Kompetensi Inti 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia Kompetensi Dasar 3.5 Memahami hidup baru dalam Roh Kudus yang terungkap melalui doa-doa 4.5 Mempraktikkan hidup baru dalam Roh Kudus yang terungkap melalui doa-doa Indikator Peserta didik dapat 1. Menjelaskan bagaimana situasi para murid setelah Yesus wafat 2. Menjelaskan kisah turunnya Roh Kudus ke atas para rasul 3. Menjelaskan dampak dari turunnya Roh Kudus atas para rasul 4. Menjelaskan makna kisah “turunnya Roh Kudus pada para Rasul” bagi hidupnya Tujuan 1. Dengan mendalami Luk 24:13, Yoh 20:19; 21:1-3 peserta didik dapat menjelaskan bagaimana situasi para murid setelah Yesus wafat 2. Dengan mendalami Kis 2:1-15; 22-24;32-33 peserta didik dapat menjelaskan dampak turunnya Roh Kudus atas para Rasul 3. Dengan mendalami lambang-lambang Roh Kudus dalam Kis 2:1-15; 22-24;32-33 peserta didik dapat menjelaskan makna turunnya Roh Kudus atas para Rasul Bahan Kajian 1. Luk 24: 13-14; Yoh 20: 19; 21:1-3 2. Kisah Para Rasul 2:1-15; 22-24;32-33 3. Pengalaman hidup peserta didik dan guru berkaitan dengan hidup baru Sumber Belajar 1. Luk 24: 13-14; Yoh 20: 19; 21:1-3 2. Kisah Para Rasul 2:1-15; 22-24;32-33 3. Komkat KWI. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas V. Yogyakarta: Kanisius, 2010. 4. Komkat KWI. Seri Murid-Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas V. Yogyakarta: Kanisius, 2006. 5. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius, 1996. 6. Embuiru, Herman SVD (penerjemah) dan disyahkan oleh Propinsi Gerejani Ende. Katekismus Gereja Katolik. Ende: Propinsi Gerejani Ende, 1995. 7. Heuken, A.SJ. Ensiklopedi Gereja. Jakarta: Cipta Loka Caraka. 8. Lagu “Datanglah Roh Mahakudus.” Pendekatan Kateketis dan saintifik Metode Observasi, diskusi, cerita, informasi, refleksi Waktu 4 jam pelajaran (4 x 35 menit) Pemikiran Dasar Para murid begitu berharap dan tergantung pada Yesus akan pemulihan bangsa Israel. Para murid mengharapkan Yesus akan memerdekakan mereka dari penjajahan. Maka ketika Yesus ditangkap dan dihukum mati, para murid lalu kembali ke rumah masing-masing seperti tergambarkan dalam kisah dua murid yang berjalan ke Emaus (Luk 24:13), Petrus yang menjadi penjala ikan lagi (Yoh 21:1-13). Namun ketika mereka mendengar bahwa Yesus bangkit mereka bersemangat lagi, meskipun mereka masih bersembunyi dalam mengadakan pertemuan-pertemuan. Mereka takut pada rakyat Yahudi (Yoh 20:19). Yesus meminta para murid untuk menunggu sampai diperlengkapi dengan kekuatan dari yang Mahatinggi. Ketika tiba hari yang dijanjikan maka mereka menerima Roh Kudus sebagaimana dikisahkan dalam Kisah Para Rasul 2:1-15. Roh Kudus hadir dengan berbagai lambang, bunyi seperti tiupan angin, lidah-lidah seperti nyala api, dan saling kesepahaman meskipun mereka berbeda bahasa. Dengan kehadiran Roh Kudus, para Rasul yang semula takut menjadi berani untuk memberikan kesaksian akan Yesus, bahasa mereka dapat dipahami oleh banyak orang dari berbagai daerah yang menggunakan bahasa berbeda-beda. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan 1. Doa Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur atas rahmat sehingga kami dapat berkumpul di kelas ini. Kami mau belajar bagaimana para Rasul-Mu Kau penuhi dengan Roh Kudus sehingga mereka bersedia menjadi saksi-Rasul-Mu. Terangilah kami agar kami dapat mengembangkan diri menjadi saksi-Mu. Amin. 2. Apersepsi Guru dapat menanyakan kepada murid tentang pelajaran yang lalu, misalnya: 1) Bagaimana proses pengadilan dan keputusan terhadap Yesus? 