitas pria disebabkan oleh gangguan fungsi organ reproduksi, sehingga sperma tidak memenuhi kriteria kesuburan pria menurut WHO (World Health Organization).

Jumlah, gerak dan bentuk. Sperma dihasilkan oleh buah zakar atau testis. Ketika seorang pria mengalami ejakulasi, maka sperma akan terdorong keluar. Dalam perjalanannya, sperma diberi cairan (semen) yang dihasilkan oleh kelenjar prostat dan kantung mani (vesika seminalis).  Selain sebagai penghantar sperma, cairan ini juga berfungsi mempertahankan kondisi asam basa agar sperma bisa melawan  keasaman vagina, serta sebagai sumber energi  bagi pergerakan dan kehidupan sperma.

Testis sendiri dikelilingi oleh kantung testis (scrotum) yang berfungsi sebagai pelindung testis, sekaligus sebagai tempat mengatur suhu testis. Suhu testis, idealnya harus lebih rendah daripada suhu tubuh, yakni sekitar 34 ÂșC, agar bisa menghasilkan sperma-sperma yang baik. Itu sebabnya, kantung testis  longgar agar testis bisa tergantung atau tidak melekat pada tubuh, berlekuk sehingga bisa membuang panas dengan mudah, serta  tipis.  

Untuk mengetahui kesuburan pria yang dikaitkan dengan kuantitas dan kualitas spermanya, maka pria yang bersangkutan akan diminta untuk menjalani serangkaian tes di laboratorium klinik kesuburan. Hasil tes tersebut, biasanya dibandingkan dengan kriteria kesuburan pria menurut WHO berikut: