Apa penyebab miom pada rahim

KOMPAS.com - Miom adalah tumor jinak yang tumbuh dari jaringan otot rahim. Miom disebut juga dengan uterine fibroids.

Miom bisa berukuran kecil maupun besar sekali, tanpa berkembang menjadi kanker rahim. Miom bisa tumbuh satu atau beberapa miom sekaligus di dalam rahim.

Gejala miom

Umumnya miom ditemukan secara tidak sengaja ketika melakukan pemeriksaan USG saat periksa kehamilan. Namun, ada beberapa gejala yang mungkin muncul jika miom sudah berkembang lebih besar. Berikut gejala miom:

  • Volume darah menstruasi yang banyak
  • Durasi menstruasi lebih dari 1 minggu
  • Nyeri panggul
  • Sering buang air kecil, atau sebaliknya kesulitan buang air kecil
  • Konstipasi
  • Anemia
  • Nyeri ketika berhubungan seksual

Baca juga: Mengenal Histerektomi, Tindakan Operasi Pengangkatan Rahim

Penyebab miom

Penyebab utama miom adalah tingginya hormon estrogen. Hormon estrogen paling tinggi ketika trimester awal kehamilan.

Oleh karena itu, ibu hamil yang memiliki miom, miomnya akan membesar secara signifikan pada awal kehamilan. Akan tetapi, miom akan menyusut kembali setelah melahirkan. Begitu juga ketika wanita memasuki fase menopausenya, miom akan mengecil.

Disamping itu, terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan miom. Berikut beberapa faktor risiko miom.

  • Ras. Miom paling banyak ditemukan pada wanita Afrika-Amerika.
  • Usia. Wanita berusia kurang dari 35 tahun memiliki kemungkinan untuk memiliki tumor yang lebih cepat berkembang dibandingkan wanita yang lebih tua.
  • Menstruasi pertama dini. Semakin muda usia ketika wanita pertama mengalami menstruasi, semakin tinggi juga kemungkinan wanita tersebut mengalami miom.
  • Konsumsi alkohol dan kafein berlebih.
  • Riwayat keluarga.
  • Terlalu banyak konsumsi daging merah.

Perawatan

Perawatan miom sangat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan miom dan usia pasien. Pilihannya juga beragam dari prosedur invasif maupun yang tidak. Berikut beberapa pilihan perawatan miom:

  • Kontrasepsi hormonal
  • Antifibrinolitik
  • Operasi pengangkatan rahim jika Anda sudah tidak ingin punya anak, namun jika masih ingin punya anak, operasi bisa diupayakan dengan mengambil sebagian jaringan saja, tergantung keparahan dan ukuran miom.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

  • Posted On:  14 April 2022
  • Posted By:  Hermina Grand Wisata
  • 3 min read
  • Reviewed By:  dr. Upik Anggraheni, SpOG

Apakah sebenarnya miom itu?

Benda atau penyakit yang punya nama asli mioma uteri ini seringkali dikenal sebagai "bakso urat". Sebenernya mioma uteri ini adalah tumor jinak tapi tetap saja jika dibiarkan terlalu lama bisa membesar dan menimbulkan komplikasi seperti anemia akibat perdarahan atau nyeri.

Miom umumnya tidak bergejala. Seringkali ditemukan secara tidak sengaja dari usg. Gejala perdarahan umumnya tergantung pada lokasi miom. Perdarahan sering sekali terjadi pada kasus mioma uteri submukosum atau mioma geburt karena letaknya melibatkan dinding rahim yang biasanya akan luruh saat haid. Perdarahan bisa berlangsung lama (kronis) atau tiba-tiba (akut) yang berujung pada anemia dan transfusi darah.

Miom juga dapat membesar saat haid, walaupun tidak mengganggu tumbuh kembang janin, miom dapat menyebabkan kontraksi berulang dan risiko prematur. Keputusan untuk membuang miom saat SC juga harus dengan pertimbangan dan persiapan yang matang.