2) Bagaimana gambaran penderitaan Yesus? 3) Bagaimana Yesus memaknai penderitaanNya? 4) Apa makna kebangkitan Yesus? Berdasarkan jawaban siswa, guru menghubungkan dengan pembelajaran ini, yakni : Setelah Yesus wafat para murid menjadi putus asa, dan kembali ke kampung masing-masing. Namun mendengar bahwa Yesus bangkit mereka bersemangat lagi. Mereka menantikan janji Yesus yang akan memperlengkapi mereka dengan kekuatan dari yang Mahatinggi, yakni Roh Kudus. Kita akan belajar mengenai bagaimana Roh Kudus menguatkan hati para rasul. Langkah Pertama: Mendalami Beberapa Kutipan Kitab Suci 1. Membaca Luk 24: 13-14; Yoh 20: 19; 21:1-3 dilanjutkan Kisah Para Rasul 2:1-15; 22-24;32-33 Lukas 24:13-14 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Yohanes 20: 19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Yohanes 21:1-3 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Kisah Para Rasul 2:1-15 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.” Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,…. 2. Tanya Jawab Setelah membaca beberapa kutipan tersebut murid diminta menyusun pertanyaan, misalnya: 1) Apa yang dialami para rasul Yesus setelah Yesus wafat? 2) Apa yang mereka perbuat setelah Yesus wafat? 3) Mengapa mereka kembali ke kampung halaman dan menjalankan pekerjaan seperti semula? 4) Mengapa mereka takut pada bangsa Yahudi? 5) Mengapa mereka berkumpul di Yerusalem? 6) Bagaimana peristiwa turun-Nya Roh Kudus atas para rasul? 7) Apa arti bunyi seperti tiupan angin, lidah-lidah seperti nyala api dan berbicara dalam berbagai bahasa? 8) Lambang-lambang lain apa yang digunakan untuk menggambarkan Roh Kudus? 9) Bagaimana para rasul menjadi berani? 10) ………. Setelah peserta didik menyusun pertanyaan, diplenokan lalu dirangkum atau dipilih pertanyaan mana yang akan dibahas dalam langkah selanjutnya. 3. Membaca Referensi dan Diskusi a. Tugas Peserta didik diajak untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan dengan membaca teks Kitab Suci tersebut dan juga membaca referensi, misalnya Ensiklopedi Gereja atau Ensiklopedi Perjanjian Baru, dapat juga membaca katekismus atau bertanya pada pastor, lalu berdiskusi dengan teman. b. Pleno c. Peneguhan • Pulang kampung Yesus sangat diharapkan oleh para murid-Nya menjadi penguasa. Meskipun Yesus berkali-kali mengingatkan bahwa kedatangan Yesus bukan untuk menjadi penguasa namun para murid tetap berharap akan hal itu. Maka ketika Yesus ditangkap, diadili, dan dihukum salib hingga wafat, para murid mulai pulang kampung. Dua murid pulang ke Emaus, Petrus menjala ikan kembali sebagaimana yang ia lakukan sebelum mengikuti Yesus. Berita kebangkitan mengejutkan mereka hingga mereka berkumpul kembali. Meskipun demikian mereka berkumpul dalam suasana takut pada bangsa Yahudi yang bermaksud menghentikan gerakan kenabian Yesus. • Roh Kudus turun atas para rasul Ketika para murid sedang berkumpul, mendadak mereka mendengar bunyi seperti tiupan angin, dan melihat lidah-lidah seperti nyala api dan bahasa merekapun mampu dipahami oleh banyak orang yang berbahasa berbeda. Itulah karya Roh Kudus. Angin atau udara dihirup