dampak (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·
sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus versi online/daring (dalam jaringan)
dam·pak n 1 benturan; 2 pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif); 3 Fis benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu; ber·dam·pak v 1 berbenturan; 2 mempunyai pengaruh kuat yang mendatangkan akibat; men·dam·pak v melanggar; menumbuk; membentur
Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web (website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa). Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan (link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id ✔ Fitur KBBI Daring
✔ Informasi TambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdisi dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja. Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan. Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak). Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan || gmail || com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan Judul: Ahu Parmalim, sebuah dokumenter pendek yang memantik diskusi tentang hak-hak agama minoritas di Indonesia Tahun: 2016 Lokasi: Sumatera Utara dan Indonesia Dibuat oleh: Cicilia Maharani, Kampung Halaman Masalah: Remaja, hak-hak kelompok agama minoritas Sasaran/tujuan video: Untuk memantik diskusi tentang remaja dan hak-hak kelompok agama minoritas di Indonesia. Dampak dan capaian: Lebih dari 100 pemutaran sebagai pemantik diskusi para pemirsa tentang agama minoritas. Digunakan sebagai bahan pendidikan di sekolah umum untuk mengajar anak muda Indonesia tentang agama minoritas. Metodologi: Dokumenter Pendek, Video untuk Advokasi, video grafik pendek pendidikan Anggaran: — Durasi video: 24 menit Durasi proyek: 2 tahun Ahu Parmalim adalah film dokumenter pendek karya Yayasan Kampung Halaman di Indonesia. Didirikan pada tahun 2006 di Yogyakarta, Kampung Halaman menawarkan ruang bagi remaja dan anak muda untuk memahami potensi dan persoalan di lingkungan tempat tinggal mereka melalui media. Kampung Halaman mengajak remaja dan anak muda Indonesia untuk menceritakan kisah mereka melalui video diary secara partisipatif. Pembuat video yang lebih berpengalaman memfasilitasi pembuatan catatan harian yang menekankan pentingnya konten video dan berproses daripada sekedar ‘cantiknya’ video sebagai hasil akhir. Video diary tersebut diputar dan diikuti dengan diskusi dengan para pemangku kepentingan seperti guru sekolah, orang tua, petugas polisi, dan pejabat pemerintah daerah. Kampung Halaman menjalankan online video depot tempat mereka mengarsipkan dan menyediakan ratusan video diary tersebut. Latar Belakang FilmAhu Parmalim adalah ‘Saya seorang Parmalim’ dalam bahasa Batak, bahasa daerah yang digunakan oleh orang Batak di Sumatera Utara. Film dokumenter pendek ini menceritakan tentang Carles Butar Butar, 17 tahun dan kehidupan sehari-harinya di Sumatera Utara. Carles adalah seorang Parmalim, penganut agama Malim (Ugamo Malim) yang aktif. Penonton akan berkenalan dengan aktivitas keagamaan Ugamo Malim dan mengenal sosok Carles sebagai pemuda yang ramah, rajin, dan cerdas. Ia sangat dihormati, berprestasi di sekolah dan berbakti pada agama, keluarga, dan negaranya. Orang tuanya adalah petani dengan penghasilan yang hanya cukup untuk bertahan hidup, tetapi Carles bermimpi menjadi seorang polisi. Namun syarat wajib untuk menjadi polisi di Indonesia adalah percaya pada ‘hanya satu Tuhan yang benar’. Setiap warga negara Indonesia bebas memilih agamanya, hak tersebut dinyatakan dengan jelas dalam pasal 28 E Konstitusi Indonesia. Meskipun demikian, kelompok minoritas dan penganut kepercayaan adat atau agama lokal, seperti Ugamo Malim, selalu mengalami diskriminasi. Mereka berjuang tidak hanya untuk menerima pengakuan dan perlindungan negara, tetapi juga untuk mendapatkan akses yang sama ke berbagai layanan publik, seperti apa yang dialami oleh Carles. “Kami mengetahui bahwa Carles ditolak untuk bergabung dengan Kepolisian Indonesia karena ia bukan pengikut salah satu agama utama Indonesia,” jelas Chandra, manajer pendidikan dan teknologi di Kampung Halaman. DampakFilm dokumenter pendek yang sederhana namun menarik ini telah membuka diskusi tentang kebebasan beragama dan toleransi di Indonesia. Ahu Parmalim ditayangkan perdana pada Hari Toleransi Internasional (16 November 2017) di 40 lokasi di seluruh Indonesia secara bersamaan. Dalam tiga bulan, Ahu Parmalim diputar lebih dari 100 kali. Film ini juga telah diputar dan dibahas di banyak titik di Indonesia, Australia, Malaysia, dan Amerika Serikat. Kampung Halaman terus menerima permintaan untuk pemutaran film ini. Screening/pemutaran awal dilakukan melalui organisasi jaringan Kampung Halaman. Host (tuan rumah) menerima panduan pemutaran dan berbagai film animasi berdurasi satu menit yang disiapkan untuk memperkenalkan dan memberikan informasi latar belakang tentang topik-topik utama (Anda dapat melihat dua contoh film animasi ini di awal video ini). Website (dalam bahasa Indonesia) memuat tanggal dan lokasi pemutaran yang sudah dan yang akan datang. Website ini juga menyediakan informasi tentang latar belakang dan formulir online untuk mengumpulkan laporan dan dokumentasi pemutaran film. Mereka yang tertarik untuk mengadakan pemutaran film dapat mengirimkan permintaan mereka di sini. Awalnya Kampung Halaman memposting film ini secara online, namun akhirnya memutuskan untuk membuatnya offline dan hanya membagikannya secara langsung kepada mereka yang tertarik. “Kami ragu bahwa dengan hanya menghitung hit, kami dapat untuk mengukur dampak nyata dari film,” jelas Chandra. “Fakta bahwa Ahu Parmalim telah jauh melampaui target awal pemutaran yaitu 20 pemutaran serta banyaknya komentar yang kami dapatkan dari pemutaran merupakan indikator yang lebih baik untuk mengukur dampaknya.” Sebagian keberhasilan Ahu Parmalim dipengaruhi oleh peristiwa penting di Indonesia. Pada akhir 2017, pengadilan konstitusi Indonesia secara resmi mengesahkan hak-hak penganut kepercayaan lokal. Para penganut agama/kepercayaan lokal tersebut tidak lagi diharuskan mengidentifikasikan dirinya sebagai Muslim, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, atau Konghucu pada kartu tanda penduduk mereka. Keputusan ini, dan media yang membuat kasus ini menjadi populer di Indonesia, memberikan momentum yang luar biasa bagi Ahu Parmalim. Banyak audiens yang berusaha memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘agama/kepercayaan alternatif’ ini. Film dokumenter ini dirilis di waktu yang sangat tepat. Sutradara film ini, Cicilia Maharani, mengakui fakta ini: “Kami bersyukur bahwa akhirnya film ini menemukan penontonnya sendiri. Diskusi setelah pemutaran film menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang penganut agama lokal seperti Carles. |