Apa tujuan standard cost sheet

MAKALAH STANDARD COSTINGDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Akuntansi Biayadosen pengampu : Dr. Hj. Ellen Rusliati, SE., MSIE Disusun oleh :Silvia Ramadhani (184010075)Kelas 18 MJ B Prodi ManajemenFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Pasundan

You're Reading a Free Preview
Pages 8 to 13 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 17 to 20 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 24 to 45 are not shown in this preview.

1)   Pembentukan Standar Cost

Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang telah ditetapkan (diawal) untuk memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di dalam kurun waktu tertentu. Dan, biaya ini adalah suatu biaya yang sudah direncanakan dan diharapkan akan terjadi di kurun waktu tersebut. Meskipun pada kenyataanya sering berbeda dengan biaya aktual yang terjadi. Dimana perbedaan itu nantinya akan dikenal sebagai variance.

Biaya Standar dijadikan acuan atau batasan dalam perhitungan biaya. Acuan seperti ini lazimnya digunakan pada biaya produksi yang meliputi biaya standar bahan langsung, biaya standar tenaga kerja langsung dan biaya standar overhead pabrik variabel.

Contoh : untuk membuat 1 unit produk  x  dibutuhkan  5 kg bahan dengan harga std per kg Rp100, maka : standar bahan baku : 5 kg x Rp 100 = Rp 500 

Contoh : untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam Rp300, maka standar upah per unit : Rp 3 x Rp300 = Rp900 

Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja  3 jam dengan tarif Rp250, maka BOP standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750   

Maka standard HP produksi/ unit adalah Rp 2.150

Jika kuantitas atau harga input yang terjadi melebihi standart yang telah ditetapkan oleh manajemen, perhatian manajemen akan terarah pada perbedaan harga atau kuantitas tersebut dan, memfokuskan usaha-usaha kearah perbaikan. Proses ini dikenal dengan konsep Management by Exception.

2)   Management by Exception.

Management by exception (pengelolaan berdasarkan penyimpangan) menggunakan anggapan bahwa supaya manajer dapat mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi secara efektif, mereka harus memusatkan perhatian kepada bidang-bidang yang didalamnya terdapat penyimpangan hasil sesungguhnya standart yang telah ditetapkan. Anggapan ini didasarkan atas alasan bahwa dengan melakukan pengelolaan berdasarkan penyimpangan, organisasi dapat memanfaatkan waktu manajemen yang sangat berharga, serta memusatkan perhatian manajemen kearah perbaikan dalam organisasi.

3)   Keuntungan dan Kelemahan Standard Cost

Keuntungan Standard Cost :

ü  Dengan adanya konsep manajemen by exception akan membuat waktu manajemen lebih efisien, karena selama biaya yang terjadi masih dalam standart yang ditetapkan, maka tidak dibutuhkan waktu manajemen untuk memperhatikan hal tersebut. Dan apabila terjadi penyimpangan dari standart yang sudah ditetapkan, maka manajemen akan memperhatikan selisih tersebut, dan melakukan analisa.

ü  Perencanaan kas & perencanaan persediaan lebih baik karena adanya standart cost.

ü  Standart cost memungkinkan diterapkannya akuntansi tanggung pertanggung jawaban, dimana pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya dapat diberikan.

ü  Standart cost meningkatkan efisiensi didalam perusahaan.

Kelemahan Standard Cost :

·         Terdapat kesulitan untuk menentukan masa selisih yang signifikan (material) & mana yang tidak.

·         Dengan hanya memfokuskan pada variance, informasi lain yang mungkin berguna, seperti misalnya trend dapat tidak terdeteksi secara dini.

·         Jika evaluasi kerja karyawan didasarkan pada analisa variance, atau prinsip penyimpangan (exception), karyawan dapat menutupi kemungkinan selisih yang tidak menguntungkan supaya kinerja dinilai lebih baik.

Standar unit merupakan dasar atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun. Untuk menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat :

1.      Jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), yang menghasilkanstandar kuantitas.

2.      Jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga), yang menghasilkan standar harga.

Perhitungan untuk unit standar yaitu :

Standar kuantitas x standar harga

Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan, personalia dan pembelian memiliki tanggung jawab memperoleh pasar kualitas input sebagaimana diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang, dan tekanan eksternal lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam pembuatan harga standar, pembelian harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman, dan kualitas; personalia harus mempertimbangkan pembayaran pajak pendapatan, fasilitas tambahan, dan kualifikasi. Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan mempersiapkan laporan yang membandingkan kinerja aktual terhadap standar.

1.      Standar ideal (ideal standards), membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna.

2.      Standar yang saat ini dapat dicapai (currently attainable standards), bisa dicapai dengan beroperasi secara efisien

6)   Dua alasan mengapa biaya standar diterapkan

1.      Untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja.
Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dan menghasilkan adanya variansi. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, variansi keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.

2.      Memfasilitasi perhitungan biaya produk

Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya normal menentukan terlebih dahulu biaya overhead untuk tujuan perhitungan biaya produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan menggunakan biaya aktual. Overhead dibebankan dengan menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual.

MENENTUKAN VARIANS BIAYA STANDAR

Varians adalah perbedaan atau selisih antara biaya standar yang telah ditetapkan dengan biaya actual yang terjadi.

Untuk setiap jenis bahan baku, operasi tenaga kerja, dan overhead pabrik yang dibebankan ke setiap departemen, pusat biaya, ataupun setiap aktivitas, biaya actual dibandingkan dengan biaya standar. Jika biaya actual melebihi standar, maka variansnya tidak menguntungkan, karena kelebihan tersebut memiliki dampak yang merugikan pada laba. Jika biaya standar melebihi biaya actual, maka variansnya adalah menguntungkan, karena memiliki dampak yang menguntungkan terhadap laba.

Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini :

·         Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba

·         Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut

·         Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab

·         Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor penyebab dengan cara menvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor lainnya dianggap konstan.

·         Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat akal sehat yang paling mendasar.

·         Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor penyebab yang mendasari varians laazba keseluruhan.

Variansi Harga dan Efisiensi

Total Varians = Varians Harga + Varians Kuantitas

= (AP – SP)AQ + (AQ – SQ)SP

= ((AP x AQ) – (SP x AQ)) + ((SP x AQ) – (SP x SQ))

SP = Standar Price (harga standar per unit suatu input)

SQ = Standar Quantity (kuantitas standar input yang diizinkan untuk output actual)

AP = Actual Price (harga actual per unit input)

AQ = Actual Quantity ( kuantitas input aktual yang digunakan)

WILTON MANUFACTURING CORPORATION

Kartu Biaya Standar Untuk Produk Paxel

1)    STANDAR DAN VARIANS BAHAN BAKU

Ada dua standar yang dikembangkan untuk biaya bahan baku, yaitu standar harga bahan baku dan standar kuantitas bahan baku (penggunaan bahan baku). Jika harga actual yang dibayarkan lebih besar atau lebih kecil dari standar, maka terjadi varians harga. Jika varians harga dicatat ketika bahan baku dibeli, maka varians tersebut disebut varians harga pembelian bahan baku. Jika dicatat kemudian ketikan bahan baku dikeluarkan ke pabrik, maka varians tersebut disebut varians harga penggunaan bahan baku.

a.      Varians Harga Bahan Baku

·         Varians Harga Pembelian Bahan Baku

Untuk mengilustrasikan perhitungan varians pembelian bahan baku, kita lihat contoh soal :

Diasumsikan 10.000 unit Komponen 3-89 pada kartu biaya standar untuk paxel dibeli dengan harga per unit sebesar $7,44. Varians harga pembelian bahan baku dihitung sebagai berikut :

Varians Harga Pembelian Bahan Baku

Kuantitas aktual yang dibeli

Kuantitas aktual yang dibeli

Varians harga pembelian bahan baku

Varians pembelian bahan baku sebesar $600 merupakan varians menguntungkan, karena harga yang dibayarkan lebih rendah dibandingkan standar, atau secara khusus biaya actual lebih kecil sebesar $0,06 per unit dibandingkan standar.

·         Varians Harga Penggunaan Bahan Baku

Misalnya jika 9.500 unit komponen 3-89 dikeluarkan dan digunakan oleh produksi selama periode tersebut, maka variansharga penggunaan bahan baku dihitung sebagai berikut :

Varians Harga Penggunaan Bahan Baku

Kuantitas aktual yang digunakan

Kuantitas aktual yang digunakan

Varians harga penggunaan bahan baku

Varians penggunaan bahan baku sebesar $570 merupakan varians menguntungkan, karena harga yang dibayarkan lebih rendah dibandingkan standar. Selain itu varians pembelian bahan baku sebesar $600 adalah $30 lebih besar dibandingkaan varians harga penggunaan bahan baku yang hanya sebesar $570, alasannya adalah karena 500 unit sisanya dengan varians menguntungkan sebesar $0.06 per unit ditambah ke persediaan.

b.      Varians Kuantitas Bahan Baku

Varians kuantitas bahan baku dihitung dengan cara membandingkan kuantitas actual dari bahan baku yang digunakan dengan kuantitas standar yang diperbolehkan ketika keduanya diukur dengan biaya standar.

