Apa mukjizat immaterial yang dimiliki Nabi Musa as

Apa mukjizat immaterial yang dimiliki Nabi Musa as

Mukjizat Alquran adalah kelebihan-kelebihan yang ada di dalam Alquran itu sendiri sebagai bukti kebenaran. Dengan kata lain, bukti-bukti kebenaran yang datang dari luar Alquran bukanlah termasuk mukjizat Alquran.

Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi mukjizat terbesar dari mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada para Nabi sebelumnya. Sebab, mukjizat-mukjizat para Nabi dan Rasul terdahulu bersifat indrawi, sedangkan Alquran berupa mukjizat ruhiyah yang bersifat rasional, kekal, dan sepanjang masa.

Melansir dari jurnal.uinsu.ac.id, mukjizat Alquran adalah kelebihan-kelebihan yang ada di dalam Alquran itu sendiri sebagai bukti kebenaran. Dengan kata lain, bukti-bukti kebenaran yang datang dari luar Alquran bukanlah termasuk mukjizat Alquran. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu surah Alquran, artinya:

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Artinya: "Jika Kami menghendaki,niscaya kami turunkan kepada mereka mukjizat dari langit, yang akan membuat tengkuk mereka tunduk dengan rendah hati kepadanya." (QS. Asy-Syu’ara : 4)

Sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, Alquran menjadi kitab suci yang tidak pernah kering dalam memecahkan segala masalah kehidupan. Alquran senantiasa menjadi petunjuk bagi kaum di segala zaman dan tempat. Berikut macam-macam mukjizat Alquran yang dilansir dari jurnal.unisu.ac.id:

Macam-macam Mukjizat

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Apa mukjizat immaterial yang dimiliki Nabi Musa as

123rf.com

Secara umum, mukjizat dibagi menjadi dua, yakni mukjizat material dan mukjizat immaterial. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai macam-macam mukjizat:

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Mukjizat Meterial

Mukjizat material indrawi adalah didefinisikan sebagai kekuatan yang muncul dari segi fisik yang memberi isyarat terkait kesaktian seorang nabi. Biasanya, mukjizat yang dimiliki oleh para nabi tersebut, dapat dilihat secara langsung oleh mata telanjang atau ditangkap oleh indera mata, tanpa perlu dianalisa. Kendati demikian, mukjizat tersebut hanya terbatas pada kaum di mana seorang nabi diutus.

Umumnya, mukjizat diberikan Allah kepada para nabi sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapkan kepada mereka oleh pihak-pihak lawan. Ada beberapa contoh mukjizat melalui para nabi untuk menunjukkan kekuasaan Allah, seperti perahu Nabi Nuh dan tongkat Nabi Musa. Semua mukjizat tersebut bersifat inderawi dan tidak bisa ditolak.

Mukjizat Immaterial Logis

Salah satu contoh mukjizat immaterial yang bersifat immaterial logis adalah mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Alquran. Mukjizat ini dimaksudkan bahwa Rasulullah diutus kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Alquran juga menjadi bukti kebenaran ajarannya tanpa mengenal waktu, situasi, dan kondisi apapun.

Mengenal Mukjizat Alquran

Apa mukjizat immaterial yang dimiliki Nabi Musa as

©Shutterstock

Seperti yang sudah diketahui, mukjizat adalah perkara luar biasa yang dilakukan oleh Allah untuk membuktikan sebuah kebenaran, yang biasanya melalui para Nabi. Adapun secara bahasa, mukjizat berasal dari kata Mukjiz yang berarti sesuatu yang mengalahkan atau melemahkan.

Mukjizat juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang luar biasa dan diperlihatkan Allah melalui para Nabi dan Rasul-Nya sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian atau kerasulannya. Di dalam Alquran, banyak menceritakan berita mengenai mukjizat dari Allah SWT melalui para Nabi-Nya.

Sementara itu, dapat dipahami bahwa mukjizat Alquran adalah kelebihan-kelebihan yang ada di dalam Alquran sebagai bukti kebenaran. Sedangkan, bukti-bukti kebenaran yang datang dari luar Alquran bukanlah termasuk mukjizat Alquran.

Macam-macam Mukjizat Alquran

Apa mukjizat immaterial yang dimiliki Nabi Musa as

©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Hamka dalam bukunya Tafsir Al Azhar menyatakan bahwa ada empat rupa mukjizat Alquran, di antaranya:

1. Salah satu mukjizat Alquran adalah diberitakan proses terjadinya bumi dan langit, bulan, bintang, dan matahari. Selain itu, di dalam Alquran juga dijelaskan mengenai proses turunnya hujan dan pengaruhnya terhadap kesuburan tanah di bumi.

2. Alquran juga banyak menceritakan berita tentang masa lalu, seperti berita tentang Tasmud, Kaum Luth, dan lainnya. Semua berita di dalam Alquran merupakan berketetapan dengan kenyataan yang benar dan seluruh ahli sejarah mengakuinya.

