Bagaimana cara kita beriman kepada Allah kemudian sebutkan contoh perbuatan yang mencerminkan beriman kepada Malaiktat?

Beriman kepada malaikat tak hanya sekedar mempercayai bahwa keberadaan malaikat adalah benar adanya, tapi juga harus diikuti dengan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada malaikat itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa perilaku yang menunjukkan keimanan kepada malaikat:

1. Taat pada perintah Allah dan Rasul

Perilaku pertama yang paling jelas terlihat dari keimanan seseorang kepada malaikat adalah taat pada setiap perintah Allah SWT dan rasul. Tidak akan mungkin seseorang dianggap beriman kepada malaikat sedangkan dia sendiri tidak taat pada perintah Allah dan rasul.

جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ ، يَقُولُ : جَاءَتْ مَلَائِكَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ نَائِمٌ ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّهُ نَائِمٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ ، فَقَالُوا : إِنَّ لِصَاحِبِكُمْ هَذَا مَثَلًا ، فَاضْرِبُوا لَهُ مَثَلًا ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّهُ نَائِمٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ ، فَقَالُوا : مَثَلُهُ كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى دَارًا وَجَعَلَ فِيهَا مَأْدُبَةً وَبَعَثَ دَاعِيًا ، فَمَنْ أَجَابَ الدَّاعِيَ دَخَلَ الدَّارَ وَأَكَلَ مِنَ الْمَأْدُبَةِ ، وَمَنْ لَمْ يُجِبْ الدَّاعِيَ لَمْ يَدْخُلِ الدَّارَ وَلَمْ يَأْكُلْ مِنَ الْمَأْدُبَةِ ، فَقَالُوا : أَوِّلُوهَا لَهُ يَفْقَهْهَا ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّهُ نَائِمٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ ، فَقَالُوا : فَالدَّارُ الْجَنَّةُ ، وَالدَّاعِي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَمَنْ أَطَاعَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ، وَمَنْ عَصَى مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرْقٌ بَيْنَ النَّاسِ.

Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : “Datang malaikat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau tidur, sebagian malaikat berkata bahwa beliau tidur dan sebagian lain berkata bahwa yang tidur adalah matanya namun hatinya jaga. Malaikat ini berkata: “Sesungguhnya sahabat kalian ini memiliki perumpamaan maka berilah perumpamaan baginya.” Maka di antara malaikat ada yang berkata “Sesungguhnya beliau tidur”, sebagian lain berkata: “Sesungguhnya mata beliau tidur namun hatinya jaga”, maka malaikat itu berkata: “Perumpamaannya adalah bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, di dalam rumah itu ia menyediakan meja yang di atasnya terdapat hidangan, lalu ia mengutus orang untuk mengundang. Adapun yang memenuhi undangan itu maka ia masuk ke dalam rumah itu dan memakan hidangan itu, sedangkan yang tidak memenuhi undangan tersebut, maka tidak masuk ke dalam rumah itu dan tidak memakan hidangan tersebut.” Para malaikat itu berkata: “Ta’wilkanlah itu padanya sehingga dipahaminya.” Maka di antara mereka ada yang berkata: “Sesungguhnya beliau sedang tidur”, sebagian lainnya berkata: “Sesungguhnya matanya tertidur sedangkan hatinya jaga”, maka berkata malaikat itu: “Rumah itu adalah Surga, sedang orang yang mengundang itu adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barangsiapa yang mentaati Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti ia taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka terhadap Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti ia telah durhaka terhadap Allah. Muhammad adalah (sosok) yang dapat membedakan manusia.” (Shohih Bukhori dan Muslim)

Baca juga:

2. Menghindari perbuatan dosa

Keimanan pada malaikat akan menumbuhkan sikap yang selalu berusaha menghindari perbuatan dosa. Ia takut bahwa malaikat akan mencatat perbuatan dosanya dan menjadi pemberat baginya di akhirat nanti.

Allah Ta’ala berfirman,

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

“(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 17-18).