ketika orang bernafas. Menghirup udara berarti menghirup kehidupan. Angin, udara melambangkan kehidupan. Roh Kudus sang pemberi kehidupan. Api lambang semangat. Roh Kudus memberi semangat pada para rasul untuk berani bersaksi akan peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus. Pemahaman akan berbagai bahasa melambangkan bahwa Roh Kudus adalah Roh Pemersatu. Hal ini berlawanan dengan kesombongan manusia dalam kisah menara Babel sehingga Allah menceraiberaikan mereka dengan berbagai bahasa. Dengan Roh Kudus yang tercerai berai itu bersatu kembali. • Berbagai lambang dan peran Roh Kudus Roh Kudus juga dilambangkan dengan air, palm (jari tangan), krisma dan sebagainya. Air, melambangkan kesegaran, kehidupan baru. Krisma, juga jari tangan (palm) melambangkan penyembuhan, menjadi kuat kembali (penguatan). Masing-masing lambang mengungkapkan peran Roh Kudus, sebagaimana telah dilaporkan dalam pleno. Sebagaimana dikatakan Yesus, Roh Kudus pun akan mengingatkan akan segala hal yang dikatakan dan dilakukan Yesus, dan mengajarkan sesuatu yang akan datang. Dengan kehadiran Roh Kudus karya keselamatan Allah tidak berakhir dengan wafat Yesus melainkan berlanjut dengan kehadiran Roh Kudus hingga akhir zaman. Langkah Kedua: Menemukan Jejak Roh Kudus dalam Kehidupan Para Murid Yesus 1. Tugas terjadi dalam hidup para murid Yesus (Gereja) yang menunjukkan Roh Kudus berkarya di dalamnya, seperti: menyatukan, menghidupkan, menyemangati, mewartakan Yesus, dan sebagainya. 2. Pleno Hasil tugas kelompok diplenokan dan ditunjukkan pada bagian peristiwa mana Roh Kudus berkarya. Langkah Ketiga: Membuat Refleksi dan Aksi Peserta didik diminta merefleksikan hal-hal yang telah dipelajari dengan 1. Mengingat kembali peristiwa dan makna turun-Nya Roh Kudus pada para rasul. 2. Sejauh mana merasakan karya Roh kudus sebagaimana digambarkan dalam makna lambang-lambang Roh Kudus. 3. Merumuskan niat-niat berkait dengan karya Roh Kudus Hasil refleksi dapat disusun dalam bentuk puisi, syair, gambar, dan sebagainya. Penutup 1. Menyanyikan lagu datanglah Roh Mahakudus Datanglah Roh Mahakudus Datanglah Roh Maha Kudus Masuki hati umatMu Sirami jiwa yang layu Dengan embun kurniaMu Roh cinta Bapa dan Putra Taburkanlah cinta mesra Dalam hati manusia Cinta anak pada Bapa Datanglah Roh Maha Kudus Bentara cinta Sang Kristus Untuk Diingat Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Tolong kami jadi saksi Membawa cinta ilahi 2. Doa Salah satu peserta didik membacakan hasil refleksi sebagai doa penutup pembelajaran. 3. Penilaian 1. Jelaskan bagaiman situasi para murid Yesus setalah Yesus wafat? 2. Bagaimana situasi para murid ketika mendengar dan manyaksikan kebangkitan Kristus? 3. Bagaimana kisah turunnya Roh Kudus pada para rasul? 4. Bagaimana situasi para rasul setelah menerima Roh Kudus? 5. Berdasarkan lambang-lambang yang dikenakan pada Roh Kudus jelaskan apa peran Roh Kudus! 6. Bagaimana makna kisah turunnya Roh Kudus pada para rasul bermakna bagi kehidupanmu! 4. Pengayaan 1. membaca kisah Kej 11:1-9 2. menjawab pertanyaan: apa makna turunnya Roh Kudus pada para rasul berdasarkan kisah menara babel dalam kej 11:1-9? 5. Remedial Guru dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk 1. Membaca Kis 2:16-24 2. Menjawab pertanyaan: Memperhatikan kis 2:1-5 apa arti nubuat nabi Yoel itu? |