Yang membedakan antara rukun ibadah haji dan umrah adalah

Dalam menunaikan ibadah ke Tanah Suci, Anda mengenal ada dua jenis ibadah yang dilakukan. Pertama yaitu ibadah haji dan juga ibadah umrah. Dalam menjalani kedua ibadah tersebut, ada perbedaan haji dan umrah yang cukup mendasar. Memahami perbedaan haji dan umrah ini diharapkan bisa berguna sebagai persiapan Anda dalam mengunjungi Tanah Suci untuk menyempurnakan ibadah Anda sebagai seorang muslim. 

Sebelum membahas mengenai perbedaan haji dan umrah, mari membahas tentang pengertian masing-masing dari haji dan umrah secara terpisah.

Pengertian haji

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib untuk ditunaikan oleh seorang muslim, setidaknya sekali dalam seumur hidup. Namun, terdapat penjelasan bahwa ibadah haji wajib hukumnya jika seseorang tersebut mampu. Ketentuan mampu yang dimaksud adalah seorang umat muslim dinilai mampu secara finansial dan juga secara kesehatan. Dengan kata lain, orang yang memiliki kemampuan, seperti finansial dan juga kesehatan wajib menunaikan ibadah haji untuk menyempurnakan rukun Islam sebagai seorang muslim yang taat.

Pengertian umrah

Untuk ibadah umrah, perbedaan haji dan umrah ini terletak pada bahasanya. Makna bahasa umrah ini dipahami sebagai aktivitas ziarah. Secara singkat, ibadah umrah berarti melakukan ziarah ke Baitullah (Ka’Bah) untuk menunaikan amalan tertentu yang sudah ditetapkan. Amalan atau rukun umrah ini meliputi thawaf, sa’i, dan juga bercukur. 

Perbedaan haji dan umrah

Perbedaan haji dan umrah ini mengacu pada hukum-hukum dalam menjalankan ibadah, rukun yang harus diikuti, serta perbedaan waktu dalam pelaksanaannya. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai perbedaan haji dan umrah.

Perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya

Jika menilik mengenai perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya, Anda memahami bahwa ibadah haji ini memiliki hukum yang wajib. Bahkan kewajiban umat muslim ini juga dapat ditemukan dalam rukun Islam kelima. Namun perlu dipahami dalam rukun Islam, dijelaskan bahwa ibadah haji menjadi wajib jika seseorang dinilai mampu. Kemampuan ini tidak hanya sekadar datang dari aspek finansial saja. 

Tentu Anda mengetahui bahwa dalam perbedaan haji dan umrah, biaya berangkat haji biasanya punya harga yang lebih besar. Namun, orang yang mampu untuk berangkat menunaikan ibadah haji ini juga harus siap dan mampu dari aspek fisik dan mental. Pasalnya, perbedaan haji dan umrah juga dapat ditemukan dari aspek waktu. Ibadah haji biasanya dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan umrah. Sehingga aspek fisik dan mental perlu diperkuat agar Anda bisa fokus menjalankan ibadah dengan tenang.

Sedangkan ibadah umrah memiliki hukum sunnah muakad. Perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya ini berarti, ibadah umrah dianjurkan lebih baik untuk dilaksanakan, tapi jika tidak pun tidak apa-apa. Meskipun begitu, sama halnya dengan ibadah haji, Anda yang ingin menjalankan umrah pun perlu memiliki kesiapan atau taraf kemampuan baik secara finansial maupun non finansial. 

Bagi Anda yang memiliki keinginan haji atau umrah, pastikan Anda sudah mempersiapkan segala aspek yang dibutuhkan. Terutama dalam aspek finansial. Alangkah baiknya jika Anda mulai mengelola keuangan dengan cara menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji dan umrah dengan aman dan nyaman di masa depan.

Perbedaan haji dan umrah berdasarkan rukun

Dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci, ada perbedaan haji dan umrah berdasarkan rukun yang perlu dilakukan sebagai jamaah. Dalam menjalankan ibadah haji, Anda perlu menunaikan rukun haji yang meliputi niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. Sedangkan untuk ibadah umrah, perbedaan haji dan umrah terletak tidak adanya rukun wukuf di Arafah. Jadi, sebagai jamaah umrah Anda hanya perlu menunaikan rukun niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut.