Menghitung varians kuantitas bahan baku (kuantitas penggunan) dapat diilustrasikan dengan 4.668 unit ekuivalen dari Paxel diproduksi di Departemen Perakitan. Kartu biaya standar menyatakan bahwa dibutuhkan 2 unit Komponen 3-89 per unit Paxel, sehingga kuantitas standar bahan baku Komponen 3-89 yang diperbolehkan adalah sebesar 9.336 unit (4.668 x 2). Maka varians kuantitas bahan baku dapat dihitung sebagai berikut :

Varians Kuantitas Bahan Baku

Kuantitas aktual yang digunakan

Kuantitas standar yang diperbolehkan

Varians kuantitas bahan baku

Varians kuantitas bahan baku (varians penggunaan) tidak menguntungkan, karena kuantitas actual yang digunakan melebihi kapasitas standar yang diperbolehkan. Terdapat kelebihan unit produksi sebesar 164 unit sehingga menambah biaya sebesar $1.230.

2)    STANDAR DAN VARIANS TENAGA KERJA

Ada dua standar yang dikembangkan untuk biaya tenga kerja langsung, standar tarif (upah atau biaya), dan standar efisiensi (waktu atau penggunaan).

a)      Varians Tarif Tenaga Kerja

Untuk mengilustrasikan varians tariff tenaga kerja untuk Operasi 3-25 di kartu biaya standar untuk Paxel dapat dilihat pada contoh soal berikut :

Diasumsikan bahwa jam actual yang digunakan adalah sebesar 1.632 jam dengan tarif actual sebesar $12.50 per jam untuk memproduksi 4.512 unit ekuivalen dari Paxel. Hitung varians tarif tenaga kerja.

Varians Tarif Tenaga Kerja

Jam aktual yang digunakan

Jam aktual yang digunakan

Varians tarif tenaga kerja

Varians tarif tenaga kerja sebesar $816 tidak menguntungkan karena tarif actual melebihi standar sebesar $0,50 per jam. Jam tenaga kerja actual yang digunakan tidak termasuk waktu yang produktif, yang dibebankan ke overhead pabrik.

b)     Varians Efisiensi Tenaga Kerja

Varians efisiensi tenaga kerja dihitung di akhir periode pelaporan dengan cara membandingkan jam actual yang digunakan dengan jam standar yang diperbolehkan, keduanya diukur dengan tarif tenaga kerja standar.

Misalnya jam standar yang diperbolehkan dari operasi 3-25 untuk 4.512 unit ekuivalen dari Paxel yang di produksi di Departemen Perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation adalah sebesar 1.054 jam (4.512 unit ekuivalen x 1/3 jam standar per unit). Varians efisiensi tenaga kerja untuk operasi 3-25 dihitung sebagai berikut :

Varians Efisiensi Tenaga Kerja

Jam aktual yang digunakan

Jam standar yang diperbolehkan

Varians efisiensi tenaga kerja

Varians efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan sebesar $1.536, disebabkan oleh jam actual yang digunakan melebihi 128 jam dari jam standar yang diperbolehkan.

3)    STANDAR DAN VARIANS OVERHEAD PABRIK

Misalnya diasumsikan Paxel adalah satu-satunya produk yang dihasilkan oleh Departemen Perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation selama bulan Maret, dan data berikut ini tersedia di akhir bulan :

·         Overhead Pabrik : $ 24.422

·         Jam standar yang diperbolehkan untuk produksi actual : $ 1.504

(4.512 unit x 1/3 jam tenaga kerja standar per unit)

·         Jam tenaga kerja langsung actual yang digunakan : $ 1.632

Varians overhead pabrik keseluruhan sebagai berikut :

Overhead pabrik actual..............................................................         $ 24.422

Overhead Pabrik yang dapat dibebankan ke standar barang

   dalam proses (1.504 jam standar yang diperbolehkan x $15

   tarif overhead standar)............................................................         $ 22.560

Varians Overhead Pabrik Keseluruhan......................................         $  1.862  tidak

