Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu

Kerajaan Kamboja atau Kingdom of Cambodia adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14.

Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu

Kerajaan Kamboja


ព្រះរាជាណាចក្រកម្ពុជា
Prĕəhriəciənācak Kampuciə (Khmer)
Royaume du Cambodge (Prancis)

Bendera

Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu

Lambang

Semboyan: Nation, Religion, Roi (Prancis)
ជាតិ, សាសនា, ព្រះមហាក្សត្រ
"Chéat, Sasna, Preăhmôhaksât"
(Kamboja: "Bangsa, Agama, Raja")

Lagu kebangsaan: 
បទនគររាជ
Nokor Reach
(Indonesia: "Kerajaan yang megah")

Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu
Perlihatkan Bumi

Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu
Perlihatkan peta ASEAN

Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu
Perlihatkan peta Bendera

Lokasi  Kamboja  (hijau)

di ASEAN  (abu-abu tua)  –  [Legenda]

Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu
Ibu kota

(dan kota terbesar)

Phnom Penh
11°33′N 104°55′E / 11.550°N 104.917°E / 11.550; 104.917Bahasa resmiKhmerAksara resmi

  • Khmer
  • Cham
  • Prancis

Bahasa lainnyaAksara KhmerKelompok etnik

(2013)

  • 97.6% Khmer
  • 1.2% Cham
  • 0.1% Vietnam
  • 0.1% Tionghoa
  • 1% lainnya

Agama

(2010[1])

  • 97.0% Buddha (resmi)
  • 2.0% Islam
  • 0.5% Agama rakyat
  • 0.4% Kekristenan
  • 0.1% Tak beragama

DemonimCambodian
KhmerPemerintahanKesatuan dominan partai elektif parlementer monarki konstitusional

• Raja

Norodom Sihamoni

• Perdana Menteri

Hun Sen Legislatifសភាតំណាងរាស្ត្រ ព្រះរាជាណាចក្រកម្ពុជា
Parlemen

 - Majelis Tinggi

ព្រឹទ្ធសភា
Protsaphea

 - Majelis Rendah

រដ្ឋសភា
RotsapheaPembentukan

• Kerajaan Funan

50/68 AD–550 AD

• Kerajaan Chenla

550–802

• Kekaisaran Khmer

802–1431

• Periode Tengah

1431–1863

• Kemerdekaan dari Prancis

9 November 1953

• Bergabung dengan PBB

14 Desember 1955

• Kamboja Demokratis

17 April 1975

• Republik Rakyat Kamboja

10 Januari 1979

• Negara Kamboja

1 Mei 1989

• Perjanjian Damai Paris

23 Oktober 1991

• Pemerintahan Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja

28 Februari 1992

• Pemulihan monarki
(Konstitusi saat ini)

24 September 1993

• Deklarasi ASEAN

30 April 1999 Luas

 - Total

181,035 km2 (88)

 - Perairan (%)

2.5Populasi

 - Perkiraan 2018

16,245,729

 - Sensus Penduduk 2008

13,395,682[2]

 - Kepadatan

81.8/km2 (118)PDB (KKB)2018

 - Total

$70.242 miliar[3]

 - Per kapita

$4,322[3]PDB (nominal)2018

 - Total

$24.360 miliar[3]

 - Per kapita

$1,559[3]Gini (2013)
Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu
 36,0[4]
sedangIPM (2019)
Kenampakan alam yang mendorong berkembangnya sektor pertanian di kamboja yaitu
 0,594[5]
sedang · 146Mata uangRiel (៛)
(KHR)
Dolar Amerika Serikat ($)
(USD)Zona waktuKRAT/ ICT
(UTC+07:00)Format tanggaldd/mm/yyyyLajur kemudikananKode telepon+855Kode ISO 3166KHRanah Internet.kh

  • lihat
  • bicara
  • sunting

Kamboja berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap melintasi negara ini.

Menjelang kemerdekaannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak membantu negara Kamboja ini. Buku - buku taktik perang karangan perwira militer Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh karenanya, para calon perwira di militer Kamboja, wajib belajar dan dapat berbahasa Indonesia.

Perkembangan peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama abad ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan Cina dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13.

Kerajaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibu kota Kerajaan Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangun pada masa kejayaan Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi kekuasaan Khmer.

Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan Khmer memindahkan ibu kota dari Angkor ke Lovek, di mana Kerajaan mendapat keuntungan besar karena Lovek adalah bandar pelabuhan. Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir.

Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan kepada Prancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom menandatangani perjanjian dengan pihak Prancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Prancis dan Thai.

Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Prancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Setelah penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Prancis pada 9 November 1953. Kamboja menjadi sebuah kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan Raja Norodom Sihanouk.

Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom Sihanouk memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di Kamboja.

Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan masyarakat perkotaan ke wilayah pedesaan untuk dipekerjakan di pertanian kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja.

Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya, pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon Nol.

Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997

Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.

Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) and 4 kota praja (krong). Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik(srok), komunion (khum), distrik besar (khett), and kepulauan(koh).

