Apakah tujuan Allah menurunkan kitab-kitab sebelum Al Qur an kepada RasulNya?

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan diimani oleh semua manusia, yaitu: Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an. Masingmasing kitab tersebut memiliki ajaran pokok yang sama, yaitu (mengesakan Allah Swt.) Selain itu, semua kitab tersebut menjadi pedoman dan panutan bagi setiap ummatnya Allah. Selain kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur an ada juga kitab yang diyakini oleh para penganut agama Hindu ( Kitap Weda ), Budha ( Kitap Tipitaka ), dan Konghucu ( Kitap Wujing )sebagai kitab yang harus dipelajari oleh umat manusia dan merupakan ajaran ajaran tentang nilai, norma, dan sebagai pedoman bagi umat manusia, Sudah menjadi sunnatullah bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt. dalam kondisi yang berbeda, baik dari segi lingkungan, suku, bangsa, budaya, dan agama. Akibat perbedaan tersebut tidak sedikit yang menimbulkan perbedaan pandangan dalam kehidupan sehingga muncullah pertengkaran dan perselisihan yang pada akhirnya menusia itu bercerai berai. Untuk menghindari hal tersebut Allah Swt

2 menurunkan kitab-kitab-nya kepada para Nabi dan Rasul untuk disebarluaskan dan diajarkan kepada ummat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Selain itu juga didalam semua kitab suci yang diyakini oleh manusia mengajarkan tentang sikap toleransi antar umat beragama, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik antar umat beragam. Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt berarti mempercayai dan menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para Rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt merupakan rukun iman yang ketiga. Ummat Islam wajib percaya dan menyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan oleh Allah Swt. kepada para Rasul-Nya itu benar. Seperti firman Allah Swt. di dalam surat An-Nisa 4: 136; "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah Swt, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab-nya, Rasul-Rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh." Kitab-kitab yang dimaksud di dalam ayat di atas berisi peraturan, ketentuan, perinrah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kitab-Kitab Allah Swt. diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. yang berbeda hanyalah dalam hal syari'at yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada masa itu. Oleh karena itu,

3 sebagai orang yang beriman laksanakan dan kerjakan segala apa yang telah diperintahkan oleh Allah Swt. dan Rasul-Mengingat begitu pentingnya Al-Qur an bagi umat islam maka belajar membaca, menulis, dan memahami serta mengamalkan Al-Qur an dalam kehidupan sehari hari merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Akan tetapi kenyataan yang terjadi dilapangan pada saat ini tidaklah seperti itu. Dari hasil pengamatan selama penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) yang penulis lakukan selama kurang lebih 3 bulan terbukti bahwa pada saat ini masih banyak siswa siswi SMP yang mayoritas belum bisa membaca dan menulis Al-Qur an. Menurut pengakuan salah satu siswa SMP Negeri 1 Braja Selebah bahwa pada dasarnya siswa disini mayoritas belum bisa membaca dan menulis Al-Qur an hal ini disebabkan oleh tidak adanya minat dari siswa untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur an mereka tidak mau mempelajari Al-Qur an di TPQ dengan alasan mereka malu karena sudah SMP. Bukan hanya itu saja mayoritas anak anak disini lebih suka bermain dan keluar malam dengan teman teman sebayanya dari pada harus pergi belajar ke TPQ atau ke masjid untuk mempelajari Al-Qur an. Rendahnya minat anak anak untuk mempelajari Al-Qur an disebabkan oleh rendahnya perhatian orang tua untuk memberikan nasihat serta dorongan tentang pentingnya mempelajari Al-Qur an pada anak anak mereka. Dari informasi yang penulis dapatkan menunjukkan bahwa orang tua jarang sekali untuk menyuruh anak anaknya pergi belajar mengaji. Mereka cenderung acuh dan tidak mau tau terhadap perkembangan Agama anak. Selain itu juga orang tua cenderung tidak mengatahui apakah anak anaknya

4 bisa atau tidak membaca, menulis, serta memahami Al-Qur an. Realita ini memang jauh dari fungsi orang tua sebagai panutan, serta imam untuk istri dan anak anaknya. Menurut Ibu Yuliani selaku guru bidang studi BTA ( baca tulis Al-Qur an) bahwa pelajaran baca tulis Al-Qur an memang sangat diperlukan dikarenakan siswa masih banyak yang belum bisa membaca serta menulis Al-Qur an dengan benar. Menurut beliau Banyaknya siswa yang belum bisa membaca dan menulis Al-Qur an dengan baik dan benar terjadi karena siswa merasa malu untuk belajar mengaji di TPA maupun TPQ. Selain itu juga bisa tidaknya siswa untuk membaca dan menulis Al- Qur an berawal dari lingkungan keluarga bukan di lingkungan sekolah. Karena keluarga seharusnya memberikan pengetahuan tentang membaca, menulis dan memahami Al-Qur an pada anak sejak dini, sehingga setelah anak masuk sekolah, pihak sekolah hanya mengasah dan memberikan penguatan kepada anak untuk belajar membaca, menulis dan memahami Al-Qur an. Banyak siswa yang mengaku tidak pernah disuruh oleh orang tua nya untuk belajar mengaji bahkan mereka juga tidak dimarah jika tidak belajar mengaji di TPA maupun di TPQ. Ibu Yuliani menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran BTA yang dilakukan di sekolah guru tidak hanya mengajarkan tentang baca dan tulis Al-Qur an saja, melainkan guru memberikan penjelasan penjelasan serta pemahaman tentang isi kandungan Al-Qur an. Sehingga nantinya siswa dapat mengerti dan mampu mengalikasikan dalam kehidupan sehari hari. Menurut ibu Yuliani sebagian besar pemahaman yang diberikan kepada siswa mengenai isi kandungan Al-Qur an tidak

5 terlalu mendalam, namun hanya sebatas memberikan arahan arahan kepada siswa untuk berbaki kepada orang tua, tidak melawan kepada orang tua, hormat menghormati, dan bersikap jujur. Ibu Yuliani berpendapat bahwa dewasa ini sikap anak anak untuk berbakti kepada orang tuanya masih sangat rendah. Banyak sekali anak anak yang apabila disuruh oleh orang tuanya berakata ah, ih, uh sedangkan didalam Al-Qur an dijelaskan bahwa berbaktilah kamu kepada kedua orang tua mu, dan janganlah kamu mengucapkan ah, ih, uh kepada kedua orang tua mu sesungguhnya surga ditelapak kaki ibu. Dari realita diatas terlihat bahwa anak anak pada jaman sekarang kurang memahami tentang isi Al-Qur an. Apabila anak telah mampu membaca, menulis serta memahami Al-Qur an walaupun hanya sebatas mengetahui maka generasi muda saat ini akan memiliki sikap dan mental yang baik. Proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an ( BTA )yang guru terapkan sudah berjalan dengan efektif, dimana guru dalam proses pembelajaran mengetes satu persatu siswa untuk membaca dan menulis Al-Qur an sehinga akan terlihat apakah siswa sudah bisa membaca dan menulis Al-Qur an dengan baik dan benar. Menurut Ibu Maryam selaku guru bidang study Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn ), siswa harus dibekali dengan pendidikan agama yang cukup, karena dengan pendidikan agama yang cukup maka anak akan memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga tindak kenakalan remaja dikalangan anak anak SMP akan menurun.

6 Didalam salah satu materi Pendidikan Kewarganegaraan siswa diajarkan tentang pentingnya norma agama, dimana norma agama ini jika dilakukan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dilakukan akan mendapatkan sangsi dari Tuhan berupa ajab. Ketika siswa belajar membaca, menulis, dan mengamalkan kitab suci yang diyakininya maka siswa tersebut sudah dapat dikatakan menjalankan norma agama. Dikarenakan membaca, menulis, dan mengamalkan kitab suci hukumnya wajib guna mendapatkan petunjuk dan pedoman hidup. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada hari sabtu tanggal 28 November 2012, dengan nara sumber ibu Yulita selaku guru bidang studi BTA didapatkan data nilai Baca Tulis Al-Qur an ( BTA ) siswa SMP Negeri 1 Braja Selebah yang dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel I. I. Data Nilai Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an Siswa SMP Negeri 1 Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur Tahun 2012 No Kelas Nilai A B C D Jumlah siswa 1 VII. 1 11 Siswa 13 siswa 5 siswa 3 siswa 32 siswa 2 VII. 2 7 siswa 8 siswa 17 siswa 2 siswa 34 siswa 3 VII. 3 9 siswa 11 siswa 10 siswa 4 siswa 34 siswa 4 VII.4 6 siswa 12 siswa 12 siswa 3 siswa 33 siswa 5 VIII. 1 5 siswa 6 siswa 15 siswa 4 siswa 30 siswa 6 VIII. 2 3 siswa 15 siswa 4 siswa 8 siswa 30 siswa 7 VIII. 3 4 siswa 14 siswa 14 siswa - 32 siswa 8 VIII. 4 4 siswa 22 siswa 6 siswa - 32 siswa 9 VIII. 5 8 siswa 18 siswa 6 siswa - 32 siswa 10 IX. 1 1 siswa 14 siswa 12 siswa 3 siswa 30 siswa

7 11 1X. 2 4 siswa 15 siswa 14 siswa - 33 siswa 12 IX. 3 2 siswa 21 siswa 12 siswa - 35 siswa 13 IX. 4 7 siswa 20 siswa 6 siswa - 33 siswa Jumlah 71 siswa 189 siswa 133 siswa 27 siswa 420 siswa Sumber : Data guru bidang studi BTA tahun 2012 Keterangan : a) Nilai A : Siswa mampu membaca dengan benar sesuai dengan tajwid, bersikap sopan kepada teman dan guru, mampu menulis Al- Qur an dengan baik dan benar, mengikuti ekskul BTA, siswa tetap belajar mengaji dirumah masing masing. b) Nilai B : Siswa mampu membaca Al-Qur an dengan tajwid yang belum sempurna, bersikap sopan denagan dewan guru, jarang mengikuti ekskul BTA, c) Nilai C : siswa belum bisa dengan lancar membunyikan huruf huruf dalam Al-Qur an, siswa masih lamban dalam menghafal ayat ayat Al-Qur an yang diberikan oleh guru, jarang mengikuti ekskul BTA. d) Nilai D : Siswa masih sedikit asing dengan huruf huruf hijaiyah dalam Al- Qur an, siswa belum lancar untuk membaca dan menulis huruf huruf hijaiyah dalam Al-Qur an, siswa bersikap kurang sopan dengan guru

8 Data diatas menunjukkan bahwa 71 siswa mendapat nilai A dan 189 siswa mendapat nilai B, yang artinya siswa tersebut telah mampu membaca, menulis Al-Qur an dan mampu sedikit memahami isi Al-Qur an. Menurut guru bidang studi BTA siswa yang sudah mampu membaca dan menulis Al-Qur an pada dasarnya mereka sejak kecil hingga sekarang masih menuntut ilmu baik itu di TPA maupun di TPQ disekitar rumah mereka, sehingga guru disekolah hanya memberikan motivasi belajar dan memberikan pemahaman pemahaman tentang Isi atau makna Al- Qur an sehingga pada akhirnya mereka mampu menerapkan dalam kehidupan sehari hari. Sedangkan 133 siswa mendapatkan nilai C dan 27 siswa mendapatkan nilai D. yang artinya bahwa siswa yang mendapatkan nilai C dan D secara kemampuan membaca dan menulis Al-Qur an mereka belum bisa dengan lancar membaca dan menulis Al- Qur an. Menurut Ibu Yuliani selaku Guru Bidang Studi BTA kelas IX mengatakan bahwa tidak bisa nya siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur an dikarenakan sejak awal masuk SMP siswa tidak dibekali oleh orang tua untuk membaca dan menulis Al-Qur an sehingga siswa sampai saat ini masih belum mampu untuk membaca dan menulis Al-Qur an. Ibu Yuliani berpendapat bahwa dengan waktu hanya 2 jam pelajaran setiap 1 minggu sekali tentunya tidak akan merubah kemampuan siswa yang belum bisa membaca dan menulis Al-Qur an secara signifikan tanpa adanya bantuan dari pihak keluarga. Untuk mengatasi permasalahan diatas pihak sekolah bekerjasama dengan guru BTA membuat peraturan untuk siswa kelas VII diwajibkan untuk belajar membaca dan menulis

