Apa yang dimaksud dengan mimpi basah jelaskan brainly

Apa yang dimaksud dengan mimpi basah jelaskan brainly

Apa yang dimaksud dengan mimpi basah jelaskan brainly
Lihat Foto

Kompas.com

Ilustrasi Remaja Tidur/ Mimpi Basah

KOMPAS.com - Mimpi basah identik dikaitkan dengan masa pubertas remaja.

Mimpi basah umumnya dialami remaja laki-laki, tapi ada juga perempuan yang mengalaminya.

Dalam dunia kesehatan, mimpi basah dikenal dengan emisi nokturnal.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu mimpi basah, ciri-ciri mimpi basah, sampai penyebabnya.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Pubertas pada Laki-laki

Apa itu mimpi basah dan ciri-cirinya?

Dilansir dari Medical News Today, mimpi basah adalah istilah orgasme yang terjadi tanpa disengaja saat seseorang sedang tidur dan bermimpi.

Mimpi yang terjadi saat mimpi basah tidak selalu berupa mimpi erotis, tapi juga bisa mimpi lainnya.

Istilah mimpi basah muncul karena seseorang terbangun dengan celana yang basah.

Melansir Kid’s Health, ciri-ciri mimpi basah pada remaja laki-laki ditandai dengan keluarnya sperma dari ejakulasi saat tidur dan membuat celana basah.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Pubertas pada Perempuan

Cairan sperma ini berbeda dengan urine atau kencing. Cairannya berupa lendir yang lengket dan menempel di celana.

Sedangkan bagi remaja perempuan, ciri-ciri mimpi basah ditandai dengan keluarnya cairan pelumas dari vagina saat tidur.

Cairan pelumas yang bisa membuat celana lembab ini berupa lendir bening atau keputihan yang tidak berbau.

Namun, cairan yang keluar saar mimpi basah pada perempuan tidak sebanyak laki-laki. Untuk itu, mimpi basah lebih identik dengan laki-laki.

Baca juga: Membongkar Mitos Kesehatan Masturbasi

Penyebab mimpi basah

Mimpi basah adalah sesuatu yang normal dan menjadi bagian dari kesehatan reproduksi.

Dilansir dari Verywell Health, mimpi basah terjadi tanpa disertai rangsangan atau stimulasi seksual.

Seseorang bisa mimpi basah ketika sudah jarang orgasme. Ada juga teori yang menyebut, mimpi basah muncul saat kadar hormon testosteron sedang tinggi.

Mimpi basah biasanya terjadi saat tidur memasuki fase rapid eye movement atau fase bermimpi.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Masturbasi dan Seks Sebabkan Jerawat

Seseorang bisa saja ejakulasi ketika mengalami mimpi erotis yang membangkitkan gairah saat tidur, tapi tidak semua mimpi basah terkait dengan mimpi yang erotis.

Hal yang perlu diketahui, tidak semua mimpi yang terjadi ketika mimpi basah terkait pengalaman di siang hari atau sebelumnya.

Banyak orang yang bangun dari mimpi basah tanpa bisa mengingat dengan pasti apa mimpinya.

Sering tidaknya atau frekuensi mimpi basah umumnya menurun seiring peningkatan aktivitas seksual seseorang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Reading Time: 3 minutes

Edukasi “Masa Baligh” Pada Anak Sekolah Dasar oleh Rezky Sulhana Siregar, Annisa Malahayati, Fatikha Silastuti Sujarwa, Ajeng Putri Andani

Masa baligh adalah salah satu fase pertumbuhan anak dalam Islam yang dikenal juga dengan masa pubertas. Pada laki-laki ditandai dengan tumbuhnya rambut di bagian tubuh tertentu, mimpi basah, tumbuh jakun, dan suara semakin berat. Sedangkan pada perempuan ditandai dengan tumbuhnya rambut di bagian tubuh tertentu, menstruasi, suara semakin nyaring, dan tumbuhnya payudara.

