Yang tidak termasuk teknik pengolahan panas basah adalah

Gorengan menggunakan salah satu teknik pengolahan panas minyak. (sumber: adekabdullah, via: kompas.com)

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Page 2

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Yang tidak termasuk teknik pengolahan panas basah adalah

Lihat Foodie Selengkapnya


Page 3

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Yang tidak termasuk teknik pengolahan panas basah adalah

Lihat Foodie Selengkapnya


Page 4

Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi makanan dengan berbagai macam metode. 

Ketepatan teknik pengolahan makanan dapat mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas Basah

1. Boiling (merebus)

Boiling adalah proses memasak makanan di air mendidih atau memasak makanan berbasis cairan seperti air, kaldu, santan atau susu yang direbus. 

Jika cairan dipanaskan sampai titik didih (100OC), maka terjadi evaporasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terbagi menjadi 3 tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. 

Contoh masakan yang menggunakan metode boiling adalah boiled potato, sayur asam, dll. boiling membutuhkan waktu lama untuk memasak sayur karena perlu dimasak sampai sayur matang. 

Untuk memastikan sayuran itu matang, bisa diambil salah satu sayuran lalu di tusuk dengan pisau atau garpu. jika sayuran itu lunak maka sayur sudah matang. 

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)

Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang di pertahankan pada titik didih air yaitu rata rata pada suhu 100OC. Untuk, mempertahankan suhu tetap stabil, kecilkan api saat sudah muncul gelembung. metode ini digunakan agar makanan tidak rusak strukturnya. contoh masakan dengan metode simmering adalah simering soup.

3.  Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Yang tidak termasuk teknik pengolahan panas basah adalah

Lihat Foodie Selengkapnya

Yang tidak termasuk teknik pengolahan panas basah adalah
Ilustrasi memanggang. Shutterstock/tlorna

JATENG | 5 Januari 2022 14:53 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Memasak dikatakan sebagai salah satu seni yang membutuhkan keahlian dalam mengolah makanan yang baik. Selain itu, memasak juga membutuhkan kemampuan untuk memadukan beragam bumbu dengan takaran yang pas sehingga bisa menghasilkan cita rasa yang lezat dan nikmat.

Tak hanya itu, memasak juga perlu memperhatikan teknik pengolahan makanan yang tepat sehingga bisa menonjolkan sisi keunikan dari bahan makanan yang dimasak. Dalam hal ini, terdapat beberapa teknik pengolahan makanan yang sering dilakukan. Mulai dari teknik masak panas kering seperti grilling, roasting, baking, hingga teknik masak panas basah seperti boiling dan steaming.

Masing-masing teknik pengolahan makanan ini memiliki karakteristik unik yang berbeda dari satu teknik dengan teknik lainnya. Ini dapat dilihat dari alat hingga suhu panas yang digunakan.

Setiap teknik pengolahan makanan ini pun tidak bisa diterapkan pada semua jenis makanan. Terdapat kriteria kelompok makanan tertentu yang dinilai cocok dengan masing-masing teknik pengolahan.

Bagi Anda yang hobi memasak, beberapa teknik pengolahan makanan ini perlu dipahami dengan baik. Ini menjadi dasar pengetahuan yang dapat diterapkan dalam keseharian. Dengan begitu, Anda bisa mengolah makanan dengan teknik yang tepat sehingga bisa menghasilkan hidangan yang lezat dan menggugah selera.

Melansir dari Webstaurant Store, berikut kami merangkum beberapa teknik pengolahan makanan dan berbagai karakteristiknya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 3 halaman

Yang tidak termasuk teknik pengolahan panas basah adalah

©Pixabay

Teknik pengolahan makanan yang pertama, yaitu menggunakan metode panas kering. Metode ini tanpa adanya uap air, kaldu, atau air. Sebaliknya, itu bergantung pada sirkulasi udara panas atau kontak dengan lemak untuk mentransfer panas ke makanan.

Temperatur 300 derajat atau lebih panas dapat menciptakan reaksi di mana asam amino dan gula dalam makanan berubah menjadi cokelat dan menciptakan aroma dan rasa yang berbeda. Berikut beberapa jenis teknik masak panas kering dan berbagai karakteristiknya.

Broiling

Broiling adalah cara memanggang dengan mentransfer panas yang sangat tinggi ke makanan, biasanya diarahkan dari pancaran suhu panas yang terletak di atas makanan. Ini termasuk metode masak yang cepat sehingga perlu menggunakan timer agar bisa matang sesuai keinginan dan tidak berlebihan. Jenis makanan yang cocok untuk metode ini seperti daging, daging ayam, ikan, buah-buahan, dan sayur.