3. Mukjizat Alquran selanjutnya, yaitu terkait dengan Fashahah dan Balaghah. Di mana, Alquran memiliki derajat yang tinggi dalam setiap susunan kata, irama, dan gaya bahasa. Susunan kalimat Alquran bukan merupakan syair dengan rangkaian kata menurut suku kata bilangan tertentu, bukan puisi apalagi sebuah prosa.

4. Alquran memberitakan segala sesuatu yang akan terjadi. Banyak sekali ayat-ayat Alquran yang memberitakan peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Nabi Musa dikaruniai mukjizat yang disebutkan dalam Alquran

Daniel Wewengkang/Republika

Nabi Musa dikaruniai mukjizat yang disebutkan dalam Alquran. Sungai Nil, salah satu landmark Mesir

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT memberikan mukzijat kepada Nabi Musa sebagai bukti salah satu ciri-ciri kenabian dan kerasulan. 

Terdapat sejumlah mukzijat yang diberikan kepada Nabi Musa dan diabadikan dalam Alquran yaitu sebagai berikut: 

1.Tongkat berubah menjadi ular 

وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ يَا مُوسَىٰ أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ ۖ إِنَّكَ مِنَ الْآمِنِينَ “Dan lemparkanlah tongkatmu." Maka ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular yang (gesit), dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman), "Wahai Musa! Kemarilah dan jangan takut. Sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman. (QS Al-Qasas: 31) Selain dalam ayat ini disebutkan juga dalam surat Thaha 17-21.      

2. Tangannya bersinar putih

اسْلُكْ يَدَكَ فِي جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ وَاضْمُمْ إِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ ۖ فَذَانِكَ بُرْهَانَانِ مِنْ رَبِّكَ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ

"Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, dia akan keluar putih (bercahaya) tanpa cacat, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan. Itulah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau pertunjukkan) kepada Firaun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka adalah orang-orang fasik." (QS  Al-Qasas : 32)

3. Menghukum Firaun dengan kekeringan dan wabah

Karena murka Firaun kemudian menyiksa rakyatnya yang beriman dan menjadi pengikut Nabi Musa. Melihat kejahatan keji yang dilakukan Firaun Nabi pun berdoa kepada Allah untuk menghukum dia. Allah mengabulkan doa Nabi Musa yang tertuang dalam Alquran Al-A'raf ayat 130: 

وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ “Dan sungguh, Kami telah menghukum Fir'aun dan kaumnya dengan (mendatangkan musim kemarau) bertahun-tahun dan kekurangan buah-buahan, agar mereka mengambil pelajaran.”

4. Membuat banjir Sungai Nil, memerintahkan belalang memakan tanah, memerintahkan kutu dan katak, mengubah air di Mesir menjadi darah

Ibnu Abbas pernah mengatakan karena kesombongan Firaun, Nabi Musa meminta Allah untuk menghukumnya. Allah pun mengabulkan seketika Sungai Nil meluap dan membanjiri lahan pertanian.  

Setelah itu kutu keluar dari biji-bijian sehingga tidak bisa digunakan untuk menanam. Tanah nya dimakan belalang sehingga tanah tidak subur, dan katak yang jumlahnya terhingga memakan makanan dan perkakas mereka.  

Bahkan ketika seseorang membuka mulut untuk makan, katak itu jatuh ke mulut mereka. Tak hanya itu, mereka pun kekurangan air, karena air di Mesir seketika berubah menjadi merah seperti darah. Hal ini dijelaskan pada surat Al-A'raf  ayat 133:

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ

“Maka, Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.”

5. Melenyapkan uang

Nabi Musa meminta kepada Allah untuk melenyapkan uang dan harta Firaun serta pengikutnya. Dalam tafsir Allah mengubah uang dan emas serta perhiasan lainnya menjadi batu: 

وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ ۖ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَىٰ أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ

“Dan Musa berkata, "Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka dan kuncilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih." (QS Yunus: 88) 

6. Membelah laut 

Ketika Firaun mengejar Nabi Musa dan pengikutanya, Allah memerintahkan untuk memukul laut dengan tongkat agar terbelah. Sehingga mereka dapat menyebrang dan selamat dari kejaran Firaun. Kisah ini terdapat pada Alquran surat Thaha ayat 77-78 

وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ.فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِ فَغَشِيَهُمْ مِنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ

“Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)."

Kemudian Firaun dengan bala tentaranya mengejar mereka, tetapi mereka digulung ombak laut yang menenggelamkan mereka.

7. Mengeluarkan air dari batu

kisah Nabi Musa AS adalah saat beliau memukulkan tongkatnya ke sebuah batu hingga akhirnya batu itu mengeluarkan 12 sumber (mata) air. Pancaran air itu dipergunakan untuk minum 12 suku Bani Israil, kaum Nabi Musa saat itu. Ini antara lain disebutkan dalam Al-Baqarah ayat 60:

وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.”  Selain ayat ini disebutkan pula dalam al-A'raf  ayat 160. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...