Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa disebut

A. Volume Udara Dalam Paru-Paru Manusia

Volume udara dalam paru-paru manusia dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu volume tidal, volume komplementer, volume suplementer, kapasitas vital dan volume residual. Apa sajakah itu? kita akan membahasnya satu persatu.

Seorang manusia normal pada umumnya akan menghirup dan mengeluarkan udara sekitar 500 mL, volume ini dinamakan sebagai volume tidal.

Volume udara yang masih bisa kita hirup setelah melakukan pernapasan biasa (normal) dinamakan sebagai volume komplementer yang besarnya sekitar 3000 mL.

Sedangkan volume udara yang masih bisa kita keluarkan setelah melakukan penghembusan udara dinamakan sebagai volume suplementer, yang besarnya sekitar 1500 mL.

Selain itu, manusia juga bisa melakukan pernapasan yang tidak normal dimana manusia bisa melakukan penghirupan dan penghembusan udara secara maksimum, volume ini dinamakan sebagai kapasitas vital.

Biasanya penggunaan volume vital sering kita lakukan ketika berolahraga yoga atau olah raga pernapasan.

Kapasitas vital setiap orang bisa berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh ukuran paru-paru, kekuatan bernapas dan cara bernapas. Pada umumnya, nilai kapasitas vital manusia berkisar antara 3.400 mL pada wanita dan 4.80 mL pada pria.

Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa disebut
Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa disebut
Gambar. Grafik volume paru-paru manusia (Sumber: The Unity and Diversity of Life,1995)

Perlu kita ketahui pula bahwa meskipun ketika kita menghembuskan napas dapat dilakukan dengan maksimum namun sejatinya di dalam paru-paru masih terdapat volume udara.

Nah, volume udara ini dinamakan sebagai volume residual dimana setiap orang memiliki nilai volume yang berbeda pula.

Dengan demikian jikalau kita menjumlahkan antara besar kapasitas vital dengan volume residu, maka akan menghasilkan nilai yang dinamakan kapasitas total paru-paru.

B. Kecepatan Bernapas atau Frekuensi Pernapasan

Kerja sistem pernapasan manusia sangat erat dipengaruhi oleh sistem sarah di dalam otak. Mungkin kita bisa saja melakukan pemberhentian pernapasan namun semakin lama akan muncul hasrat untuk segera bernapas lagi.

Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan adalah bagian medula oblongata. Kita bisa melihatnya pada gambar di bawah ini.

Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa disebut
Gambar. Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan (Sumber: Concise Encyclopedia Nature, 1994)

Saat kandungan oksigen dalam darah kita sedikit, maka medula oblongata akan mengirimkan impuls kepada otot tulang rusuk/diafragma untuk segera berkontraksi.

Selain itu, medula oblongata juga dapat mendeteksi kadar pH dalam darah yaitu dengan cara mengirimkan impuls kepada otot tulang rusuk untuk melakukan kontraksi lebih pendek atau lebih cepat sehingga nafas bisa lebih dalam dan banyak. Selain medula oblongata, pons varoli juga ikut berperan dalam mengatur pernapasan manusia.

Pada prinsipnya, kecepatan atau frekuensi pernapasan pada manusia ditentukan oleh kadar karbondioksida atau oksigen dalam darah. Ketika kita banyak beraktivitas, maka metabolisme sel akan semakin giat sehingga membutuhkan banyak oksigen dan mengeluarkan banyak karbondioksida. Inilah yang memicu seberapa cepat kita bernapas.

Bagaimana cara mengukur volume udara?

Untuk mengukur volume udara yang keluar masuk paru-paru digunakan suatu alat yang disebut spirometer.

Apa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang?

Secara umum, faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang antara lain jenis kelamin, usia, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas.

Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.

Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa disebut
Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan. Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Alat yang digunakan untuk mengetes kapasitas paru-paru disebut spirometer. Metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas paru-paru disebut spirometri. Metodenya adalah dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Umumnya pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara 5-6 liter. Bagian kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Volume Tidal

Volume tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru pada pernapasan normal. Jumlah volume udaranya adalah sebesar 500 ml.

2. Volume Cadangan Inspirasi

Volume cadangan inspirasi adalah udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa sampai mencapai inspirasi maksimal. Volume cadangan inspirasi juga disebut udara komplementer. Umumnya pada laki-laki sebesar 3.300 ml dan pada wanita sebesar 1.900 ml.

3. Volume Cadangan Ekspirasi

Volume cadangan ekspirasi adalah udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan ekspirasi biasa sampai mencapai ekspirasi maksimal. Volume cadangan ekspirasi juga disebut udara suplementer. Pada laki-laki 1.000 ml, sedangkan perempuan 700 ml.

4. Volume Residu

Volume residu adalah udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas volume residu pada laki-laki adalah 1.200 ml dan perempuan 1.100 ml.

5. Kapasitas Inspirasi

Kapasitas inspirasi adalah banyaknya udara yang dapat dihirup setelah taraf ekspirasi biasa hingga pengembangan paru-paru secara maksimal (sekitar 3.500 mililiter). Kapasitas respirasi sama dengan volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi.

6. Kapasitas Residu Fungsional

Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara di dalam paru-paru pada akhir respirasi biasa. Kapasitasnya berkisar 2.300 mililiter. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume residu.

