Bagaimanakah kebijakan politik masa demokrasi Terpimpin sehingga menguntungkan bagi perkembangan PKI

Mustika Ning Widhi Hima Darmayanti

ABSTRAK

Darmayanti, Mustika Ning Widhi Hima. 2014. Peran Partai Politik Dalam Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1966. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, (II) Dra. Siti Malikhah Towaf, M.A., Ph.D.

Kata Kunci: peran, partai politk, demokrasi terpimpin

Indonesia sebagai sebuah negara memiliki sejarah yang menarik, salah satunya adalah sejarah politik Indonesia yang terjadi pada masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin. Pada masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin Presiden Sukarno memberi kebijakan yang berbeda pada masa sebelumnya yakni Demokrasi Liberal, salah satu kebijakan itu adalah penyederhanaan partai politik. Dalam pelaksanaan Demokrasi Terpimpin peran Presiden Sukarno sangat kuat, sehingga dapat dikatakan otoriter, meski demikian tidak bisa dipungkiri bahwa saat itu Indonesia telah lahir sebagai negara yang ditakuti oleh bangsa Barat.

Permasalahan yang dikaji dari penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah situasi politik Indonesia masa Demokrasi Liberal; (2) bagaimanakah situasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin 1959-1966?; (3) bagaimanakah peran partai politik di Indonesia pada masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin 1959-1966?; (4) Bagaimanakah dampak penerapan Demokrasi Terpimpin terhadap ketatanegaraan Indonesia?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis, yang terdiri dari lima tahapan, yaitu: (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber (heuristik), (3) kritik (verifikasi), (4) interpretasi (sintesis dan analisis), (5) penulisan sejarah (historiografi).

Dari penelitian ini diperoleh hasil: (1) pada masa Demokrasi Liberal Indonesia menggunakan sistem pemerintahan Parlementer, namun sistem ini tidak sesuai dengan Indonesia, para perwakilan partai yang ada di parlemen lebih mementingkan kepentingan partai daripada kepentingan negara. Meski demikian pada masa Demokrasi Liberal Indonesia sukses menyelenggarakan pemilihan umum yang pertama kali. (2) Demokrasi Terpimpin merupakan masa dimana kedudukan partai politik tidak terlalu berperan dalam berlangsungnya pemerintahan. Hal ini dikarenakan peranan partai politik sebagian besar diambil oleh militer, dilanjutkan dengan peraturan presiden yang dikenal dengan penyederhanaan partai politik, sehingga menyebabkan dominasi satu partai politik tertentu yakni, PKI. (3) Keterlibatan PKI juga di dukung dengan konsepsi Presiden Sukarno tentang Nasakom (Nasionalis-Agama-Komunis). Konsepsi presiden ini menimbulkan perbedaan pendapat, sehingga dapat dibedakan menjadi 2 bagian yakni partai politik pendukung pemerintah dan partai politik bukan pendukung pemerintah. Hasil pemilu daerah 1957 menempatkan PKI menjadi partai besar, dengan hasil yang demikian partai-partai besar lainnya seperti PNI, Masyumi, NU menolak diadakan pemilu 1959 karena ditakutkan PKI akan menjadi pemenang di pemilu 1959. (4) Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin mempengaruhi ketatanegaraan Indonesia, hal ini tampak dari segala aspek ketatanegaraan dipimpin oleh Presiden Sukarno.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saat dijalankannya Demokrasi Terpimpin, PKI mendominasi kursi pemerintahan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari banyaknya suara pemilu Pertama tahun 1955 sebanyak 6,17 juta suara. 

Selain itu Soekarno juga sangat dekat dengan PKI, lalu PKI memanfaatkan popularitas Soekarno untuk mendapatkan massa . Menjelang akhir Periode Demokrasi Terpimpin PKI telah memperoleh kedudukan yang kuat dan menjadi salah satu partai terbesar dalam Pemilu Pertama.