Selain itu, terdapat pula tanda-tanda psikologis, seperti kesadaran bertanggung jawab, emosi yang tidak stabil, mudah marah dan tersinggung. Dalam Islam, anak yang sudah baligh dikatakan sebagai “mukallaf” atau orang yang sudah diwajibkan untuk menjalankan syari’at Islam, seperti sholat lima waktu dan puasa ramadhan. Namun, dalam lingkup keluarga hal-hal seperti ini masih tabu untuk dibicarakan, akibatnya anak tidak mempunyai cukup pengetahuan dalam menghadapi masa pubertas. Bahkan keluarga juga cenderung melimpahkan tanggung jawab untuk menjelaskan hal seperti ini kepada pihak sekolah.

Fenomena di atas menjadi latar belakang adanya kegiatan Edukasi “Masa Baligh” Pada Anak Sekolah Dasar. Kegiatan ini adalah sosialisasi dan pendampingan pada anak sekolah dasar tentang pengenalan masa baligh, cara menghadapinya, serta tanggung jawab apa saja yang harus dilakukan.

Materi yang disampaikan mencakup ciri-ciri masa baligh dalam Islam, tata cara mandi besar, tata cara mencuci pembalut dengan baik dan benar, serta tanggung jawab ketika menjadi baligh. Selain itu, anak-anak juga diminta untuk membuat majalah dinding tentang materi yang telah disampaikan serta cita-cita, puisi, maupun surat untuk orang tua dan guru.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa/siswi kelas IV SDN Krawitan, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 22 anak. Pemilihan sasaran kegiatan berdasarkan realitas sosial dimana anak mulai pubertas pada usia 10-11 tahun. Kegiatan ini berlangsung setiap hari Jumat selama satu bulan, bertepatan dengan jadwal olahraga siswa/siswi kelas 4 sehingga tidak mengganggu mata pelajaran yang lain.

Pertemuan pertama pada 8 November 2019 selama satu jam. Dimulai dengan perkenalan diri antara kami dengan anak-anak yang berlangsung seru. Kemudian, peserta kegiatan diberi materi tentang pengertian dan ciri-ciri masa baligh. Satu kelas dibagi menjadi empat kelompok. Dua laki-laki dan dua perempuan. Masing-masing kelompok ada satu pemateri dari tim kami.

Terkadang murid bosan dengan materi yang kami sampaikan. Oleh karena itu, diselingi dengan permainan atau video. Di akhir sesi, semua berkumpul. Pemateri memberi hadiah kepada murid yang dapat menebak jawaban dengan benar berupa buku tulis, permen, dan pensil.

Pertemuan kedua pada tanggal 15 November 2019 dengan jam yang sama. Peserta kegiatan diberi materi lebih mendalam yang mencakup tanggung jawab ketika sudah baligh diantaranya sholat lima waktu, puasa Ramadhan, membantu orangtua, dan berkerudung bagi perempuan. Materi dibuat dengan presentasi powerpoint supaya menarik perhatian murid. Satu persatu, anggota kami menjadi pemateri. Dibantu oleh mitra yaitu Pondok Pesantren UII. Di akhir sesi, semua murid diberi hadiah berupa snack supaya lebih semangat untuk mengikuti pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ketiga pada tanggal 22 November 2019. Sosialisasi untuk pertemuan pada hari tersebut sedikit berbeda dari pertemuan sebelumnya. Peserta dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu perempuan dan laki-laki. Peserta perempuan melakukan praktek mencuci pembalut. Mereka antusias memperhatikan. Ada volunteer dari peserta yang bersedia melakukan praktek. Sedangkan, peserta laki-laki diberi materi tentang mimpi basah dan tata cara mandi besar.

Pertemuan keempat pada tanggal 29 November 2019, anak-anak diminta untuk membuat majalah dinding tentang materi yang sudah disampaikan selama tiga kali pertemuan serta cita-cita mereka. Bahkan, tidak sedikit peserta yang menulis puisi dan surat untuk orang tua serta guru.

