Bolehkah minum susu saat hamil muda

Susu kental manis kerap dicampurkan ke berbagai makanan maupun minuman, dan menjadi sumber rasa manis yang disukai banyak orang, tak terkecuali ibu hamil. Namun seperti yang diketahui, kental manis adalah asupan tinggi gula yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berlebihan. Lantas apakah hal yang sama juga berlaku untuk ibu hamil?

Ibu hamil boleh minum susu kental manis asal tidak berlebihan

Ibu hamil boleh minum susu kental manis atau mencampurkannya ke makanan seperti roti ataupun martabak. Namun tentu saja tidak boleh berlebihan.

Pasalnya, kadar gula dalam asupan ini sangatlah tinggi. Bahkan, 30 ml susu kental manis saja sudah mengandung 15 gram gula.

Susu kental manis juga tinggi kalori, sehingga berisiko meningkatkan berat badan ibu hamil secara berlebihan.

Meski masih sering disebut sebagai susu, produk ini sebenarnya sudah tidak dikategorikan sebagai salah satu jenis susu. Secara resmi, penyebutannya pun telah diubah menjadi kental manis.

Kementerian Kesehatan RI sendiri telah mengumumkan agar masyarakat tidak lagi menganggap kental manis sebagai salah satu pilihan susu yang dikonsumsi dengan tujuan menjaga kesehatan.

Baca Juga

  • Berencana Hamil? Jangan Lupakan Makanan Penyubur Kandungan Ini
  • Sederet Manfaat Apel untuk Ibu Hamil, Dari Mencegah Sembelit Hingga Penyakit Jantung
  • Bolehkah Ibu Hamil Minum Es? Ketahui Mitos dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Dampak ibu hamil minum susu kental manis

Susu kental manis bisa picu kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil

Sesekali menikmati kental manis untuk memenuhi keinginan mengonsumsi makanan atau minuman manis memang tidak ada salahnya. Tapi ibu hamil perlu ingat untuk menahan diri.   

Terlalu banyak mengonsumsi gula saat hamil telah dikaitkan dengan meningkatnya berbagai risiko kesehatan di bawah ini:

1. Membuat ibu hamil kelebihan berat badan

Kenaikan berat badan selama hamil memang dianjurkan karena ini menunjukkan bahwa janin berkembang dengan baik. Namun jika berlebihan, hal ini tentu bisa tetap merugikan ibu maupun janin.

Diperkirakan sekitar 50% ibu hamil mengalami kenaikan berat badan berlebihan atau lebih tinggi dari anjuran normal. Padahal, bila berat badan naik terlalu banyak saat hamil, risiko komplikasi kehamilan juga akan meningkat.

Salah satu penyebab kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil adalah terlalu banyak mengonsumsi gula, termasuk yang terkandung pada kental manis.

2. Memicu diabetes gestasional

Ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi gula serta kurang makan sayur dan buah, berisiko mengalami diabetes gestasional.

Diabetes gestasional adalah kenaikan kadar gula darah yang terjadi saat hamil, pada orang yang sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes. Penyakit ini juga akan hilang pasca melahirkan.

Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai komplikasi kehamilan. Contohnya, makrosomia atau bayi lahir dengan berat badan sangat besar, gangguan pernapasan pada bayi, hingga cacat lahir.

3. Mengganggu fungsi otak anak kelak

Ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi gula, berisiko lebih tinggi melahirkan anak dengan fungsi kognitif yang rendah. Ini membuat anak memiliki ingatan dan kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih rendah daripada teman sebayanya.

Hal serupa juga dapat dialami oleh anak-anak yang mengonsumsi gula berlebihan sejak usia dini.

4. Meningkatkan risiko preeklampsia

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan naiknya tekanan darah. Kondisi ini bisa membahayakan ibu maupun calon buah hati.

Melansir dari penjelasan Ventura, Plows, dan Goran dalam artikelnya yang membahas seputar efek konsumsi gula pada kesehatan ibu hamil dan janin, disebutkan bahwa risiko preeklampsia akan meningkat pada ibu hamil yang sering mengonsumsi minuman manis.

Hal menarik yang perlu diketahui lainnya adalah risiko preeklampsia akibat konsumsi minuman manis makin tinggi pada ibu hamil yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 25.

5. Meningkatkan risiko obesitas pada anak

Terlalu banyak mengonsumsi gula selama hamil (termasuk dari minuman manis seperti kental manis) bisa meningkatkan risiko anak mengalami obesitas saat usia pertumbuhan.

Anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi gula berlebihan selama hamil, terbukti memiliki IMT yang lebih tinggi dibanding normal saat usia 2-4 tahun.

Minuman manis yang dikonsumsi terlalu banyak selama trimester kedua juga terbukti berhubungan dengan obesitas pada anak, termasuk tingginya IMT, kadar lemak tubuh, dan lingkar pinggang.

Untuk mengenal lebih rinci mengenai boleh atau tidaknya ibu hamil minum susu kental manis, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Awal kehamilan sebaiknya minum susu apa?

Susu skim rendah lemak dan salah satu pilihan terbaik untuk membuat Moms tetap bugar dan sehat kehamilan. Susu ini juga mengandung nutrisi penting yang membantu pertumbuhan dan struktur tulang bayi. Satu gelas (250 ml) susu rendah lemak mengandung 309 mg kalsium, yang penting bagi ibu dan janin yang sedang berkembang.

Apakah hamil 1 bulan bolehkah minum susu hamil?

Ibu hamil disarankan untuk mulai minum susu hamil pada saat usia kandungan 3 bulan atau saat trimester 1. Sebab, pada usia kandungan 3 bulan atau trimester 1, janin mulai tumbuh dan berkembang, sehingga akan membutuhkan asupan gizi yang memadai.

Susu apa yg dilarang untuk ibu hamil?

Hindari minum susu murni mentah yang belum dipasteurisasi, baik itu susu sapi, susu kambing, atau binatang perah lainnya mentah karena berbahaya untuk tubuh ibu hamil. Bakteri yang terdapat di dalam susu yang belum dipasteurisasi bisa membahayakan janin di dalam kandungan.

Bolehkah hamil muda minum susu ibu hamil?

Susu hamil umumnya diberi tambahan nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil. Anda boleh mulai minum susu hamil kapan saja Anda mau. Anda juga bebas memilih susu hamil yang Anda sukai, terkecuali jika Anda punya riwayat alergi susu, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kandungan ya sebelum mengkonsumsi susu.