  1. Kota Praja (Krong):
    • Phnom Penh
    • Sihanoukville (Kampong Som)
    • Pailin
    • Kep
  2. Provinsi (Khett):
    • Banteay Meanchey, Battambang, Kampong Cham, Kampong Cnang, Kampong Speu, Kampong Thom, Kampot, Kandal, Koh Kong, Kratié, Mondulkiri, Oddar Meancheay, Pursat, Preah Vihear, Prey Veng, Ratanakiri, Siem Reap, Stung Treng, Svay Rieng and Takéo
  3. Kepulauan (Koh):
    • Koh Sess
    • Koh Pola
    • Koh Rong
    • Koh Thass
    • Koh Treas
    • Koh Traolach
    • Koh Tral
    • Koh Tang

Perekonomian Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan ekonomi yang membanggakan. Pendapatan per kapita Kamboja meningkat drastis, namun peningkatan ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara - negara lain di kawasan ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 % pada tahun 2001. Agrikultur masih menjadi andalan utama kehidupan ekonomi masyarakat terutama bagi masyarakat desa, selain itu bidang pariwisata dan tekstil juga menjadi bidang andalan dalam perekonomian di Kamboja.

Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada masa Krisis Finansial Asia 1997. Investasi asing dan turisme turun dengan sangat drastis, kekacauan ekonomi mendorong terjadinya kekerasan dan kerusuhan di Kamboja.

Afiliasi Agama di Kamboja menurut World Factbook 2013

  Agama Buddha (resmi) (97.9%)

  Islam (1.1%)

  Kekristenan (0.5%)

  Lainnya (0.6%)

Mayoritas penduduk Kamboja adalah penganut Buddha, kemudian disusul oleh agama minoritas lain seperti Islam, Agama Tradisional (agama rakyat), kristen, dan lainnya

 

Angkor Wat, Kamboja

Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Di antaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola.

  • Kantor dan agen pemerintah Kamboja
  • Komunikasi di Kamboja
  • Pariwisata di Kamboja
  • Militer di Kamboja
  • Transportasi di Kamboja
  • Hubungan luar negeri Kamboja
  • Angkor Wat
  • ASEAN
  • Daftar kota di Kamboja

  1. ^ "Table: Religious Composition by Country" (PDF). Pew Research Center. 
  2. ^ Cambodian National Institute of Statistics, accessed 6 June 2012.
  3. ^ a b c d "Cambodia". International Monetary Fund. 
  4. ^ "GINI Index". Gini Index. World Bank. Diakses tanggal 29 August 2015. 
  5. ^ "Human Development Indices and Indicators: 2018 Statistical update" (PDF). United Nations Development Programme. 15 September 2018. Diakses tanggal 15 September 2018. 

  • http://www.embassy.org/cambodia

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kamboja&oldid=21478525"


Page 2

1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30  

9 November adalah hari ke-313 (hari ke-314 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Tanggal 9 November di Jerman dikenal sebagai 'tanggal nasib', karena banyaknya peristiwa yang mengubah sejarah Jerman modern terjadi pada tanggal itu. Eksekusi Robert Blum (1848), Abdikasi Kaisar Wilhelm II (1918), Munich Putsch Hitler (1923), Kristallnacht (1938), dan runtuhnya Tembok Berlin (1989) semua terjadi pada tanggal tersebut.

  • 1799 - Napoleon merebut kekuasaan di Perancis.
  • 1872 - Kebakaran terbesar dalam sejarah Amerika Serikat melanda Boston.
  • 1921 - Albert Einstein menerima Nobel Fisika.
  • 1932 - Kerusuhan antara pendukung konservatif dengan kelompok sosialis di Swiss mengakibatkan 12 orang tewas dan 60 terluka.
  • 1937 - Tentara Jepang menguasai Shanghai, Tiongkok.
  • 1938 - Kristallnacht terjadi di Jerman. Pada peristiwa ini terjadi huru-hara yang diorganisasi oleh kaum Nazi untuk menyerang warga Jerman keturunan Yahudi. Dilaporkan 91 orang tewas.
  • 1945 - Pertempuran besar di Banjarmasin antara milisi pro-Republik Indonesia melawan tentara Kerajaan Belanda.
  • 1953 - Kamboja merdeka dari Perancis.
  • 1989 - Tembok Berlin yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur dibuka oleh pemerintah Jerman Timur.
  • 1990 - Mary Robinson terpilih sebagai presiden wanita pertama Irlandia.
  • 2005 - Serangan bom bunuh diri di 3 hotel di Amman, Yordania, menewaskan 56 orang.
  • 1922 - Dorothy Dandridge, aktris Amerika Serikat peraih Oscar
  • 1938 - Muhammad Iqbal, penyair dan filsuf India
  • 1957 - Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu II
  • 1971 - Rudi Soedjarwo, sutradara Indonesia.
  • 1974 - Alessandro Del Piero, pemain sepak bola Juventus, Sydney FC Italy
  • 1988 - Naya Anindita, sutradara Indonesia.
  • 1995 - Rizky Patrick Egeten, juara pertama dalam ajang acara Idola Cilik.
  • 1940 - Arthur Neville Chamberlain, Perdana Menteri Britania Raya 1937-1940
  • 1989 - Sarwo Edhie Wibowo, Panglima RPKAD (sekarang Kopassus) pemimpin penumpasan G 30 S/PKI (lahir 1925).
  • 2008 - Amrozi bin Nurhasyim, terpidana hukuman mati kasus Bom Bali
  • 1980 - Tahun Baru Hijriyah 1401.
  • Hari Kemerdekaan Kamboja.
  • Hari Jadi Kota Makassar.
  • Azerbaijan - Hari Bendera.

8 November - 9 November - 10 November

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=9_November&oldid=21341644"