Pada bulan Mei 1963, MPRS mengangkat Sukarno menjadi presiden seumur hidup. Keputusan ini mendapat dukungan dari PKI. Tetapi TNI-Angkatan Darat curiga melihat perkembangan yang terjadi antara PKI dan Soekarno. Hal ini dianggap sebagai sebuah upaya untuk menyaingi kekuatan TNI-Angkatan Darat dan memecah belah militer.

Timbul sebuah konflik antara Soekarno dengan pemimpin militer. lalu PKI memanfaatkan keadaan ini untuk mencapai tujuan politiknya yaitu ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia

Konsep Pancasila berubah menjadi konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) Konsep ini memberi peluang kepada PKI untuk memperluas dan mengembangkan pengaruhnya. Secara perlahan dan hati-hati, PKI berusaha untuk menggeser kekuatan-kekuatan yang berusaha menghalanginya. 

Sasaran PKI selanjutnya adalah berusaha menggeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Setelah itu, PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. Untuk mewujudkan rencananya, PKI mempengaruhi sistem Demokrasi Terpimpin. 

Bahkan melalui Nasakom, PKI berhasil meyakinkan Presiden Soekarno bahwa Presiden Soekarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI

Pada 1965 muncul sebuah isu Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Berdasarkan Isu tersebut terjadilah Gerakan 30 September 1965 yang menargetkan serangkaian penculikan dan pembunuhan yang menyebabkan terbunuhnya enam jenderal senior angkatan darat, yaitu :

Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal S. Parman

Mayor Jenderal R. Suprapto


Page 2

Pada saat dijalankannya Demokrasi Terpimpin, PKI mendominasi kursi pemerintahan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari banyaknya suara pemilu Pertama tahun 1955 sebanyak 6,17 juta suara. 

Selain itu Soekarno juga sangat dekat dengan PKI, lalu PKI memanfaatkan popularitas Soekarno untuk mendapatkan massa . Menjelang akhir Periode Demokrasi Terpimpin PKI telah memperoleh kedudukan yang kuat dan menjadi salah satu partai terbesar dalam Pemilu Pertama.

Pada bulan Mei 1963, MPRS mengangkat Sukarno menjadi presiden seumur hidup. Keputusan ini mendapat dukungan dari PKI. Tetapi TNI-Angkatan Darat curiga melihat perkembangan yang terjadi antara PKI dan Soekarno. Hal ini dianggap sebagai sebuah upaya untuk menyaingi kekuatan TNI-Angkatan Darat dan memecah belah militer.

Timbul sebuah konflik antara Soekarno dengan pemimpin militer. lalu PKI memanfaatkan keadaan ini untuk mencapai tujuan politiknya yaitu ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia

Konsep Pancasila berubah menjadi konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) Konsep ini memberi peluang kepada PKI untuk memperluas dan mengembangkan pengaruhnya. Secara perlahan dan hati-hati, PKI berusaha untuk menggeser kekuatan-kekuatan yang berusaha menghalanginya. 

Sasaran PKI selanjutnya adalah berusaha menggeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Setelah itu, PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. Untuk mewujudkan rencananya, PKI mempengaruhi sistem Demokrasi Terpimpin. 

Bahkan melalui Nasakom, PKI berhasil meyakinkan Presiden Soekarno bahwa Presiden Soekarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI

Pada 1965 muncul sebuah isu Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Berdasarkan Isu tersebut terjadilah Gerakan 30 September 1965 yang menargetkan serangkaian penculikan dan pembunuhan yang menyebabkan terbunuhnya enam jenderal senior angkatan darat, yaitu :

Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal S. Parman

Mayor Jenderal R. Suprapto


Bagaimanakah kebijakan politik masa demokrasi Terpimpin sehingga menguntungkan bagi perkembangan PKI

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 3

Pada saat dijalankannya Demokrasi Terpimpin, PKI mendominasi kursi pemerintahan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari banyaknya suara pemilu Pertama tahun 1955 sebanyak 6,17 juta suara. 

Selain itu Soekarno juga sangat dekat dengan PKI, lalu PKI memanfaatkan popularitas Soekarno untuk mendapatkan massa . Menjelang akhir Periode Demokrasi Terpimpin PKI telah memperoleh kedudukan yang kuat dan menjadi salah satu partai terbesar dalam Pemilu Pertama.