9 Al-Qur an di TPA/TPQ disekitar rumah. Siswa diberikan buku kegiatan belajar mengaji dimana siswa wajib untuk mengisi nya. Berikut format buku kegiatan belajar mengaji untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Braja Selebah. Tabel I. 2. Format buku kegiatan mengaji No Hari / Tgl Surat Nama Ustazd Nilai Paraf Ustad Paraf Guru BTA Sumber : Data guru bidang studi BTA tahun 2012 Selain mewajibkan siswa untuk belajar mengaji di TPA /TPQ, siswa yang belum bisa membaca dan menulis Al-Qur an diwajibkan untuk mengikuti ekstrakulikuler Baca Tulis Al-Qur an ( BTA ). Namun pada kenyataannya siswa yang tidak bisa membaca dan menulis Al-Qur an tidak mengikuti ektrakulikuler tersebut dengan alasan malu dengan teman temannya. Tabel I. 3. Rekapitulasi Daftar Hadir Ekstra Kulikuler Baca Tulis Al-Qur an (BTA) No Kelas Laki Laki Perempuan 1 VII. 1 I siswa 5 Siswa 2 VII. 2 0 siswa 0 siswa 3 VII. 3 1 siswa 13 siswa 4 VII.4 1 siswa 15 siswa 5 VIII. 1 1 siswa 1 siswa

10 6 VIII. 2 0 siswa 6 siswa 7 VIII.3 1 siswa 1 siswa 8 VIII.4 1 siswa 24 siswa 9 VIII.5 3 siswa 4 siswa 10 IX.1 0 siswa 5 siswa 11 IX.2 0 siswa 2 siswa 12 IX.3 0 siswa 7 siswa 13 IX.4 0 siswa 0 siswa Dari data rekapitulasi daftar kehadiran ekstra kulikuler BTA banyak sekali siswa yang notabenya belum bisa membaca, menulis dan memahami Al-Qur an tidak mengikuti ektrakulikuler BTA yang dilaksanakan setiap hari sabtu. Menurut Ibu Yuliani, ada perbedaan tingkah laku dalam konteks sikap sopan santun antara siswa yang sudah bisa membaca, menulis serta memahami Al-Qur an dengan siswa yang belum bisa. Siswa yang cenderung belajar mengaji membaca, menulis, dan memahami Al-Qur an lebih memperlihatkan kesopanannya terhadap guru, seperti halnya mengucapkan salam, dan berjabat tangan. Namun sebaliknya siswa yang tidak belajar mengaji menunjukkan sikap tidak sopan seperti halnya tidak mengucap salam dan tidak berjabat tangan ketika bertemu dewan guru. Jika kondisi ini di biarkan secara berlarut larut dan apabila generasi muda sejak dini tidak diberikan ilmu, dan pemahaman tentang agama maka akan terjadi dissintegrasi moral dan kenakalan remaja yang lebih parah lagi atau sering disebut juga Dilekuensi Anak anak. Dilekuensi anak anak meliputi pencurian, perampokan, pencopetan, penganiyayaan, kekerasan, tawuran antar kelompok maupun pelanggaran Asusila. Tawuran yang sering terjadi antar pelajar saat ini

