Apakah keterkaitan antara risk dan return selalu linear?

tuliskan 8 keutamaan solat jawaban mana sy tau yekan​

Q.5!6 × 7 × 5 × 10 =no ngasalno copasmenggunakan carant: boleh di apus, tapi setidaknya kembalikan poin saya -_- ​

Jelaskan perbedaan dokumen sumber dan dokumen pendukung dalam mengelola bukti transaksi

singkatan dari BSI,BRI,BCA,BNI,NT:Percaya gk ini doi ku.​

pesan apa yang disampaikan dalam lagu Aku cinta lingkungan​

besok mau dikumpulkan bisa bantu pls​

pls bantu jawab besok mau dikumpulkan ​

buatlah jurnal khusus dari transaksi di atastolong banget kak jangan ngasal terima kasih​

Jelaskan hambatan ekonomi dilihat dari kurs mata uang

Jelaskan hambatan ekonomi dilihat dari perkembangan ekonomi

Apa sih hubungan antara return dan risiko dalam investasi? Mengapa keduanya saling berhubungan? Dengan memahami hubungan antara return dan risiko dalam investasi, ini akan memudahkanmu untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.

Kita telah mengetahui ada beberapa kelas aset seperti, emas, obligasi, dan ekuitas. Ketika kita memiliki aset-aset tersebut, penting untuk mengerti bagaimana membedakan mereka dari segi return dan risiko. Karena akan memudahkan kamu untuk menyesuaikan target dan proses investasi.

Return dan Risiko: Apa Hubungannya?

Ketika kamu menyusun diversifikasi portofolio, kamu juga sedang menggabungkan beberapa instrumen investasi untuk mencapai targetmu. Nah, apakah perpaduan investasi yang tepat untukmu? Biasanya, dua faktor yang sangat berpengaruh adalah return dan risiko.

Return atau imbal hasil, adalah ekspektasi akan uang yang dihasilkan dari investasimu. Sementara risiko adalah kemungkinan yang akan terjadi ketika imbal hasil sebenarnya berbeda dari yang diharapkan, dan juga jumlahnya. Dengan kata lain, risiko adalah jumlah volatilitas yang terkait pada sebuah investasi.

Contoh Return dan Risiko

Kamu memberi seorang teman uang sejumlah Rp100,000 dan dia akan mengembalikannya sebesar Rp110,000 dalam setahun. Imbal hasil yang kamu harapkan adalah Rp10,000.

Ketika temanmu sudah pasti akan mengembalikan uangmu sebesar Rp110,000, maka ini termasuk investasi yang berisiko rendah (tergantung seberapa percaya kamu dengan temanmu).

Tetapi, jika temanmu menggunakan uang tersebut untuk membuka sebuah usaha dan mereka akan mengembalikanmu sejumlah Rp120,000 apabila usahanya menguntungkan. Maka tingkat risikonya akan bertambah.

Kamu mengharapkan imbal yang lebih tinggi (Rp20,000 dibandingkan Rp10,000) tetapi kamu bisa tidak mendapatkan apa-apa pada akhirnya jika usaha tersebut gagal – dan ini merupakan perbedaan yang besar.

Jadi, seperti itulah risiko. Selalu ada return dan risiko pada tiap jenis investasi.

Baca juga: Memulai Investasi yang Tepat Bagi Pemula, Bagaimana Caranya?

Apakah keterkaitan antara risk dan return selalu linear?

Empat Jenis Kelas Aset Utama

  • Ekuitas: Jenis investasi yang merupakan kepemilikan di sebuah perusahaan, atau bisa juga disebut saham.
  • Obligasi: Investasi seperti utang. Misalnya kamu membeli obligasi, artinya kamu memberi pinjaman kepada perusahaan (atau pemerintah) dan kamu akan mendapatkan imbal dalam bentuk bunga. Serta modal awal yang akan dikembalikan di akhir waktu yang ditentukan.
  • Investasi Alternatif: Kategori ini mencakup investasi dalam bidang properti, komoditas, emas. Kadang, kelas aset ini memiliki risiko yang lebih tinggi dari ekuitas dan obligasi. Tapi, imbal yang diharapkan memiliki pola dan tren yang berbeda dari ekuitas dan obligasi. Jadi, kelas aset ini cocok sebagai diversifikasi.
  • Kas: Betul sekali, uang kas. Tapi dalam kelas aset, kas juga termasuk investasi jangka pendek yang likuid. Misalnya deposito jangka pendek di bank, karena aksesnya mudah.

Portofolio Investasi yang Ideal

Sebuah portofolio yang ideal akan diatur berdasarkan keseimbangan antara return dan risiko.

Misalnya, kamu berencana untuk membeli rumah dalam waktu 3 tahun dan mungkin kamu juga tidak mau menempatkan uangmu pada aset berisiko. Kamu mau tabunganmu tersedia sewaktu kamu telah siap membayar uang muka rumah.