Perbedaan haji dan umrah berdasarkan waktu

Perbedaan haji dan umrah yang cukup signifikan adalah waktu pelaksanaannya. Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa ibadah haji dilaksanakan dalam waktu yang terbatas. Pelaksanaan ibadah haji hanya dilakukan sejak akhir bulan Syawal hingga awal bulan Dzulhijjah. Sebagai gambaran, Anda akan melaksanakan ibadah haji kurang lebih selama 40 hari di Tanah Suci. Oleh karena itu, kesiapan secara finansial, fisik, dan juga psikologis perlu Anda perhatikan sebelum berangkat haji agar ibadah Anda bisa berjalan dengan lancar dan tenang. Untuk ibadah umrah sendiri, Anda sebagai jamaah bisa merencanakan pemberangkatan ibadah kapan saja sesuai keinginan.

Tips mempersiapkan ibadah haji dan umrah

Meskipun terdapat perbedaan haji dan umrah dalam berbagai aspek, Anda bisa mencoba untuk mempersiapkan kedua ibadah tersebut dengan langkah atau cara yang sama. Perlu dipahami bahwa ada perbedaan haji dan umrah, Anda tetap membutuhkan persiapan yang matang agar membantu Anda menjalankan ibadah sesuai rencana.

  1. Dalam menjalankan ibadah umrah atau haji, ada persyaratan yang perlu Anda penuhi. Meskipun Anda menemukan perbedaan ibadah haji dan umrah, persyaratan yang dibutuhkan dalam menjalankan ibadah ini tidak ada pembeda. Berikut adalah syarat umum yang harus dipahami. 

    • Beragama Islam
    • Berakal sehat
    • Sehat secara jasmani dan rohani. Baligh, mencapai usia dewasa
    • Merdeka, bukan seorang budak
    • Mampu, baik secara fisik, mental dan juga materi

    Setelah memenuhi syarat umum tersebut, Anda juga harus mempersiapkan syarat khusus untuk pendaftaran umrah dan juga haji. Untuk pendaftaran umrah, syaratnya cukup sederhana, yaitu beragama Islam dan juga memiliki KTP yang berlaku dan sah atau melampirkan identitas lain yang sah sesuai ketentuan negara. 

    Untuk persyaratan pendaftaran haji, berikut detail yang perlu Anda perhatikan dan penuhi..

    • Beragama Islam
    • Berusia minimal 12 tahun saat mendaftar
    • Melampirkan KTP dan kartu identitas lainnya yang sah
    • Kartu Keluarga
    • Akte Kelahiran atau surat keterangan lahir atau kutipan akta nikah atau ijazah
    • Tabungan atas nama jemaah
    • Pas foto berwarna 3x4 berjumlah sepuluh lembar berlatar belakang warna putih dengan ketentuan: 
      • Warna baju/kerudung kontras dengan latar belakang
      • Tidak memakai pakaian dinas
      • Tidak menggunakan kaca mata
      • Tampak wajah minimal 80 persen
      • Bagi jemaah perempuan perlu memakai busana muslimah
    • Surat keterangan domisili dari pemerintah daerah sebagai syarat tambahan jika diperlukan
  2. Dalam menjalankan ibadah haji maupun umrah, Anda memerlukan kondisi finansial yang stabil. Pasalnya, meskipun ada perbedaan haji dan umrah, kedua ibadah ini membutuhkan biaya yang tidak bisa dibilang kecil jumlahnya. Oleh karena itu, alangkah baiknya, jika Anda lebih dulu memiliki kondisi keuangan yang stabil dalam kurun waktu tertentu agar biaya ibadah yang dikeluarkan tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari Anda. 

    Jika Anda ingin mulai menabung, coba untuk sisihkan sebagian ke dalam rekening khusus untuk pemenuhan ibadah umrah atau haji. Hal ini cukup bermanfaat, sehingga ketika kondisi finansial Anda mulai stabil, Anda hanya perlu mencukupi jumlah sisa dari biaya haji atau umrah dari dana yang sudah terkumpul sebelumnya.

  3. Tidak hanya urusan finansial saja, kesehatan juga jadi salah satu faktor yang perlu Anda persiapkan untuk bisa berangkat haji atau umrah. Terlepas adanya perbedaan haji dan umrah, coba untuk ubah gaya hidup ke arah yang positif. Selain itu, alangkah baiknya jika Anda sudah mempersiapkan keberangkatan haji dan umrah sejak usia muda. Di usia muda, Anda akan lebih mudah melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga yang membantu untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.

Bagi Anda yang ingin mulai mempersiapkan kondisi finansial untuk menunaikan ibadah umrah maupun haji, Anda bisa menabung menggunakan GOAL Savers iB dari CIMB Niaga Syariah. Dengan menabung melalui GOAL Savers iB, Anda bisa dengan mudah mengatur kebutuhan menabung untuk ibadah haji maupun umrah atau setoran lainnya sesuai keinginan dalam jangka waktu harian, mingguan, serta bulanan dengan jumlah yang bisa Anda tentukan sendiri. Temukan info lengkapnya di sini.

