Bagaimana tempo lagu Cicak di Dinding cepat atau lambat?

A. Elemen Penting Penciptaan Lagu Anak

Hasil analisis terhadap wujud lagu anak terdapat beberapa hal yang di anggap penting untuk diperhatikan, antara lain melodi, harmoni, dan tema lirik. Serta tiga hal tersebut dikaitkan dengan pola musik populer yang memiliki ciri keseragaman bentuk (simetris), dapat diikuti dengan mudah, range vokal mengikuti range anak, tema lirik yang sederhana dan mudah diingat, serta tidak lupa bahwa tema lirik yang diangkat harus sesuai dengan dunia anak, dan dapat juga merepresentasikan aktivitas kesehariannya.

Alasan tersebut mengapa lagu anak perlu diperhatikan, masalah bagaimana lagu tersebut diterima, layak-tidaknya, serta ada tidaknya faktor pendidikan di dalamnya. Konteks itu di anggap penting, karena sumber-sumber pembelajaran anak, menuju perkembangan mentalitas, fisik, pikiran, dan polah tingkah lakunya bisa disebabkan oleh keadaan yang juga tidak mendukung untuk terciptanya lagu anak. Lagu anak sendiri harus bersumber dari hal-hal yang positif dan berorientasi pada perkembangan anak, sehingga hal lain yang dianggap penting dalam penciptaan lagu anak adalah adanya faktor pendidikan, bagaimana anak menerima lagu tersebut, serta kelayakkan lagu tersebut dikonsumsi oleh anak.

Berikut hasil analisis bentuk lirik lagu anak yang diambil dari beberapa studi pada lagu bintang kecil (Pak Dal), Kasih Ibu (SM. Mochtar), Dua Mata Saya (Pak Kasur), Cicak di Dinding (AT. Mahmud), dan Burung Kutilang (Ibu Sud). Paparannya adalah sebagai berikut:

Bintang Kecil

Bintang Kecil di langit yang biru, Amat banyak menghias angkasa Aku ingin terbang dan menari, Jauh tinggi ke tempat kau berada Kasih Ibu

Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa

24

Dua Mata Saya

Dua mata saya hidung saya satu, Dua kaki saya pakai sepatu baru Dua kuping saya yang kiri dan kanan Satu mulut saya tidak berhenti makan. Cicak di Dinding

Cicak cicak di dinding, diam-diam merayap Datang seekor nyamuk hap... lalu ditangkap Burung Kutilang

Dipucuk pohon cemara, burung kutilang berbunyi Bersiul-siul sepanjang hari dengan tak jemu-jemu Mengangguk-angguk sambil bernyanyi trilili lili li lilili

Berdasar tema lirik di atas diketahui bahwa tema lirik yang digunakan merupakan deskripsi dari apa yang dilihat dan dirasakan, serta terdapat keinginan dan harapan sesuai dengan ciri musik anak yaitu berangkat dari dunia anak dan representasi aktivitas kesehariannya.

Hasil analisis bentuk musik secara umum memperhatikan bentuk tema lagu, kalimat/periode, frase, motif dan figur. Hal-hal tersebut secara khusus merupakan analisis di wilayah melodi. Melodi merupakan pokok dari bentuk lagu, dan yang paling dominan. Oleh sebab itu analisis dimulai dari bentuk musik yang dilihat dari melodi. Beberapa lagu yang dianalisis sebagai studi antara lain: bintang kecil (Pak Dal), Kasih Ibu (SM. Mochtar), Dua Mata Saya (Pak Kasur), Cicak di Dinding (AT. Mahmud), dan Burung Kutilang (Ibu Sud).

25

Gambar 5.1. Not balok lagu Bintang Kecil

Lagu ini memiliki bentuk frase tanya dan jawab dalam satu tema A(ax) -- terlihat dari 9 (asimetris dengan pengecualian) jumlah birama. Kalimat tanya dimulai dari bar 1 s/d 5 ketukan ke satu (a) dan di akhiri dengan akor V, kalimat jawab bar 5 ketukan ke tiga s/d 9 (x) yang di akhiri oleh akor I. Motif melodi yang dibentuk dalam frase memiliki bentuk repetitif, dengan pengolahan motif frase menggunakan diminusi dan augmentasi baik segi nilai ataupun nada.