11 merupakan salah satu akibat dari kurangnya pengetahuan peserta didik dalam konteks pengetahuan agama. Rendahnya minat siswa SMP Negeri 1 Braja Selebah untuk mempelajari Al-Qur an dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tidak hadir dalam ekstrakulikuler baca tulis Al-Qur an ( BTA )terutama siswa yang tidak bisa membaca, menulis, dan memahami Al-Qur an, siswa tidak mengisi buku kegiatan wajib belajar mengaji, dan kurangnya minat siswa untuk belajar mengaji di TPA maupun TPQ terdekat. Berawal dari masalah diatas maka penulis tertarik dan merasa tertantang untuk melakukan penelitaian mengenai Faktor Faktor Penyebab Rendahnya Minat Mempelajari Al-Qur an Pada Siswa SMP Negeri 1 Beraja Selebah Kabupaten Lampung Timur. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya minat mempelajari Al-Qur an sebagai berikut : 1. Siswa Kelas VII sampai dengan Siswa kelas IX cenderung banyak yang belum bisat membaca dan menulis Al-Qur an 2. Siswa yang mendapatkan nilai C dan D cenderung tidak mengikuti ekstrakulikuler BTA.

12 3. Minat siswa untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur an di TPA ( taman pendidikan Al-Qur an) / TPQ masih sangat rendah. 4. Lingkungan keluarga cenderung lepas tangan terhadap perkembangan keagamaan anak. 5. Teman sebaya cenderung mempengaruhi untuk bermain dan mempengaruhi untuk tidak belajar membaca dan menulis Al-Qur an. 6. Faktor lingkungan masyarakat cenderung tidak memberikan nasehat kepada anak anak tentang pentingnya mempelajari Al-Qur an. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti oleh penulis dibatasi pada : faktor faktor penyebab rendahnya minat mempelajari Al-Qur an pada siswa SMP N 1 Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur adalah sebagai berikut : 1. Faktor dari dalam diri anak ( Faktor Internal ) a. Faktor Indifidu 2. Faktor dari luar diri anak ( Faktor eksternal ) a. Faktor prilaku lingkungan keluarga b. Faktor interaksi teman sebaya c. Faktor Lingkungan Masyarakat

13 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya minat mempelajari Al-Qur an pada siswa SMP Negeri 1 Beraja Selebah Kabupaten Lampung Timur. E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan penelitian a. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta menemukan faktor faktor penyebab rendahnya minat mempelajari Al-Qur an pada siswa SMP Negeri 1 Beraja Selebah Kabupaten Lampung Timur. b. Kegunaan penelitian 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini berguna untuk menerapkan konsep, dan teori ilmu pendidikan khususnya Pendidikan Kewarganegaraan, termasuk dalam wilayah kajian pendidikan nilai dan moral pancasila yang berkaitan dengan upaya pembentukan diri warga negara yang memiliki :

14 pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta perilaku nyata dalam kehidupan masyarakat dan negara baik di sekolah maupun di masyarakat. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini berguna untuk: a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada sekolah, mengenai pentingnya siswa untuk mempelajari Al-Qur an sejak dini sehingga sikap dan moral siswa menjadi lebih baik. b. Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur an ( BTA ) untuk lebih meningkatkan motivasi siswa untuk mempelajari Al-Qur an. Sedangkan untuk guru bidang study Pendidikan PKn agar dapat meningkatkan kesadaran siswa untuk belajar agama, karena dalam proses pembelajaran PKn terdapat materi tentang macam macam norma yang salah satu nya adalah menjalankan dengan baik norma agama c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif dan memberikan motivasi kepada siswa mengenai pentingnya mempelajari Al-Qur an.

15 F. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu Pendidikan Kewarganegaraan khususnya dalam wilayah kajian pendidikan nilai dan moral. 2. Ruang Lingkup Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi yang beragama Islam di SMP Negeri 1 Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur 3. Ruang Lingkup Objek Penelitian Ruang lingkup Objek dalam penelitian ini adalah Faktor faktor penyebab rendahnya minat mempelajari Al-Qur an pada siswa SMP Negeri 1 Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur. 4. Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur. 5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan surat izin penelitian pendahuluan yang telah dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sampai dengan selesai penelitian ini.