Apabila ada huruf alif berbaris fathah berdiri adalah pengertian dari

Pada kesempatan kali ini dosenmuslim.com akan membagikan ilmu tentang Pengertian Mad dan Janis-jenisnya yang dilengkapi dengan referensi bukunya. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari ilmu tersebut di bawah ini.

Pengertian Mad

Mad menurut bahasa adalah المطّ والزّيادة   artinya memanjangkan dan menambah. sedangkan menurut istilah mad adalah اطالة الصّوت بحرف من حرف المدّ  artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).

Huruf mad seperti yang dimksudkan dalam definisi di atas itu ada tiga yakni alif (أ), wawu (و), ya’ (ي). ketiganya merupakan huruf-huruf dasar mad.

Baca juga: Hukum Nun Mati dan Tanwin

Jenis-jenis Mad

Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :

1. Mad Ashli / mad thobi’i

Mad Ashli / Mad Thobi’i adalah mad yang berdiri sendiri karenaa zat  huruf mad itu. Jadi mad ashli/mad thobi’i itu suatu mad yang masih murni.

Mad Ashli / mad thobi’I terjadi apabila :

  • Huruf berharakat fathah bertemu dengan alif.
  • Huruf berharakat kasroh bertemu dengan ya mati.
  • Huruf berharakat dhommah bertemu dengan wawu mati.

Panjangnya mad ashli/mad thobi’i adalah 1 alif atau 2 harokat, baik disaat washal maupun waqaf.

Contoh :

2. Mad Far’i

Mad far’i secara bahasa adalah cabang. Sedangkan menurut istilah mad far’i adalah   mad yang merupakan hukum tambahan dari mad ashli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.

Mad far’i itu terbaagi menjadi beberapa macam, di antaranya yaitu:

1. Mad Wajib Muttashil

Mad wajib muttashil adalah mad ashli / mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Cara membaca mad wajib muttashil adalah wajib dipanjangkan 5 harakat atau 2 setengah alif.

Contoh:

2. Mad Jaiz Munfashil

Mad jaiz munfashil adalah mad ashli / mad thab’i yang bertemu dengan hamzah dalam lain kata atau dalam kata yang berbeda. Cara membacanya adalah 2 – 5 harakat (1, 2, dan 2 setengah alif).

Contoh:

3. Mad Lazim Harfi Musyba’

Mad ini terjadi hanya pada permulaan surat di dalam Al-Qur’an. Huruf-huruf yang termasuk mad lazim harfi musyba’ itu terkumpul dalam kalimat  نقص عسلكم  yakni ( ن، ق، ص، ع، س، ل، ك، م).

Cara membacanya adalah 6  harakat atau 3 alif.

Contoh:

Mad lazim harfi musyba’ itu terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Mad Lazim Harfi Musyba’ Mutsaqqal

Disebut mutsaqal karena dalam mad ini bacaan diberatkan akibat terjadinya proses peng-idghom-an. Cara membacanya adalah 6 harakat (3 alif).

Contoh:

QS. al-Baqarah ayat 1, QS. asy-Syu’ara’ ayat 1, dan QS. al-A’raf ayat 1.

المّص, المّ ,طسمّ

2) Mad Lazim Harfi Musyba’ Mukhaffaf

Di dalam mad ini bacaan diringankan (mukhaffaf)  karena tidak ada terjadinya proses peng-idghom-an. Cara membacanya adalah 6 harakat (3 alif).

Contoh:

QS. Maryam ayat 1 dan QS. asy-Syura ayat 1.

كهيعص ,عسق

4. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Mad ini juga terjadi hanya pada permulaan surat di dalam Al-Qur’an. Huruf-huruf yang termasuk mad ini terkumpul pada kalimat حَيٌّ طَهُرَ  yakni  ( ح، ي، ط، ه، ر).

Cara membacanya adalah 2 harakat atau 1 alif.

Contoh:

5. Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal

Mad lazim kalimi mutsaqqal adalah apabila setelah huruf mad (ashli/thabi’i) terdapat huruf yang bertasydid dalam satu kalimat. Jadi syarat mad ini adalah adanya huruf yang bertasydid setelah mad Ashli/thabi’i.

Cara membacanya adalah 6 harakat atau 3 alif.

Contoh:

6. Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf

Mad lazim kalimi mutsaqqal adalah apabila setelah mad (ashli/thabi’i) terdapat huruf yang bersukun dan tidak ada idgham. Jadi syarat mad ini adalah adanya huruf yang bersukun setelah huruf mad (ashli/thabi’i).

Cara membacanya adalah 6 harakat atau 3 alif.

