Apa tujuan dibuatnya komposisi penduduk

ilustrasi komposisi penduduk, sumber gambar: https://www.freepik.com/

Dikutip dari jurnal berjudul Komposisi Penduduk Pelaku Urbanisasi oleh Oktava (2017: 72) dijelaskan bahwa komposisi suatu penduduk dapat menggambarkan susunan yang dibuat berdasarkan berbagai ciri-ciri yang sama.

Komposisi penduduk merupakan suatu pengelompokkan atau penyusunan penduduk yang didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria yang dijadikan sebagai tolok ukur antara lain seperti angkatan kerja, jenis kelamin, serta rasio ketergantungan.

Pengertian Komposisi Penduduk dan Konsep Dasarnya

Pengertian pengelompokan penduduk ialah suatu pemetaan yang ditentukan berdasarkan variabel-variabel tertentu. Pengelompokkan penduduk dapat menggambarkan susunan penduduk yang diciptakan berdasarkan pada pengkotak-kotakan penduduk dengan karakteristik yang sama.

Komposisi penduduk dapat dimaknai sebagai statistik kependudukan yang membagi tentang karakteristik penduduk berdasarkan jenis kelamin, agama, umur, pendidikan, tempat tinggal, mata pencaharian dan lain-lain. Komposisi tersebut bersifat urgen bagi pemerintahan di setiap negara untuk memutuskan kebijakan-kebijakan yang berguna bagi kemaslahatan bersama.

Jenis-jenis Komposisi Penduduk dan Contohnya

Ada tiga jenis susunan penduduk yang bersifat penting dan perlu diketahui datanya oleh pemerintah. Adapun jenis-jenis susunan penduduk dan contohnya yaitu sebagai berikut:

  • Komposisi penduduk biologis, contohnya yaitu pengelompokan berdasarkan umur dan jenis kelamin penduduk.

  • Komposisi penduduk sosial, contohnya yaitu pengelompokan berdasarkan pendidikan, pekerjaan dan agama.

  • Komposisi penduduk geografis, contohnya yaitu pengelompokan berdasarkan tempat tinggal.

Fungsi Komposisi Penduduk

Dalam rangka merancang pembangunan di berbagai bidang, maka diperlukan informasi terkait kondisi penduduk berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas. Susunan penduduk sangat penting karena setiap tahunnya, kondisi penduduk selalu berubah-ubah.

Perubahan tersebut perlu diketahui oleh pemerintah agar dapat merumuskan kebijakan pada program-program tertentu. Informasi mengenai susunan penduduk ini bukan hanya menyangkut kondisi saat perencanaan disusun, melainkan juga informasi susunan penduduk di masa lampau dan masa sekarang yang didapat dari hasil survey dan sensus.

Untuk menentukan fungsi komposisi penduduk di masa mendatang, maka diperlukan suatu hipotesis atau perkiraan dari jumlah penduduk agar dapat memprediksi komposisinya di masa depan. Dengan mengetahui susunan penduduk, maka pemerintah dapat mengetahui seberapa besar penduduk usia belum produktif, sedang produktif dan tidak lagi produktif.

Dengan mengetahui hal tersebut, maka dapat diketahui pula angka beban ketergantungan dan angka harapan hidup di suatu negara. Harapannya adalah negara dapat merumuskan solusi mengenai permasalahan penduduk seperti pengangguran, kemiskinan, kebodohan dan lain-lain.

Komposisi penduduk adalah penyusunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertantu. Adapun kriteria yang digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan rasio ketergantungan.

Konsep Dasar Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas variable-variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama (Said Rusli dalam Bagoes, Mantra, 2000: 23). Pengelompokkan penduduk atau komposisi penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.

Komposisi penduduk juga dapat diartikan sebagai sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

Komposisi menurut umur biasanya dijabarkan dalam kelompok-kelompok umur 5 tahun, sedangkan menurut jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan (Ensiklopedia Bebas, Wikipedia.org., diakses 16 Maret 2014). Komposisi penduduk dapat disebut sebagai mata statistik karena di dalamnya ada penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diiterprestasi atau menganalisa data (Bagoes, Mantra, 2000:23).