Hal menarik yang kami temukan adalah anak-anak mulai mengerti ciri-ciri ketika memasuki masa baligh, meskipun dengan bahasa yang mereka pahami. “Ibuku berdarah”, “Masku kumisan”, dan ungkapan lainnya ketika kami tanyakan. Namun kebanyakan memang belum mengerti apa yang akan mereka hadapi kelak. Sebagian mengatakan takut, sebagian mengatakan penasaran. Terutama bagi siswa laki-laki menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang beranggotakan perempuan semua.

Kami pun meminta bantuan dari teman laki-laki untuk membantu menjelaskan hal tersebut. Meskipun sedikit ramai, siswa siswi sangat antusias dalam kegiatan ini. Terutama pada kegiatan membuat mading. Banyak yang membuat karya berupa gambar cita-cita, juga tulisan kesan pesan untuk orangtua dan guru mereka. Kami berharap, dengan kegiatan ini, pemahaman anak-anak sejak dini akan dunia baligh dan menjadi edukasi untuk dirinya, juga orang lain. Anak pun akan mengenal tanggung jawab dan mempersiapkan apapun yang akan terjadi di masa tersebut.

———–

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

Emisi nokturnal, secara informal dikenal sebagai mimpi basah, mimpi seks atau orgasme tidur, adalah orgasme spontan selama tidur yang meliputi ejakulasi pada pria, serta lubrikasi vagina atau orgasme (atau bisa juga keduanya) pada wanita. Mimpi basah paling sering terjadi selama masa remaja dan awal masa dewasa muda, tetapi bisa terjadi kapan saja setelah pubertas. Ada kemungkinan bagi pria untuk terbangun selama mimpi basah atau terus tertidur serta melewatkannya. Namun, bagi wanita, beberapa peneliti telah menambahkan persyaratan bahwa seorang wanita juga harus terjaga selama orgasme dan menyadari bahwa orgasme harus dialami wanita sebelum dianggap sebagai mimpi basah. Pelumasan vagina saja tidak menandakan bahwa wanita tersebut telah mengalami orgasme.[1]

Karena kesulitan dalam mengumpulkan ejakulasi yang dihasilkan selama emisi malam hari, relatif sedikit penelitian yang meneliti komposisinya.[2][3] Dalam studi terbesar, yang mencakup sampel emisi nokturnal dari 10 pria dengan anejakulasi idiopatik, konsentrasi semen setara dengan sampel yang diperoleh dari pria yang sama dengan stimulasi getaran penis, meskipun proporsi sperma yang bergerak dan yang morfologi normal lebih tinggi dalam spesimen emisi nokturnal.[2]

Dalam suatu studi dan penelitian rinci, pria dan wanita melaporkan bahwa sekitar 8% mimpi sehari-hari mereka mengandung beberapa bentuk aktivitas yang berhubungan dengan tindakan seksual. Empat persen mimpi seks di antara pria dan wanita menghasilkan orgasme.[4]

Pada pria

Frekuensi mimpi basah sangat bervariasi. Beberapa melaporkan mimpi basah dialami setelah tidak aktif secara seksual selama 1–2 minggu, tanpa melakukan hubungan seksual atau masturbasi. Beberapa laki-laki pernah mengalami emisi malam hari dalam jumlah besar saat remaja, sementara yang lain tidak pernah mengalaminya. Di AS, 83% pria mengalami emisi di malam hari pada suatu waktu dalam hidup mereka.[5] Untuk pria yang pernah mengalami emisi malam hari, frekuensi rata-rata berkisar dari 0,36 kali per minggu (sekitar sekali setiap tiga minggu) untuk pria lajang berusia 15 tahun hingga 0,18 kali per minggu (sekitar sekali setiap lima setengah minggu) untuk pria lajang berusia 40 tahun. Untuk pria kawin, rata-rata berkisar dari 0,23 kali per minggu (sekitar sekali per bulan) untuk pria kawin berusia 19 tahun hingga 0,15 kali per minggu (sekitar sekali setiap dua bulan) untuk pria kawin berusia 50 tahun.[6] Di beberapa bagian dunia, emisi nokturnal lebih umum terjadi. Misalnya, survei di Indonesia menunjukkan bahwa 97% pria mengalami emisi malam hari pada usia 24 tahun.[7]