Gambar 5.2. Potongan motif dalam frase tanya lagu Bintang Kecil bar 1 s/d 3

Figur dari notasi mayoritas menggunakan not 1/8 (setengah ketuk). Progressi akor yang berputar pada akor mayor dalam tangga nada dengan progressi I-V-I, I-IV-I. Tempo yang dipakai 83bpm (moderato), tempo seperti ini memungkinkan notasi yang dibunyikan sedang dan tidak terlalu cepat, sehingga memudahkan anak bila menyanyi dalam penggalan-penggalan liriknya.

26

Gambar 5.3. Notasi balok lagu Kasih Ibu

Pengolahan motif ritmik yang digunakan dalam pengembangan melodi (augmentasi harga not dan variasi), seperti yang terlihat pada bar 1 s/d 2 dan bandingannya dengan bar 5 s/d 6, serta pengembangan bar 3 s/d 4 dengan bar 7 s/d 8.

Gambar 5.4. Bentuk pengembangan motif pada birama 1-2 dengan 5-6 pada lagu Kasih Ibu

Lagu ini memiliki bentuk frase tanya dan jawab dalam satu tema A(aa‘) -- terlihat dari 8 jumlah birama/simetris. Kalimat tanya dimulai dari bar 1 s/d 4 ketukan ke satu (a) dan di akhiri dengan akor V, kalimat jawab bar 5 ketukan ke tiga s/d 8 (a‘) yang di akhiri oleh akor I. Figur dari notasi mayoritas menggunakan not 1/8 (setengah ketuk). Progressi akor yang berputar pada akor mayor dalam tangga nada dengan progressi I-V-I, I-IV-I. Tempo yang dipakai 70bpm (Adantino), tempo seperti ini lebih lambat dari lagu sebelumnya sehingga memungkinkan notasi yang dibunyikan tidak terlalu cepat, sehingga memudahkan anak bila menyanyi dalam penggalan-penggalan liriknya. Dan range/interval antar nada melodi yang melangkah memudahkan anak untuk mencapai nada demi nada.

27 c) Dua Mata Saya

Gambar 5.5. Notasi balok lagu Dua Mata Saya

Pengolahan motif yang repetitif nyaris di setiap birama, menunjukkan

ringan dan sederhana lagu ini. Motif seperti menghiasi lagu ini.

Lagu Dua Mata Saya memiliki bentuk frase tanya dan jawab dalam satu tema A(aa‘) -- terlihat dari 9 (asimetris dengan pengecualian) jumlah birama. Kalimat tanya dimulai dari bar 1 s/d 5 ketukan ke tiga (a) dan di akhiri dengan akor I dengan nada mi (belum selesai), kalimat jawab bar 5 ketukan ke empat s/d 9 (a‘) yang di akhiri oleh akor I, variasi hanya tejadi pada birama terakhir (9). Figur dari notasi mayoritas menggunakan not 1/8 (setengah ketuk). Progressi akor yang berputar pada akor mayor dalam tangga nada dengan progressi I-V-I, I-IV-I. Tempo yang dipakai 90bpm (Allegretto), tempo seperti ini memang lebih tinggi dari kedua lagu di atas namun tetap memungkinkan notasi berjalan sedang dan tidak terlalu cepat, sehingga memudahkan anak bila menyanyi.

28 d) Cicak Di Dinding

Gambar 5.6. Notasi Balok lagu Cicak Di Dinding

Antara birama 1-2 dengan birama 5-6 nampak jelas pengembangan motif menggunakan augmentasi notasi, sedang antara birama 3-4 dengan birama 8-9 terjadi pengembangan motif dengan teknik inversi. Lagu ini lebih sederhana dengan kecepatan tempo 98bpm11 (Allegretto Mosso/Animato) dan menggunakan figur nada ¼ (satu ketuk). Lagu ini memiliki bentuk frase tanya dan jawab dalam satu tema A(ax) -- terlihat dari 9 (asimetris dengan pengecualian) jumlah birama. Kalimat tanya dimulai dari bar 1 s/d 4 (a) dan di akhiri dengan akor I (mi—belum selesai), kalimat jawab bar 5 s/d 9 (x) yang di akhiri oleh akor I. Progres akor yang digunakan antara lain I-V-I, kemudian IV-I-V-I.

11 Lagu dewasa biasanya antara 100-120 untuk musik pop standarnya, tempo 140-160 biasanya digunakan untuk jenis musik rock, metal, dan underground.