Grilling

Grilling adalah memanggang yang menggunakan alat perapian terbuka dengan sumber panas yang terletak di bawah makanan. Dalam prosesnya, makanan perlu dibalik setiap sisinya agar matang dan bisa mendapatkan tampilan cokelat sempurna. Jenis makanan yang cocok diolah dengan teknik ini adalah burger, daging, daging ayam, dan ikan.

Roasting

Roasting adalah memanggang yang dilakukan di dalam oven dengan suhu panas yang tidak langsung. Metode memasak ini bekerja lebih lambat, untuk mengeluarkan rasa dari daging dan sayuran.

Memanggang dapat dilakukan pada suhu yang sangat rendah antara 200 derajat dan 350 derajat Fahrenheit untuk potongan daging yang lebih keras, atau suhu yang lebih tinggi hingga 450 derajat Fahrenheit untuk potongan yang lebih empuk. Jenis makanan yang cocok untuk teknik ini adalah daging, daging ayam, buah dan sayur.

Baking

Baking adalah memanggang dengan panas tidak langsung yang mengelilingi semua sisi makanan. Baking biasanya digunakan untuk mengolah roti, pizza, dan kue kering. Secara teknis, metode masak ini dilakukan dengan suhu lebih rendah daripada roasting.

Sautering

Sautering adalah mengolah makanan dengan cara menumis di dalam wajan yang panas dan dangkal dengan sedikit minyak atau lemak untuk melapisi makanan agar kecokelatan. Ini termasuk metode masak cepat di mana Anda harus menjaga makanan tetap bergerak dengan cara dibolak-balik. Hindari mengisi wajan dengan bahan makanan terlalu banyak sehingga sulit diaduk, serta jangan terlalu sering mengaduk makanan karena bisa merusak tekstur makanan. Jenis bahan makanan yang cocok dengan metode ini adalah daging, daging unggas, dan sayuran.

3 dari 3 halaman

Yang tidak termasuk teknik pengolahan panas basah adalah
Shutterstock/paichoom

Teknik pengolahan makanan selanjutnya, yaitu masak dengan panas basah. Sesuai dengan namanya, metode masak ini dilakukan dengan menggunakan cairan atau uap panas yang bisa mengolah makanan hingga matang.

Cara ini bisa digunakan untuk membuat masakan sehat tanpa tambahan lemak atau minyak. Ini juga merupakan cara yang bagus untuk melunakkan serat keras pada potongan daging tertentu, seperti beef chuck atau brisket.

Saat memasak sayuran berserat dan kacang-kacangan, memasak panas lembap melembutkan makanan hingga mencapai kelembutan yang sempurna. Tidak seperti metode memasak panas kering, memasak panas lembap tidak akan menghasilkan kerak kecoklatan. Berikut beberapa teknik pengolahan makanan dengan panas basah atau lembap dan berbagai karakteristiknya perlu Anda ketahui.

Poaching

Poaching adalah metode masak di mana makanan direndam dalam cairan panas antara 140 derajat dan 180 derajat Fahrenheit. Panas rendah bekerja sangat baik untuk bahan makanan bertekstur halus, di mana kelembapan dapat dipertaankan tanpa perlu tambahan minyak atau lemak. Jenis bahan makanan yang cocok untuk metode ini adalah telur, daging unggas, ikan, dan buah.

Simmering

Simmering adalah metode masak yang menggunakan suhu lebih tinggi daripada poaching, biasanya antara 180 derajat dan 205 derajat Fahrenheit. Kisaran suhu ini terletak di bawah titik didih dan menghasilkan gelembung-gelembung kecil. Jika air terlanjur mendidih dengan suhu panas, Anda bisa menurunkan suhu terlebih dahulu untuk mendapatkan panas yang lebih sedang. Jenis makanan yang cocok dengan metode ini adalah daging, beras, sup dan kaldu, sayuran, biji-bijian, dan kacang polong.

Boiling

Boiling adalah merebus makanan di dalam air yang telah mencapai titik didih titik didih 212 derajat Fahrenheit. Air mendidih menghasilkan gelembung besar, yang membuat makanan tetap bergerak saat dimasak. Selain itu, metode masak ini juga sering mengeluarkan uap dari air yang sangat mendidih. Jenis makanan yang cocok untuk metode ini adalah pasta, telur, dan sayuran.

Steaming

Steaming adalah mengukus makanan dengan air yang direbus terus menerus hingga menghasilkan uap panas yang stabil. Makanan yang diletakkan di atas uap panas ini perlahan akan matang dengan sempurna.

Mengukus bisa dilakukan dengan alat khusus seperti steamer atau bisa juga dengan menggunakan kertas timah yang dimasukkan ke dalam oven. Jenis makanan yang cocok dengan metode ini adalah sayuran, ikan dan kerang, serta makanan penutup seperti panna cotta, crème brulee, dan lain sebagainya.

(mdk/ayi)