Penyebab miom tidak diketahui secara pasti, namun berkaitan dengan hormon estrogen. Jadi, umumnya muncul pada usia reproduksi. Jika gejala sudah tidak bisa diatasi dengan obat-obatan, maka pengangkatan rahim adalah pilihan terakhir, terutama bagi wanita yang sudah mendekati menopause agar jangan ada lagi miom di antara kita miom uteri. Walaupun begitu masih ada yg suka nanya apa bedanya miom sama kista. Miom itu daging tumbuh, kista itu kantung berisi cairan. Letak miom itu di otot rahim. Kista umumnya di ovarium, ada juga di saluran telur (lista paratuba) atau di mulut rahim (kista nabothi).

Miom sering ditemui pada 20-25% wanita usia reproduksi dan 30-40% wanita usia >40 tahun dengan gejala benjolan di perut, gangguan haid atau gangguan kesuburan.

Terdapat kasus wanita usia 40 tahun mempunyai 2 orang anak yang merasakan benjolan di perut cukup lama dan perdarahan haid banyak, lama serta berulang. Dari hasil USG miomnya banyak sekali tapi yang menyulitkan adalah kondisi miom yang didalam rongga rahim (submukosum). Bila tidak diangkat maka akan sering menimbulkan perdarahan berulang sampai transfusi. Bila diangkat miomnya saja, risiko kekambuhan sebesar 30% dalam 5 tahun. Terapi hormonal seringkali menjadi pilihan pertama, namun bisa berbeda pada setiap kasus. Itulah pentingnya konsultasi dan berdiskusi mencari solusi terbaik dari sisi medis dan value pasien. Tidak semerta2 pasien harus menuruti dokternya, kecuali memang sudah tidak ada pilihan lain. Jadi, jangan pernah segan bertanya sebelum memutuskan.

Pasien ini memutuskan untuk mengangkat rahim pada usia 40 tahun dengan tetap meninggalkan kedua ovarium yang masih baik, sehingga fungsi hormonal tetap akan berfungsi walaupun rahim sudah tidak ada. Pasien yang sudah angkat rahim tapi ovarium masih berfungsi dengan baik tidak dapat dikatakan menopause walaupun dia sudah tidak haid karena memang tidak ada darah yang bisa diluruhkan kembali. Fungsi ovarium tetap berjalan sesuai "umurnya" untuk mencegah osteoporosis, gejala2 menopause dini dan menjaga fungsi seksual.

Apakah penyakit miom itu berbahaya?

Mioma uteri atau sering disebut miom adalah tumor jinak pada dinding rahim (uterus) seorang wanita. Tumor jinak ini dapat tumbuh besar hingga menyebabkan nyeri dan perdarahan hebat pada saat menstruasi (tergantung besar ukuran dan letak miom pada rahim).

Miom tidak boleh makan apa?

Makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita miom Kedelai dan olahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai dan lain-lain karena banyak mengandung fitoestrogen yang memicu pertumbuhan miom. Makanan yang mengandung gula karena memicu peningkatan kadar gula darah yang dapat memperparah miom.

Apa itu miom dan cara mengatasinya?

Miom atau uterine fibroid merupakan jenis tumor jinak yang umum terjadi pada wanita usia 30–50 tahun. Penderita miom bisa memiliki satu atau beberapa benjolan dengan ukuran yang berbeda-beda. Kondisi ini dapat diatasi dengan terapi hormon atau operasi.

Apa yang dirasakan oleh penderita miom?

Wanita yang memiliki miom mengalami kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur dan mengalami perdarahan menjadi lebih banyak serta siklus menstruasi lebih panjang. Jika kamu merasakan sakit yang berlebihan ketika menstruasi dan darah yang dikeluarkan berwarna hitam pekat, hal itu bisa menandakan adanya penyakit miom.