Apakah komunikasi yang bebas termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial?

Apakah komunikasi yang bebas termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial?
Apakah komunikasi yang bebas termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial?

Yang bukan termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial adalah~ Assalamulaikum wr wb, salam sejahtera buat kita semua. berikut ini adalah pembahsan soal mengenai pembahasan soal sosiologi kelas 8 smp mengenai mobalitas. secara lengkap berikut ini pembahsannya.

Apakah komunikasi yang bebas termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial?

Soal Sosiologi Mobilitas Sosial

Yang bukan termasuk faktor pendorong terjadinya terjadinya mobilitas sosial adalah…

d. Kemudahan Memperoleh Pendidikan

menurut pembahasan soal di bawah dapat kita simpulkan jawaban atau pilihan jawaban buat soal diatas adalah jawaban c. diskriminasi

Pembahasan soal :

Pendorong Mobilitas Sosial

Secara umum, situasi pendorong mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi beberapa faktor berikut :

Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Contoh konkretnya adalah ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang tersedia dibandingkan dengan jumlah pelamar kerja. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor struktual adalah sebagai berikut :

Faktor individu adalah kualitas seseorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun ketrampilan pribadi. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor individu adalah sebagai berikut :

2)      Orientasi sikap terhadap mobilitas

Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia dilahirkan tidak ada satu manusiapun yang memiliki statusnya sendiri. apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi, tentu saja dengan melihat kemampuan dan jalan yang dapat ditempuh, dan hal ini hanya mungkin terjadi dalam masyarakat yang memiliki struktur sosial yang luwes.

Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Orang yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggal yang tandus karena kehabisan sumber daya alam, kemudian mereka yang tidak mau menerima keadaan ini berpindah tempat tinggal ke daerah lain. Secara sosiologis mereka telah mengalami mobilitas

Situasi politik dapat menyebabkan terjasinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah negara. Keadaan negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi keamanan yang bisa mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia ke daerah yang lebih aman. Atau bisa juga disebabkan oleh sistem politik pemerintahan yang bertentangan dengan hati nurani maupun paham yang dianut. Jadi, meskipun negaranya subur, namun kondisi politik yang tidak kondusif bisa mempengaruhi mobilitas masyarakatnya.

Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Disatu pihak, pertambahan jumlah penduduk yang pesat mengakibatkan sempitnya tempat pemukiman dan pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan demikian yang mendorong sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman yang lain. Misalnya kepadatan Pulau Jawa mendorong para penduduk mengikuti program transmigrasi ke luar Pulau Jawa.

g.Keinginan Melihat Daerah Lain

Adanya keinginan melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya berekreasi kedaerah-daerah tujuan wisata.

Penghambat Mobilitas Sosial

Selain faktor pendorong terdapat pula faktor yang dapat menghambat terjadinya mobilitas sosial. Beberapa faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial antara lain sebagai berikut :

Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Misalnya memutuskan tidak melanjutkan sekolah karena orang tua tidak amampu membiayai.

Sistem kelas tertutup dapat menghalangi mobilitas keatas, terbukti dengan adanya pembatasan keanggotaan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan.

c. Perbedaan Ras dan Agama

Dalam sistem kelas tertutup tidak memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal keatas. Dalam agama tidak dibenarkan seseorang dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak hatinya berpindah-pindah agama sesuai keinginannya.

d. Perbedaan Jenis Kelamin

Dalam masyarakat pria dipandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh dalam mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat.

e. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang sangat Kuat

Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat mengahmbat proses mobilitas sosial, terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku. Misalnya, suatu masyarakat yang terisolasi terhadap pengaruh luar, maka masyarakat tersebut tertutup terhadap kemungkinan mobilitas.

Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam suatu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu salaing bersaing untuk memperebutkan sesuatu. Perbedaan kepentingan ini seringkali meimbulkan sikap saling menghambat dalam mencapai tujuannya

Apakah komunikasi yang bebas termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial?

Berikut ini yang bukan termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial adalah?

  1. Urbanisasi
  2. Komunikasi yang Bebas
  3. Diskriminasi
  4. Kemudahan Memperoleh Pendidikan
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. Diskriminasi

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut ini yang bukan termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial adalah diskriminasi.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Yang merupakan contoh teori faktor individu yang mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Apakah komunikasi yang bebas termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial?

Apakah komunikasi yang bebas termasuk faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial?
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi pendorong mobilitas sosial

KOMPAS.com – Mobilitas sosial merupakan gerak dalam struktur sosial. Di mana terjadi perpindahan individu atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain.

Tujuan seseorang melakukan mobilitas sosial tentunya untuk mendapatkan perubahan. Perubahan tersebut mencakup dalam beberapa hal, misalnya perubahan dalam segi ekonomi atau pendidikan.

Dalam buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (2004) karya Bagong Suyanto, disebutkan ada enam faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Berikut penjelasnnya:

Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang dapat dan harus diisi, serta kemudahan untuk memperolehnya. Ada dua aspek dalam faktor ini, yaitu struktur pekerjaan dan perbedaan tingkat kelahiran.

Baca juga: Jenis dan Dampak Mobilitas Sosial

Contoh struktur pekerjaan, masyarakat yang menggantungkan ekonominya pada sektor industri cenderung memperluas lapangan kerja di tingkat menengah dan atas. Hal ini menyebabkan mobilitas sosial dalam masyarakat industri cenderung tinggi.

Sementara perbedaan tingkat kelahiran berhubungan dengan perbedaan tingkat kelahiran antara masyarakat berstatus sosial rendah dengan masyarakat berstatus sosal menengah dan atas. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tingkat kelahiran antara desa dan perkotaan.

Faktor individu mengacu pada kualitas seseorang. Baik itu dilihat dari segi pendidikan, ekonomi, penampilan, atau keterampilan pribadi.

Ketika manusia dilahirkan, ia akan mengikuti status sosial yang dimiliki oleh keluarganya. Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh keluarganya, dapat memicu terjadinya mobilitas sosial.

Mobilitas tersebut demi memperoleh status yang lebih baik dari status yang diwariskan oleh keluarganya.

Baca juga: Kedudukan Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi juga salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. Misalnya, bagi sebagian masyarakat yang tinggal di daerah kurang menguntungkan.