Jadi, kamu ini mengoptimalkan keamanan, dan juga imbal yang lebih sedikit. Portofolio kamu mungkin dialokasikan lebih cenderung pada obligasi yang rendah risiko serta uang kas, dan hanya sedikit pada ekuitas.

Sedangkan jika kamu berinvestasi untuk sebuah tujuan dalam 10 tahun lagi, kamu mungkin tidak masalah dengan risiko saat ini, mengingat horizon investasimu masih panjang.

Jadi, untuk memaksimalkan imbalmu, mungkin kamu akan mengalokasikan lebih banyak ekuitas pada portfoliomu, lalu obligasi dan sedikit kas.

Intinya…

Kamu perlu mengerti return dan risiko. Seperti sebelum membeli barang lain yang bernilai besar, pastikan kamu mengetahui risiko di belakangnya.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Dalam kehidupan manusia sebagai makhluk hidup, masalah keuangan menjadi salah satu masalah yang penting. Hal ini karena kita sebagai makhluk hidup harus terus berusaha untuk tetap bertahan hidup, dan untuk itu kita selalu butuh uang untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Penggunaan uang juga harus diatur dengan baik. Penggunaan uang yang tidak terkontrol akan memberikan dampak buruk untuk kehidupanmu. Oleh karena itu, kita harus tahu cara mengatur uang dengan baik yaitu dengan manajemen keuangan. Manajemen keuangan tidak hanya dibutuhkan manusia sebagai individu atau perorangan, tapi lebih penting lagi manajemen keuangan harus ada juga dalam sebuah institusi dan perusahaan yang mengurusi urusan banyak orang.

Manajemen keuangan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk merencanakan, mengatur, mengontrol, dan menyimpan dana sehingga tujuan bisa tercapai (efektif) dengan usaha seminimal mungkin (efisien).

Dari pengertian Manajemen keuangan kita bisa menarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan mengarah pada satu hal yaitu salah satu cara agar setiap aktivitas yang kamu jalankan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan melalui pengelolaan sumber daya yang baik dan efisien.

Dalam pengaturan keuangan ada konsep risk and return manajemen keuangan. Ini dia maksud dari istilah tersebut.

Terdapat dua aspek yang perlu dipertimbangkan dalam manajemen keuangan yaitu Risk and return manajemen keuangan atau bisa diartikan dengan Risiko dan tingkat pengembalian. Risk and return manajemen keuangan biasanya ada dalam investasi. Pengertian dari risk (risiko) and return (pengembalian) adalah kondisi yang dialami perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.

Maksud Istilah Risk and Return

Risiko (risk) dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian. Dalam hal investasi, maka kerugian yang didapat adalah kerugian uang. Risiko berarti suatu kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Sedangkan tingkat pengembalian (return) adalah keuntungan yang akan didapat atau bisa diartikan sebagai kompensasi. Dalam hal investasi, maka kompensasi ini didapat dari adanya inflasi (kenaikan harga-harga barang).

Hubungan antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return) adalah sebagai berikut.

1. Bersifat linear atau searah.

2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.

3. Semakin besar aset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.

4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

Baca juga artikel tentang Memahami Prinsip High Risk High Return Dalam Dunia Investasi di sini

Jika kamu berinvestasi dalam saham spekulatif (atau saham apapun), kamu mengambil risiko dengan harapan memperoleh suatu pengembalian yang besar. Risiko suatu aset dapat dianalisis dengan dua cara yaitu sebagai berikut.

1. Dengan cara berdiri sendiri (stand alone)

Aset ini dianggap terpisah. Aset stand alone risk adalah risiko investor yang akan dihadapi jika seorang investor hanya mengadakan satu aset. Sebagian besar aset diadakan di portofolio. Tapi cara ini berguna untuk memahami risiko dalam konteks portofolio. investor berani melakukan investasi jika tingkat pengembalian yang diharapkan cukup tinggi untuk mengkompensasi para investor untuk risiko yang ditanggung. 

2. Berdasarkan jumlah portofolio 

Aset ini dianggap sebagai salah satu dari sejumlah aset dalam portofolio.

Jadi antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return) ini mempunyai hubungan yang erat. Jika kamu mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi, maka kamu juga harus siap dengan risiko yang harus kamu tanggung. Jika kamu mengharapkan keuntungan yang besar, maka kamu juga harus siap dengan peluang rugi yang juga besar. Dalam industri keuangan, ada istilah yang berbunyi, "high risk bring about high return" yang bisa diartikan dengan "Tingginya risiko yang ditanggung akan membawa peluang hasil yang besar juga".

Jadi, udah siap mengatur keuanganmu dan mulai investasi? Kamu bisa pilih investasi reksadana di aplikasi Bibit yang memiliki fitur Robo Advisor yang akan membagikan beberapa uang investasi kamu di 3 instrumen reksadana untuk mengurangi risiko. Yuk, mulai atur keuanganmu agar bisa mendapatkan keuntungan di masa depan.