Apa saja akibat yang ditimbulkan dari letusan gunung api

Erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang baru saja terjadi menyebabkan kepulan asap vulkanik yang sangat tinggi dan menyeramkan. Apalagi jika mengingat berbagai kejadian gunung meletus yang lumayan sering terjadi di Indonesia dan menimbulkan banyak korban dan kerugian. Lantas, apa saja sih dampak dari letusan gunung berapi?

1. Abu vulkanik yang merusak.

Ketika letusan atau erupsi pada gunung berapi terjadi, akan muncul abu dan juga awan panas yang menyebar ke berbagai penjuru. Awan panas ini dapat dengan mudah menghancurkan makhluk hidup yang bersentuhan dengannya. Makhluk hidup yang terkena abu vulkanik biasanya akan mengering hingga mengeras lalu mati.

2. Pencemaran udara.

Selain panas dan merusak, abu vulkanik yang keluar dari gunung berapi juga mengeluarkan zat-zat yang dapat mencemari udara seperti hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida, dan material debu yang kemungkinan mengandung racun. Apabila manusia dan hewan menghirupnya terlalu banyak dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan juga penyakit yang mematikan.

3. Melumpuhkan kegiatan masyarakat sekitar.

Dikarenakan membahayakan, maka sering kali warga sekitar diharuskan mengungsi dan mencari tempat berlindung ketika gunung api meletus. Mereka terpaksa meninggalkan rumah, peternakan, perkebunan, warung dan juga segala kegiatan mereka. Sering kali hal-hal tersebut menimbulkan kerugian dan juga matinya perekonomian warga di sekitar kampung tersebut.

4. Lahar panas yang mengancam ekosistem.

Lahar panas yang keluar dari mulut gunung berapi dapat dengan mudah membunuh hewan dan juga tumbuhan di sekitar gunung. Hewan-hewan yang tidak sempat melarikan diri akan habis terbakar oleh lahar panas, dan bagi hewan yang selamat akan kebingungan mencari tempat tinggal yang baru karena ekosistem mereka telah rusak.

Itu adalah sebagian dari bahaya dan dampak negatif dari meletusnya gunung berapi. Bencana alam yang menimpa manusia sering kali adalah teguran bagi kita manusia yang rakus dan telah merusak alam untuk kepentingan kita sendiri. Ayo bersama kita jaga alam kita agar alam juga menyayangi kita.

Artikel ini merupakan tulisan pembaca Brilio.net. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Silakan klik link ini untuk membaca syarat dan ketentuan creator.brilio.net. Jika keberatan dengan tulisan yang dimuat di Brilio Creator, silakan kontak redaksi melalui e-mail

Apa saja akibat yang ditimbulkan dari letusan gunung api

Gak perlu khawatir, tulisan kamu bisa tetap
TERBACA DAN TRENDING di Brilio.net

Learn More Sign In

Subscribe ke akun YouTube Brilio untuk tetap ter-update dengan konten kegemaran Milenial lainnya

Foto : Gugusan gunung api di wilayah Indonesia. (PVMBG)

JAKARTA – Gugusan gunung api bagi dari ring of fire dunia menjadikan wilayah Tanah Air memiliki potensi ancaman bahaya letusan. Sebanyak 127 gunung api aktif berada di wilayah barat hingga timur Indonesia. Untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, masyarakat dapat mengenal lebih dekat jenis bahayanya.

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo menyampaikan pada Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) mengenai pentingnya mengenali ancaman atau bahaya sehingga kita dapat menghindar atau mengurangi risiko. Doni menyinggung kesiapsiagaan dengan beberapa langkah.

“Pertama, kenali ancaman bencana di sekitar kita. Kedua, kurangi risiko bencana sesuai kemampuan kita,” ujarnya dalam arahan HKB pada Senin lalu (26/4).

Lalu seperti apa jenis bahaya letusan gunung api? Ada tiga jenis bahaya letusan gunung api, yaitu bahaya primer, sekunder dan kolateral.

Jenis yang pertama yaitu bahaya primer atau bahaya langsung dari peristiwa letusan gunung api. Bahaya yang berpotensi terjadi seperti aliran awan panas, lahar letusan atau lumpur panas, jatuhan piroklastik atau hujan abu, leleran lava dan gas vulkanik beracun. Kita dapat melihat fenomena ini seperti saat letusan hebat Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah pada 2010 lalu. Bahaya primer tersebut tidak hanya merusak apa pun lanskap wilayah lereng tetapi juga menelan korban jiwa.

