Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

Diperbarui 30 Mar 2021 - Dibaca 8 mnt

Keuangan syariah adalah salah satu tren masa kini, termasuk bank sebagai lembaga keuangannya.

Salah satu produknya, yakni kredit perumahan rakyat syariah, semakin diminati oleh generasi milenial, lho! Hal ini disampaikan oleh praktisi properti, Muhammad Arief, kepada Kompas.

Setelah mengetahui faktanya, apakah kamu tertarik menjadi salah satu orang yang menggunakan layanan bank ini?

Kamu tak boleh asal ikut tren, lantas tiba-tiba menjadi salah satu nasabahnya, ya! Kamu harus tahu dulu seluk-beluk dan prinsip kerjanya.

Dengan begitu, keputusan keuanganmu pun lebih rasional dan tidak membabi buta.

Lantas, apa saja hal-hal yang perlu kamu ketahui soal bank syariah? Tenang saja, Glints sudah merangkum informasi itu dalam artikel ini. 

Sumber-sumber yang digunakan juga terpercaya, yakni dari Investopedia, OJK, Hukum Online, dan Undang-undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Apa Itu Bank Syariah?

Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

© Abcfair.net

Mari kita pahami dulu definisi dari salah satu lembaga keuangan ini. Bank syariah adalah lembaga yang menjalankan berbagai aktivitas perbankan yang didasarkan pada hukum Islam.

Tentu saja, hukum ini tak sembarangan dijalankan. Ada berbagai fatwa dari Majelis Ulama Indonesia yang harus diterapkan di dalamnya.

Hukum tadi dipecah kembali menjadi beberapa prinsip yang wajib dipegang olehnya.

Prinsip utama yang berlaku dalam bank syariah ada dua, yakni pembagian keuntungan dan kerugian, serta pelarangan pengambilan bunga atas suatu pinjaman.

Sejatinya, dua prinsip ini masih bisa dijabarkan menjadi beberapa poin, lho! Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Dianggap Menguntungkan, Yuk Kenali Serba-Serbi Investasi Emas!

Prinsip Dasar Bank Syariah

Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

© Iqna.ir

Kamu telah memahami bahwa, dasar operasional dari bank syariah adalah hukum-hukum dalam Islam.  Hukum Islam ini kemudian melahirkan berbagai prinsip yang wajib ditaati dalam menjalankan bank syariah.

Di Indonesia, prinsip syariah yang berlaku di bank di antaranya:

  • bagi hasil (mudharabah)
  • penyertaan modal (musyarakah)
  • jual-beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
  • pemberian modal untuk membeli barang, lalu barang disewakan kepada pihak tertentu, tanpa pergantian kepemilikan (ijarah)
  • pemberian modal untuk membeli barang, lalu barang disewakan kepada pihak tertentu, dengan pilihan pergantian kepemilikan (ijarah wa iqtina)

Selain prinsip-prinsip tadi, lembaga keuangan ini juga tidak boleh mengandung unsur-unsur tertentu, lho! Unsur-unsur yang tidak boleh ada dalam bank syariah adalah:

  • penambahan pendapatan yang tidak sah (riba)
  • transaksi yang digantungkan pada sesuatu yang tidak pasti (maisir)
  • transaksi yang objeknya tidak jelas (gharar)
  • transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi satu pihak (zalim)

Baca Juga: Ingin Investasi Syari? Berbagai Investasi Syariah Ini Bisa Kamu Coba

Pengawasan Bank Syariah

Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

© Quorse.com

Tentu saja, untuk menjaga bank syariah belok dari koridor prinsip-prinsip tadi, harus ada lembaga yang mengawasinya.

Ada dua lembaga yang bertugas menjaga hal ini. Lembaga pengawas bank syariah itu adalah Dewan Syariah Nasional di bawah Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), serta Dewan Pengawas Syariah (DPS).

DSN-MUI sendiri bertugas untuk menerbitkan fatwa atas produk yang dikeluarkan oleh bank syariah.

Sementara itu, DPS merupakan lembaga pengawas operasional dari bank syariah sendiri.

Ia dibentuk oleh bank, dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia.

