Apa yg dimaksud harga universal

BAB I

PENGERTIAN  KONSEP DAN LINGKUP PEMASARAN

1.Pengertian dan ruang  lingkup pemasaran

           Untuk sekian lama,pengertian pemasaran sering diartikan dengan penjualan,pemasaran sebenarnya lebih luas dengan penjualan .Bahkan sebaliknya,penjualan adalah sebagian dari kegiatan pemasaran.

           Jadi,secara umum pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atauu jasa ,menetapkan harga,mendidtribusikan,serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsdumen dan mencapai tujuan perusahaan.

Defenisi pemasaran menurut para ahli:

1.  William J. Stanton

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan –kegiatan binis yang ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mepromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial

 2.   Philp Kotler

Pemasatan adalah suatu proses social yang didalamnya terdiri dari individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan , menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

3.  Boyd, Walker, Larreche

Pemasaran adalah suatu proses analisis, perencanaan, implementasi, koordinasi dan pengendalian program pemasaran yang meliputi kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan ide yang ditawarkan untuk menciptakan dan meningkatkan pertukaran manfaat dengan pasar sasaran dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

4.WY. Stanton

Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

5. Philip dan Duncan

Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.

Jadi, Menurut Pendapat Saya

Pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Tapi pada dasarnya Pemasaran menyangkut 4P (Price, Produck, Place, dan Promotion).

Unsur pokok dalam kegiatan pemasaran adlah sebagai berikut:

a.       Pemasar

Pemasar adalah organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu bagi organisasi maupun pribadinya.pemasar dapat merupakan produsen,organisasi dan

pemerintah.

b.      Barang dan jasa

Bentuk sesuatu yang ditawarkan produsen untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.

c.       Pasar

Pasar adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan tehadap barang atau jasa.

d.      Proses pertukaran

Pertukaran adalah proses pertukaran kegiatan dua pihak yang masing masing memerlukan sesuatu milik pihak orang lain sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masing masing.

2.Perkembangan dan sejarah pemikiran tentang pemasaran

            Pada tahun 1969 definisi pemasaran yang lebih luas sudah diucapkan dengan jelas  (Kotler & Levy 1969) dan kemudian definisi ini lebih lanjut diperluas oleh Kotler pada tahun 1972. Kotler dan Levy berpendapat untuk secara dramatis domain  konseptual yang diperluas  untuk pemasaran dari kegiatan bisnis yang sekarang telah, ‘meresap ke dalam kegiatan masyarakat  yang jauh melampaui penjualan pasta gigi, sabun dan baja’ (Kotler & amp; Levy 1969, p10). Kotler dan Levy merasa warisan bisnis pemasaran menyediakan serangkaian konsep-konsep yang berguna untuk membimbing semua organisasi apakah berorientasi pada laba atau tidak dan apakah terlibat dalam memasarkan pasta gigi, orang atau ide ide. Pada kenyataannya mereka merasa bahwa  pilihan yang dihadapi manajer di organisasi nonbusiness bukannya apakah harus menggunakan pemasaran atau tidak tetapi apakah harus menggunakan pemasaram dengan baik atau tidak  (Kotler & amp; Levy 1969, p15).

Dalam mendukung pandangan pemasaran yang inklusif ini,  Kotler and Levy menggunakan contoh  departemen kepolisian  yang sedang mengembangkan  kampanye untuk mendapatkan teman dan memengaruhi  orang-orang,  direktur museum  yang mensponsori  pameran seni kontemporer  untuk memperluas  daya tarik museum; system  sekolah umum dengan menggunakan televise  untuk mendramatisir pekerjaan agar dapat meningkatkan bantuan untuk apa yang  dilakukannya  untuk mengatasi masalah drop out  sekolah, mengembang teknik pengajaran baru dan memperkaya anak anak . junta colonel militer Yunani  yang merebut kekuasaan di Yunani pada 1967 menyewa perusahaan  hubungan public  New York public untuk mengatur surat kabar untuk  memuat satu halaman penuh di surat kabar tersebut untuk iklan yang  menyatakan, ‘Yunani diselamatkan dari komunisme’, dan detail dalam cetakan kecil menanyakan  mengapa pengambil alihan ini diperlukan untuk stabilitas Yunani tersebut dan di dunia dan kelompok anti merokok di Canada  yang  melakukan cara cara inovatif untuk menggunakan dana mereka yang terbatas.(Kotler & Levy 1969, p11).