Jenis kedua yaitu bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung dari letusan. Bahaya ini berupa lahar hujan. Lahar hujan atau endapan material erupsi pada puncak dan lereng yang terbawa oleh hujan. Peristiwa mengalirnya endapan material berupa lumpur dan bahkan batu besar ini dapat mengubah topografi sungai dan merusak infrastruktur. Bahaya lain dari jenis bahaya sekunder adalah banjir bandang dan longsoran vulkanik. 

Bahaya ini dapat berdampak serius, seperti saat banjir lahar hujan yang merusak jaringan pipa air bersih di sekitar wilayah Kaliurang Barat, Sleman, DIY, pada awal Februari 2021. 

Terakhir, bahaya kolateral atau bahaya lain yang dipicu dampak letusan gunung api. Bahaya ini dapat memicu Gerakan tanah pada tubuh gunung, penyakit endemik, kelaparan dan bahkan tsunami. 

Contoh bahaya kolateral yang pernah terjadi di Indonesia saat tsunami menerjang beberapa kawasan di Provinsi Banten akhir tahun 2018. Letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menyebabkan fenomena tsunami yang melanda daerah pesisir Banten dan Lampung. 

Sementara itu, masyarakat Indonesia juga perlu mempersiapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman multibahaya. Saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung sehingga kesiapsiagaan ekstra dibutuhkan setiap individu, khususnya mereka yang juga menghadapi ancaman bahaya letusan gunung api. 

Pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 3 gunung api berada pada status aktivitas vulkanik tingkat III atau ‘Siaga,’ yaitu Gunung Ile Lewotolok, Merapi dan Sinabung. Gunung api pada status tingkat II atau ‘Waspada’ berjumlah 18 gunung api dan 47 gunung api berada pada tingkat I atau ‘Normal.’ Tak ada satu gunung api pada status tingkat IV atau ‘Awas.’

Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Admin

Penulis

Sarah Nafisah Selasa, 6 April 2021 | 11:15 WIB

Apa saja akibat yang ditimbulkan dari letusan gunung api

Dampak positif dan dampak negatif bencana gunung meletus untuk lingkungan. (Photo by Clive Kim from Pexels)

Bobo.id - Tahukah kamu kalau Indonesia termasuk ke dalam daftar negara yang paling banyak memiliki gubung berapi?

Yap, Indonesia ternyata memiliki kurang lebih 139 gunung berapi.

Seperti yang kita tahu, gunung berapi bisa meletus atau sering juga disebut dengan istilah erupsi gunung berapi.

Bencana gunung meletus terbagi menjadi dua jenis, yaitu erupsi eksplosif dan erupsi efusif.

Baca Juga: Fakta Gunung Krakatau: Letusannya Menyebabkan Tsunami Besar dan Lebih Kuat dari Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Erupsi eksplosif adalah meletusnya gunung berapi yang berupa ledakan atau letusan yang cukup keras karena tekanan yang sangat kuat. Selain itu letusan jenis ini juga mengeluarkan magma serta material lainnya dari dalam perut Bumi.

Sedangkan, erupsi efusif adalah meletusnya gunung berapi yang terjadi akibat adanya tekanan gas yang tidak begitu kuat sehingga magma kental dan lava pijar tumpah dan kemudian mengalir ke lereng puncak gunung.

Tahukah kamu bencana gunung meletus ini bisa menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi lingkungan.

Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu!


Page 2


Page 3

Apa saja akibat yang ditimbulkan dari letusan gunung api

Photo by Clive Kim from Pexels

Dampak positif dan dampak negatif bencana gunung meletus untuk lingkungan.

Bobo.id - Tahukah kamu kalau Indonesia termasuk ke dalam daftar negara yang paling banyak memiliki gubung berapi?

Yap, Indonesia ternyata memiliki kurang lebih 139 gunung berapi.

Seperti yang kita tahu, gunung berapi bisa meletus atau sering juga disebut dengan istilah erupsi gunung berapi.

Bencana gunung meletus terbagi menjadi dua jenis, yaitu erupsi eksplosif dan erupsi efusif.

Baca Juga: Fakta Gunung Krakatau: Letusannya Menyebabkan Tsunami Besar dan Lebih Kuat dari Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Erupsi eksplosif adalah meletusnya gunung berapi yang berupa ledakan atau letusan yang cukup keras karena tekanan yang sangat kuat. Selain itu letusan jenis ini juga mengeluarkan magma serta material lainnya dari dalam perut Bumi.

Sedangkan, erupsi efusif adalah meletusnya gunung berapi yang terjadi akibat adanya tekanan gas yang tidak begitu kuat sehingga magma kental dan lava pijar tumpah dan kemudian mengalir ke lereng puncak gunung.

Tahukah kamu bencana gunung meletus ini bisa menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi lingkungan.

Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News