Pada bulan Mei 1963, MPRS mengangkat Sukarno menjadi presiden seumur hidup. Keputusan ini mendapat dukungan dari PKI. Tetapi TNI-Angkatan Darat curiga melihat perkembangan yang terjadi antara PKI dan Soekarno. Hal ini dianggap sebagai sebuah upaya untuk menyaingi kekuatan TNI-Angkatan Darat dan memecah belah militer.

Timbul sebuah konflik antara Soekarno dengan pemimpin militer. lalu PKI memanfaatkan keadaan ini untuk mencapai tujuan politiknya yaitu ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia

Konsep Pancasila berubah menjadi konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) Konsep ini memberi peluang kepada PKI untuk memperluas dan mengembangkan pengaruhnya. Secara perlahan dan hati-hati, PKI berusaha untuk menggeser kekuatan-kekuatan yang berusaha menghalanginya. 

Sasaran PKI selanjutnya adalah berusaha menggeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Setelah itu, PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. Untuk mewujudkan rencananya, PKI mempengaruhi sistem Demokrasi Terpimpin. 

Bahkan melalui Nasakom, PKI berhasil meyakinkan Presiden Soekarno bahwa Presiden Soekarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI

Pada 1965 muncul sebuah isu Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Berdasarkan Isu tersebut terjadilah Gerakan 30 September 1965 yang menargetkan serangkaian penculikan dan pembunuhan yang menyebabkan terbunuhnya enam jenderal senior angkatan darat, yaitu :

Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal S. Parman

Mayor Jenderal R. Suprapto


Bagaimanakah kebijakan politik masa demokrasi Terpimpin sehingga menguntungkan bagi perkembangan PKI

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 4

Pada saat dijalankannya Demokrasi Terpimpin, PKI mendominasi kursi pemerintahan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari banyaknya suara pemilu Pertama tahun 1955 sebanyak 6,17 juta suara. 

Selain itu Soekarno juga sangat dekat dengan PKI, lalu PKI memanfaatkan popularitas Soekarno untuk mendapatkan massa . Menjelang akhir Periode Demokrasi Terpimpin PKI telah memperoleh kedudukan yang kuat dan menjadi salah satu partai terbesar dalam Pemilu Pertama.

Pada bulan Mei 1963, MPRS mengangkat Sukarno menjadi presiden seumur hidup. Keputusan ini mendapat dukungan dari PKI. Tetapi TNI-Angkatan Darat curiga melihat perkembangan yang terjadi antara PKI dan Soekarno. Hal ini dianggap sebagai sebuah upaya untuk menyaingi kekuatan TNI-Angkatan Darat dan memecah belah militer.

Timbul sebuah konflik antara Soekarno dengan pemimpin militer. lalu PKI memanfaatkan keadaan ini untuk mencapai tujuan politiknya yaitu ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia

Konsep Pancasila berubah menjadi konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) Konsep ini memberi peluang kepada PKI untuk memperluas dan mengembangkan pengaruhnya. Secara perlahan dan hati-hati, PKI berusaha untuk menggeser kekuatan-kekuatan yang berusaha menghalanginya. 

Sasaran PKI selanjutnya adalah berusaha menggeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Setelah itu, PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. Untuk mewujudkan rencananya, PKI mempengaruhi sistem Demokrasi Terpimpin. 

Bahkan melalui Nasakom, PKI berhasil meyakinkan Presiden Soekarno bahwa Presiden Soekarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI

Pada 1965 muncul sebuah isu Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Berdasarkan Isu tersebut terjadilah Gerakan 30 September 1965 yang menargetkan serangkaian penculikan dan pembunuhan yang menyebabkan terbunuhnya enam jenderal senior angkatan darat, yaitu :

Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal S. Parman

Mayor Jenderal R. Suprapto


Bagaimanakah kebijakan politik masa demokrasi Terpimpin sehingga menguntungkan bagi perkembangan PKI

Lihat Pendidikan Selengkapnya