PERSIAPAN untuk pemeriksaan diagnostik alat, Bahan dan Tempat

PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENGERTIAN TUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL

PENGERTIAN Menyediakan dan mengirim bahan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasien yang bersangkutan.

Objektif Perilaku Siswa Menjelaskan kembali pengertian persiapan pemeriksaan diagnostik Menguraikan kembali persiapan pengambilan spesimen urin secara biasa dan steril Menguraikan kembali persiapan pengambilan spesimen darah melalui perifer, vena, dan arteri

Tujuan 1. Membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit 2. Menentukan penanganan/pengobatan yang sesuai untuk pasien dengan kondisi penyakit tertentu

PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH URIN

Jenis – jenis pengambilan spesimen urin Pengambilan spesimen urin biasa Pengambilan spesimen urin steril Pengambilan spesimen urin 24 jam

Pemeriksaan oleh bidan Pemeriksaan glukosa, pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam urin Pemeriksaan protein, pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui adanya protein dalam urin. Pemeriksaan HCG, pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa kehamilan

Pemeriksaan urin biasa Peralatan : Botol pemeriksaan Sarung tangan bersih. Bengkok (neirbekken) Bahan : Urine biasa Perlengkapan : Wastafel / tempat cuci tangan Handuk lap tangan Persiapan pasien : pasien diberikan penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan

Pemeriksaan urin steril Peralatan : Kateter steril Botol pemeriksaan Sarung tangan steril Bengkok (neirbekken) Perlak dengan laken. Bahan : Kapas cebok dalam tempatnya Urine steril Phantom Perlengkapan : Wastafel / tempat cuci tangan Handuk lap tangan

Jenis – jenis pengambilan spesimen darah Pengambilan darah arteri Pengambilan darah vena Pengambilan darah perifer

Pengambilan darah arteri Peralatan : Spuit dan jarum steril 2 cc berisi heparin 0,1cc dalam tempatnya Botol pemeriksaan Sarung tangan bersih Bengkok (neirbekken) Kain alas Bahan : Kapas alkohol dalam tempatnya Darah arteri Phantom Perlengkapan : Wastafel / tempat cuci tangan Handuk lap tangan

Pengambilan darah vena Peralatan : Spuit dan jarum steril dalam tempatnya Torniquet (karet pembendung vena) Botol pemeriksaan Sarung tangan bersih Bengkok (neirbekken) Kain alas Bahan : Kapas alkohol dalam tempatnya Darah perifer Phantom Perlengkapan : Wastafel / tempat cuci tangan Handuk lap tangan

Pengambilan darah perifer Peralatan : Jarum khusus (Lanset) Kaca object (object glass) Botol pemeriksaan Alat pemeriksaan Hb (Hb sahli) Sarung tangan bersih Bengkok (neirbekken) Bahan : Kapas alkohol dalam tempatnya Kapas kering dalam tempatnya Darah perifer Phantom Perlengkapan : Wastafel / tempa cuci tangan

Terima kasih

kesimpulan Persiapan pemeriksaan diagnostik adalah Menyediakan dan mengirim bahan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasien yang bersangkutan. Cara pengambilan urin, ada 3 macam yaitu: pengambilan urin biasa, pengambilan urin steril, pengambilan urin 24 jam. Cara pengambilan darah ada 3 macam yaitu : pengambilan darah vena, arteri dan perifer.

Evaluasi 1.Untuk mengetahui adanya infeksi pada saluran kemih, cara terbaik untuk pengambilan urin adalah cara steril cara biasa dengan urineal bag urin 24 jam urin midstream

2.Cara pengambilan urin yang tepat untuk pemeriksaan kehamilan adalah : cara steril cara biasa kateterisasi urin 24 jam urin midstream

3. Untuk pemeriksaan Hb Sahli, yang sering dilakukan oleh bidan darah yang paling sering digunakan adalah : darah arteri darah vena darah perifer darah kapiler e. darah pembuluh balik

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam mendiagnosa suatu penyakit di dalam tubuh pasien dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan uji laboratorium. Bagi tenaga kesehatan, uji laboratorium harus dilakukan dengan tepat sehingga perlu adanya ilmu untuk menunjang kinerja kesehatan. Berikut beberapa specimen yang dapat digunakan untuk uji laboratorium, yaitu :1. Specimen Darah2. Specimen Urine3. Specimen Feses4. Specimen Secret / Cairan

B. Tujuan1. Tujuan UmumMahasiswa mampu melaksanakan Persiapan dan Pengambilan Specimen untuk uji laboratorium dengan baik dan benar.

2. Tujuan KhususMahasiswa mampu mengambil specimen darah, urine, feses dan secret/cairan dalam rangka menambah pengetahuan bagi mahasiswa.