7. Kapasitas Vital

Kapasitas vital adalah volume udara maksimal yang dapat masuk dan keluar paru-paru selama sistem pernapasan pada manusia. Kapasitas vital adalah volume cadangan inspirasi ditambah dengan volume tidal ditambah lagi dengan volume cadangan ekspirasi. Volume kapasitas vital kira-kira 4.600 mililiter.

8. Kapasitas Paru-Paru Total

Kapasitas paru-paru total adalah seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-paru. Kapasitas paru-paru total adalah kapasitas vital ditambah dengan volume residu. Kapasitas paru-paru total berkisar 5.800 mililiter.

Layanan curhat dan request artikel:

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran

Volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah ekspirasi biasa adalah suplementer. Volume suplementer kurang lebih 1500 ml.

Pembahasan

Kapasitas paru-paru merupakan kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan. Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda karena tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Alat yang digunakan untuk mengetahui kapasitas paru-paru disebut spirometer. Metode yang digunakan dalam mengukur kapasitas paru-paru adalah spirometri. Metodenya yaitu dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Umumnya pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara lima sampai enam liter.

Macam-macam kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Volume Tidal (T)

Volume tidal yaitu volume udara yang masuk dan keluar paru-paru pada pernapasan biasa atau normal. Jumlah volume udaranya kurang lebih sebesar 500 ml.

2. Volume Cadangan Inspirasi / Komplementer (K)

Volume cadangan inspirasi yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa (T) sampai mencapai inspirasi maksimal. Volume cadangan inspirasi disebut juga dengan udara komplementer (K). Rata-rata volume komplementer kurang lebih 1500 ml.

3. Volume Cadangan Ekspirasi / Suplementer (S)

Volume cadangan ekspirasi yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan ekspirasi biasa (T) sampai mencapai ekspirasi maksimal. Volume cadangan ekspirasi disebut juga udara suplementer (S). Rata-rata volume suplementer kurang lebih 1500 ml.

4. Volume Residu (R)

Volume residu yaitu udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Rata-rata volume residu kurang lebih 1000 ml.

5. Kapasitas Inspirasi (I)

Kapasitas inspirasi yaitu banyaknya udara yang dapat dihirup saat taraf ekspirasi biasa hingga pengembangan paru-paru secara maksimal. Kapasitas respirasi sama dengan volume tidal (T) ditambah dengan volume cadangan inspirasi (K). Rata-rata volume inspirasi kurang lebih 2000 ml.

6. Kapasitas Vital (V)

Kapasitas vital yaitu volume udara maksimal yang dapat masuk dan keluar paru-paru selama sistem pernapasan pada manusia. Kapasitas vital merupakan volume cadangan inspirasi (K) ditambah dengan volume tidal (T) ditambah lagi dengan volume cadangan ekspirasi (S). Volume kapasitas vital kira-kira 3500 ml.

7. Kapasitas Paru-Paru Total

Kapasitas paru-paru total merupakan seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-paru. Kapasitas paru-paru total adalah kapasitas vital (V) ditambah dengan volume residu (R). Kapasitas paru-paru total berkisar 4500 mililiter.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang antara lain sebagai berikut:

1. Usia

Walaupun pernapasan pada orang dewasa lebih sedikit daripada anak-anak dan bayi, akan tetapi kapasitas vital paru orang dewasa lebih besar dibandingkan dengan anak-anak dan bayi. Dalam kondisi tertentu dapat berubah misalnya akibat dari suatu penyakit, pernafasan bisa bertambah cepat atau sebaliknya (Trisnawati, 2007).

Rata-rata pada usia 30 sampai 40 tahun seseorang akan mengalami penurunan fungsi paru yang dengan semakin bertambah umur semakin bertambah pula gangguan yang terjadi (Guyton & Hall, 2008).

2. Jenis kelamin

Kapasitas vital paru berpengaruh terhadap jenis kelamin seseorang. Volume dan kapasitas paru-paru pada wanita kira-kira 20% sampai 25% lebih kecil dari pada pria (Guyton & Hall, 2008).

Frekuensi pernapasan pada pria lebih cepat dari pada perempuan karena pria membutuhkan banyak energi untuk beraktivitas, berarti semakin banyak pula oksigen yang diambil dari udara hal ini terjadi karena lelaki umumnya beraktivitas lebih banyak dari pada perempuan.

3. Posisi tubuh

Pada posisi duduk pernafasan akan menurun dan pada posisi berdiri akan meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh abdomen yang menekan ke atas melawan diafragma pada posisi berbaring dan peningkatan volume darah pada pada posisi berbaring, yang berhubungan dengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru-paru.

4. Aktivitas

Pada orang yang memiliki aktivitas lebih banyak seperti olahragawan, maka kapasitas paru-parunya akan lebih besar dari pada yang memiliki aktivitas sedikit.

5. Tinggi dan berat badan

Semakin tinggi badan seseorang maka kapasitas paru-parunya akan semakin besar dan semakin berat badan seseorang, maka kapasitas paru-parunya juga semakin besar.

Pelajari lebih lanjut

1. organ pernafasan: brainly.co.id/tugas/21130515

2. mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida: brainly.co.id/tugas/13821242

3. kontraksi otot intercostalis: brainly.co.id/tugas/15934004

Detil jawaban

Kelas: 11

Mapel: Biologi

Bab: Sistem Pernafasan

Kode: 11.4.7

Kata kunci: pernafasan, respirasi,  volume paru-paru, kapasitas vital paru-paru, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas paru-paru, komplementer, suplementer, residu