Jakarta - Anak-anak, termasuk yang masih balita juga perlu mengonsumsi daging yang jadi sumber protein hewani. Namun, apa yang perlu orang tua perhatikan ketika hendak memberi daging si kecil? Show
Ahli gizi menyarankan sebaiknya balita makan satu atau dua ons daging, ayam, atau ikan setiap harinya. Seperti kita tahu, daging menawarkan sumber protein, zat besi, seng, selenium, vitamin, dan lemak sehat yang membantu otak anak berkembang. Saat Bunda memberi daging untuk si kecil, ada 4 hal yang perlu diperhatikan: 1. Tekstur "Beri anak daging yang lembut, dimasak matang, tidak mentah atau setengah matang, dan potongannya lebih besar dari seperempat inci," kata Nancy Z. Farrell, MS, ahli gizi terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, mengutip Fatherly. Coba Bunda tambahkan sedikit kaldu atau jus untuk membuat daging jadi lebih lembut. Jangan masak daging terlalu lama karena bisa membuatnya lebih kering dan sulit dikunyah serta susah ditelan balita yang baru mempelajari keterampilan motorik saat makan. 2. Pilihan daging dan ayam Kata Farrell, saat membeli daging untuk si kecil, pilihlah yang tak berlemak dan lunak. Bunda perlu ingat, jenis lemak yang sehat, ditemukan dalam alpukat, minyak zaitun, yoghurt, dan kacang-kacangan. Selain itu, hindari membeli daging yang sudah dikemas dan mengandung kadar nitrat tinggi. Bagaimana dengan daging ayam? Kata Farrell, bagian dada yang lembut dan paha ayam yang paling enak dimakan. Namun, ketika berbicara daging sapi bisa sedikit sulit karena banyak macam bagian daging sapi. Ilustrasi daging dan ayam /Foto: Istock3. Pilihan ikan "Untuk ikan, cari yang rendah merkuri, paling sering yang berada di bagian bawah rantai makanan," kata Farrell. Dia menambahkan, disarankan anak mengonsumsi ikan segar satu hingga dua kali per minggu. Tapi, jika tersedia ikan beku seperti salmon, trout, dan tuna pun tak masalah karena jenis ikan itu mengandung Omega-3. "Ikan yang mengandung merkuri paling rendah antara lain flounder, haddock, perch pollack, salmon, scallop, udang, trout, whitefish, dan whiting," ujarnya. 4. Porsi dan manfaat konsumsi daging, ayam, ikan Mengutip Daily Mail, daging, unggas, ikan, termasuk yang menyediakan sumber protein yang baik, yang penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh, Bun. Daging merah menyediakan sumber zat besi terbaik dan paling mudah diserap. Ikan berminyak seperti tuna, sarden atau salmon adalah sumber protein lain yang baik karena mengandung asam lemak esensial yang vital untuk tulang, ligamen, dan pertumbuhan otak. Penelitian ilmiah menunjukkan kurangnya ikan berminyak dapat menyebabkan disleksia dan kesulitan belajar. Untuk asupan harian, direkomendasikan anak-anak mengonsumsi daging atau ayam tiga hingga empat kali seminggu ditambah minimal dua porsi ikan setiap minggunya. [Gambas:Video 20detik] (rdn/rdn) Masuk usia 6 bulan, bayi sudah bisa makan makanan padat. Ada beragam bahan yang bisa ibu jadikan menu MPASI untuk si kecil, salah satunya ayam. Tidak hanya lezat, ayam juga menyimpan banyak manfaat. Berikut manfaat dan resep ayam sebagai menu MPASI bayi. Manfaat ayam sebagai menu MPASI bayiAyam bukan bahan makanan yang sulit ibu dapatkan karena tersedia di pasar tradisional sampai modern. Tidak hanya orang dewasa yang bisa menyantap ayam, bayi yang mulai MPASI juga perlu mendapat asupan bahan masakan ini. Mengutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram daging ayam segar mengandung 298 kalori, 18 gram protein, dan 25 gram lemak. Sebelum mengulik soal resep lebih jauh, berikut penjelasan lengkap seputar manfaat ayam pada menu MPASI bayi. 1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuhSaat orang dewasa sedang tidak enak badan, sup ayam biasanya jadi pilihan santapan untuk meredakan gejala di tubuh. Hal tersebut juga bisa ibu lakukan pada bayi usia 6 bulan ke atas. Mengutip dari UCLA Center for East-West Medicine, sup kaldu ayam berperan sebagai antiinflamasi atau antiradang. Antiradang tersebut bisa mengurangi tanda infeksi pernapasan dalam tingkatan ringan. Saat bayi sedang terkena flu dan hidung mampet, ibu bisa memberikan sup ini untuk meredakan. Biasanya, saat terkena flu, tubuh sudah tahu ada peradangan di saluran pernapasan atas. Respons tersebut memberi tanda pada sel darah putih untuk pindah ke saluran atas. Inilah yang menimbulkan tanda flu, seperti hidung mampet. Secara tidak langsung, makan sup ayam berperan dalam menahan perpindahan sel darah putih ke saluran pernapasan. 