Bagaimana agar tekanan darah selalu terjaga apa yang terjadi jika kehilangan darah akibat kecelakaan

Bagaimana agar tekanan darah selalu terjaga apa yang terjadi jika kehilangan darah akibat kecelakaan

Bagaimana agar tekanan darah selalu terjaga apa yang terjadi jika kehilangan darah akibat kecelakaan
Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi mengukur tekanan darah

KOMPAS.com - Tekanan zat cair tidak hanya terjadi pada tumbuhan, melainkan juga dalam tubuh manusia.

Tekanan ini sering disebut sebagai tekanan darah pada peredaran darah. Tekanan darah pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum pascal.

Peredaran darah berada di dalam pembuluh darah yang merupakan ruang tertutup. Sehingga tekanan pada pembuluh darah berlaku prinsip hukum pascal.

Organ utama peredaran darah pada manusia adalah jantung. Jantung tersebut terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.

Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, jantung memompa darah sehingga darah mengalir ke seluruh tubuh.

Darah merpakan sarana pengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh. Darah mengalir di dalam pembuluh darah.

Baca juga: Pengertian Pembuluh Darah dan Jenisnya

Jantung memompa darah karena adanya otot jantung. Saat otot pada bilik berkontraksi maka darah akan mendapatkan dorongan.

Dorongan tersebut untuk mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh aorta yang disebut tekanan darah sistol.

Sedangkan saat bilik berelaksasi, maka darah akan mendapatkan dorongan untuk masuk ke dalam serambi melalui pembuluh vena, disebut darah diastol.

Agar tekanan darah tetap terjaga maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah.

Darah yang hilang di tahap akhir sudah melebihi 40 persen. Kondisi ini menyebabkan denyut nadi semakin melemah, jantung berdetak sangat cepat, serta tekanan darah yang sudah sangat rendah.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Syok hipovolemik adalah kondisi gawat darurat yang harus segera mendapatkan penanganan medis. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, jangan tunda lagi waktu untuk mencari pertolongan.

Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, pastikan Anda selalu memeriksakan diri ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.

Penyebab

Apa penyebab syok hipovolemik?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab syok hipovolemik adalah hilangnya darah dan cairan tubuh dalam jumlah besar. Padahal, darah berperan menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh agar setiap organ bisa berfungsi baik.

Apabila tubuh kehilangan darah atau cairan terlalu cepat dan tubuh tidak dapat menggantikan volume cairan yang hilang, organ-organ pada tubuh akan mengalami masalah dan gejala syok muncul. Kehilangan seperlima atau lebih dari jumlah normal darah pada tubuh dapat menyebabkan gejala-gejala timbul.

Beberapa hal yang bisa membuat tubuh kehilangan darah dalam jumlah besar, antara lain:

  • Perdarahan dalam, seperti perdarahan saluran cerna
  • Luka yang cukup luas
  • Cedera yang menyebabkan organ dalam terluka
  • Dehidrasi
  • Kehamilan ektopik

Kadar dari darah yang beredar pada tubuh dapat turun jika Anda kehilangan terlalu banyak cairan tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh:

  • Luka bakar
  • Diare
  • Keringat berlebih
  • Muntah

Faktor risiko

Apa saja faktor yang meningkatkan risiko saya terkena kondisi ini?

Syok hipovolemik adalah kondisi medis yang dapat terjadi pada hampir semua orang, terlepas dari berapa pun usianya dan apa pun kelompok rasnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya syok hipovolemik:

1. Usia

Meskipun kondisi ini dapat terjadi pada hampir semua usia, risiko seseorang untuk mengalami syok akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

2. Mengalami kecelakaan

Apabila Anda mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh, atau mengalami peristiwa kecelakaan lainnya yang menyebabkan Anda kehilangan banyak darah, risiko Anda untuk mengalami syok jauh lebih tinggi.

3. Mengidap penyakit atau kondisi kesehatan tertentu

Apabila Anda memiliki masalah saluran pencernaan, organ dalam Anda berisiko mengalami pendarahan. Kondisi tersebut memperbesar peluang Anda untuk mengalami syok.