Tanggung jawab DPS di antaranya:

  • memantau proses pengembangan produk baru
  • melakukan penilaian secara rutin soal prinsip syariah dalam layanan bank
  • meminta informasi soal aspek syariah dari satuan kerja bank demi kelangsungan operasional
  • meminta fatwa kepada DSN-MUI jika produk baru belum memiliki fatwa

Nah, setelah mengetahui berbagai tugasnya, apakah kamu tertarik menjadi anggotanya?

Tentu saja, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi. Berbagai ketentuan saat menjadi anggota DPS bank syariah adalah:

  • memiliki integritas, berakhlak baik, serta lulus fit and proper test dari Bank Indonesia
  • punya kompetensi berupa pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah, perbankan, dan keuangan secara umum
  • memiliki rekam jejak yang baik, tidak ada dalam daftar kredit macet, dan lain-lain

Baca Juga: Begini Cara Menghitung Tabungan Kurban dan 5 Trik Mengumpulkannya

Bank Syariah vs Bank Konvensional

Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

© Royanews.tv

Setelah menyimak berbagai penjelasan tadi, kamu tentu semakin paham bahwa perbedaan mendasar antara bank syariah dan bank konvensional adalah nilai Islam-nya.

Beda nilai itu akhirnya melahirkan berbagai perbedaan dalam menjalankan bisnis dan layanan.

Hubungan nasabah dengan bank konvensional adalah hubungan antara debitur dan kreditur.

Sementara itu, pada bank syariah, hubungan bank dengan nasabah adalah kemitraan, penjual dan pembeli, serta sewa-menyewa.

Dalam bank konvensional, juga ada sistem bunga, yang diganti dengan sistem bagi hasil di bank syariah.

Bunga sendiri ditetapkan di awal dan dihitung berdasarkan uang pinjaman. Sementara itu, bagi hasil ditetapkan di awal, berupa rasio pendapatan atau kerugian dari nasabah.

Baca Juga: Kenali Letak Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil di Sini

Setelah membaca penjelasan Glints, tentu bank syariah adalah bidang yang sudah kamu kuasai. Kamu bisa memanfaatkan berbagai layanannya tanpa bertanya-tanya lagi.

Jangan lupa, ambil langkah-langkah keuangan dengan penuh perhitungan, ya! Hal ini wajib kamu lakukan sebagai milenial yang baik.

Berbagai langkah tadi bisa diambil dengan bijak setelah membekali diri dengan banyak informasi keuangan.

Apakah kamu merasa minder karena masih harus banyak membaca dan belajar?

Tak perlu bingung, Glints siap mengirimkan informasi terbaru soal keuangan melalui newsletter Glints Blog.

Kamu hanya tinggal membuat akun di Glints saja, lho. Mudah bukan? Jadi, tunggu apa lagi, langganan sekarang, yuk!

Punya rencana untuk menabung di Bank Syariah Indonesia tapi masih bingung dengan sistem perbankannya? Semakin hari, peminat bank syariah memang kian meningkat. Konsep tidak ada bunga yang ditawarkan bank syariah menjadi salah satu alasan banyak orang beralih ke jenis bank tersebut.

Selain itu, masih ada beberapa hal lain yang membedakan antara bank konvensional dengan bank syariah. Perbedaan inilah yang dijadikan pertimbangan banyak orang untuk menabung di bank yang didirikan berdasarkan Hukum Islam.  

Kira-kira apa yang dimaksud dengan bank syariah? Apa yang menjadikannya diminati banyak orang? Yuk, ketahui jawabannya melalui ulasan berikut ini.

Apa yang Dimaksud Bank Syariah?

Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

Sejatinya bank syariah adalah bank yang operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip Islami (syariah). Sementara syariah adalah peraturan atau undang-undang yang harus dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Itu artinya, bank tersebut beroperasi dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh agama Islam atau Syariah Islam. Fungsi bank syariah sama saja dengan bank konvensional, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, hanya saja dari segi prinsip, keduanya berbeda.