Macam Jenis Komposisi Penduduk

Komposisi Penduduk Biologis

Menurut Umur dan Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut jenis kelamin sering digunakan untuk analisis dan perencanaan pembangunan (Bagoes, Mantra, 2000:24). Pada masa Pemerintahan Orde baru Kantor Menteri Negara Kependudukan/ Kepala BKKBN dalam mempersiapkan alat kontrasepsi membutuhkan data pasangan usia subur. Kantor Menteri Pendidikan Nasional membutuhkan data penduduk usia sekolah dalam merencanakan wajib belajar atau pembangunan sarana pendidikan.

Baca Juga :  Perbedaan Pendudukan Dan Bukan Penduduk

Umur biasanya digolongkan dengan jenjang lima tahunan, misalnya kelompok umur 0-4, 5-9, 10-14, dst. Struktur umur penduduk antara negara satu dengan negara lain itu tidak sama. Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umum penduduk, negara- negara yang sedang berkembang dengan negara-negara maju atau antara daerah pedesaan dengan perkotaan. Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu: 1) Kelahiran 2) Kematian dan 3) Migrasi

Komposisi Penduduk Sosial

  1. Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
  2. Komposisi penduduk menurut pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
  3. Komposisi Penduduk menurut Agama Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.

Komposisi Penduduk Geografis

  1. Komposisi Penduduk Menurut Tempat Tinggal Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduknya tinggal di desa.

Piramida Penduduk

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan secara visual pada sebuah grafik yang disebut Piramida Penduduk (Bagoes, Mantra, 2000:24). Penggambaran suatu piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang saling tegak lurus. Garis yang vertikal menggambarkan umur penduduk mulai dari nol lalu naik. Kenaikan ini dapat tahunan atau dapat pula dengan jenjang lima tahunan. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk tertentu baik secara absolut ataupun relative (persen). Pada bagian kiri sumbu vertikal dapat digambarkan jumlah penduduk laki- laki, dan dibagian kanan digambarkan jumlah penduduk perempuan.

Baca Juga :  Dinamika Demografi

Fungsi Piramida Penduduk

  1. Untuk menggambarkan keadaan umum penduduk suatu Negara
  2. Mengetahui perbandingan jumlah penduduk laki dan perempuan
  3. Meramalakan keadaan penduduk di masa yang akan datang

Manfaat Komposisi Penduduk untuk Perencanaan Pembangunan di Indonesia

Secara umum dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Susunan penduduk atau komposisi penduduk sangat penting sekali untuk diketahui, karena selalu berubah susunannya atau komposisinya setiap tahun.

Perubahan komposisi penduduk tersebut dapat digunakan sebagai dasar peletakan kebijakan dari program-program pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah (Sanjaya, Windu diakses 17 Maret 2013). Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei. Sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.

Informasi tentang jumlah penduduk untuk kelompok usia tertentu penting diketahui agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku pembangunan. Keterangan atau informasi tentang penduduk menurut umur yang terbagi dalam kelompok umur lima tahunan, sangat penting dan dibutuhkan berkaitan dengan pengembangan kebijakan kependudukan terutama berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.

Jumlah penduduk yang besar dapat dipandang sebagai beban sekaligus juga modal dalam pembangunan. Selain itu, dengan mengetahui komposisi penduduk dapat juga diketahui penduduk usia produktif, belum produktif dan tidak lagi produktif, sehingga dapat diketahui berapa angka beban ketergantungan (dependency ratio) suatu negara serta angka harapan hidup suatu negara.

Harapannya, dengan mengetahui dependency ratio akan diketahui bagaimana solusi pemecahan masalah dari jumlah penduduk Indonesia yang merupakan modal tenaga kerja kerja yang luar biasa, bukan malah akan menjadi dua sisi mata uang yang menjadi pertumbuhan penduduk besar sebagai beban bagi pembangunan di Indonesia. Hal ini karena jumlah penduduk yang besar juga berarti pelayanan umum dan segala aspek kebutuhan dasr yang harus dipenuhi oleh suatu negara menjadi besar. Namun, denga perencanaan pembangunan yang tepat permasalahan kependudukan akan diramalkan sejak dini, sehingga tidak akan mengganggu jalannya pembangunan nasional Indonesia dalam bidang material maupun spiritualnya.

Baca Juga :  Barter Adalah

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Komposisi Penduduk : Pengertian, Macam, Jenis, Fungsi Piramida, Konsep Dasar, dan Manfaat Untuk Perencanaan Pembangunannya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.