Menggunakan contoh ini dan batas-batas konseptual yang di[perluas, penulis dengan bangga menyatakan bahwa, ‘pemasaran telah mempunyai kesempatan barunya  dan mengaitkan  kegiatan ekonomi dengan  tujuan social yang lebih tinggi ‘ (Kotler & amp; Levy 1969, p15).

Satu akademi  pemasaran terkemuka cepat mencoba untuk memperlunak klaim ambisi seperti itu Ia  prihatin bahwa ketika pandangan diajukan  oleh pengarang-pengarang terkemuka seperti Kotler dan Levy, mereka langsung menerimanya. Jadi pendapat yang bertentangan  membutuhkan suara kuat (Luck 1969). Memang Luck berpendapat bahwa jika sebuah definisi dibuat kerangkanya untuk memenuhi pernyataan Kotler dan Levy .

pemasaran tidak lagi akan dibatasi dari lembaga atau tujuan akhir dari kegiatan. Jika tugas yang dilakukan, di mana saja oleh siapa saja, bahwa beberapa kemiripan dengan tugas yang tampil dalam pemasaran, yang akan menjadi pemasaran ‘ (keberuntungan 1969, p53).

Kemudian pemasaran dikembangkan lagi dengan menambah tujuan social . bagaimana konsep dan teknik pemasaran dapat secara efektif diterapkan untuk promosi tujuan-tujuan sosial seperti persaudaraan, aman mengemudi dan keluarga berencana (Kotler & amp; Zaltman, 1971).

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

3.konsep dan orientasi  pemasaran

                Peran pemasaran sangat penting dalam setiap kegiatan bisnis,pemahaman pengertiannya tidaklah seragam karena karena pengaruh beberapa factor.lingkungan ,kondisi,pasar,sifat produk,dan terutama pemasar atau pihak yang berkepentingan terhadap pemasaran tersebut.

Konsep pemasaran  ini dalam perjalanan waktunya mengalami perkembangan .perkembangannya asalah sebagai berikut:

produksi→produk→penjualan→pemasaran→pemasaran sosial→pasar

konsep produksi

       adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi(internal) bahwa konsumen hanya akan membeli produk- produk yang murah .dengan demikian fokus kegiatan perusahaan.

Konsep produk

       Adalah anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan baik.

Konsep penjualan

       Adalh anggapan pemasar yang berorientasi kepada tingkat penjualan bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimun sebagai tujuan perusahaan.

Konsep pemasaran

       Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan bahw konsumen hanya akan bersedia membeli produk produk yang mampu memnuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan.

Konsep pemasaran yang memasyarakat(sosial)

       Adalah anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk produk yang mampu memenuhi kebutuhan serta kesehjateraan lingkungan sosial konsumen.

Konsep pasar

       Adalah Anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing pesaing perusahaanbahwa produsen perlu mempunyai keunggulan pasaryang bersaing untuk dapat memenuhidan memuaskan pelanggan.

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

  Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

4.Fungsi universal dan tantangan pemasaran

   Fungsi pemasaran universal 

Fungsi pemasaran universal adalah kegiatan-kegiatan fungsional yang dilakukan oleh  pemasar dalam  kegiatan pemasarannya.  Fungsi pemasaran tersebut meliputi : pembelian , penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi, dan klasifikasi, pembungkusan, penanggungan resiko, pendanaan dan pengendalian informasi  pemasaran (misalnya periklanan).  Setiap pemasar akan membutuhkan semua /seluruh kegiatan tersebut, meskipun tidak semua kegiatan tersebut harus dilakukan/ditindak sendiri. Organisasi lain dapat melakukan kegiatan tersebut secara independen untuk kepentingan perusahaan.

Contoh nyata kegiatannya :

            Misalnya pada proses standardisasi kita ambil contoh produk helm.  Pemerintah melakukan standardisasi helm ber-SNI sebagai standar keamanan helm di Indonesia.

    Tantangan pemasaran

Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran pada abad 21. Namun informasi tidak berdiri tunggal. Ia informasi- akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar wilayah kajian informasi. Dengan demikian pemasaran disamping akan banyak dipengaruhi oleh informasi, dalam diri pemasaran akan mengalami pergeseran-pergeser an baru yang sifatnya strategis. Dalam abad 21 ini ada beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.

1. Tantangan Visi

Sering kali pengambilan keputusan pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki usia yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran. Dengan demikian tidak berlebihan bila dikatakan pemasar dituntut untuk menjadi visionary marketer yang strategis dan holistik dalam berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence dan corporate intelligence secara nyata.

Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi faham kewirausahaan yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama sebagai innovator dan risk taker. Pemasar harus mempunyai keberanian untuk mendobrak kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran. Orang muda macam Richard Kartawijaya ( Microsoft Indonesia ), Barry G Lesmana (Citibank), Betty Alisyahbana (USI IBM), Mulia Tambunan (Telkomsel), merupakan pemasar visioner yang akan banyak mewarnai dunia pemasaran Indonesia abad 21.

2. Tantangan pada Power Marketing

Landasan utama power marketing adalah memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam konsep customer centered marketing. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci; moving, caring dan inovating. Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving musti disertai kepedulian kepada pelanggan (caring) melalui langkah-langkah inovasi (inovating) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.

Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan. Sehingga pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart share.

3. Tantangan pada Transferable Marketing

Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable marketing. Arti dari tranferable marketing adalah penyusunan pola pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa lokasi atau pasar sasaran dengan derajat universalitas yang ditingkatkan. Contoh yang bagus adalah konsep pemasaran dari DeBeers berlian. DeBeers dibuat di London dan Hongkong, sedang pemanfaatannya disebar ke berbagai lokasi, termasuk Indonesia. Penyebaran ini (termasuk manfaat dan modelnya) di sesuaikan dengan situasi negara setempat.

4. Tantangan pada Manajemen Merek

Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan reputasi merek. Peran reputasi merek menjadi lebih penting untuk konteks abad 21 lantaran banyaknya jumlah merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek (brand minded culture). Harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke benak konsumen dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.

Pada abad 21 house brand atau private label akan banyak diproduksi oleh perusahaan. Di Indonesia house brand banyak dilakukan oleh usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan Makro. Untuk Matahari house brand produk pakaiannya diberi merek Stanley Adams dan M-2000. Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam house brand, semisal; Innosence untuk produk perlengkapan bayi, Hero Selection untuk soft drink, dan Hero untuk produk-produk industri rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house brand-nya dengan sebutan Aro.

5. Tantangan pada Etika Pemasaran

Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta predatory pricing. Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional. Kode etik utama yang harus diperhatikan oleh para pemasar adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, kode etik dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi, kode etik dalam riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban manusia.

Referensi:

http://gusnur69.wordpress.com

budiarto teguh,1993,dasar pemasaran,jakarta pusat.gunadarma

-6.390000 106.830000

Berapa tiket universal studio?

Bagi Anda yang ingin mengunjungi Universal Studio Singapore, silakan menyediakan uang sebesar SGD 74 setara dengan Rp779.423,14. Harga tersebut untuk pengunjung yang memasuki usia dewasa. Sedangkan, tiket anak-anak dijual dengan harga yang lebih murah yaitu SGD 54 atau Rp568.997,85.

Universal ada dimana aja?

Wahana ini memiliki delapan bagian, yaitu Hollywood, New York, San Francisco, Jurassic Park, Waterworld, Amity Village, Universal Wonderland, dan The Wizarding World of Harry Potter.

Berapa harga tiket masuk Universal Studio Japan?

Tiket masuk Universal Studios Japan sama seperti tiket Tokyo Disneyland maupun Tokyo Disney Sea, harganya adalah 7,400 yen per pengunjung dewasa. Ini adalah alasan utama kamu harus mencoba mengunjungi Universal Studios Japan.

USJ tu apa?

USJ merupakan taman bermain tematik yang menampilkan figur-figur uniersal studio. Wahana yang paling menarik pengunjung ialah harry potter. Selain itu terdapat flying dinosaur yang menyeramkan, jurasic park dan spiderman. Ada juga minion yang akan membuat kita bahagia.