Masalah apa yang dibahas dalam teks editorial tersebut

masalah yang dibahas dalam teks editorial tersebut adalah

Teks editorial mengungkapkan visi dan pandangan redaksi atas topik atau masalah yang dibahas. Ragam informasi atau permasalahan dalam teks editorial dapat diketahui dengan membaca secara intensif. Paragraf pertama, redaksi membahas kendala pembelajaran daring, “Sistem pembelajaran jarak jauh banyak dikeluhkan guru, siswa, dan orang tua“. Paragraf kedua, redaksi membahas, “Proses vaksinasi terhadap para tenaga pendidik agar proses pembelajaran tatap muka bisa dimulai”. Pada paragraf ketiga, redaksi membahas, “Pro dan kontra mengiringi wacana pembukaan kembali sekolah.” Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa paragraf satu sampai tiga membahas permasalahan pembukaan sekolah di masa pandemi.

Jadi, jawaban yang tepat ialah pilihan A.

Jakarta -

Teks editorial adalah salah satu bentuk artikel yang bisa kita temui dalam surat kabar. Dalam penulisannya, teks editorial ditulis oleh redaksi surat kabar terkait.

Dalam e-Modul Kemdikbud Bahasa Indonesia: Teks Editorial, teks editorial adalah artikel dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar diterbitkan.

Secara sederhana, teks editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis oleh redaksi sebuah media terhadap isu aktual di masyarakat.
Nah, opini yang ditulis oleh radaksi ini dianggap sebagai pandangan resmi media terhadap suatu isu aktual.

Ada beberapa opini yang terdapat dalam teks editorial, di antaranya kritik, penilaian, prediksi, harapan, dan saran. Untuk membedakan teks editorial dengan artikel lainnya, kenali ciri-ciri teks editorial berikut ini.

1. Topik dalam tulisan teks editorial selalu hangat, yaitu sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat, bersifat aktual, dan faktual.2. Bersifat sistematis dan logis.3. Berisi opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.

4. Menarik untuk dibaca karena ditulis menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.

Jenis-jenis Teks Editorial

Masih mengutip e-Modul Kemdikbud yang sama, berdasarkan jenisnya teks editorial dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu interpretative editorial, controversial editorial, dan explanatory editorial.

Jenis teks editorial ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur guna memberikan pengetahuan.

Controversial editor memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Biasanya, pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.

Teks editorial ini menyajikan masalah atau isu untuk dinilai sendiri oleh pembaca. Teks ini biasanya disajikan dengan tujuan mengidentifikasi masalah serta meningkatkan kesadaran masyarakat atas suatu isu.

Struktur Teks Editorial

Pada dasarnya, teks editorial terdiri atas tiga struktur, yakni pengenalan isu, argumentasi, dan penegasan ulang.

1. Pengenalan isu

Sebagai pembuka, pada bagian ini redaksi akan menjabarkan sudut pandangnya atas suatu isu yang dibahas.

2. Argumentasi

Setelah menjabarkan sudut pandangnya, penulis akan memaparkan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta-fakta berdasarkan referensi terpercaya.

3. Penegasan Ulang

Penegasan ulang terdapat di akhir teks editorial. Pada bagian ini, penulis memberi penegasan ulang dengan memberikan pendapat yang didukung oleh fakta dalam bagian argumentasi.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1. Penggunaan kalimat retoris

Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak ditujukan untuk mendapat jawaban, tetapi ditujukan agar pembaca merenungkan masalah yang dipertanyakan. Kalimat retoris digunakan guna menggugah atau mengubah pandangan pembaca terhadap isu yang dibahas.

2. Menggunakan kata populer

Teks editorial ditulis menggunakan kata populer yang mudah dipahami oleh orang banyak.

3. Menggunakan kata ganti penunjuk

Kata ganti ini digunakan untuk merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan. Contohnya, penggunaan kata tersebut, itu, dan sebagainya.

4. Konjungsi

Merupakan kata atau ungkapan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat. Penggunaan konjungsi banyak dijumpai dalam teks editorial untuk menata argumentasi, memperkuat argumentasi, menyatakan hubungan sebab akibat, dan menyatakan harapan.

Contoh konjungsi yang biasa digunakan adalah pertama, kedua, berikutnya, selanjutnya, bahkan, selain itu, lagi pula, justru, misalnya, padahal, agar, supaya, dan lain-lain.