BAB IIPEMBAHASANA. Pengambilan Specimen1. PengertianPengambilan specimen merupakan slah satu dari serangkaian proses yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium. Supaya specimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses pengambilan specimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar. Specimen yang memenuhi syarat yaitu jenisnya sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan, volumenya mencukupi untuk tiap jenis pemeriksaan, kondisinya layak untuk diperiksa (segar / tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna, steril, tidak menggumpal), antikolagen yang digunakan sesuai, dan ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat.

2. Persiapan Sebelum Pengambilan SpecimenSebelum melakukan pengambilan specimen, lakukan persiapan-persiapan seperti berikut ini :a. Persiapan Pasien1. Beritahukan kepada pasien tentang hal-hal apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh pasien sebelum dilakukan pengambilan specimen.a. Persiapan secara umum, seperti : puasa selama 8-10 jam sebelum pengambilan specimen (untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, profil lipid, profil besi), tidak melakukan aktifitas fisik yang berat, tidak merokok, tidak minum alkohol, dsb.b. Jika pasien harus melakukan pengambilan specimen sendiri (urine, dahak, feses), jelaskan tata cara pengambilannya. Misalnya : kapan harus diambil, bagaimana menampung specimen dalam wadah yang disediakan, mencuci tangan sebelum dan setelah mengambil specimen, membersihkan daerah genital untuk pengambilan sampel urine, dsb.

b. Persiapan Peralatan SamplingPastikan semua peralatan sampling telah disiapkan sesaat sebelum sampling. Penting untuk diperhatikan bahwa semua peralatan memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Bersih 2. Kering3. Tidak mengandug detergent atau bahan kimia4. Terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat dalam spesimen5. Steril, apalagi jika specimen akan diperiksa biakan (kultur) kuman6. Sekali pakai buang (disposable)7. Wadah specimen tidak retak atau pecah, mudah dibuka atau ditutup rapat, besar / ukurannya sesuai dengan volumespecimen yang diambil.

c. Antikoagulan Antikoagulan adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk mencegah pembekuan darah. Umumnya yang digunakan adalah EDTA (Ethylendiamin Tetraaceticacid), natrium citrat, heparin dan natrium fosfat. Pemilihan antikolagen harus sesuai dengan jenis pemeriksaan dan takaran volumenya harus tepat.

d. Lokasi sampling Sebelum melakukan sampling, tetapkan lokasi pengambilan sesuai dengan jenis specimen yang diperlukan. Misalnya, pengambilan specimen darah.1. Darah vena umumnya diambil dari vena median cubiti pada daerah lengan di lipatan siku bagian dalam. Vena ini besar, cukup terlihat, paling sedikit dan kecil kemungkinan memarnya.2. Darah arteri umumnya diambil dari arteri radialis di daerah pergelangan tangan.3. Darah kapiler diambil dari ujung jari tangan, yaitujari tengah atau jari manis. Pada bayi diambil pada tumit 1/3 bagian tepi telapak kaki.4. Specimen untuk biakan kuman diambil pada daerah yang sedang infeksi, kecuali darah dab cairan otak.5. Sumsum tulang orang dewasa diambil pada tulang dada dan crista iliaca anterior dan posterior. Pada anak-anak diambil pada bagian proksimal tibia.6. Lokasi pengambilan specimen tiak boleh terdapat luka, hematoma, infeksi, oedema. Untuk pengambilan specimen darah, selain tidak dilakukan pada tempat-tempat tersebut, juga tidak boleh dilakukan pada daerah dimana darah sedang ditranfusikan dan intervena lines (infus).B. Jenis specimenDarah Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan dengan bahan atau specimen darah. Beberapa pemeriksaan berikut ini menggunakan specimen darah, antara lain :a. Serum Glutamik Piruvat Transaminase (SGPT) atau alanin amonio transferse. Pemeriksaan SGPT dilakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler.Cara pengambilan :1. Ambil darah kurang lebih 5-10 ml dari vena2. Masukan pada tabung atau botol3. Hindari hemolisis4. Berikan label nama dan tanggal

AlbuminPemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan adanya gangguan hepar seperti Sirosis, luka bakar, gangguan ginjal atau kehilangan protein dalam jumlah yang banyak.Cara pengambilan :1. Ambil darah kurang lebih 5-10 ml dari vena2. Masukkan pada tabung atau botol3. Barikan nama dan tanggalAsam UratPemeriksaan asam urat dilakukan untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, anemia asam folat, luka bakar, dan kehamilan. Terjadi peningkatan asam urat dapat diindikasikan penyakit seperti leukimia, kanker, eklampesia berat, gagal ginjal, mal nutrisi, dll.Cara pengambilan:1. Ambil darah kurang lebih 5-7 ml dari vena2. Masukkan pada tabung atau botol3. Berikan label nama dan tanggalBilirubin (totol, direct dan indirect)Pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin. Pemeriksaan pada bilirubin direct dilakukan untuk mendeteksi adanya ikterik obstruktif oleh karena batu atau neoplasma, hepatitis, dan sirosis. Pada bilirubin indirect, pemeriksaan dapat mendeteksi adanya anemia, malaria dan lain-lain. Cara pengambilan :1. Ambil darah kurang lebih 5-10 ml dari vena2. Masukkan pada tabung atau botol3. Hindari hemolisis4. Berikan label nama dan tanggal

EstrogenPemeriksaan estrogen dilakukan untuk mendeteksi disfungsi ovarium, gejala menopause dan pasca menopause, serta stress psikogenik. Peningkatan nilai estrogen ini dapat menunjukan indikasi adanya tumor ovarium, adanya kehamilan, dan lain-lain.Cara pengambilan :1. Ambil darah kurang lebih 5-10 ml dari vena2. Masukkan pada tabung atau botol3. Berikan label nama dan tanggalGas darah arteriPemeriksaan gas darah arteri dilakukan untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam basa yang disebabkann oleh karena gangguan respiratorik atau gangguan metabolic.Cara pengambilan :1. Ambil darah kurang lebih 1-5 ml dari arteri, dengan spuit dan jarum berisikan heparin2. Berikan label nama dan tanggalGula darah puasaPemeriksaan gula darah puasa dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipogiklemik.Kadar Normal Gula Darah PuasaSebuah gula darah normal puasa (yang juga merupakan gula darah orang normal akan melihat tepat sebelum makan) adalah 83 mg / dl (4,6 mmol / L) atau kurang. Banyak orang normal puasa gula darah pada pertengahan dan tinggi 70 mg / dl (3,9 mmol / L). Meskipun kebanyakan dokter akan memberitahu Anda setiap gula darah puasa di bawah 100 mg / dl (5,6 mmol / L) adalah "normal", ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa pengujian dengan gula darah puasa di pertengahan 90 mg / dl (5 mmol / L) kisaran sering memprediksi diabetes yang didiagnosis satu dekade kemudian. Cara pengambilan :1. Ambil darah kurang lebih 5-10 ml dari vena 2. Masukkan ke dalam tabung atau botol3. Puasakan makan dan minum 12 jam sebelum pemeriksaan

Gula darah postprandialPemeriksaan gula darah postprandial bertujuan untuk mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipoglikemik. Pemeriksaan dilakukan setelah makan.Kadar normal Gula darah sesudah makan (Postprandial)Kadar normal gula darah seseorang sesudah makan, tergantung apa yang mereka makan, gula darah orang yang benar-benar normal adalah Di bawah 120 mg / dl (6,6 mmol / L) satu atau dua jam setelah makan. Kebanyakan orang normal berada di bawah 100 mg / dl (5,5 mmol / L) dua jam setelah makan.Cara pengambilan :1. Ambil dari kurang lebih 5-10 ml dari vena 2 jam setelah makan pagi atau siang2. Masukkan ke dalam tabung atau botolGonadotropin korionik manusia (Human Chronic Gonadptropin HCG)Pemeriksaan HCG dilakukan untuk mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta.Cara pengambilan :1. Ambil darah kuranng lebih 5-10 ml dari vena2. Masukkan ke dalam tabung atau botol3. Hindari hemolisis4. Berikan label nama dan tanggal

HematokritPemeriksaan hematokrit dilakukan untuk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah dalam darah. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya anemia, kehilangan darah, gagal ginjal kronis, serta defisiensi vitamin B dan C. Apabila terjadi peningkatan kadar hematrokit dapat diindikasikan adanya dehidrasi, asidosis, trauma, pembedahan, dan lain-lain.Cara pengambilan :1. Ambil darah kurang lebih 7 ml dari vena2. Masukkan ke dalam tabung atau botol3. Berikan label nama dan tanggal

HemoglobinPemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukkan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif, dan lain-lain. Kadar normal hemoglobinKadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah. Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasien :1. Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl 2. Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl 3. Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl 4. Anak anak : 11-13 gram/dl 5. Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl 6. Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl 7. Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl 8. Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

Nilai diatas dapat berbeda pada masing masing laboratorium namun tidak akan terlalu jauh dari nilai diatas. Ada pula laboratorium yang tidak membedakan antara lelaki atau perempuan dewasa dengan lelaki atau perempuan tua.Cara pengambilan :1. Ambil da