Fosil manusia purba apakah yang pertama kali ditemukan di Indonesia

Jakarta -

Banyak ilmu sejarah bisa kita kenalkan ke anak sejak dini atau paling tidak ketika dia duduk di bangku sekolah. Salah satunya tentang siklus awal kehidupan manusia, termasuk jenis manusia purba.

Jejak kehidupan pertama manusia ini banyak ditanyakan anak ketika mulai belajar di sekolah, Bunda. Bila kita tidak jeli menjelaskannya, anak bisa salah mengerti tentang konsep manusia purba lho.

Sebelum menjelaskan jenis manusia purba, Bunda perlu mengenalkan dulu kelompok manusia. Menurut Andarini Trisnasari dalam buku Ensiklopedi Misteri Manusia Purba, manusia hidup hanya dalam bagian yang sangat pendek dari sejarah bumi.


"Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa manusia berkembang dari kera besar yang menyerupai manusia," kata Andarini.

Nah, jejak kehidupan pertama manusia ini banyak diungkap dalam fosil yang ditemukan di seluruh penjuru dunia. Ada pula benda-benda peninggalan manusia purba yang bisa dijadikan bukti kehidupan mereka, seperti alat-alat rumah tangga, artefak, perhiasan hingga senjata.

Andarini mengatakan bahwa secara umum, penemuan fosil manusia dari zaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yakni manusia kera, manusia purba, dan manusia modern. Ketiganya memiliki ciri yang berbeda dan terbagi menjadi beberapa jenis.

Mengenal manusia purba

Manusia purba dikenal juga dengan sebutan Homo erectus. Homo erectus berarti 'manusia yang berjalan tegak', Bunda.

"Semua fosil Homo erectus yang ada memiliki tingkat ketegakan yang tidak dijumpai pada spesimen Australopithecus (jenis manusia kera)," ujar Andarini.

"Homo erectus dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi selama masa pleistosen awal dan terus menyebar ke seluruh dunia hingga mencapai Asia Tenggara"

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X: Kehidupan Manusia Purba dan Asal Usul Nenek Moyang karya Mariana, M.Pd, berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa manusia purba berbeda dengan manusia modern. Namun, mereka memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kera.

Manusia purba disebut sudah memiliki kemampuan untuk mengembangkan kehidupan, seperti layaknya manusia sekarang meski sangat terbatas. Manusia purba disebut manusia yang hidup pada zaman pra-aksara.

Fosil manusia purba apakah yang pertama kali ditemukan di Indonesia
Ilustrasi Jenis Manusia Purba/ Foto: Dok. Detikcom

Jenis manusia purba

Di Indonesia, fosil manusia purba ditemukan di beberapa daerah, Bunda. Berikut 3 jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia:

1. Meganthropus paleojavanicus

Meganthropus paleojavanicus disebut juga manusia besar tertua dari Jawa. Jenis manusia purba ini adalah yang paling tua (primitif) yang pernah ditemukan di Indonesia.

Fosil Meganthropus paleojavanicus pertama kali ditemukan arkeolog bernama von Koeningswald dan Weidenreich antara tahun 1939-1941 di situs Sangiran pada formasi Pucangan. Fosil yang ditemukan berupa fragmen tulang rahang atas dan bawah, serta sejumlah gigi lepas.

Ciri-ciri dari Meganthropus paleojavanicus:

  • Hidup pada masa pleistosen awal.
  • Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan geraham besar.
  • Bentuk gigi homonim.
  • Memiliki otat-otot mengunyah yang kuat.
  • Bentuk mukanya masif dengan tulang pipi yang tebal, tonjolan kening yang mencolok, dan tonjolan belakang kepala yang tajam, serta tak memiliki dagu.
  • Memakan jenis tumbuh-tumbuhan.

2. Pithecanthropus erectus

Pithecanthropus erectus atau disebut juga manusia kera Jawa adalah jenis manusia purba yang fosilnya paling banyak ditemukan di Indonesia, Bunda. Fosilnya pertama kali ditemukan pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi, oleh arkeolog Belanda bernama Eugene Dubois.