Pada wanita

Frekuensi mimpi basah pada wanita hari bervariasi, seperti halnya pada pria. Pada tahun 1953, peneliti seks Alfred Kinsey menemukan bahwa hampir 40% wanita yang dia wawancarai pernah mengalami satu atau lebih orgasme nokturnal atau mimpi basah. Mereka yang melaporkan mengalami hal ini mengatakan bahwa mereka biasanya mengalaminya beberapa kali dalam setahun dan pertama kali terjadi pada usia tiga belas tahun, dan biasanya pada usia 21 tahun. Kinsey mendefinisikan mimpi basah pada wanita sebagai gairah seksual selama tidur yang membangunkan seseorang untuk merasakan orgasme tersebut.[1]

Penelitian yang diterbitkan oleh Barbara L Wells dalam Journal of Sex Research 1986 menunjukkan bahwa sebanyak 85% wanita telah mengalami orgasme nokturnal atau mimpi basah pada usia 21 tahun. Penelitian ini didasarkan pada wanita yang bangun dengan/selama orgasme saat tidur.

Sebuah penelitian juga telah menemukan bahwa laki-laki lebih sering mengalami mimpi basah daripada perempuan. Mimpi basah wanita mungkin lebih sulit diidentifikasi dengan pasti daripada mimpi basah pria karena ejakulasi biasanya dikaitkan dengan orgasme pria, sementara lubrikasi vagina tidak selalu menandakan bahwa wanita tersebut mengalami orgasme.[1][8]

  1. ^ a b c "Do women have wet dreams, too?". Go Ask Alice!. May 7, 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-20. Diakses tanggal September 27, 2012. 
  2. ^ a b Meng, X; Fan, L; Liu, J; Wang, T; Yang, J; Wang, J; Wang, S; Ye, Z (2013). "Fresh semen quality in ejaculates produced by nocturnal emission in men with idiopathic anejaculation". Fertility and Sterility. 100 (5): 1248–52. doi:10.1016/j.fertnstert.2013.07.1979. PMID 23987518. 
  3. ^ Hovav, Y; Dan-Goor, M; Yaffe, H; Almagor, M (1999). "Nocturnal sperm emission in men with psychogenic anejaculation". Fertility and Sterility. 72 (2): 364–5. doi:10.1016/s0015-0282(99)00239-3. PMID 10439013. 
  4. ^ American Academy of Sleep Medicine (June 15, 2007). "Sexual Activity Reported In Dreams Of Men And Women". ScienceDaily. 
  5. ^ Kinsey, Alfred C. (1948). Sexual Behavior in the Human Male. hlm. 190. Diakses tanggal 20 October 2014. 
  6. ^ Kinsey, Alfred C. (1948). Sexual Behavior in the Human Male. hlm. 190. Diakses tanggal 20 October 2014. 
  7. ^ "Knowledge about Human Reproduction and Experience of Puberty" (PDF). Indonesia Young Adult Reproductive Health Survey 2002–2003. Badan Pusat Statistik (BPS-Statistics Indonesia), Jakarta, Indonesia; National Family Planning Coordinating Board, Jakarta, Indonesia; Ministry of Health, Jakarta, Indonesia, ORC Macro, Calverton, Maryland, U.S. hlm. 27. Diakses tanggal April 7, 2011. 
  8. ^ "Nocturnal Orgasm...or...Female wet dream?". Newsvine. September 2009. Diakses tanggal 29 July 2012. 

 

Artikel bertopik seks ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mimpi_basah&oldid=19543877"