Referensi:

  • Buku Tuntunan Manasik Haji

Yang membedakan antara rukun ibadah haji dan umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan haji dan umrah penting diketahui. Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah suci umat Islam. Kedua ibadah ini sama-sama dilakukan di tanah suci Mekah.

Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan. Sementara umrah merupakan ibadah sunah yang dimuliakan. Umrah kerap disebut dengan haji kecil karena memiliki ritual yang mirip. 

Meski sama-sama dilakukan di Mekah, ada sejumlah perbedaan haji dan umrah. Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari sejumlah aspek. Perbedaan haji dan umrah ini juga yang menjadi pembeda tata cara keduanya.

Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari hukum, rukun, waktu, serta kewajibannya. Bagi umat Islam yang mampu menjalankannya, perbedaan haji dan umrah wajib dipahami. Berikut perbedaan haji dan umrah, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(11/11/2021).

Yang membedakan antara rukun ibadah haji dan umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji/Pixabay

Hukum

Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari hukumnya. Hukum haji adalah wajib bagi yang mampu menjalankannya. Haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan hukumnya wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib untuk melaksanakannya.

Sementara hukum umrah adalah sunah. Umrah dianggap sebagai penyempurna ibadah. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat terkait hukum umrah. Dalam mazhab Hanafi dan Maliki, umrah adalah sunah. Sementara dalam mazhab Syafii dan Hanbali, umrah hukumnya wajib.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan haji dan umrah juga berbeda. Ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali setahun. Ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah.

Sementara umrah bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Yang membedakan antara rukun ibadah haji dan umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Ibadah Haji Credit: shutterstock.com

Tempat pelaksanaan

Ibadah haji mewajibkan semua jemaah untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah. Sementara umrah dilaksanakan di Mekah. Jemaah kemudian pergi berziarah ke Madinah.

Rukun

Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Sementara rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Perbedaan haji dan umrah hanyalah wuquf di Padang Arafah yang hanya dilaksanakan oleh Jemaah haji saja.

Rukun dalam ibadah menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan. Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah haji dan umroh. Rukun dalam ibadah haji dan umroh bersifat batal bila tidak dilakukan dan tidak bisa diganti dengan denda.

Kewajiban

Kewajiban ibadah haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah Jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah. Sementara kewajiban umrah h hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.

Yang membedakan antara rukun ibadah haji dan umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Ibadah Haji Credit: pexels.com/konevi

Haji Qiran

Haji Qiran artinya melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dengan sekali niat untuk dua pekerjaan, tetapi diharuskan membayar dam. Haji qirān dapat dipilih apabila karena sesuatu hal, seorang jemaah tidak dapat melaksanakan umrah, baik sebelum maupun sesudah haji, termasuk jemaah haji yang masa tinggalnya di Makkah sangat terbatas.

Haji Tamattu’

Haji Tamattu’ berarti melaksanakan umrah terlebih dulu pada bulan-bulan haji, lalu ber-tah}allul, kemudian berih}rām haji dari Makkah atau sekitarnya pada 8 Dzulh}ijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulh}ijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula. Selama jeda waktu tah}allul itu, jamaah bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihrām dan tidak terkena larangan ihrām tapi dikenakan dam.

Haji Ifrad

Haji Ifrad artinya melaksanakan ibadan Haji tanpa melaksanakan umrah. Haji Ifrad adalah proses melakukan ibadah haji yang terpisah antara ibadah haji dan ibadah umrah. Haji Ifrad bisa dilaksanakan dengan melakukan haji saja tanpa melakukan umrah atau melaksanakan Haji dulu baru melaksanakan umrah. Dengan cara ini seorang jemaah haji tidak wajib membayar dam.

Yang membedakan antara rukun ibadah haji dan umrah adalah

Perbesar

Ilustrasi Melaksanakan Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Sembari menunggu kesempatan, ada doa yang bisa dipanjatkan agar segera bisa melaksanakan ibadah Baji. Berikut doa agar segera melaksanakan Haji:

Rabbana taqabbal minna innaka anta sami'ul alim rabbana waj’alna muslimaini laka wamin zurriyatina ummatam muslimatan laka wa’arina manasikana wa tub’alaina innaka anta tawwabur rahim.

Artinya:

"Ya Tuhan kami semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Salawat haji

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin tuballighuna biha hajja baitikal haram wa ziyarata qabri nabiyyika 'alaihi afdlalus shalatu was salamu fi luthfin wa 'afiyatin wa salamatin wa bulughil maram wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa barik wa sallim.

Artinya:

" Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya."

Lanjutkan Membaca ↓

Yang membedakan antara rukun ibadah haji dan umrah adalah