ossydewanti 1. candi,penyembahan kepada dewa dewa(yng biasa dlkukan oleh org hindubudhha) Show 37 votes Thanks 94 KOMPAS.com - Agama Hindu-Buddha ke Indonesia sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Tetapi pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha masih dapat dirasakan hingga sekarang ini oleh masyarakat. Ada yang masih dijalankan hingga kini. Banyak pengaruh Hindu-Buddha yang juga dipelajari oleh masyarakat. Masuknya kebudayaan dan agama Hindu-Buddha juga menyebabkan akulturasi dengan kebudayaan lokal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi. Baca juga: Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara Pengaruh Hindu-Buddha bagi IndonesiaBerikut pengaruh Hindu-Buddha di masyarakat Indonesia: Seni bangunan (arsitektur)Salah satu bentuk peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia adalah seni bangunan. Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Buddha, dan Masa Islam (2019) karya Tri Worosetyaningsih, perkembangan Hindu Buddha di Indonesia telah membawa pengaruh besar dalam berbagai karya seni dan kerajinan maupun bangunan. Salah satu hasil karya adalah candi. Bagi Hindu dan Buddha candi memiliki fungsi yang berbeda. Bagi candi bercorak Hindu berfungsi sebagai makam, sementara candi bercorak Buddha memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan. Contoh candi bercorak Hindu adalah candi Prambanan dan candi bercorak Buddha adalah candi Borobudur. Seni berkembang cukup maju karena profesi ini juga dibutuhkan di masyarakat. Pengaruh Hindu Buddha kemudian diimbangi dengan berbagai peninggalan yang bercorak kebudayaan tersebut. Peninggalan yang berupa artefak maupun tekstual baik yang utuh maupun tidak telah menyakinkan bahwa pengaruh Hindu Buddha pernah menancap sangat kuat di Indonesia. Baca juga: Perkembangan Agama Hindu-Buddha di Nusantara Aksara dan SastraPada pengaruh aksara dan sastra, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sansekerta dan huruf pallawa. Tidak hanya mengenal tapi juga bisa membaca dan menulis. Itu membuat membawa perkembangan dalam seni sastra. Bahkan masa aksara merupakan masa yang menunjukkan dimulainya masyarakat Indonesia mengenal tulisan. Pada masa Hindu Buddha, seni sastra berkembang, seperti cerita Mahabarata dan Ramayana. Bahkan ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Sansekerta. Seperti sansekerta dari silambara, harta dari artha, atau gembala dari gopala. Meskipun tulisan pada mulanya adalah tulisan dengan huruf Palawa dan bahasa Sanskrta yang berasal dari India. Melalui tulisan segala sesuatu yang berkenaan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh kerajaan dapat diketahui oleh masyarakat terutama para pimpinan di daerah sehingga informasi menjadi lebih dipercaya dan tidak mudah dilupakan.8 Sistem pemerintahanSebelum masuknya Hindu Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal sistem pemerintah. Semula pemimpinnya adalah kepala suku, setelah Hindu Buddha pemimpinnya adalah raja. Masuknya Hindu Buddha membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu Buddha. Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), dalam sistem pemerintahan terjadi pergeseran konsep kekuasaan dan politik. Baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia Dari awal model kesukuan dan hidup berkelompok kemudian berkembang menjadi konsep kemaharajaan dengan segala aturan dan keyakinan yang melekat padanya. Berbagai nama gelar dan jabatan yang berbau India digunakan dan dikembangkan oleh masyarakat Hindu Buddha. Dengan konsep dewaraja yang dianut lebih efektif untuk membangun sebuah kemaharajaan yang mendasarkan kekuasaan mutlak pada diri raja. PerdaganganDalam dunia perdagangan pada masa Hindu Buddha sudah menggunakan mata uang yang diciptakan di negara sendiri. Sehingga transaksi jual beli menjadi lebih praktis baik untuk perdagangan dalam negeri maupun luar negeri. Karena sebelumnya transaksi masih bersifat barter. Kelemahan sistem barter adalah tidak semua barang yang ditukar belum tentu diperlukan oleh orang lain dan tidak memiliki standar baku. Sistem kalender (penanggalan)Dalam perkembangan Hindu Buddha di Indonesia memiliki perhitungan kalender yang disebut kalender saka. Perhitungan pada kalender saka, satu tahun saka terdiri atas 365 hari. Pada sistem kalender dalam masyarakat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan, seperti upacara keagamaan. Baca juga: Perkembangan Kerajaan Pajang dan Mataram Sistem kepercayaanSebelum ajaran Hindu Buddha datang, masyarakat Indonesia menganut kepercayaan animisme (memuja roh nenek moyang) dan dinamisme (kekuatan gaib benda-benda). Setelah Hindu Buddha datang masyarakat Indonesia banyak yang belajar ajaran Hindu Buddha. Agama Hindu maupun Budha telah mempertegas nilai-nilai moral yang telah dimiliki bangsa Indonesia sebelumnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Apa bentuk pengaruh Hindubentuk pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat dapat dilihat dari berbagai bidang yaitu dari seni bangunan, aksara dan sastra serta sistem kepercayaan.
Apa pengaruh pengaruh budaya Hindu Buddha yang masih dilakukan hingga saat ini?pengaruh masuknya budaya Hindu Buddha yang hingga kini masih dilakukan di Indonesia adalah bidang arsitektur, navigasi pelayaran, sistem pendidikan, bahasa dan sistem aksara, serta upacara/tradisi.
Apa pengaruh Hindupengaruh dari masuknya agama Hindu-Buddha di bidang pemerintahan adalah diperkenalkannya sistem kerajaan, di bidang sosial adanya sistem kasta, di bidang ekonomi ditunjukkan dengan jalur perdagangan Indonesia yang semakin ramai, di bidang kepercayaan ada masuknya agama Hindu dan Buddha, serta di bidang kebudayaan ...
Apakah pengaruh HinduSalah satu pengaruh yang masih bertahan hingga saat ini adalah arsitektur pada bangunan di masa lalu yang banyak digunakan oleh bangunan masa kini. Beberapa bagian bangunan yang terpengaruh adalah pembagian bangunan dan halaman, atap bangunan, dan gapura.
|