Contoh:

7. Mad Badal

Mad badal adalah berkumpulnya mad dengan hamzah dalam satu kata, tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya adalah 2 harakat atau 1 alif.

Contoh:

8. Mad ‘Aridl lis Sukun

Mad ‘aridl lis sukun adalah pemberhentian (waqaf) bacaan pada akhir kata/kalimat, sedangkan huruf sebelum huruf yang di-waqaf-kan itu merupakan salah satu dari huruf-huruf dasar mad ashli/thabi’i yakni alif, wawu, dan ya’.

Cara membacanya adalah 2 – 6 harakat atau 1- 3 alif.

Contoh;

9. Mad ‘Iwadl

Mad iwadl adalah berhentinya bacaan pada tanwin di akhir kalimat. Mad iwadl yang dimaksudkan di sini adalah bacaaan panjang pada akhir kata/kalimat sebagai pengganti dari suara tanwin fathah yang tidak berbunyi lagi karena bacaan di-waqaf-kan.

Cara membacanya adalah 2 harakat atau 1 alif.

Contoh:

10. Mad Lin

Secara bahasa mad artinya panjang dan lin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad lin adalah apabila wawu dan ya’ berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah dan setelahnya ada huruf hidup. Kemudia bacaan diwaqafkan.

Jadi huruf lin itu hanya dua yakni wawu dan ya’.

Cara membacanya adalah seperti mad ‘aridl lis sukun, yaitu 2 – 6 harakat atau 1 – 3 alif.

Contoh:

11. Mad Shilah

secara bahasa silah artinya adalah hubungan. Sedangkan menurut istilah mad shilah adalah mad tambahan (dari mad asli) disebabkan oleh ha’ dhamir (kata ganti benda atau orang ketiga tunggal).

Mad shilah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Mad Shilah Qashirah

Mad shilah qashirah adalah apabila sebelum ha’ dhamir ada huruf yang berharakat dan disyaratkan tidak disambung dengan huruf berikutnya, dan tidak pula bertemu dengan hamzah yang berharakat. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf “ha” dhomir.

Cara membacanya adalah 2 harakat atau 1 alif.

Contoh:

2) Mad Shilah Thawilah

Mad shilah thawilah adalah apabila setelah ha’ dhamir terdapat hamzah qath’i. Jadi, mad shilah thawilah mensyaratkan adanya huruf hamzah setelah ha’ dhamir. Jika tidak ada hamzah maka hukumnya adalah mad shilah qashirah.

Cara membacanya adalah 5 harakat atau 2 setengah alif.

Contoh:

12. Mad Tamkin

Secara bahasa tamkin adalah tetap (penetapan). Sedangkan menurut istilah mad tamkin adalah bertemunya dua huruf ya’ (dalam satu kata), ya’ yang pertama berharakat kasrah dan bertasydid, sedangkan ya’ yang kedua berharakat sukun atau mati.

Cara membacanya adalah 2 – 6 harakat atau 1 – 3 alif.

Contoh

13. Mad Farq

Farq secara bahasa adalah pembeda. Sedangkan secara istilah adalah bacaan panjang yang berfungsi untuk membedakan kalimat istifham (pertanyaan) dan khabar (keterangan), karena jika tidak dibedakan dengan mad, kalimat  istifham akan disangka kalimat khabar, padahal hamzah tersebut adalah hamzah istifham.

Cara membacanya adalah 6 harakat atau 3 alif.

Contoh:

QS. al-An’am ayat 143 dan 144.
QS. an-Naml ayat 59.

Daftar Pustaka

Al-Qur’anul karim

Al-Mahmud, Muhammad. Hidayatul Mustafid fi Ahkamit Tajwid. (Surabaya: Maktabah Muhammad bin Ahmad Nabbani wa Auladih.

Al-Jamzuri, Sulaiman. Fathul Aqfal. (Semarang: Maktabah Al-Alawiyah).

Tekan, Ismail. Tajwid Al-Qur’anul Karim. Pembahasan Secara Praktis , Populer, dan Sistematis. (Jakarta: PT Al-Husna Zikra, 1997). Cet. ke – 10.

Abdurrohim, Acep Lim. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. (Bandung: CV Penerbit Diponegoro).

Dalam mempelajari ilmu tajwid, tidak hanya berupa waqaf dan washal saja, akan tetapi hukum bacaan juga harus dipelajari sebelum maupun sesudah huruf tajwid.

Maka dari itu setiap umat muslim diwajibkan untuk belajar ilmu tajwid dimana nantinya akan membantu kita dalam proses belajar-mengajar kepada orang lain untuk membaca Al-Qur’an secara benar dan fasih. Masih sangat minim sekali orang yang paham tentang hal ini, maka dari itu segeralah Anda belajar untuk generasi muda berikutnya, terutama generasi muda Indonesia.

Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali hukum bacaan, terutama hukum bacaan mad yang ada 15 bacaan jumlahnya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tips agar Anda bisa lebih mudah memahami serta mempelajari salah satu dari 15 mad tersebut yang bernama Mad Thobi’i.

Mad Thobi’i merupakan salah satu cabang dari hukum Mad. Arti dari Mad Thobi’i yaitu biasa atau alami, yang artinya tidak kurang dan tidak lebih. Mad Thobi’i dibaca sepanjang 1 alif atau 2 harakat. Dalam ilmu tajwid, Mad Thobi’i juga sering disebut dengan Mad Ashli, artinya asal mula kejadian (asal-muasal), dan merupakan kunci dasar dalam mempelajari hukum-hukum Mad Far’i.

Apabila ada alif ( ا ) terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ي ) sesudah kasrah ( ―ِ ) atau wau ( و ) sesudah dhommah ( ―ُ ) maka hukum bacaannya Mad Thobi’i. Mad berarti panjang, sedangkan Thobi’i artinya biasa.

Contoh apabila huruf alif (ا) jatuh sesudah harakat fathah:  سا, ما, نا, وا, حا

Contoh apabila huruf wau (و) jatuh sesudah harakat dhommah: سو, مو, نو, وو, حو

Contoh apabila huruf ya’ (ي) jatuh sesudah harakat kasrah: سي, مي, ني, وي, حي

Contoh kalimat : كتَا بٌ – يَقُوْلُ – سمِيْعٌ

Mad Thabi’i Harfi adalah Mad Thabi’i yang terdapat pada huruf dari huruf-huruf hijaiyyah Muqotho’ah yaitu huruf khusus yang ada pada awal sebagian surat-surat Al Qur’an, seperti:
(طس) (كهيعص)

Baca Juga : Contoh Mad Badal

Hurufnya ada 5, terkumpul dalam ungkapan (حي طهر) lebih jelasnya ejaannya huruf tersebut terdiri dari 2 huruf, yang huruf kedua adalah huruf Mad, maka dibaca seperti ini: (حا يا طا ها را)

Keberadaan:

Huruf (حي طهر) berada pada awal-awal surat Al-Qur’an, yaitu:

1. Huruf Ha’ (ح) pada lafadz (حم) berada di 7 awal surat Ghafir, Fushilat, Asy-Syuro’, Az-Zukhruf, Ad-Dukhon, Al-Jatsiyah, Al-Ahqof.

2. Huruf Ya’ (ي) pada lafadz (كهيعص) dan (يس) pada awal surat  Maryam dan Yasiin.

3. Huruf Tha’ (ط) untuk lafadz (طه) (طسم) (طس) pada awal surat Thoha’, Asy-Syu’aro-Al-Qoshos dan An-Naml.

4. Huruf Ha’ (ه) pada lafadz (كهيعص) dan (طه) pada awal surat Maryam dan Thoha’

5. Huruf Ra’ (ر) pada lafadz (الر) pada 5 awal surat Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr. Dan pada lafadz (المر) pada awal surat  Ar-Ra’d.

Baca Juga : Mad Shilah Qashirah

Sebab Penamaan:

Disebut Thabi’i Harfi adalah karena terdapatnya huruf Mad pada ejaan huruf yang kedua yaitu huruf alif (حا يا طا ها را) dan setelahnya bukan huruf Hamzah atau Sukun.

Catatan:

Perlu diketahui bahwa huruf-huruf (حي طهر) sebagaimana dijelaskan di atas, dibaca panjang 2 harokat dan disebut dengan Mad Thabi’i Harfi, tidak disebut dengan “Mad Lazim Harfi Mukhoffaf” dengan dua alasan:

Baca Juga : Mad Arid Lissukun

1. Karena tidak ada Sukun Asli setelah huruf Alif (huruf Mad) pada (حا يا طا ها را)

Berbeda dengan Huruf Qof (ق) dalam ejaan dibaca menjadi Qoof (قَافْ) -> setelah huruf Mad Alif terdapat “Sukun Asli” pada Huruf Fa’ (فْ) maka ini adalah Mad Lazim Harfi Mukhoffaf.

2. Huruf-huruf (حي طهر) dibaca panjang 2 harokat, bukan 6 harokat sebagaimana Mad Lazim. Oleh sebab itu, tidak benar apabila (حي طهر) dinamakan dengan Mad Lazim Harfi Mukhoffaf.

Sumber : Harga Ready Mix

Baca Juga :