Simak Video "Keren! Astronaut Ini Mengajar Kelas Kimia dari Luar Angkasa"



(pal/pal)

-isi cerita setiap paragraf dari teks fabel semua istimewa kak tolong bantuin y nanti mo dikumpulkan :(​

1.Salat yang dapat dijamak adalah salat...bukan salat qada2.salat...adalah meringkas jumlah rakaat salat3.hukum melaksanakan salat qasar adalah... apa … bila telah memenuhi syarat-syarat​

Tulislah hasil kesimpulanmu ciri fabel 1 dan 21.Tokoh2.Penokoh3.Settingan atau latar4.Tem5.Amanat6.Alur/rentetan peristiwa7.Tujuan komunikasi fabel8.C … ara penceritaan9.Konflik​

20. Isi syair tersebut adalah ... a. Orang tua selalu merawat anaknya dari kecil hingga dewasa. B .Kasih sayang orang tua pada anak tak dapat diukur. … C.Guru memiliki jasa karena telah mengajari ilmu. d. Guru memiliki jasa yang tidak dapat terbalas. 21. Kata "malaikat" pada larik pertama bait pertama syair merujuk.... a. guru b. orang tua c. teman akrab d. seorang penolong 22. Baris ketiga dan keempat dalam syair tersebut menggunakan majas.... a. hiperbola b. repetisi c. asosiasi d. personifikasi ​

Tolong buatin sinopsis RPAL.Kalo tidak bisa gpp

1. Apa yang kamu ketahui tentang iklan elektronik? Jelaskan dan sebutkan unsur-unsurnya 2. Bagaimana ciri-ciri bahasa iklan? ​

sebutkan 3 fungsi dari surat menurut pendapatmu?​

tolong jawab soal nomer 3,4,5 makasih​

tolong bantu kak, bindo​

Adi: Maaf, ya. Kemarin aku tidak sengaja menabrakmu. Yani: Tidak apa-apa, namanya juga kecelakaan, hanya sedikit memar di kaki, sekarang juga hampir s … embuh. Adi: Hari ini aku perlu bantuanmu, Yan.Yani: Ada apa?Adi: Kaki dan tangan Bapak memar hari ini karena ditabrak orang. Ibu masih belum pulang dari kerja. Aku perfu obat untuk Bapak.Yani Wah, sama dong dengan aku kemarin. Jika perlu obat memar, aku masih punya kok.Adi: Itulah, Yan. Malu aku jadinya.Yani: Tidak apa-apa, pakai saja. Kuambilkan sebentar, ya.Tentukan watak dan latar dari cerita drama tersebut !​

Perhatikan kutipan teks editorial berikut! 

    Sistem pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19 dikeluhkan banyak guru, siswa, dan orang tua. Keterbatasan gawai dan tidak meratanya akses internet membuat alternatif pembelajaran ini tidak maksimal. Akibatnya, siswa tidak mendapatkan

kompetensi sesuai tingkatan.

    Pemerintah menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas vaksinasi untuk memulihkan sistem pendidikan. Pemerintah telah memulai proses vaksinasi terhadap para tenaga pendidik. Presiden Joko Widodo menargetkan lima juta guru dan tenaga pengajar harus tuntas divaksin pada Juni 2021. Dengan demikian, proses pembelajaran tatap muka bisa dimulai Juli.

    Pro dan kontra mengiringi wacana pembukaan kembali sekolah. Argumentasi para pendukung, vaksinasi memberikan imunitas para guru untuk meminimalisasi penularan Covid-19 kepada siswa. Dengan demikian, dengan protokol kesehatan, proses belajar mengajar bisa berlangsung aman. Protokol kesehatan yang harus diterapkan termasuk skema pembatasan jumlah siswa dalam kelas.

    Sebaliknya, sejumlah pihak lainnya meminta Pemerintah tidak terburu-buru. Pasalnya, vaksinasi tidak cukup hanya bagi tenaga pendidik. Menurut mereka, seharusnya Pemerintah lebih dahulu mengupayakan vaksin bagi anak usia sekolah. Kendalanya, vaksin CoronaVac buatan Sinovac belum direkomendasikan bagi anak di bawah 18 tahun.

    Pada akhirnya tergantung Pemerintah. Target vaksinasi harus disertai rancang sistem pembelajaran yang mantap. Rancang sistem pembelajaran tatap muka perlu mengadaptasi protokol kesehatan. Kalau perlu, atur jam sekolah dalam sistem sif sehingga tidak terjadi kerumunan. Bahkan, bila perlu, untuk tahap awal sekolah tidak menerapkan jam pelajaran secara penuh. Selain itu, target agenda pembelajaran tatap muka ini juga mesti mendapat dukungan para orang tua dan seluruh pemerintah daerah. Dengan demikian, kegiatan belajar tatap muka dapat dilakukan dengan lancar.

Sumber: https://web.archive.org/ web/20210226013808/https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2260-vaksinasi-demi-mutu-pendidikan, diakses 1 Maret 2021 

Masalah yang dibahas dalam teks editorial tersebut adalah ... 

  1. Kesiapan Pemerintah dalam upaya melakukan pembelajaran langsung setelah agenda vaksinasi terhadap para guru. 

  2. Kendala yang dihadapi Pemerintah terhadap rencana pembelajaran secara langsung sesuai protokol kesehatan. 

  3. Kerja sama Pemerintah dengan pihak sekolah untuk melakukan pembelajaran langsung selama pandemi Covid-19. 

  4. Permasalahan yang dihadapi pihak sekolah dan siswa dalam menggelar pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. 

  5. Banyaknya keluhan guru, siswa, dan orang tua terhadap sistem pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 terjadi.