Selain itu, kehamilan yang tidak normal, seperti kehamilan ektopik, juga dapat meningkatkan risiko syok karena adanya peluang kerusakan pada janin.

Orang-orang yang menderita penyakit kronis tertentu, seperti diabetes, stroke, atau masalah jantung, juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.

Pasien yang mengidap penyakit kelainan darah, misalnya hemofilia, juga berisiko mengalami kondisi ini. Orang yang hidup dengan hemofilia mengalami perdarahan lebih lama dari orang normal, sehingga risiko untuk kehilangan darah lebih besar.

Penting untuk Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan menderita suatu penyakit atau kondisi kesehatan. Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan Anda dapat mengalami kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko.

Komplikasi

Apa saja komplikasi yang dapat terjadi akibat syok hipovolemik?

Kurangnya aliran darah dan cairan di dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya beberapa komplikasi.

Menurut sebuah artikel dari Harvard Medical School, pasien syok hipovelemik yang tidak segera mendapat pertolongan medis dapat mengalami cedera iskemik pada organ-organ vital. Ini berisiko menyebabkan gagal fungsi pada organ tersebut.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat syok hipovolemik:

  • Kerusakan ginjal
  • Kerusakan otak
  • Gangren pada tangan dan kaki, kadang menyebabkan amputasi
  • Serangan jantung
  • Kerusakan organ lain
  • Kematian

Efek dari syok hipovolemik tergantung pada seberapa cepat tubuh Anda kehilangan darah, serta volume darah yang hilang.

Halodoc, Jakarta – Penanganan pertama pada orang yang terluka dan mengalami pendarahan sangat penting untuk dilakukan. Jika tidak, dapat terjadi bahaya syok hipovolemik. Syok hipovolemik adalah kondisi darurat seseorang yang jantungnya tidak memenuhi kebutuhan darah yang cukup untuk seluruh tubuh. Hal ini membuat volume darah pada tubuh menurun dan penderita mengalami kekurangan darah hingga kehilangan kesadaran.

Biasanya, pasokan darah yang berkurang disebabkan karena adanya pendarahan. Pendarahan terjadi akibat adanya pendarahan luar yang disebabkan oleh luka atau cedera dan pendarahan dari dalam seperti terluka bagian usus atau organ tubuh lainnya. Tidak hanya pendarahan, penurunan volume darah dalam tubuh bisa disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan banyak cairan misalnya dehidrasi.

Darah mengandung oksigen, sehingga saat seseorang mengalami kekurangan volume darah dalam tubuhnya, tentu mereka juga kehilangan oksigen yang dibutuhkan oleh organ tubuh dan jaringan lainnya agar bisa berfungsi dengan baik. Saat pasokan darah dan oksigen tidak terpenuhi dengan baik, organ tubuh dan jaringannya tidak berfungsi secara optimal. Ini yang membuat seseorang mengalami kehilangan kesadaran dan parahnya dapat menyebabkan kematian.

Gejala Syok Hipovolemik

Gejala utama dari syok hipovolemik adalah penurunan kadar darah secara drastis. Suhu tubuh seseorang yang mengalami hipovolemik juga mengalami perubahan yang cukup drastis. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang ditemukan pada orang yang mengalami syok hipovolemik:

Penanganan Pertama pada Pendarahan

Sebaiknya ketahui penanganan pertama pada penderita yang mengalami pendarahan. Hal ini untuk menghindari penderita kehilangan kesadaran akibat syok hipovolemik. Kondisi syok hipovolemik adalah kondisi darurat yang dialami oleh orang-orang yang mengalami pendarahan hebat. Oleh karena itu, sebaiknya penderita harus ditangani dengan tepat. Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk membantu penderita:

Setelah dilakukan penanganan pertama, sebaiknya hubungi tim medis agar bisa dilakukan pertolongan medis sehingga penderita bisa dihindarkan dari kondisi kekurangan darah dan hilang kesadaran. Berhati-hatilah saat beraktivitas dan jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi untuk kesehatan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan tubuh. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga: