Apa kebutuhan menurut intensitas dan sifatnya?

Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai jenis dan macam barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sejak lahir hingga meninggal dunia tidak terlepas dari kebutuhan.

Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan diperlukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan terus bertambah tidak ada habisnya. Bila satu macam kebutuhan telah dipenuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lain.

Bahkan kebutuhan sering timbul dalam waktu yang bersamaan. Demikian banyaknya kebutuhan manusia sehingga dapat digolongkan menjadi berbagai macam kebutuhan manusia, sebagai berikut:

1. Kebutuhan Menurut Intensitasnya

Kebutuhan manusia menurut intensitasnya, bilamana kebutuhan akan barang dan jasa tersebut dipandang dari urgensinya (pentingnya), atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan bagi kehidupan manusia. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.

1.   Kebutuhan Primer: yaitu kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi keberadaannya agar manusia tetap hidup dan bisa beraktivitas. Jadi sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contoh: kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan sebagainya.

2.   Kebutuhan Sekunder: kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, yaitu kebutuhan yang timbul bersamaan dengan meningkatnya peradaban manusia. Merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok telah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Contohnya seperti makanan yang bergizi dan enak, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah.

3.   Kebutuhan Tertier: yaitu kebutuhan manusia yang ditujukan untuk kesenangan hidup manusia. Artinya keberadaan barang tertier tidak begitu banyak pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Contoh: kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, rekreasi, dansebagainya.

Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat televisi (TV), handphone (HP), sepeda motor, laptop dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.

2. Kebutuhan Menurut Sifatnya

Kebutuhan menurut sifatnya dibedakan yaitu suatu kebutuhan hidup manusia yang keberadaannya didasarkan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani. Dengan demikian menurut sifatnya kebutuhan dibagi menjadi:

1.   Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan badan lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya seperti makanan, minuman, pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain sebagainya.

2.   Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya. Contohnya seperti mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan YME, bersosialisasi, pendidikan, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.

3. Kebutuhan Menurut Waktu

Kebutuhan hidup manusia menurut waktu dibedakan antara kebutuhan pada waktu sekarang dan kebutuhan pada waktu masa yang akan datang.

1.   Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, pada saat ini. Kebutuhan yang benar-benar diperlukan pada saat ini secara mendesak. Contoh adalah kebelet  pipis, makan karena sangat lapar, pengobatan akibat kecelakaan, payung disaat hujan, dan lain sebagainya.

2.   Kebutuhan masa depan adalah pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang. Contoh: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, pergi haji, dan sebagainya.

4. Kebutuhan Menurut Wujud

Kebutuhan menurut wujud dibedakan antara kebutuhan material dan kebutuhan in-material, yang dideskripsikan sebagai berikut:

1.   Kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Contoh: buku, sepeda, komputer, rumah, pabrik, dan sebagainya.

2.   Kebutuhan immaterial, yaitu kebutuhan yang tidak berwujud. Contoh: keamanan, keadilan, kesehatan, kebebasan, pendidikan, dan sebagainya.

5. Kebutuhan Menurut Subyek

Kebutuhan menurut subyek adalah kebutuhan yang dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan menurut subyek meliputi:

1.   Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan. Contoh: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru, kebutuhan pelajar berbeda dengan kebutuhan buruh pabrik.

2.   Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan sosial, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama.

Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan berbagai barang dan jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan sosial suatu kelompok masyarakat. Contohnya adalah jalan umum, penerangan tempat umum, berserikat mengeluarkan pendapat, berbisnis, berorganisasi, telepon umum, jalan umum, WC umum, dan sebagainya.

Abraham H. Maslow (Supratiknya, 1995), juga mengemukakan macam-macam kebutuhan hidup manusia. Menurutnya, kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar (basic needs) dan meta kebutuhan-meta kebutuhan (metaneeds). Kebutuhan dasar adalah kebutuhan-kebutuhan akibat kekurangan meliputi lapar, kasih-sayang, rasa aman, harga diri, dan sebagainya. Meta kebutuhan adalah kebutuhan untuk pertumbuhan, yang meliputi keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan dan sebagainya.

Secara umum kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebagai berikut: 

1.   Kebutuhan fisiologis; contohnya adalah: pangan/makanan, sandang/pakaian, papan/rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2.   Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan; contohnya seperti: Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3.   Kebutuhan sosial (persahabatan dan kekerabatan); contohnya seperti: memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4.   Kebutuhan akan penghargaan (baik diri sendiri, harga diri, maupun dari orang lain); contohnya pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5.   Kebutuhan untuk mewujudkan diri, aktualisasi diri (mengembangkan diri dan mengungkapkan potensi, termasuk kebutuhan biologis).

Berbagai kebutuhan tidak tersusun dalam satu hierarki (bertingkat) yang sedemikian rupa, sehingga kebutuhan yang lebih rendah tingkatnya harus dipuaskan lebih dahulu sebelum orang merasakan timbulnya kebutuhan yang lebih tinggi dan terdorong untuk berusaha. Kebutuhan tersebut dalam kondisi normal harus dipenuhi semuanya, miskipun ada skala prioritasnya. Contohnya, manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan fisik terlebih dahulu, baru kemudian kebutuhan-kebutuhan yang lain seperti rasa aman, kebutuhan sosial, dan sebagainya.

Namun demikian dalam kondisi yang normal, kesemua kebutuhan tersebut diatas harus dipenuhi, tidak boleh ada yang ditinggalkan atau diabaikan, walaupun tingkatannya lebih rendah dibandingkan lainnya. Kecuali dalam kondisi tidak normal, seperti kala terjadi bencana atau perang maka kebutuhan fisik dan rasa aman menjadi yang utama. Perhatikan dalam peristiwa banjir, tanah longsor, kebakaran dan sejenisnya bantuan pertama yang datang kepada korban adalah sembako.


Apa kebutuhan menurut intensitas dan sifatnya?

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun kepuasan rohani. Sudah kita pahami sebelumnya bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas, sesuai dengan kodratnya manusia selalu merasa kurang dengan apa yang telah dimilikinya. Sebagai contoh: ketika seseorang belum memiliki rumah, maka ia menginginkan rumah. Namun ketika telah memiliki rumah, selanjutnya memikirkan bagaimana rumah itu memiliki perabot. Apakah cukup sampai di situ? Tentu saja tidak! Kenyataan menunjukkan bahwa, jika suatu kebutuhan terpenuhi maka kebutuhan lainnya akan muncul. Untuk sementara waktu seseorang tadi mungkin telah merasa puas telah memiliki rumah berikut dengan isi perabotnya. Namun, suatu ketika ia masih akan menginginkan mobil, villa, dan lain sebagainya yang jika disebutkan satu persatu tidak akan cukup karena terlalu banyak jenis kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.

Secara garis besar, jenis kebutuhan manusia dalam sudut pandang ekonomi konvensional dapat kita bagi menjadi empat kelompok, yaitu kebutuhan menurut tingkat intensitas, sifat, subjek, dan waktu kebutuhan.[1]

Apa kebutuhan menurut intensitas dan sifatnya?

KEBUTUHAN MENURUT TINGKAT INTENSITAS

Ada kelompok barang atau jasa yang dianggap paling penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup kita sebagai makhluk hidup. Dengan kata lain, intensitas kebutuhan manusia terhadap barang atau jasa semacam itu sangat tinggi. Ada pula yang dianggap sebagai pelengkap saja agar kehidupan menjadi lebih nyaman atau sebagai kebutuhan mewah yang dapat meningkatkan status sosial. Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

a.       Kebutuhan primer

adalah jenis kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Agar dapat hidup, manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu, manusia memerlukan tempat tinggal atau rumah.

b.      Kebutuhan sekunder.

Setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lainnya yang bersifat pelengkap dan sering disebut sebagai kebutuhan sekunder. Misalnya, manusia perlu sepeda, kipas angin, meja, kursi, kulkas, dan peralatan lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan.

c.       Kebutuhan tersier. Pada umumnya, seseorang masih merasa belum cukup meskipun dia telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Dia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Dia masih memiliki keinginan untuk memiliki mobil, piano, serta kebutuhan mewah lainnya. Karena dengan pemakaian barang-barang mewah dianggap dapat menaikkan status sosial seseorang.

Apa kebutuhan menurut intensitas dan sifatnya?

Jenis kebutuhan ini dibagi atas dasar sasaran dari alat pemuas kebutuhan yang digunakan. Ada alat pemuas kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani, ada pula yang berhubungan dengan rohani.

a.       Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Kebutuhan jasmani antara lain pakaian, makanan, dan minuman. Kebutuhan ini seringkali dipersamakan dengan kebutuhan primer.

b.      Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Misalnya, agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah, kita perlu menghibur diri dengan mendengarkan musik atau menonton film. Sebagai makhluk beragama, kita pun ingin menjalankan ibadah dengan baik.

Apa kebutuhan menurut intensitas dan sifatnya?

KEBUTUHAN MENURUT SUBJEK YANG MEMBUTUHKAN

Menurut subjek yang membutuhkan, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan umum.

a.       Kebutuhan individual, menunjuk pada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda. Suatu misal,

Petani membutuhkan cangkul dan pupuk. Sedangkan guru membutuhkan buku pelajaran dan kapur tulis.

b.      Kebutuhan umum, berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang. Sebagai contoh, jalan raya atau

jembatan penyeberangan digunakan oleh semua orang yang akan menyeberangi jalan.

Apa kebutuhan menurut intensitas dan sifatnya?

Atas dasar waktu pemenuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang.

a.       Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini. Misalnya, orang yang sakit harus segera berobat agar sembuh, orang yang lapar harus segera makan, dan o

rang yang haus harus segera minum.

b.      Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya, orang tua menabung untuk persiapan uang sekolah anaknya atau untuk berekreasi bersama keluarga.