Banyak hal yang tidak akan kamu temukan di bank syariah, tapi bisa kamu temukan di bank konvensional. Misalnya saja, tidak adanya bunga. Hal ini dikarenakan dalam ajaran agama Islam terdapat larangan meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (Riba).

Keunggulan Bank Syariah

Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

Pada bank syariah, sistem perbankan syariah adalah menerapkan dinilai akan saling menguntungkan bagi nasabah dan bank serta menghindari hal-hal yang spekulatif dalam transaksi keuangan. Berikut keunggulan bank syariah dibandingkan bank konvensional:

  • Berpedoman kepada prinsip Syariah
  • Menekankan aspek keadilan
  • Penyaluran dana usaha yang halal dan menguntungkan
  • Menggunakan prinsip akad
  • Keuntungan dihitung berdasarkan sistem bagi hasil
  • Investasi yang beretika
  • Jumlah angsuran tetap

Fungsi Bank Syariah

Mengutip dari laman ojk.go.id ada beberapa fungsi bank syariah yang dijelaskan, antara lain:

  • Bank syariah dan UUS (Unit Usaha Syariah) wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat
  • Bank syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk Lembaga Baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat
  • Bank syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif)

Sistem Perbankan Syariah

Apa yang anda ketahui tentang bank syariah?

Agar kamu lebih paham mengenai sistem perbankan syariah, berikut ada tiga hal umum yang perlu kamu ketahui, yakni:

Akad

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa bank syariah menerapkan prinsip akad. Akad yang dimaksud mengacu pada akad syariah Islam yang bersumber dari Al-quran dan hadist, serta sudah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sistem imbalan

Syariah adalah ketentuan dalam Islam yang harus dipatuhi. Salah satu aturan yang perlu dijalankan adalah sistem bagi hasil, yang mana dana yang diterima bank akan disalurkan untuk pembiayaan, lalu keuntungan dari pembiayaan akan dibagi dua yakni untuk nasabah dan bank sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.

Sasaran kredit

Tak seperti bank konvensional, pembiayaan pada bank syariah dibatasi. Maksudnya adalah hanya nasabah yang sesuai dengan kriteria syariah saja yang diterima. Sedangkan perusahaan yang memproduksi produk non halal, seperti bisnis perjudian atau asusila, serta hal lain yang tidak sesuai syariah Islam sudah pasti ditolak.

Itulah penjelasan mengenai sistem bank syariah. Jika kamu berencana merintis bisnis, kamu bisa menjadikan bank syariah sebagai bank utama bisnis kamu mengingat fungsi bank syariah sama dengan bank konvensional.

Meski ada beberapa hal yang tidak akan kamu temukan di bank syariah, jenis bank satu ini mengedepankan sistem bagi hasil yang pastinya akan menguntungkan kamu sebagai pemilik bisnis.

Pakai OY! Bisnis untuk Bantu Tingkatkan Performa Bisnis Kamu

Setelah mengetahui konsep sistem perbankan syariah serta keunggulannya dibandingkan bank konvensional, sekarang saatnya kamu untuk mempertimbangkan penggunaan OY! Bisnis untuk kelancaran bisnis kamu. OY! Bisnis didesain untuk membantu pemilik usaha dalam meraih lebih banyak pelanggan melalui pembayaran digital.

OY! Bisnis akan memfasilitasi kamu dalam menyediakan berbagai metode pembayaran yang dibutuhkan pelanggan. Lewat produk OY! Payment Link, pelanggan kamu bisa membayar dengan menggunakan transfer bank, e-wallet, dan QRIS.

Secara tidak langsung, cara ini akan menjangkau lebih banyak pelanggan karena kamu bisa membuat konsumen merasa lebih nyaman saat berbelanja di toko kamu. Produk OY! Payment Link juga memudahkan kamu dalam hal rekonsiliasi keuangan sebab semua transaksi tercatat secara otomatis di dashboard OY! Bisnis.

Bagaimana, kepengin meraih lebih banyak pelanggan dari bisnis yang kamu jalani? Tunggu apalagi, mari daftarkan bisnis kamu sekarang juga di OY! Bisnis dan nikmati kemudahan menerima pembayaran!