Backflushing biasa disebut backflush costing atau backflush accounting merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari biaya manufaktur. Backflushing dapat diterapkan ke sistem just in time dimana diperlukan kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tradisional tidak lagi praktis. Tujuan backflushing adalah mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem  akuntansi. Perbedaan backflushing dengan job ordercosting dan process costing adalah kurangnya penelusuran terinci atas biaya work in process (WIP), akun persediaan tidak lagi disesuaikan selama periode akuntansi, tetapi saldonya dikoreksi menggunakan ayat jurnal pada akhir periode. Hal ini dapat dikatakan bahwa akuntansi Backflush menyederhanakan biaya karena mengabaikan baik tenaga kerja varians dan bekerja-in-progress. Akuntansi Backflush digunakan dimana keseluruhan bisnis siklus waktu relatif singkat dan tingkat persediaan rendah.

Dalam penerbitan pascaproduksi (backflushing) Anda tidak mengeluarkan bahan sampai produksi yang diposting (dilaporkan) terhadap operasi. Materi dapat terkumpul melalui segala cara yang paling efisien untuk operasi Anda. Setelah operasi selesai, operator akan menggunakan sebuah program untuk mengirim produksi terhadap operasi. Operator biasanya akan memasukkan nomor produksi pesanan, operasi, baik kuantitas, jumlah memo, dan informasi tenaga kerja dan mesin.Program pelaporan produksi kemudian akan memunculkan program penerbitan (dasarnya program yang sama seperti dalam praproduksi mengeluarkan) menggunakan jumlah kuantitas yang baik dan skrap untuk menghitung ulang bahan yang dibutuhkan. Biasanya Anda kemudian mengeluarkan semua bahan sebagai satu transaksi seperti yang Anda akan memiliki masalah dalam praproduksi. Anda juga akan memiliki pilihan untuk mengubah jumlah item individual dan menambahkan jumlah memo individu untuk baris detail.

McIntire Company merupakan perusahaan produksi peralatan elektronik.Waktu penerimaan bahan baku sampai dengan penyelesaian suatu unit kurangdari dua hari.

Biaya bahan baku dalam persediaan termasuk komponen dan bahan baku lain digabungkan dengan biaya barang dalam proses dalam suatu akun persediaan yang bernama bahan baku dan dalam proses (Raw and in Process/RIP) yang tidak memiliki buku pembantu. Dengan jumlah persediaan yang minim, perusahaan ini menggunakan perhitungan fisik berkala untuk pengendalian.

Saldo akun persediaan pada 1 Januari ($) :

Saldo RIP terdiri dari Materials $20.100 dan estimasi conversion cost $900. Saldo Finished Goods terdiri dari material cost $84.000 dan estimasi conversion cost 86.000.

Saldo akun persediaan pada 31 Januari ($) :

Saldo RIP terdiri dari Materials $21.600 dan estimasi conversion cost $1.400.Saldo Finished Goods terdiri dari material cost $85.800 dan estimasi conversioncost 88.200. Transaksi beserta ayat jurnal selama bulan Januari adalah sebagai berikut :

Dari ilustrasi diatas, kita dapat menghitung Cost of Good Sold sebagai berikut :

Ilustrasi berikutnya Lightning Fast Company hanya memproduksi berdasarkan pesanan pelanggan dan tidak menyimpan barang jadi. Diasumsikan semua data sama dengan McIntire Company, jurnal dari transaksinya serta perhitungan Cost of Good Sold-nya adalah seperti yang di cantumkan di atas.

Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang telah ditetapkan (diawal) untuk memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di dalam kurun waktu tertentu. Biaya Standar dijadikan acuan atau batasan dalam perhitungan biaya

Varians adalah perbedaan atau selisih antara biaya standar yang telah ditetapkan dengan biaya actual yang terjadi. Varians akan menguntungkan apabila biaya standar lebih besar dibanding biaya actual yang terjadi, sebaliknya varians akan tidak menguntungkan apabila biaya actual melebihi biaya standar yang telah ditetapkan.

Backflushing biasa disebut backflush costing atau backflush accounting merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari biaya manufaktur. Tujuan backflushing adalah mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem  akuntansi. 

·         William K. Carter , dkk (2009).  Akuntansi Biaya Buku (cost accounting) 1 Edisi 14 Jakarta: Salemba Empat

·         http://pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../93004-11-155255308450.doc

·         http://www.resumeakun.com/2009/01/biaya-standar.html