3. Selalu mendoakan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain

Diriwayatkan oleh al-Imam Muslim dari Shafwan, ia adalah Ibnu ‘Abdillah bin Shafwan, dan umur ad-Darda’ di bawahnya, beliau berkata: “Aku pergi ke Syam dan mendatangi Abud Darda’ Radhiyallahu anhu di rumahnya, tetapi beliau tidak ada di rumah, yang ada hanyalah Ummud Darda’ رَحِمَهَا اللهُ تَعَالَى, ia berkata: ‘Apakah tahun ini engkau akan pergi haji?’ ‘Ya,’ jawabku. Dia berkata: ‘Do’akan kami dengan kebaikan, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’”

‘Abdullah berkata: “Lalu aku pergi ke pasar dan bertemu dengan Abud Darda’ Radhiyallahu anhu, lalu beliau mengucapkan kata-kata seperti itu yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shahiih Muslim)

Baca juga:

4. Menyempurnakan ibadah

Mereka yang beriman kepada malaikat tentu akan melakukan banyak hal yang akan membuat malaikat selalu mendoakan mereka. Salah satunya adalah dengan terus menyempurnakan ibadah.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berdoa bagi orang-orang yang menyempurnakan shaf. Dan barangsiapa menutup celah dalam shaf Allah akan mengangkat derajatnya satu tingkat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Baca juga:

5. Rajin sedekah

Tak hanya menyempurnakan ibadah shalat saja, seorang yang beriman kepada malaikat tentu juga akan semakin rajin bersedekah.

Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah para hamba memasuki waktu pagi hari, melainkan dua malaikat akan turun. Salah satu malaikat tadi berkata, ‘Ya Allah berikanlah rezeki kepada orang yang berinfaq.’ Dan satunya lagi berkata, ‘Ya Allah berikanlah kenistaan bagi orang yang pelit’.” (HR Al-Bukhari, 3/304, hadits nomor 1442)

6. Memperbanyak shalawat

Rasul pernah memberitahukan para sahabat bahwa orang yang mengucapkan shalawat akan mendapatkan doa dari para malaikat.

“Tidaklah seorang muslim bershalawat kepadaku kecuali malaikat akan mendoakannya sebanyak ia bershalawat atasku. Maka para hamba hendaknya mempersedikit shalawat atau memperbanyaknya.” (Shahihul Jâmi’, 1/174, hadits nomor 5620)

Baca juga:

7. Menjenguk orang yang sakit

Selain beberapa perilaku di atas, orang yang rajin menjenguk kerabat atau saudaranya yang sakit juga merupakan tanda keimanan pada malaikat. Rasul bersabda,

“Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (HR Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)

Itulah beberapa perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu kuat keimanannya hingga akhir hayat. Aamiin.

Ilustrasi iman kepada malaikat. Foto: Dok. Adobe Stock

Sebagai umat Muslim, wajib hukumnya bagi kita mengetahui dan mengamalkan rukun iman. Salah satunya adalah rukun iman yang kedua yaitu iman kepada malaikat.

Iman secara istilah berarti mempercayai atau meyakini dengan setulus hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan. Sementara malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah dari cahaya sebagai utusan Allah yang taat, patuh, dan tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya.

Jadi, iman kepada malaikat berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT menciptakan malaikat sebagai makhluk yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-Nya.

Mengutip Makalah Agama Islam, Iman Kepada Malaikat oleh Ahmad Sandi dan Moh. Rizki Abdulloh, beriman kepada malaikat hukumnya fardu ‘ain. Hal ini didasarkan dari beberapa sumber, yaitu:

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (AL Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya, Tuhan kami dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.'”

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”

  • Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW muncul di tengah orang banyak, lalu beliau didatangi oleh seorang laki-laki. Orang itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, apakah iman itu?’ Beliau menjawab, ‘Iman adalah kamu harus percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kebangkitan dan di akhirat nanti…” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Contoh Iman Kepada Malaikat dalam Kehidupan Sehari-Hari

Memperbanyak ibadah merupakan salah satu contoh iman kepada malaikat. Foto: Freepik

Iman kepada malaikat dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan perilaku-perilaku sebagai berikut.

  1. Berkata dan berbuat jujur karena di mana pun dan kapan pun karena malaikat pasti senantiasa mengawasi kita.

  2. Taat terhadap perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya karena ada Malaikat Rakib dan Atid yang akan mencatat amal baik dan buruk.

  3. Melaksanakan perintah Allah dengan ikhlas.

  4. Selalu berusaha memperbaiki diri sendiri.

  5. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungan.

Hikmah Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat memiliki banyak manfaat bagi umat Muslim, di antaranya:

  1. Menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

  2. Berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan karena segala yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan malaikat.

  3. Menambah kesadaran terhadap alam wujud yang tidak terjangkau oleh pancaindra.

  4. Menambah rasa syukur kepada Allah SWT karena melalui malaikat-malaikat-Nya, manusia memperoleh banyak hikmah.

  5. Menambah semangat dan ikhlas dalam beribadah.

  6. Menumbuhkan cinta kepada amal saleh karena malaikat selalu mencatat amal manusia.