29 e) Burung Kutilang

Gambar 5.7. Notasi Balok Lagu Burung Kutilang

Lagu Burung Kutilang termasuk unik, karena memiliki tema berlebih. Antara kalimat tanya dan jawabnya tidak simetris atau sedikit menyimpang (kalimat tanya sepanjang empat birama namun kalimat jawab sepanjang delapan birama). Biasanya terjadi untuk penegasan sesuatu. Lagu ini memiliki bentuk frase tanya dan jawab A(axx‘). Kalimat tanya dimulai dari bar 1 s/d 5 ketukan ke satu (a) dan di akhiri dengan akor V, kalimat jawab bar 5 ketukan ke empat s/d 9 (a‘) yang di akhiri oleh akor V, kalimat jawab kedua dimulai dari bar 9 ketukan ke empat s/d 13 diakhiri dengan akor I.

Gambar 5.8. Potongan frase jawab x (bar 5-9) dan x‘ (bar 9-13) pada lagu Burung Kutilang.

Figur dari notasi mayoritas menggunakan not 1/4 (satu ketuk). Progressi akor yang berputar pada akor mayor dalam tangga nada dengan progressi

30

I-V-I, I-IV-I. Tempo yang dipakai 93bpm (Allegretto), tempo seperti ini tetap memungkinkan notasi berjalan sedang dan tidak terlalu cepat, sehingga memudahkan anak bila menyanyi.

B. Model Penciptaan Lagu Anak Populer Yang Berangkat Dari Nilai Tradisi Penyaluran pewarisan tradisi bisa dilakukan oleh adanya benda-benda momentual yang memiliki nilai yang pada masa dulu dianggap sebagai suatu yang berharga dan merupakan suatu perilaku kolektif masyarakat terhadap sesuatu. Sebab karena kita yang di jaman sekarang menerima banyaknya bentuk dan wujud pewarisan yang ada, baik dari kesenian, bahasa, adat, norma, dan lain sebagainya dalam unsur kebudayaan. Perlu disadari bahwa wujud kebudayaan itu adalah perilaku lampah manusia dalam mencipta. Hasil ciptaan tersebut tentunya memiliki makna yang dikandungnya. Benda tersebut diciptakan atas dasar suatu nilai yang dimiliki masyarakat tertentu dengan pandangan kolektifnya menyepakati wujud ciptaan tersebut sebagai sesuatu yang berharga, karena berhubungan dengan suatu kebiasaan dalam konteksnya.

Permasalahan yang dihadapi sekarang ini, bahwa tradisi yang ada mengalami sentuhannya dengan perkembangan jaman. Kesulitan yang ada dalam menjaga tersebut dipengaruhi besar oleh tuntutan jaman. Jaman yang semakin maju memberi intervensi langsung terhadap keberadaan dari wujud tradisi yang diwariskan tersebut. Tradisi tersebut wujudnya menjadi kaku dan tidak dapat di tanggap oleh masyarakat dengan konteks yang kekinian. Sehingga upaya membentuk suatu wujud baru diupayakan dapat tetap memberi suatu nilai-nilai yang ada dalam tradisinya.

Kondisi saat ini diskursif mengenai nilai tradisi, ditemui masih adanya sekelompok masyarakat yang masih bisa menerima wujud tradisi yang asli, yang biasanya dipelopori oleh kaum konservatif dan para sepuh. Sedangkan ide perubahan dengan tetap menjaga nilai tersebut digawangi oleh manusia jaman modern. Sehingga terdapat sedikit permasalahan pandangan terhadap bagaimana menjaga nilai tradisi yang ada, di satu sisi ingin menjaga ke asliannya, dan disatu sisi ingin melakukan revitalisasi dengan sedikit kebaruan di dalamnya. Idiom

31

musik tradisi yang dimaksud adalah elemen-elemen musik yang ada dalam tradisi, antara lain struktur penadaan atau tangga nada, instrumentasinya, melodi, struktur harmoni, bahasa dan gaya musikalnya.

Gambar 5.9. Bagan pemikiran Nilai Tradisi dan upaya pembentukkannya.

Nilai tradisi adalah suatu pandangan mengenai baik-buruk, indah-tidak indah dalam suatu konteks masyarakat dan diteruskan sebagai upaya mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai dalam warisan budaya tertentu. Sehingga pilihan istilah populer dirasa dapat memberi peluang mendekati konteks masyarakat saat ini. Populer sendiri memiliki makna persinggungannya dengan masyarakat, yang diartikan sebagai sesuatu hal yang dikenali, dipahami, dilakukan, gaya hidup juga mengandung komersil. Musik populer diyakini sebagai musik rakyat, masyarakat umum dalam segala konteksnya. Demikian juga keadaan anak-anak, perilaku mengikuti perkembangan jaman dengan kebiasaan masyarakat modern yang dekat dengan teknologi, tidak mampu kita hadang keberadaannya. Oleh karena itu sesuatu yang populer saat ini dan yang dikenal anak-anak dapat menjadi suatu landasan dalam mencipta.