2. Baik untuk kesehatan tulangTulang bayi masih dalam masa pertumbuhan sehingga perlu asupan nutrisi untuk mendukung perkembangan dan kekuatannya. Selain dengan memberikan vitamin D untuk tulang bayi, ibu juga bisa memberikan ayam di dalam menu makan si kecil. Pada jurnal berjudul Dietary Protein and Skeletal Health menjelaskan bahwa protein dalam daging ayam berperan dalam kepadatan tulang. Selain itu, protein dalam ayam berpengaruh pada penyerapan kalsium di dalam tubuh agar lebih optimal. Resep ayam untuk MPASI bayi 6-12 bulanSaat memberikan menu makanan pada bayi, ibu perlu menyesuaikan teksturnya. Ketika si kecil baru mulai makan makanan padat, berikan dengan tekstur lumat atau sangat halus. Selanjutnya, ibu bisa menaikkan tekstur seiring dengan kemampuan mengunyah bayi. Ibu bisa menaikkan tekstur mulai dari lumat, kasar cincang, sampai kasar seperti orang dewasa. Berikut resep ayam sebagai menu MPASI bayi 6-12 bulan dengan berbagai tekstur sesuai usia. 1. Puree ayam labu siamUntuk bayi usia 6 bulan yang baru mulai makan makanan padat, ibu bisa memberikan puree atau bubur yang halus. Olahan ayam dengan tambahan labu siam bagus untuk mengenalkan sayur kepada si kecil. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram labu siam mengandung 6,2 gram serat. Berikut resep puree ayam dengan labu siam untuk menu MPASI bayi usia 6-7 bulan. Bahan-bahan:
Cara membuat:
2. Nasi tim ayam kecapMenu MPASI bayi satu ini sangat cocok untuk ibu yang ingin masak cepat, tetapi gizi si kecil tetap terpenuhi. Ibu bisa membuat nasi tim terlebih dahulu menggunakan penanak nasi. Berikut resep nasi tim ayam kecap untuk bayi usia 9-11 bulan. Bahan-bahan:
Cara membuat:
Nasi tim ayam kecap sangat cocok sebagai menu MPASI untuk bayi usia 9-11 bulan yang sudah bisa mengunyah secara perlahan. 3. Nasi tim kari ayamKari ayam yang menggunakan santan atau susu UHT bermanfaat untuk menambah lemak pada bayi. Tidak seperti orang dewasa yang perlu mengurangi lemak, bayi justru butuh banyak asupan lemak untuk menjadi cadangan energi dan otot. Berikut resep nasi tim kari ayam untuk menu MPASI bayi usia 10-12 bulan. Bahan-bahan:
Cara membuat:
Kalau si kecil sudah bisa makan dengan tekstur yang lebih kasar, ibu bisa mengganti nasi tim dengan nasi biasa. Biasanya, menjelang usia 1 tahun, bayi sudah mulai ingin mencoba tekstur baru untuk melatih kemampuan mengunyah. Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Apakah bayi 6 bulan bisa makan daging ayam?Setelah 6 bulan, bayi dapat mengkonsumsi makanan pendamping ASI atau MPASI. Pemberian MPASI sebaiknya diberikan secara bertahap, misalnya jumlah dan tekstur atau tingkat kepadatannya. Daging ayam boleh saja dicoba untuk diberikan, sebaiknya dihaluskan atau disaring dahulu. Sehingga lebih halus dan lunak.
Kapan bayi boleh makan daging ayam?Baik itu karbohidrat, protein dari daging ayam, sapi, telur, maupun ikan, serat sayuran dan buah-buahan sudah bisa dikenalkan sejak awal MPASI. Ini berarti mulai usia 6 bulan, si kecil sudah bisa menikmati MPASI dari berbagai olahan yang mengandung protein, termasuk ikan.
Apakah daging ayam bagus untuk MPASI?Manfaat daging ayam sangat baik untuk tumbuh kembang dan kesehatan anak. Chris Mohr, seorang pakar nutrisi dari Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kandungan gizi yang terkandung pada daging ayam adalah protein dengan jumlah yang cukup besar. Dalam setiap 100 gram daging ayam terdapat 18 gram protein.
Apakah MPASI boleh pakai ayam potong?Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), tidak ada salahnya untuk memulai MPASI dengan daging, seperti daging sapi, kalkun, atau ayam. Hal ini karena daging merupakan sumber zat besi, protein, dan seng berkualitas tinggi.
|