Nama Pithecanthropus erectus berasal dari akar Yunani dan Latin yang berarti manusia kera berjalan tegak. Jenis lain Pithecanthropus adalah Pithecanthropus robustus (manusia kera yang besar), dan Pithecanthropus mojokertensis yang ditemukan di Perning, Mojokerto.

Ciri- ciri Pithecanthropus:

  • Hidup di masa pleistosen awal dan tengah (1 hingga 1,5 juta tahun lalu).
  • Tinggi badan diperkirakan sekitar 168-180 sentimeter (cm) dengan berat rata-rata 80-100 kilogram (kg).
  • Volume otak diperkirakan 775-975 cc.
  • Bentuk tubuh dan anggota badan tegap serta bisa berjalan tegak.
  • Memiliki alat pengunyah dan otot tengkuk yang sangat kuat.
  • Memiliki rahang yang sangat kuat dengan bentuk geraham besar.
  • Bentuk kening menonjol sangat tebal.
  • Bentuk hidung tebal dan tidak memiliki dagu.
  • Bagian belakang kepala tampak menonjol.
  • Batang tulang lurus dengan tempat-tempat pelekatan otot yang sangat nyata.

3. Homo sapiens

Homo sapiens adalah jenis manusia purba yang hampir mirip atau menyerupai manusia sekarang. Di Indonesia, jenis Homo sapiens yang ditemukan adalah jenis Soloensis dari Solo dan Wajakensis dari Wajak, Mojokerto.

Fosil tengkorak Homo soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan von Konigwald dalam penelitiannya di Ngandong pada tahun 1936-1941.

Ciri-ciri Homo sapiens:

  • Volume otak antara 1.000-1.450 cc dengan otak besar dan otak kecil yang sudah berkembang, terutama di bagian kulit otak.
  • Otot tengkuk sudah mengalami penyusutan.
  • Tinggi badan sekitar 130-210 cm, berat badan sekitar 30-150 kg.
  • Bisa berjalan dan berdiri tegak.
  • Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi.
  • Alat pengunyah dan gigi mengalami penyusutan.

Simak juga 3 manfaat mendongeng untuk anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

Manusia purba adalah manusia yang hidup pada era praaksara yaitu saat tulisan belum ditemukan. Bagaimanakah cara untuk mengetahui kehidupan manusia di zaman tersebut? Menurut penjelasan di buku “Sejarah Peminatan Paket C Tingakatan V Modul Tema 3”, ada dua cara untuk mengetahui kehidupan manusia zaman praaksara.

Pertama yaitu melalui sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang sudah membatu atau yang disebut sebagai fosil. Kedua yakni melalui benda peninggalan sebagai hasil budaya manusia pada saat itu. Misalnya alat rumah tangga, bangunan, artefak, perhiasan, senjata, dan fosil manusia purba yang sudah ditemukan.

Manusia Purba di Indonesia

Kehidupan manusia purba tersebar di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Di nusantara banyak ditemukan fosil peninggalan zaman purbakala. Fosil tersebut meliputi tengkorak, badan, dan kaki.

Fosil tengkorak dan kapasitas tempurung kepala bisa menunjukan kemampuan berpikir manusia pada saat itu dibandingkan dengan manusia modern. Hal tersebut juga berlaku untuk bentuk tulang rahang, lengan, dan kaki yang bisa dibandingkan dengan bentuk tulang manusia modern atau dengan kera.

Dari berbagai penelitian diketahui bahwa manusia purba memiliki perbedaan dengan manusia modern saat ini. Namun untuk jenis manusia purba tertentu ada yang mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan kera.

Berdasarkan keterangan di dalam buku “Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V Modul Tema 3”, terdapat beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia. Berikut ulasannya.

Baca Juga

Manusia purba tertua di Indonesia adalah Meganthropus Palaeojavanicus. Hal tersebut juga diketahui dari namanya, mega artinya besar, anthropus berarti manusia, palaeo berarti tua, dan javanicus artinya jawa.

Manusia purba ini diketahui hidup 2 – 1 juta tahun lalu. Ciri manusia purba ini yaitu memiliki badan besar, kening menonjol, dan tulang pipi menebal. Makanan utama dari kelompok ini yaitu tumbuh-tumbuhan.

Fosil tulang rahang bawah Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo.

2. Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis

Jenis manusia purba lainnya yang juga ditemukan di Indonesia yaitu Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis. Manusia purba ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada tahun 1936 di Lembah Sungai Brantas.

Manusia purba ini merupakan generasi lebih muda dibandingkan Meganthropus Palaeojavanicus. Jenis manusia purba ini dianggap mirip kera sehingga disebut pithe yang artinya kera.

3. Pithecanthropus Erectus

Kelompok manusia praaksara ini ditemukan oleh Eugene Dubosi pada tahun 1890 – 1892 di Desa Trinil, dekat Ngawi, Madiun. Berdasarkan temuannya, ciri-ciri manusia purba ini memiliki tubuh sedikit kecil dan mempunyai kemampuan berpikir yang masih rendah.

Volume otak kepala masih sebesar 900 cc sedangkan volume otak manusia modern sudah lebih dari 1000 cc dan volume otak kera tertinggi hanya 600 cc. Pithecanthropus Erectus diketahui hidup sekitar 1 juta sampai 600.000 tahun lalu.

Baca Juga

Manusia purba lainnya yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo Soloensis. Seperti namanya, fosil manusia purba ini ditemukan di sepanjang Bengawan Solo (Ngandong, Smabungmacan, dan Sangiran) oleh C. Ter Haardan W.F.F. Oppernoort. Homo Soloensis ditemukan pada tahun 1931-1934.

Ciri dari kelompok ini memiliki bentuk tubuh tegak dan kening yang sudah tidak menonjol. Homo Soloensis diperkirakan hidup dari 900.000 sampai 200.00 tahun lalu.

Sementara itu, Homo Wajakensis ditemukan oleh Von Rietschoten di Desa Wajak pada 1888 dan Eugene Duboispada 1889. Manusia purba ini idul sekitar 60.000 sampai 25.00 tahun lalu. Manusia Wajak diduga sebagai nenek moyang bangsa asli Australia (bangsa Aborigin).

Kedua jenis manusia purba ini disebut homo karena memiliki kesamaan seperti manusia modern saat ini. Volume otaknya juga sudah berkembang bahkan mencapai 1300 cc. Kedua jenis tersebut dikenal juga sebagai Homo Sapiens.

5. Homo Mojokertensis

Manusia purba di Indonesia berikutnya yaitu Homo Mojokertensis. Kelompok manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Mojokerto. Fosil yang ditemukan yaitu tengkorak anak-anak yang usianya dibawah lima tahun. Penemu manusia purba ini memperkirakan fosil Homo Mojokertensis sebagai fosil dari anak-anak Pithecanthropus.

Baca Juga

Sama halnya dengan manusia modern, kelompok manusia purba juga pernah melalui beberapa zaman. Ada tiga macam zaman manusia purba yaitu zaman palaeolithikum, mesolothikum, dan neolithikum.

Ketiga zaman tersebut memiliki hasil budaya, ciri budaya, dan manusia pendukung yang berbeda. Mengutip dari buku “Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V Modul Tema 3”, berikut penjelasannya.

Zaman Palaeolithikum

Hasil Kebudayaan

  1. Kapak genggam
  2. Chopper/ kapak, perimbas, alat serpih, alat-alat tulang

Manusia Pendukung

  1. Homo Erectrus Erectus
  2. Homo Sapiens Wajakensis
  3. Homo Sapiens Soloensis

Ciri-ciri Hasil Budaya

  1. Batunya kasar
  2. Belum dibentuk

Baca Juga

  1. Kjokkenmoddinger
  2. Abris Sous Rache
  3. Pebble, Hache Courte, Flakes
  4. Ujung mata panah, pipisan
  1. Batunya lebih halus
  2. Sedikit dibentuk sesuai kebutuhan

Baca Juga

  1. Kapak persegi
  2. Kapak lonjong
  3. Perhiasan
  4. Gerabah
  1. Proto Melayu (Suku Nias, Toraja, Dayak, Sasak)
  1. Batunya sudah halus
  2. Dibentuk sesuai kebutuhan