32

Nilai tradisi harusnya dimaknai seperti nilai-nilai pada umumnya (nilai pengetahuan, nilai kerjasama, nilai gotong royong, nilai sosial, nilai moral dan lain sebagainya). Pemisahan terhadap dua konten kata tersebut menyebabkan pemisahan makna antara arti tradisi dan nilai, sehingga maksud dari nilai tradisi menjadi terlalu abstrak. Maka nilai tradisi yang dimaksud harus dipandang sebagai nilai-nilai yang memiliki kandungan tradisi, nilai dengan konten tradisi. Wujudnya dapat dilihat dalam karya-karya lagu yang umum kita dengar seperti lagu pop sunda karya Darso, dalam karyanya instrumentasi iringan yang digunakan menggunakan mayoritas instrumen barat, hanya disisipi melodi aksen pentatonis yang mirip dengan Sunda12.

Menilai suatu karya seni yang memiliki nilai tradisi itu sendiri perlu dengan seksama ditilik kebenarannya. Berat ke Barat atau Berat ke Timur, yang dimaksud adalah konten konsep musik garap lagu tersebut yang dipengaruhi idiom-idiom musik baik Barat maupun Timur perlu kita bandingkan. Persentase tersebut dapat dilihat dari elemen-elemen pembentuk musik di atas. Dengan menilik idiom dalam elemen yang ada sesungguhnya dapat kita ambil keputusan memiliki nilai tradisi atau kurang memiliki nilai tradisi.

Gambar 5.10. Bagan elemen lagu yang perlu disisipi nilai tradisi

12 Maksud ini adalah pentatonis Sunda yang disebut sebagai laras pelog, madenda, slendro yang berbeda dengan nada petatonis Barat. Pentatonis Sunda yang mengikuti tata harmoni musik barat sebetulnya tidak bisa dikatakan Sunda, tetapi mirip Sunda.

33

Maksud bagan di atas adalah bagaimana input nilai tradisi dalam elemen pembentuk lagu anak diciptakan. Dalam idiom tradisional yang kental terasa adalah tangga nada pentatonisnya serta bahasa yang digunakan. Sehingga pemilihan lirik dapat menggunakan bahasa daerah etnik tertentu. Seperti lagu populer yang didendangkan Yura dengan judul ―Kataji‖, musik berkonsep broadway tetapi lirik menggunakan bahawa Sunda. Namun dalam karya lagu Yura tersebut tidak menggunakan tangganada pentatonis Sunda, sehingga nilai tradisi dalam lagu tersebut kurang tepat. Sehingga penggunaan melodi menggunakan laras pentatonis dirasa akan menambah nilai tradisi13. Pada segi harmoni, ritmik dan tempo disesuaikan dengan konsep musik populer pada umumnya14.

Berdasar apa yang dipaparkan di atas maka perlunya mencari hal yang dianggap penting dalam nilai tradisi tersebut. Suatu masyarakat tertentu yang memiliki kekuatan etnisnya merasa perlu memperhatikan segala sesuatu yang dimiliki dalam unsur kebudayaan tersebut agar tetap bertahan. Kebertahanan tersebut tentu merujuk juga pada identitas. Untuk membedakan satu dengan yang lain tentu dibutuhkan identitas.

Lagu cicak di dinding memiliki tempo apa?

Jawaban ini terverifikasi Tempo lagu Cicak - cicak di dinding adalah moderato (sedang) yang dimainkan dengan memainkan alat musik berupa piano.

Apakah Cicak cicak di dinding dinyanyikan dengan tempo lambat?

Jawaban. Lagu Cicak di Dinding dinyanyikan dengan tempo sedang. Lagu Cicak-cicak di dinding adalah salah satu lagu anak-anak. Lagu Cicak-cicak di dinding dapat dibawakan sambil memainkan alat musik berupa piano.

Apa saja pola irama yang ada pada lagu cicak di dinding?

Pembahasan. Pola irama lagu Cicak di Dinding adalah pola irama tak rata.

Apa birama lagu Cicak cicak di dinding?

Jenis birama yang digunakan adalah 2/4 seperti lagu Cicak di dinding.