Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?

Show

    • Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?
      Pengertian Seminar Assignment

      Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan.  Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah. 


      Tidak berarti bahwa kelas tidak bisa menyelenggarakan seminar. Di kelas bisa pula diselenggarakan seminar. Yang penting bahwa kita mencoba membahas suatu masalah dengan argumen-argumen yang logis, tidak emosional. Para pembicaranya pun menggunakan gagasan, pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula. Lalu ada seotang pemrasaan yang menyajikan makalah.


      Dalam melaksanakan sebuah seminar maka harus diperhatikan beberapa hal agar pelaksanaan seminar dapat berjalan dengan baik. Dalam seminar semua perangkat seperti moderator, penyaji dan notulis harus dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing – masing. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas mengenai tata cara seminar yang baik.

      Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari kata Latin seminarum, yang berarti "tanah tempat menanam benih".

      Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan (di universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengajaran akademis.

      Perlu dicatat bahwa di beberapa universitas Eropa, sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah yang besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa memperhatikan jumlah hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam diskusi). (Wikipedia, 03/09/2009).

      Selain pengertiandiatas ada pengertian lain tentang seminar yaitu menurut Maidar G Arsyad yang mengatakan bahwa seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang diperbincangkan.

      PENTINGNYA MELAKUKAN SEMINAR

      Seminar dilaksanakan bertujuan agar mahasiswa/taruna terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan menguasai tekhnik penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah.

      Selain itu juga seminar dimaksudkan agar mahasiswa/taruna mampu menyampaikan pendapat buah pikiran dalam seminar sebagai forum komunikasi akademik.

      Dalam sebuah seminar harus ada pembagian tugas kerja. Pembagian tugas ini dimaksudkan agar pelaksanaan seminar dapat berjalan dengan baik. Adapun perangkat – perangkat seminar meliputi :

      1. Moderator, merupakan yang memimpin jalannya seminar. Moderator mempunyai tugas mengatur jalannya seminar dari awal sampai akhir begitu juga pada saat jalannya diskusi.
      2. Penyaji/Pemrasaran, adalah orang yang bertugas menyampaikan materi yang akan disampaikan pada seminar. Penyaji juga bertugas menjawab pertanyaan – pertanyaa yang diajukan oleh para peserta.
      3. Notulis/Sekretaris, bertugas mencatat hasil yg dicapai, mencatat proses dan prosedur diskusi, membantu pimpinan menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar.

      MENYELENGGARAKAN SEMINAR
      Dalam menyelenggarakan seminar kelas, susunlah terlebih dahulu organisasi peleksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan. Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan masalah. Karena inti dari sebuah seminar merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil diskusi. Oleh karena itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja. Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.a. Pembukaan oleh moderator.b. Penyajian materi oleh penyaji.c. Diskusi.d. Penyimpulan.

      e. Penutup.

      MENGAJUKAN PERTANYAAN DALAM DISKUSIDiskusi merupakan suatu pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas berpikir dan bersama. Dengan berpegang pada dua asas tersebut, diharapkan agar rumusan simpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji berdasarkan pemikiran banyak orang. Dengan demikian, keterlibatan seluruh peserta secara aktif dalam kegiatan diskusi merupakan tuntutan utama. Untuk dapat bertindak menjadi peserta yang baik dalam sebuah diskusi, kita harus tahu betul masalah yang didiskusikannya. Peserta diskusi harus dapat pula menangkap uraian yang dikemukakan pembicara agar dapat menanggapinya dengan baik. Salah satu bentuk tanggapan terhadap pembicara dalam diskusi di antaranya mengajukan pertanyaan.  Dalam hal itu, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:

      1. Pertanyaan diajukan dengan jelas dan mengenai sasaran, jangan berbelit-belit;
      2. Pertanyaan diajukan dengan sopan, hindarkan agar pertanyaan tidak dikemukakan dalam bentuk perintah atau permintaan; dan
      3. Usahakan supaya pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan atau debat.

      MEMBERIKAN KRITIKAN DAN DUKUNGAN DALAM DISKUSIMemberikan tanggapan terhadap suatu pendapat berarti memberikan persetujuan atau ketidaksetujuan kita terhadap pendapat itu. Dalam menyatakan persetujuan atau pendapat pembicara, kita harus memperkuatnya dengan menambahkan bukti atau keterangan. Dalam menyampaikan persetujuan, usaha agar komentar yang diberikan tidak berlebihan, berikan pula alasan yang masuk akal kemudian kemukakan pendapat sendiri dengan alasan yang meyakinkan.Dalam memberikan kritikan dan sanggahan, tentunya terdapat tata krama yang harus ditaati agar diskusi itu berjalan dengan baik.

      MENYAMPAIKAN GAGASAN DALAM DISKUSI

      Diskusi adalah pertukaran pikiran,  gagasan, atau pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan untuk mencari kesatuan pikiran. Gagasan adalah pemikiran mengenai sesuatu sebagai pokok atau tumpuan untuk pemikiran selanjutnya. Menyampaikan gagasan berarti menyampaikan pemikiran atau ide kepada orang lain. Gagasan dapat diperoleh dari hasil pengamatan lapangan, penelitian, dan hasil kajian. Gagasan yang disampaikan seorang dapat memancing tanggapan dan pertanyaan.Diskusi merupakan suatu pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas berpikir dan bersama. Dengan berpegang pada dua asas tersebut, diharapkan agar rumusan simpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji berdasarkan pemikiran banyak orang. Dengan demikian, keterlibatan seluruh peserta secara aktif dalam kegiatan diskusi merupakan tuntutan utama. Sebaiknya sebelum mengadakan diskusi, kita harus menetapakan gagasan atau topik diskusi. Gagasan merupakan pedoman yang menjadi fokus pembicaraan dalam dikusi.

      MENGEMUKAKAN GAGASAN SECARA JELAS DAN MUDAH DIIKUTI

      Untuk mengemukakan gagasan secara jelas maka kita perlu memiliki efektivitas berfikir, kita harus mempergunakan inti atau fokus kalimat yang sama. Jika kita ingin menggabungkan dua atau lebih kalimat atau klausa menjadi satu kalimat majemuk setara atau satu kalimat majemuk bertingkat maka kita harus memperhatikan fokus dalam penggabungkan tersebut, lebih-lebih pada kalimat majemuk bertingkat. Fokus dalam kalimat majemuk bertingkat harus terdapat dalam induk kalimat. Jadi, penulis harus memperhatikan mana dari dua kalimat yang hendak digabungkan itu menjadi fokus.

      TATA KRAMA PENYAJI DAN PESERTA


      Adapun tata krama dalam seminar ataupun diskusi panel diantaranya adalah,
      Tata krama penyaji atau pemrasaran yaitu:
      • Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang akurat;
      • Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas;
      • Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak;
      • Menjawab pertanyaan dengan objektif.

      Tata krama peserta yaitu
      • Mempelajari makalah;
      • Bersikap sopan;
      • Menjaga kelancaran rapat/ diskusi;
      • Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi;
      • Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada yang bertanya, bila ingin bertanya ada waktunya yaitu sesi pertanyaan;
      • Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara mengangkat tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah mempersilahkan barulah berbicara;
      • Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.


    • Evaluasi pertemuan ke 1 Assignment

      1. Jelaskan pengertian dan tugas moderator !

      2. Jelaskan pengertian dan tugas penyaji / pemrasaran !

      3. Jelaskan Pengertian dan tugas notulis !

      4. Uraikan tata cara dalam mengajukan pertanyaan dalam diskusi !

      5. Uraikan tata krama penyaji dan peserta


    • Membuat Makalah Assignment

      Apa itu Makalah?

      Menurut W.J.S Poerwadarminta (1994), makalah adalah uraian tertulis yang dikemukakan untuk mendapatkan pembahasan yang lebih lanjut.

      Makalah juga bisa disebut sebagai sebuah karya tulis yang di dalamnya terdapat buah pemkiran dari seorang penulis yang belum pernah dipublikasikan dan bersifat ilmiah.

      Jenis-Jenis Makalah

      1. Makalah Ilmiah

      Makalah ilmiah merupakan sebuah makalah yang membahas suatu permasalahan dari hasil studi ilmiah. Isi dari makalah jenis ini tidak boleh semata-mata berdasarkan pendapat atau opini yang bersifat subjektif.

      2. Makalah Kerja

      Makalah jenis ini diperoleh dari hasil sebuah penelitian. Berbeda dengan makalah ilmiah, makalah kerja memungkinkan si penulis untuk memberikan opini yang bersifat subjektif dari permasalahan yang dibahas.

      3. Makalah Kajian

      Makalah kajian merupakan sebuah makalah yang isinya merupakan cara-cara pemecahan suatu masalah yang sifatnya kontroversial.

      4. Makalah Posisi

      Makalah posisi adalah makalah yang penyusunannya dilakukan atas permintaan suatu pihak, di mana fungsi dari makalah jenis ini adalah sebagai alternatif pemecahan suatu permasalahan yang ada.

      5. Makalah Analisis

      Sesuai namanya, makalah jenis ini berisi berbagai analisis suatu permasalahan yang sifatnya objektif dan empiris.

      6. Makalah Tanggapan

      Makalah jenis ini merupakan yang paling sering di dapatkan oleh siswa/mahasiswa sebagai tugas dari guru/dosen. Isi dari makalah ini merupakan tanggapan/reaksi penulis terhadap suatu permasalahan yang sedang terjadi.

      Struktur Makalah

      Setelah mengetahui pengertian dan berbagai jenis makalah, saatnya kamu mulai mengenal berbagai tahapan dalam membuat makalah.

      Namun, sebelum menuju proses cara membuat makalah, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu seperti apa strukturnya agar memudahkan kamu dalam penyusunannya nanti.

      Apa saja sih struktur makalah?

      1. Cover

      Cover adalah sampul dari makalah yang memuat judul, logo, identitas penulis, serta tempat dan tahun terbit.

      Untuk bagian cover, sebaiknya penulisan menggunakan aturan rata tengah (center) agar cover terlihat lebih rapi.

      2. Kata Pengantar

      Kata pengantar juga merupakan salah satu bagian yang harus ada di sebuah makalah.

      Sesuai namanya, fungsi dari kata pengantar adalah sebagai pengantar agar pembaca memiliki pandangan umum terhadap makalah yang kamu buat.

      Daftar isi merupakan sebuah halaman yang memuat informasi halaman dari konten sebuah makalah.

      Untuk memudahkan pembaca dalam menemukan informasi tertentu, maka kamu harus memberikan keterangan halaman pada setiap bab maupun sub-bab di makalah kamu.

      4. Pendahuluan

      Di bagian pendahuluan biasanya terdiri dari 3 sub-bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan.

      a. Latar Belakang

      Inti dari sebuah latar belakang adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada pembuatan makalah tersebut, seperti:

      • Mengapa kamu membahas topik tersebut?
      • Untuk apa kamu melakukan penelitian tersebut?
      • Apa yang membuatmu ingin menyelesaikan masalah tersebut?

      Latar belakang harus ditulis dengan jelas serta mudah dimengerti.

      Selain memuat jawaban dari sebuah pertanyaan, latar belakang juga harus memuat data-data atau fakta-fakta yang mendukung.

      b. Rumusan Masalah

      Di bagian rumusan masalah, kamu bisa mengisinya dengan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan kamu jelaskan di bagian pembahasan. 

      Pertanyaannya tidak perlu terlalu banyak, cukup 2 sampai 3 pertanyaan yang jelas dan merupakan hasil “pengerucutan” dari latar belakang yang kamu tulis sebelumnya.

      c. Tujuan

      Sesuai namanya, tujuan merupakan bagian yang berisi tentang tujuan dibuatnya makalah tersebut.

      Tujuan bisa kamu tuliskan secara singkat dan menggambarkan secara jelas manfaat dari pembuatan makalah tersebut.

      5. Pembahasan/Isi

      Pembahasan/Isi merupakan bagian paling penting dari sebuah makalah. Bagian ini berisi uraian pokok dari permasalahan yang kamu bahas.

      Tentu saja, pembahasan di bagian isi ini harus sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang telah kamu buat sebelumnya.

      Isi biasanya mencakup tentang landasan teori, uraian materi, serta solusi atau penyelesaian dari sebuah permasalahan.

      6. Penutup

      Bagian penutup biasanya terdiri dari sub-bab kesimpulan dan saran.

      a. Kesimpulan

      Kesimpulan berisi tentang summary atau ringkasan tentang hasil pembahasan makalah kamu.

      Untuk menulis bagian ini, kamu bisa menganalisis poin penting pada bagian-bagian sebelumnya untuk menghasilkan sebuah kesimpulan dari permasalahan yang kamu bahas.

      b. Saran

      Saran merupakan bagian yang ditujukan kepada pembaca.

      Saran dapat berisi harapan penulis agar makalah yang dibuat dapat bermanfaat dan diterapkan oleh pembaca.

      7. Daftar Pustaka

      Bagian ini berisi daftar referensi yang digunakan oleh penulis dalam membuat makalah.

      Daftar referensi yang digunakan bisa berupa jurnal, buku, atau informasi valid dari internet.

    • Tata cara membuat makalah Assignment

      1. Tentukan Tema/Topik Pembahasan

      Dalam membuat makalah, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tema atau topik yang ingin kamu bahas.

      Jika kamu mendapat tugas dari guru/dosen dan temanya telah ditentukan, maka kamu bisa lanjut ke tahap berikutnya.

      Tapi, kalau belum, kamu harus memikirkan dulu tema atau topiknya.

      Hal tersebut dikarenakan pemilihan tema akan mempengaruhi tingkat kesulitan serta estimasi waktu pengerjaan makalah tersebut.

      Sebisa mungkin, pilihlah tema yang sekiranya kamu kuasai dan memiliki wawasan lebih di topik tersebut.

      2. Tentukan Judul Makalah

      Setelah menemukan tema atau topik yang ingin kamu bahas, tentukan judul makalah yang akan kamu buat,

      Buatlah judul semenarik mungkin.

      Selain manarik, judul juga harus jelas dan berhubungan dengan tema yang kamu pilih.

      3. Kumpulkan Bahan Referensi

      Setelah memiliki tema dan judul, saatnya kamu mengumpulkan bahan referensi yang akan mendukung proses penyusunan makalah kamu.

      Referensi bisa kamu dapatkan dari berbagai jurnal, buku, atau artikel yang ada di internet.

      Khusus untuk artikel yang ada di internet, pilihlah yang sumbernya jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

      4. Tulis Makalah Secara Sistematis

      Setelah mendapatkan bahan referensi, saatnya kamu mulai menulis makalah kamu.

      Dalam menulis makalah, ada baiknya kalau kamu melakukannya secara sistematis sesuai dengan struktur makalah yang sudah dijelaskan di atas.

      Mulai dari bagian pendahuluan, fokus terhadap isi makalah, kemudian tutup dengan kesimpulan yang jelas.

      Jangan lupa, dalam penulisan makalah, kamu harus berkutat pada data atau fakta yang ada. Intinya, kamu harus selalu objektif dalam membahas permasalahan yang ada serta solusinya.

      5. Sunting Makalah

      Setelah makalah yang kamu buat sudah jadi, jangan terburu-buru untuk mempublikasikannya. Teliti dan perbaiki jika terdapat kesalahan dalam makalah tersebut.

      Cek terlebih dahulu apakah makalah yang kamu buat sudah sesuai dengan struktur makalah yang ada.

      Cek juga kesalahan ejaan, penulisan, dan bahasa yang kamu gunakan.

      Setelah yakin semuanya beres, barulah kamu boleh mempublikasikan makalah yang kamu buat tadi.

      Kesimpulan

      Dalam pembuatan sebuah makalah, seorang penulis harus memperhatikan beberapa hal penting untuk mempermudah penyusunan serta memperjelas isi makalah tersebut.

      Selain struktur makalah, penulis juga harus memperhatikan tata bahasa serta sumber referensi yang digunakan.

      Semoga setelah ini, kamu bisa menyusun makalah yang kamu inginkan dengan benar sehingga isinya bisa bermanfaat untuk banyak orang.

      Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke sosial media agar teman-temanmu juga mengetahui bagaimana cara membuat makalah dengan baik dan benar.

      Sekian, semoga bermanfaat!

      Referensi Makalah: diambil dari situs academia.edu


    • Evaluasi pertemuan ke 2 Assignment

      Buatlah makalah untuk diseminarkan dengan  tema/topik terkait seni rupa dengan sistematika penulisan seperti materi perkuliahan di atas !

    • Tahapan Makalah Kualitatif Assignment

      Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti yang dikemukakan oleh John W. Creswell dalam bukunya Research Design; Qualitative and Quantitative Approaches (1994), menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai berikut; 

      1. The Assumptions Of Qualitative Designs 

      2. The Type of Design 

      3. The Researcher’s Role 

      4. The Data Collection Procedures 

      5. Data Recording Procedures 

      6. Data Analysis Procedures 

      7. Verification Steps

       8. The Qualitative Narrative 

      Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemkan oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi Data Kualitatif (1992), tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut; 

      1) Membangun Kerangka Konseptual 

      2) Merumuskan Permasalahan Penelitian 

      3) Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian 

      4) Instrumentasi 

      5) Pengumpulan Data 

      6) Analisis Data 

      7) Matriks dan Pengujian Kesimpulan. 

      Pendapat lain dari Dr. Endang S Sedyaningsih Mahamit (2006) tahapan penelitian kualitatif meliputi; 

      1) Menentukan permasalahan 

      2) Melakukan studi literatur 

      3) Penatapan lokasi 

      4) Studi pendahuluan 

      5) Penetapan metode pengumpulan data; observasi, wawancara, dokumen, diskusi terarah 

      6) Analisa data selama penelitian 

      7) Analisa data setelah; validasi dan reliabilitas 

      8) Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table frekuensi. 

      Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dicoba untuk membahas tahaptahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut; 

      A) PERSIAPAN 

      1) Menyusun rancangan penelitian Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi. 

      2) Memilih lapangan Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya. 6 

      3) Mengurus perizinan Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti. 

      4) Menjajagi dan menilai keadaan Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu. 

      5) Memilih dan memanfaatkan informan Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan karier. 

      6) Menyiapkan instrumen penelitian Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan. 

      Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif, meliputi ciri-ciri sebagai berikut : 

      a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian; 

      b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus; 7 

      c. Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh; 

      d. Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh pengetahuan semata-mata; 

      e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh; f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data yang diperoleh; g. Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat perhatian yang seksama. (Sanafiah Faisal:1990) 

      Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat berupa kegiatan: 

      a. Observasi, Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek (partner penelitian) dimana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan aktivitasnya. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape Recorder dan Handy Camera. b. Wawancara, Wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh makna yang rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan wawancara. 

      b. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dengan sumber data, dan dilakukan secara tak berstruktur, dimana responden mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan, dan perasaan secara natural. Dalam proses wawancara ini didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. 

      c. Studi Dokumentasi, Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan wawancara sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi ataupun tidak resmi. 

       Persoalan etika dalam penelitian 

      Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian. Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi persoalan tersebut peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik, psikologis maupun mental.

       B) LAPANGAN 

      1) Memahami dan memasuki lapangan Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan. 

      2) Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data) Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh. Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang menafsirkan data-data kuantitatif (angka-angka) dari alat yang berupa angket, penelitian kualitatif atau sering disebut dengan metode naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut :  

      a. Data diambil langsung dari setting alami;  Penentuan sampel secara purposif;  Peneliti sebagai instrumen pokok; 9 

      b. Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat deskriptif analitik;  Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan; 

      c. Menggunakan makna dibalik data (Nasution, 1988;9). 

      C) PENGOLAHAN DATA 

      1. Reduksi Data Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan. 

      2. Display Data Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat polapola hubungan satu data dengan data lainnya. 

      3. Analisis Data Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. 

      Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini meliputi : 

      (1) menetapkan lambang-lambang tertentu, 

      (2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan, 

      (3) melakukan prediksi atas data. Gambar Analisi Content (Burhan Bungin : 2003) Menemukan Lambang/Simbol Klasifikasi Data Berdasarkan Lambang/ Symbol Prediksi/Analisis Data

      4. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan yang dilakukan. 

      5. Meningkatkan Keabsahan Hasil 

      1) Kredibilitas (Validitas Internal) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui : Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan; Pengamatan secara terus menerus; Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data; Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik dalam proses penelitian; Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an , dll; Membercheck, pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam memberikan data yang dibutuhkan peneliti. 

      2) Transferabilitas Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. 

      3) Dependabilitas dan Conformabilitas Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan 11 permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan. 6. 

      Narasi Hasil Analisis Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang perlu diperhatikan yaitu; 

      1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data. 

      2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya, dan. 

      3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.

       KESIMPULAN

       Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai berikut; 

      1) Pra-Lapangan Menyusun rancangan Memilih lapangan Mengurus perijinan Menjajagi dan menilai keadaan Memilih dan memanfaatkan infoirman Menyiapkan instrumen Persoalan etika dalam lapangan 

      2) Lapangan Memahami dan memasuki lapangan Pengumpulan data 3) Pengolahan Data Reduksi data Display data Analisis 12 Mengambil kesimpulan dan verifikasi Meningkatkan keabsahan Narasi hasil 8. 

      DAFTAR PUSTAKA 

      Berg, B. (1989). Qualitative Research Methods for the Social Sciences. Boston: Allyn & Bacon. Bungin, 

      Burhan, (2003), Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan Metodologis kearah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta : PT. RajaGrafindopersada. 

      Creswell, John W., (1994), Research Design ; Qualitative and Quantitative Approaches, California : SAGE Publications. 

      ……………………., (1994), Qualitative Inquiry and Research Design ; Choosing Among Five Traditions, California : SAGE Publications. 

      Faisal, Sanafiah, (1990), Penelitian Kualitatif ; dasar dan aplikasi, Malang : Y A 3 Malang. 

      Miles, Mathew B., and huberman A. Maichel, (1992), Analisis Data Kualitatif ; Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru (Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi), jakarta : UI-PRESS. Miles, 

      M. & M. Huberman. (1994). Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks, CA: Sage. 

      Moleong, Lexy J., (2001), Metodologi Penelitian Kualitatif, bandung : PT Remaja Rosdakarya. 

      Muhadjir, Noeng, (2000), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : Rake Sarasin. Straus, 

      Anselm & Corbin, Juliet, (2003), Dasar-dasar penelitian Kualitatif ; Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritis Data (Penerjemah Muhammad Sodiq dan Imam Muttaqien), Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Strauss, A. (1987). Qualitative Analysis for Social Scientists. NY: Cambridge Univ. Press.


    • Literature Review Assignment

      Posted by Romi Satria Wahono on 7 May, 2016 in Research Methodology | 12 comments

      Literature review atau tinjauan pustaka adalah istilah yang sering dikerjakan oleh mahasiswa ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi. Dosen dan peneliti juga fasih menggunakan istilah ini karena kehidupan akademisi sangat dekat dengan perilaku literature review. Literature review atau tinjauan pustaka pasti akan kita lakukan misalnya ketika kita memulai memahami suatu topik penelitian baru, mengikuti trend penelitian baru dan memahami state-of-the-art dari suatu topik penelitian. Sayangnya literature review sering dimaknai sederhana yaitu hanya membaca literatur ilmiah, padahal sebenarnya prosesnya tidak sesederhana itu.

      Literature review tidak hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik. Literature Review is a critical and in depth evaluation of previous research (Shuttleworth, 2009). Literature review yang baik adalah yang melakukan evaluasi terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa:

      • Paper dari Journal Ilmiah
      • Paper dari Conference (Proceedings)
      • Thesis dan Disertasi
      • Report (Laporan) dari Organisasi yang Terpercaya
      • Buku Textbook

      Sebaiknya dipahami bahwa untuk menghindari tsunami literatur ketika kita memulai suatu topik penelitian, usahakan mengutamakan journal ilmiah yang terindeks oleh Web of Science (ISI) dan SCOPUS. Keduanya saat ini terpercaya sebagai organisasi pengindeks dan perangking journal dan proceedings di dunia penelitian. Web of Science atau dulu bernama ISI sebelum akhirnya diakuisisi oleh Thomson Reuters, mengindeks sekitar 12 ribu journal ilmiah di dunia ini, dan termasuk pengindeks journal yang paling terpercaya. Sedangkan SCOPUS mengindeks kurang lebih 20 ribu journal ilmiah, dan biasanya menjadi standard publikasi ilmiah dan syarat kelulusan bagi mahasiswa di luar negeri yang mengambil program S2 dan S3. Untuk mengecek apakah suatu journal dan proceedings terindeks SCOPUS, bisa menggunakan situs ScimagoJR.Com.

      Manfaat dari literature review yang kita lakukan diantaranya adalah sebagai berikut. Tanda dalam kurung saya berikan untuk memberi clue tentang jenis literatur jenis apa yang kita gunakan.

      • Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti (Buku Textbook)
      • Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan dan yang sudah pernah dilaksanakan (related research) (Paper)
      • Mengetahui perkembangan ilmu pada bidang yang kita pilih (state-of-the-art research) (Paper)
      • Memperjelas masalah penelitian (research problems) (Paper)
      • Mengetahui metode-metode terkini yang diusulkan para peneliti untuk menyelesaikan masalah penelitian (state-of-the-art methods) (Paper)

      Setelah melakukan literature review, peneliti tidak berhenti sampai hanya membaca literatur, tetapi juga merangkumkan, membuat analisis dan melakukan sintesis secara kritis dan mendalam dari paper-paper yang direview atau ditinjau. Hasil dari rangkuman, analisis dan sintesis ini kemudian dituliskan dalam bentuk paper ilmiah yang sering kita kategorikan ke dalam paper survei (survey paper). Perlu dipahami bahwa paper secara umum terbagi menjadi dua: technical paper dan survey paper. Technical paper berisi hasil eksperimen dan penelitian kita yang biasanya dituntut adanya temuan-temuan baru yang arahnya ke contribution to knowledge di dalamnya. Sedangkan survey paper berisi, hasil literature review, dalam hal ini adalah berupa rangkuman, analisis, dan sintesis dari ratusan atau bahkan ribuan paper pada satu topik penelitian.

      Survey paper yang kita buat inilah yang kemudian kita jadikan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi kita. Rangkuman dari state-of-the-art methods yang kita temukan pada saat literature review, juga kita masukan pada Bagian 1 (Introduction) dan Bagian 2 (Related Research/Work) dari technical paper yang kita tulis. Sayangnya kesalahan besar mahasiswa kita adalah menuliskan Bab 2 Tinjauan Pustaka di skripsi/tesis/disertasi, dengan isi hanya copy paste dari buku tentang teori-teori dasar. Padahal seharusnya berisi evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik, sesuai dengan makna literature review yang sebenarnya. Efeknya kebanyakan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa kita hancur lebur ketika kita lemparkan ke aplikasi anti plagiarism seperti Turnitin, iThenticate, Viper, dan sebagainya.

      Jenis dan metode yang digunakan para peneliti untuk melakukan literature review atau tinjauan pustaka dan kemudian merangkumkannya ke dalam suatu paper, secara umum terbagi menjadi empat:

      1. Traditional Review
      2. Systematic Mapping Study (Scoping Study)
      3. Systematic Literature Review atau Systematic Review
      4. Tertiary Study

      Traditional review adalah metode tinjauan pustaka yang selama ini umum dilakukan oleh para peneliti, dan hasilnya banyak kita temukan pada survey paper yang ada. Paper-paper ilmiah yang direview dipilih sendiri oleh para peneliti pada satu topik penelitian, dan dipilih berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang peneliti. Kelemahan dari traditional review adalah tergantung kepada pengetahuan dan pengalaman peneliti, sehingga memungkinkan terjadinya bias pada saat memilih paper-paper yang direview, yang akhirnya berpengaruh pada kualitas survey paper yang dihasilkan. Contoh dari traditional review adalah sebagai berikut:

      • Liao et al., Intrusion Detection System: A Comprehensive Review, Journal of Network and Computer Applications, 36(2013)
      • Cagatay Catal, Software fault prediction: A literature review and current trends, Expert Systems with Applications 38 (2011)

      Systematic mapping study adalah metode literature review yang sistematis dengan menggunakan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemilihan paper juga tidak dilakukan secara subyektif oleh peneliti, akan tetapi menggunakan protokol dan filter yang telah ditetapkan di depan. Systematic mapping study biasanya dilakukan untuk topik penelitian yang lebih luas daripada traditional review. Biasanya hasilnya berupa klaster dan klasifikasi dari temuan-temuan yang didapatkan pada suatu topik penelitian. Kadang dilakukan untuk mengidentifikasi tren penelitian ke depan suatu topik penelitian. Beberapa contoh systematic mapping study adalah sebagai berikut:

      • Neto et al., A systematic mapping study of software product lines testing, Information and Software Technology Vol. 53, Issue 5, May 2011
      • Elberzhager et al., Reducing test effort: A systematic mapping study on existing approaches, Information and Software Technology 54 (2012)

      Systematic literature review atau sering disingkat SLR atau dalam bahasa indonesia disebut tinjauan pustaka sistematis adalah metode literature review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham & Charters, 2007). Metode SLR dilakukan secara sistematis dengan mengikuti tahapan dan protokol yang memungkinkan proses literature review terhindar dari bias dan pemahaman yang bersifat subyektif dari penelitinya. SLR adalah metode literature review yang biasa dilakukan peneliti di bidang farmasi dan kedokteran, meskipun boleh dikatakan baru mulai dibawa ke dunia computing pada tahun 2007 oleh Barbara Kitchenham lewat papernya berjudul Guidelines in performing Systematic Literature Reviews in Software Engineering. Setelah itu mulai booming karena banyak journal terindeks SCOPUS dan ISI mulai merekomendasikan para penulis survey paper untuk menggunakan metode SLR ini. Beberapa contoh dari SLR adalah sebagai berikut:

      • Hall et al., A Systematic Literature Review on Fault Prediction Performance in Software Engineering, IEEE Transaction on Software Engineering, Vol. 38, No. 6, 2012
      • Romi Satria Wahono, A Systematic Literature Review of Software Defect Prediction: Research Trends, Datasets, Methods and Frameworks, Journal of Software Engineering, Vol. 1, No. 1, April 2015
      • Jianfeng Wen, Shixian Li, Zhiyong Lin, Yong Hu, Changqin Huang, Systematic literature review of machine learning based software development effort estimation models, Information and Software Technology 54 (2012) 4159

      Tertiary Study adalah SLR dari SLR. Menggunakan metode yang sama dengan SLR, perbedaanya adalah apabila SLR membahas satu topik penelitian, tertiary study lebih luas, karena membahas satu bidang penelitian. Contoh dari tertiary study adalah sebagai berikut:

      • Kitchenham et al., Systematic literature reviews in software engineering A tertiary study, Information and Software Technology 52 (2010)
      • Cruzes et al., Research synthesis in software engineering: A tertiary study, Information and Software Technology 53 (2011)

      Pembahasan lebih komprehensif tentang literature review saya sajikan di slide mata kuliah research methodology, khususnya pada pembahasan tentang literature review.

      Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?


    • Pengertian Literatur Review Assignment

      Pengertian Literatur Review

      • Literatur Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti
      • Tujuan akhir Literatur riview adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya
      • Literatur review atau disebut juga tinjauan penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian
      • Penelusuran pustaka berguna untuk menghindari duplikasi dari pelaksanaan penelitian
      • dengan penelusuran pustaka maka akan dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
      • Literatur review berisikan ulasan rangkuman dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) terkait dengan topik penelitian yang dibahas
      • Literatur review yang baik haruslah bermafaat relevan, mutakhir dan memadai.
      • Landasan teori, tinjauan teori dan tinjauan pustaka semuannya merupakan cara untuk melakukan tinjauan literatur
      • Literatur review merupakan suatu cara untuk menemukan, mencari artikel artikel, buku- buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi, prosiding,yang relevan pada suatu isi tertentu atau teori atau riset yang menjadi minat si peneliti
      • Literatur review yang didapatkan biasanya masih bersifat umum atau general (general problem)

      Literatur rwview merupakan diskusi dari pengetahuan tentang topik yang sedang dipelajari atau bisa juga berupa hasil pengetahuan yang didukung dengan literatur riset dan merupakan fondasi dari penelitian

      2 Komponen Utama Literatur Review

      1. Kerangka teori (Theorical Freamwork)
      2. Kajian yang terkait dengan topik maupun tema penelitian

      3 Aspek Utama melakukan Literatur Review

      1. Survey artikel yang terkait dengan isu yang diminati oleh peneliti
      2. Lakukan evalusai, ringkas gambaran gambaran yang ada
      3. Dapatkan masukan yang terkait dengan isu dari publikasi yang terbaru hingga publikasi terlama sehingga peneliti bisa mendapatkan gambaran penelitian secara umum dan kompherensif

      Beberapa Hal Terkait Literatur Review

      • Apa yang menjadi masalah dan kenapa masalah itu penting untuk dipecahkan?
      • Apakah masalah tersebut telah berhasil dipecahkan/ dipecahkan oleh peneliti lain?
      • Tetapkan permasalahan yang ada se simple/ sesederhana mungkin
      • Apakah metodologi penelitian sudah sesuai dan sudah dimulai?
      • Apakah kontribusi literatur review terhadap penelitian yang dilakukan?
      • Apakah kesimpulan yang bisa diambil terkait dengan permasalahan?
      • Apakah kesimpulan yang dibuat sudah cukup menjawab dari permasalahn yang ada?

      Manfaat Literatur Review

      1. Identifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian
      2. Hindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), sehingga bisa hemat waktu dan untuk hindari kesalahan kesalahan yang pernah dilakuakan orang lain
      3. Identifikasi metode yang pernah dilakukann dan yang relevan dengan penelitian yang dilakukan
      4. Meneruskan penelitian sebelumnya yang telah tercapai, sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada
      5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area/fokus riset sama, sehingga dapat bergabung didalam komunitas ynga dapat memberikan kontribusi penelitian yang berharga

      Langkah langkah Literatur Review

      Langkah 1: Formulasikan Permasalahan

      • Pilihlah topik yang sesuai isu dan minat
      • Permasalahan harus ditulis secara lengkap dan tepat

      Langkah 2: Cari Literatur

      • Cari literatur yang relevan dengan penelitian
      • Dapatkan gambaran(overview) topik penelitian
      • Sumber sumber penelitian sangan membantu bila didukung pengetahuan topik yang dikaji.
      • Sumber sumber tersebut berikan gambaran/ringkasan penelitian sebelumnya

      Langkah 3: Evaluasi Data

      • Lihatlah kontribusi apa saja terhadap topik yang dibahas
      • Cari dan temukan sumber data yang tepat sesuai kebutuhan guna mendukung penelitian
      • Data bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun data yang berasal dati kombinasi keduanya

      Langkah 4: Analisis dan Interpretasikan

      • Diskusikan dan temukan serta ringkas literatur

      Untuk review sebuah literatur dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:

      1. Cara kesamaannya (compare)
      2. Cari ketidaksamaannya (contrast)
      3. Berikan pandangan (criticize)
      4. Banadingkan (synthesize)
      5. Ringkasan (summarize)

      Tips!

      • Hal terpenting dalam membuat literatur review adalah fitur utama dalam membangun teori, yaitu dengan bandingkan antara konsep, teori dan hipotesis dengan literatur yang ada
      • Kunci utama dari proses ini adalah melihat sebanyak banyaknya literatur yang ada
      • Kemudian cari persamaan dan perbedaan yang terjadi antara literatur yang satu dengan literatur lainnya. dan cari alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi

      Sumber Sumber Literatur Review

      1. Publikasi paper dijurnal nasional dan internasonal
      2. Tesis (S2), penulis ilmiah yang sifatnya mendalam dan mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian
      3. Disertasi (S3), merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi untuk dapatkan gelar Doktor Falsafah (ph.D). Disertasi berisi fakta berupa penemuan dari penulis berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenarannya
      4. Jurnal, Hasil hasil konferensi. Jurnal biasanya dihunakan sebagai bahan sitiran (sitasi) utama dalam penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifikasi dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topik penelitian
      5. Majalah, pamflet, kliping. majalah ilmiah merupakan sumber publikasi yang biasanya berupa teori, penemuan baru maupun berupa materi materi yang sedang populer dibicarakan dan diteliti
      6. Abstrak hasil penelitian
      7. Prosiding (proceedings). Pengambilan prosiding sebagai bahan literatur bisa memudahkan peneliti karena adanya kolaborasi antara peneliti dengan penulis prosiding yang mungkin berada astu Institusi, komuniti, peer group yang sama.
      8. Website yang memuat literatur ilmu komputer seperti, http://citeseer.nj.nec.com/cs, dan lainnya

      Cycle Of Scientific Literature

      Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?

      Sitasi/Penyitiran

      • Sitasi (citation) sangat penting dalam penulisan ilmiah, karena penulis memerlukan bahan pustaka (literatur review) untuk mendukung hasil tulisan pnelitiannya
      • Sitasi menunjukan asal usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan, atau salin.ulangi pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap indikasikan bahwa kutipan tersebut merupakan pernyataan dari orang lain
      • Suatu dokumen akan disitir apabila relevan dengan kegiatan penilisan karya ilmiah yang dilakukannya
      • Penyitiran dokumen dilakukan dengan maksud membantu pengarang daptkan informasi tambahan guna memecahkan masalah yang diteliti
      • Pada dasarnya, semua kalimat, ide atau hasil karya yang bukan karya sendiri harus disebutkan sumbernya
      • Salah satu pemilihan dokumen yang disitir adalah kesesuaian topik dengan penelitian, namu ada juga yang menyitir dari dokumen yang berbeda dari topik penelitian, misalnya : untuk melihat analisa statistik/ analisa data lain yang mungkin bisa digunakan pada penelitian yang sedang dilakukan
      • Tahun terbitan dokumen adalah hal penting karena dokumen yang terbitannya lebih terbaru atau termutakhir memuat informasi dan pengetahuan baru yang sedang berkembang saat itu
      • Dokumen yang sifatnya lama.klasik juga masih bisa disitir, karena dokumen tersebut memberikan informasi yang masih relevan dengan keadaan saat ini, atau dokumen tersebut berisikan informasi awal perkembangan ilmu pengetahuan pada saat ini

      Beberapa Refrensi dalam Mengacu Sumber Informasi :

      1. IEEE (Institute of Electrical dan Electronics Enginers) Citation StyleModel IEE: Setiap refrensi diberi nomor berdasarkan urutan kemunculannya pada dokumen. ketika mengacu suatu refrensi dalam tulisan, digunakan nomor refrensi yang diapit oleh kurung siku [].

      Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?

2. Chicago Citation StyleModel Chicago: Berbeda dengan model acuan IEEE, pada model acuan chicago, refrensi refrensi diurutkan berdasarkan abjad pada daftar pustaka

Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?

Model Lain Sitasi
1. APA Style ( American Psychological Association)untuk rumpunan ilmu pisikologi, pendidikan dan ilmu ilmu sosial. contoh :

Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?


Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?

2. MLA Style (Modern language Association)untuk rumpun ilmu literature, seni, humanities. contoh:

Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?


Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?

Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?

3. AMA Style ( American Medical Association)

Sebutkan apa saja yang perlu dicatat dalam sebuah rangkuman hasil diskusi?


  • Evaluasi pertemuan ke 4 Assignment

    Buatlah paper / tulisan (mini research) dengan literature review tentang proyek karya seni / Skripsi yang akan dibuat. Manfaatkan serta analogikan literature review yang diperoleh pada Skripsi atau konsep dan visualisasi karya Tugas Akhir (sesuai rencana dan minat) guna mencari celah-celah untuk kebaruan karya (novelty)

    • Tahapan Penelitian Assignment

      Dalam penelitian ilmiah, ada beberapa tahap yang harus dilewati dengan baik. Ada tiga tahapan penelitian yang akan dibahas dalam pembahasan kali ini. Adapun ketiga tahap tersebut yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan penelitian dan tahap laporan penelitian.

      Kegiatan penelitian merupakan suatu proses memperoleh atau mendapatkan suatu pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis. Dalam penelitian di bidang apapun, tahapan-tahapan itu pada umumnya memiliki kesamaan, walaupun ada beberapa hal sering terjadi pemodifikasian dalam pelaksanaannya oleh peneliti sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi tanpa mengabaikan prinsip-prinsip umum yang digunakan dalam proses penelitian.

      Secara garis besar, tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ada tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap Perencanaan

      Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah:

      Mengidentifikasi masalah/Mencari permasalahan: Tahap ini, peneliti harus terlebih dahulu mencari apa masalah yang hendak diteliti.

      Merumuskan masalah: Dimana pada tahap ini merupakan kelanjutan dari penemuan masalah yang kemudian peneliti membuat rumusan masalah berdasarkan masalah-masalah yang akan diteliti. Buatlah secara operasional dan membuat batasan-batasan masalahnya terutama dalam menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti.

      Mengadakan studi pendahuluan: Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Sehingga dapat dapat diketahui keadaan atau kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun praktis. Pengetahuan yang diperoleh dari studi pendahuluan sangat berguna untuk menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian lapangan. Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan studi dokumenter, kepustakaan dan studi lapangan

      Merumuskan hipotesis: Hipotesis merupakan dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian di lapangan. (untuk penelitian kuantitatif)

      Menentukan sampel penelitian: Pada tahap ini, ditentukan obyek yang akan diteliti. Keseluruhan obyek yang akan diteliti disebut populasi penelitian. Bila dalam penelitian hanya menggunakan sebagian saja dari populasi, maka dalam hal ini cukup menggunakan sampel.

      Menyusun rencana penelitian: Tahap ini merupakan pedoman selama melaksanakan penelitian. Sebagai suatu pola perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan penelitian, dan memuat hal-hal sebagai berikut:

      • Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya penelitian;
      • Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan;
      • Tujuan dilakukannya penelitian;
      • Manfaat atau kegunaan penelitian;
      • Dimana dilakukannya penelitian;
      • Jangka waktu pelaksanaan penelitian;
      • Organisasi kegiatan dan pembiayaan;
      • Hipotesis yang diajukan; (untuk penelitian Kuantitatif)
      • Teknik pengumpulan data dan pengolahan data;
      • Sistematik laopran yang direncanakan;
      • Menentukan dan merumuskan alat penelitian atau teknik pengumpulan data.

      2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

      Dalam tahap ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan dengan baik. Diantara kegiatan dalam pelaksanaan penelitian diantaranya:

      • Kegiatan ini harus didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan dalam rancangan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penelitian dijadikan dasar dalam menguji hipotesis yang diajukan.

      • Pengolahan data atau analisis ini dilakukan setelah data terkumpul semua yang kemudian dianalisis, dan dihipotesis yang diajukan diuji kebenarannya melalui analisis tersebut. Jika jenis data yang dikumpulkan itu berupa data kualitatif, maka pengolahan datanya dilakukan dengan cara menarik kesimpulan deduktif-induktif, namun jika data yang dikumpulkan berupa jenis data kuantitatif atau berbentuk angka-angka, maka analisis yang digunakan menggunakan analisis kuantitatif atau statistika sebelum menarik kesimpulan secara kualitatif.

      • Untuk kepentingan publikasi, maka penelitian harus dilaporkan kepada orang-orang yang berkepentingan. Bentuk dan sistematik laporan penelitian dapat berupa artikel ilmiah, laopran, skripsi, thesis atau disertasi. Tahap laporan penelitian ini merupakan tahap akhir dalam sebuah proses penelitian.


    • Berdasarkan uraian Tahapan Penelitian pada materi di atas, buatlah proposal penelitian untuk Skripsi bagi yang merencanakan skripsi sebagai syarat kesarjanaannya atau proposal Tugas Akhir bagi yang merencanakan jalur penciptaan karya untuk syarat kesarjanaannya. 

      Sistematika Proposal :

      A. Latar Belakang Masalah Penelitian atau Penciptaan (sesuai minat Skripsi atau Tugas Akhir)

      B. Batasan Masalah Penelitian atau Penciptaan

      C. Rumusan Masalah Penelitian atau Penciptaan

      D. Tujuan Penelitian atau Penciptaan

      E. Manfaat Penelitian atau Penciptaan

      F. Tinjauan Pustaka (Literature Review atau Art Review)

      G. Metode Penelitian atau Penciptaan (sesuai minat)

      H. Daftar Pustaka

      Setelah proposal dibuat, siapkan sebagai bahan presentasi untuk Webinar dengan Power Point, Flash atau media presentasi lainnya

    • Jenis-Jenis Forum Ilmiah dan Penjelasannya Assignment

      Forum ilmiah merupakan wahana untuk melakukan presentasi maupun diskusi ilmiah. Forum ilmiah sendiri terdiri dari berbagai jenis, berdasarkan model pelaksanaan dan forumnya, di samping itu juga ditinjau berdasarkan cakupan pesertanya yakni peserta menurut Kalangan luas atau terbatas. Presentasi makalah bisa dilakukan dalam forum ilmiah pada kalangan luas juga terbatas. Untuk kalangan terbatas, biasanya guru berperan sebagai presenter dalam forum MGMP sekolah dengan dihadiri oleh Pengawas, Kepala Sekolah, Guru lainnya.

      Jenis-Jenis Forum Ilmiah

      Aktivitas forum ilmiah sendiri bisa menjadi latihan bagi guru supaya mengasah keterampilan dalam mempresentasikan makalah. Sebaiknya forum ilmiah ini menjadi agenda sekolah secara rutin agar guru berada di sekolah tersebut bisa saling berbagi pengalaman serta pengetahuan kepada sesama guru mata pelajaran lainnya. Kepada kalangan luas, forum ilmiah biasanya diikuti berbagai profesi, tak hanya oleh kepala sekolah, guru, pengawas saja, tetapi juga oleh dosen, maupun praktisi Pendidikan lainnya, baik itu instruktur maupun pemerhati dunia Pendidikan lainnya.
      Dengan semakin beragamnya para peserta ikut ke dalam forum ilmiah maka semakin kaya pula isi diskusinya. Adapun beberapa macam serta jenis forum ilmiah, diantaranya sebagai berikut :

      1. Simposium

      Simposium merupakan serangkaian pidato singkat didepan pengunjung yang memiliki seorang pemimpin. Biasanya symposium ini menampilkan beberapa pembicara dan umumnya mereka ikut mengemukakan pandangan-pandangannya sesuai topik http://128.199.249.99 yang dibahas dengan gagasan berbeda. Bisa juga suatu topik permasalahan dibagi ke dalam beberapa aspek. Selanjutnya tiap-tiap aspek disoroti secara khusus serta tersendiri, tanpa memerlukan berbagai sudut pandang.

      Adapun pembicara pada simposium ini terdiri atas pihak penyanggah serta pembicara dibawah pimpinan moderator. Pendengar dalam symposium akan diberi kesempatan mengajukan pendapat atau pertanyaan sesudah penyanggah juga pembahas utama selesai berbicara. Sementara moderator hanya bertugas mengkoordinasikan proses jalannya pembicaraan serta meneruskan berbagai pertanyaan, pandangan umum sanggahan berasal dari peserta.

      Sementara, hasil symposium sendiri bisa disebarluaskan, khususnya dari penyanggah da pembahas utama, sedangkan untuk pandangan-pandangan secara umum biasanya hanya dianggap perlu. Simposium bisa digunakan dalam mengemukakan pandangan-pandangan berbeda terhadap topik tertentu, jika kelompok memerlukan keterampilan ringkas, jika ada pihak pembicara telah memenuhi syarat,dan jika jumlah pesertanya besar.

      2. Seminar

      Seminar adalah pembahasan masalah ilmiah, meskipun topik biasanya dibahas adalah persoalan atau masalah terjadi sehari-hari. Tujuan membahas masalah ialah supaya mencari solusi pemecahan, maka dari itu seminar harus selalu diakhiri oleh keputusan-keputusan kesimpulan sebagai hasil dari pendapat bersama, dan terkadang diikuti rekomendasi atau resolusi. Pembahasan yang terdapat pada seminar umumnya berasal dari kertas kerja makalah yang sudah disusun oleh beberapa pembicara sebelumnya sesuai ide-ide bahasan telah diminta oleh panitia penyelenggara.

      3. Workshop atau Lokakarya

      Lokakarya adalah pertemuan ilmiah dan biasanya membahas sebuah karya. Umumnya lokakarya diawali oleh presentasi mengenai sebuah karya atau bagaimana cara menghasilkan karya oleh pihak pemakalah, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas untuk menghasilkan karya. Adapun tujuan dari lokakarya ini ialah agar menghasilkan produk atau hasil karya, seperti model pembelajaran, proposal penelitian, dan lain sebagainya.

      4. Diskusi

      Kata diskusi sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Latin, yakni discusum atau discutio yang artinya bertukar pikiran. Sementara dalam bahasa Inggris sendiri, kita kenal istilah discussion artinya pembicaraan atau perundingan. Sementara berdasarkan istilah, arti diskusi ialah bertukar pikiran mengenai suatu masalah, agar memahami, menemukan faktor penyebab terjadinya masalah, serta menemukan jalan keluarnya. Biasanya diskusi bisa dilakukan oleh ratusan, puluhan, ataupun 2-3 orang saja.

      Dengan kata lain, diskusi ialah proses tukar menukar pendapat, informasi, maupun pengalaman dengan teratur dan bertujuan untuk memperoleh pengertian lebih detail, lebih teliti mengenai sesuatu ataupun merampungkan dan mempersiapkan kesimpulan.

      5. Rapat

      Rapat adalah sebuah bentuk sarana komunikasi secara kelompok dan resmi sifatnya langsung tatap muka, dan biasanya diselenggarakan oleh berbagai organisasi, baik organisasi kepemerintahan maupun swasta.

      6. Konferensi

      Konferensi adalah pertemuan atau rapat untuk bertukar pendapat atau berunding tentang suatu masalah untuk dihadapi bersama. Rapat atau konferensi bisnis biasanya pertemuan membahas persoalan bisnis. Sedangkan konferensi pers, ialah sebuah pengumuman untuk pers dengan diikuti sesi tanya jawab mengenai hal-hal tertentu ada di dalam pengumuman.

      Tips Jadi Pembicara di Forum Ilmiah dengan Baik

      By alghu alghu  /  November 17, 2020

      Tips jadi pembicara di Forum Ilmiah harus Anda pahami dengan baik. Terlebih jika Anda merupakan seorang yang dipercaya menjadi pengisi utama di dalamnya. Seperti Anda ketahui, forum ilmiah merupakan salah satu wadah yang dihuni oleh para akademisi dari berbagai kalangan.

      Jenis forum satu ini bisa Anda temukan dengan mudah baik di lingkungan pendidikan, perusahaan, ataupun dunia maya. Sejauh ini, hanya mereka yang memiliki kapasitas bicara baik saja yang mampu masuk langsung ke dalam jenis forum satu ini.

      Namun perlu dipahami, sebenarnya kemampuan bicara seperti ini bisa dilatih. Syaratnya sederhana saja, Anda harus memahami tips-tipsnya dengan baik. Sayangnya tidak semua orang memiliki waktu untuk mempelajari hal ini.

      Bahkan ada juga di antara mereka yang menyerah pada keadaan dan lebih memilih untuk menyepelekan tips-tips ini. Padahal tips jadi pembicara di forum ilmiah dengan baik dan benar itu begitu diperlukan oleh orang-orang. Lantas apa saja tips-tips tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini!

      Memahami Materi Pembicaraan dengan Baik

      Hal pertama yang harus Anda lakukan pada saat Anda berbicara di forum ilmiah adalah penguasaan materi. Penguasaan materi ini memiliki posisi yang sangat penting. Terlebih jika Anda memang dipilih menjadi pembicara. Sisihkan waktu beberapa hari sebelum forum dilaksanakan.

      Tujuannya agar Anda bisa mendalami materi-materi yang hendak diperbincangkan secara lebih mendalam. Selain itu, diperlukan juga pencarian materi di berbagai media agar Anda memiliki banyak materi. Materi yang lengkap ini akan akan membantu melancarkan pembicaraan Anda pada saat tampil di Forum Ilmiah tersebut.

      Jangan Meremehkan Orang Lain

      Menjadi pembicara di forum tidak berarti Anda yang paling hebat di dalam forum tersebut. Karenanya jangan pernah menyepelekan orang lain yang ada di dalam forum yang sama dengan Anda. Inilah tips jadi pembicara di forum ilmiah selanjutnya. Jangan pernah sekalipun Anda menyepelekan hal ini.

      Seperti Anda ketahui, Forum Ilmiah bertujuan untuk berbagi ilmu dan menemukan solusi dari sebuah permasalahan ilmiah. Forum ini bukan bertujuan untuk memperlihatkan siapa yang paling pandai atau siapa yang paling tidak pandai. Dengan mengedepankan sikap saling menghargai, permasalahan yang diangkat dalam forum itu sendiri akan lebih mudah untuk diselesaikan.

      Jika Anda meremehkan orang lain yang ada pada forum tersebut, bukan yang tidak mungkin mereka yang memiliki kapasitas lebih tinggi akan merendahkan Anda juga. Tentunya hal ini akan memperburuk kredibilitas Anda.

      Jangan Mudah Terpancing Emosi

      Tips jadi pembicara di forum ilmiah selanjutnya adalah tidak mudah terpancing emosi. Ada kalanya perdebatan muncul ketika Anda sedang berada pada sebuah forum ilmiah. Dalam kondisi seperti ini pastikan untuk tidak mudah marah dan terpancing emosi. Hal ini akan mengurangi kualitas dari forum itu sendiri.

      Seperti Anda ketahui, sering kali perdebatan seperti ini menjuru pertikaian atau perselisihan. Karenanya sangat direkomendasikan bagi Anda untuk tidak melayani mereka yang sengaja memicu pertikaian saat sedang berada di forum seperti ini. Jika Anda mudah terpancing emosi forum yang dibuat tidak akan mendatangkan kesimpulan tapi malah mendatangkan permusuhan.

      Pilih Waktu yang Tepat

      Tips jadi pembicara di forum ilmiah selanjutnya adalah memilih waktu yang tepat. Saat hendak membuat forum ilmiah, jangan sampai Anda memaksakan diri untuk mengisi forum tersebut saat kondisi Anda sedang tidak memungkinkan. Pastikan untuk memilih waktu yang tepat. Waktu yang baik akan menghasilkan pemikiran yang baik pula.

      Pemikiran yang baik akan lebih mudah diterima oleh anggota forum yang lain. Jadikan ini prinsip utama Anda saat menjadi pembicara dalam sebuah forum ilmiah. Pasti Anda akan jauh lebih mudah untuk menguasai keadaan jika tips jadi pembicara di forum ilmiah ini Anda lakukan sepenuhnya. Jangan lupa ikuti juga jenis forum ilmiah.

      Keuntungan Mengikuti Forum Ilmiah di Lingkungan Universitas

      By alghu alghu  /  November 17, 2020

      Sebelum membahas mengenai keuntungan mengikuti forum ilmiah di lingkungan universitas, ada baiknya jika Anda memahami apa pengertian dari forum ilmiah itu sendiri. Forum ilmiah merupakan sekumpulan orang-orang yang melakukan riset, analisis, dan publikasi terhadap sebuah materi ilmiah.

      Sudah tentu didalamnya ada banyak orang dengan kapasitas yang luar biasa. Bukan hal yang tidak mungkin jika Anda adalah salah satu di antaranya. Terlebih untuk Anda yang masih mahasiswa dan sedang berkuliah.

      Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu forum ilmiah ini menjadi salah satu forum yang kurang diminati. Orang-orang lebih cenderung mengikuti forum-forum tak bermanfaat dibanding mengikuti forum dengan keuntungan berlimpah seperti ini.

      Perlu dipahami, memang tidak semua orang bisa cocok saat memasuki forum ilmiah. Pasalnya hanya mereka yang menyukai materi ilmiah saja yang bisa berlama-lama di dalamnya. Untungnya forum ilmiah ini sering dibuka di wilayah internal kampus. Lantas apa saja keuntungan mengikuti forum ilmiah ini bagi Anda yang masih kuliah?

      Meningkatkan Daya Analisis Anda

      Salah satu keuntungan yang bisa Anda dapatkan dalam mengikuti forum ilmiah adalah meningkatkan daya analisis Anda secara pribadi. Perlu dipahami, di dalam setiap forum pasti ada materi yang dibahas setiap harinya. Materi ini akan terus berganti sesuai dengan orang-orang yang mengangkatnya.

      Karena terus berinteraksi dengan orang yang memiliki kapasitas sama, Anda akan bisa meningkatkan daya analisis secepat mungkin. Pasalnya dengan sering bersama di forum ilmiah seperti ini, Anda bisa mendapatkan berbagai ilmu bermanfaat yang berkaitan dengan materi ilmiah yang sedang dikaji.

      Inilah keuntungan mengikuti forum ilmiah yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya. Perlu dipahami, setiap orang tidak mungkin memahami kesatuan ilmu secara menyeluruh. Bisa jadi apa yang sudah Anda ketahui tidak diketahui oleh orang lain. Begitu juga sebaliknya.

      Di dalam forum ilmiah seperti ini, analisis terhadap materi yang diangkat dilakukan oleh semua anggota forum. Jadi kesimpulannya akan segera muncul dan tidak membutuhkan waktu lama.

      Menambah Relasi Anda dalam Dunia Ilmiah

      Selain menambah dan meningkatkan daya analisis Anda, mengikuti forum ilmiah di lingkungan Universitas juga bisa menambah relasi. Biasanya setiap forum diikuti oleh beberapa orang atau banyak orang dengan visi dan misi yang sama. Di sini akan muncul jalinan yang kuat antara anggota forum yang satu dengan yang lainnya.

      Bicara tentang forum ilmiah, berarti materi yang diangkat adalah hal-hal yang berkaitan dengan materi ilmiah itu sendiri. Dengan mengikuti forum seperti ini, Anda bisa mendapatkan banyak relasi. Relasi ini tentu bisa membuka peluang Anda untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak kedepannya.

      Tak jarang orang-orang yang mengikuti forum ilmiah ini tak hanya berasal dari akademisi saja. Ada juga mereka yang berasal dari ranah profesional. Anda bisa mengambil ilmu dari mereka untuk meningkatkan kapasitas diri Anda sendiri. Hal ini jadi keuntungan mengikuti forum ilmiah lainnya.

      Mendapatkan Tambahan Ilmu

      Hal lain yang menjadi keuntungan saat Anda mengikuti forum ilmiah adalah mendapatkan tambahan ilmu. Bagaimana tidak, di dalam forum ilmiah ini Anda akan terus melakukan analisis, riset, dan publikasi terkait berbagai materi ilmiah yang diangkat oleh anggota-anggotanya.

      Sudah pasti dengan aktif di dalamnya Anda bisa mendapatkan berbagai tambahan ilmu. Tambahan ilmu ini pasti bermanfaat untuk kuliah Anda ataupun demi karir Anda di masa depan. Sangat direkomendasikan untuk menuliskan semua materi yang berhasil Anda dapat di forum ilmiah seperti ini.

      Tujuannya agar Anda bisa dengan mudah membukanya jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Tak hanya itu saja, data-data yang Anda dapatkan juga bisa dipublikasikan di berbagai situs ilmiah di dunia maya agar bisa bermanfaat bagi orang lain.

      Selain berbagi ilmu, kredibilitas nama Anda juga akan naik seiring dengan berjalannya waktu jika mengikuti sebuah forum ilmiah ini. Anda akan mendapat banyak keuntungan mengikuti forum ilmiah lainnya yang mungkin tidak disadari sebelumnya.

      Jenis-Jenis Forum Ilmiah Sebagai Media Publikasi Karya

      By alghu alghu  /  October 7, 2020

      Jenis-jenis forum ilmiah menjadi hal yang ditanyakan dan mengundang banyak penasaran orang. Mengingat forum ilmiah adalah sebuah agenda penting yang melibatkan banyak masyarakat untuk membahas sebuah masalah secara ilmiah. Agenda ini dilakukan menggunakan cara diskusi, persentasi, atau dengan saling berargumentasi.

      Tujuan diselenggarakannya forum ilmiah adalah untuk menjelaskan data serta teori sebagai solusi nyata bagi sebuah permasalahan yang tengah dibahas. Tak heran jenisnya beragam sesuai dengan masalah apa yang hendak dituntaskan. Berikut adalah jenis forum ilmiah yang bisa digunakan untuk publikasi karya Anda.

      Jenis Diskusi Panel

      Jenis-jenis forum ilmiah yang pertama adalah diskusi panel. Diskusi ini diikuti oleh peserta yang banyak dengan satu atau lebih pembicara. Untuk menjalankan dan memandu acara disediakan moderator. Biasanya, diskusi panel dijalankan dengan menyediakan sebuah ruangan yang menampung banyak orang dan disusun sedemikian rupa.

      Tujuan penyelenggaraan diskusi panel adalah memberikan penjelasan serta pemahaman terkait penyelesaian sebuah masalah dengan efektif. Sehingga diperlukan moderator untuk memandu jalannya diskusi dan pembicara yang siap memberikan solusi. Menariknya, diskusi ini adalah komunikasi dua arah yang melibatkan peserta untuk turut berpartisipasi.

      Seminar untuk Berdiskusi dan Menemukan Penyelesaian

      Jenis-jenis forum ilmiah lainnya adalah seminar. Seminar kerap kali diartikan sebagai pertemuan antara mahasiswa dan dosen untuk menyajikan hasil penelitian. Biasanya yang dibahas adalah topik dalam garis besar sebagai penjelasannya. Namun, di dalam seminar umum terdapat para ahli yang menjadi pembicara atau narasumber.

      Pelaksanaan seminar ini tak hanya dilakukan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan hasil berupa kesimpulan saja. Namun, juga biasanya kesimpulan akan dikembangan menjadi opini atau pendapat yang bisa disebarluaskan. Tak heran jumlah peserta sebuah seminar sangat banyak untuk melakukan diskusi hangat terkait isu yang diangkat.

      Symposium dengan Jumlah Peserta Lebih Banyak

      Jenis-jenis forum ilmiah selanjutnya adalah symposium. Sebenarnya symposium hampir sama dengan seminar namun, jumlah pesertanya lebih banyak dari seminar biasa. Dalam symposium akan dihadirkan beberapa ahli sekaligus, anggota peserta, moderator, notulen, dan panelis yang jumlahnya mencapai ratusan. Sehingga peserta akan mendapatkan banyak ilmu sekaligus dalam waktu singkat.

      Symposium akan dibuka dengan pidato pembukaan baru diikuti dengan pembacaan materi oleh ahli. Melalui materi tersebutlah peserta akan semakin menambah wawasannya dan diberikan kesempatan tanya jawab untuk memperdalam pemahamannya. Setelah itu, para ahli akan memberikan jawaban serta kesimpulan acara symposium kepada masyarakat umum.

      Workshop yang Dihadiri Peserta dengan Jumlah Terbatas

      Jenis-jenis forum ilmiah selanjutnya adalah workshop. Workshop diikuti oleh peserta yang memiliki bidang keahlian atau pekerjaan sesuai dengan tema workshop. Tak lupa dalam acara juga disediakan ahli yang siap membuka serta membahas permasalahan yang diangkat. Tak seperti seminar dan symposium, workshop biasanya dihadiri oleh peserta dalam jumlah terbatas.

      Semiloka, Seminar dan Lokakarya

      Kata semiloka mungkin jarang terdengar di telinga Anda. Semiloka adalah gabungan dua buah acara sekaligus, yaitu seminar dan lokakarya. Permasalahan yang diangkat juga lebih dari satu macam. Acara ini juga mendatangkan para ahli lebih dari satu bidang yang bersama-sama dengan peserta untuk menemukan kesimpulan dari sebuah permasalahan.

      Konferensi dengan Para Pakar atau Ahli

      Jenis forum ilmiah lainnya adalah konferensi. Konferensi sendiri adalah pertemuan besar dengan jumlah peserta yang banyak. Seperti halnya jenis forum ilmiah lain, konferensi juga dilaksanakan dengan mengundang ahli atau pakar yang siap memaparkan solusi permasalahan serta menarik kesimpulan di akhir acara.

      Jenis forum ilmiah sangatlah beragam karena masih terdapat berbagai jenis lain seperti bedah buku, whole group, hingga santiaji yang jarang dilakukan. Pemilihan jenis ini didasarkan pada kebutuhan sebuah permasalahan apakah cukup dengan peserta sedikit atau harus mengundang banyak orang untuk menentukan jenis-jenis forum ilmiah yang cocok dilakukan.

      Jenis Forum Ilmiah dalam Dunia Komunikasi dan Karakteristiknya

      By admin  /  August 6, 2020

      Jenis forum ilmiah terdiri dari bermacam-macam bentuknya. Pengklasifikasian macam-macamnya diberikan agar lebih mudah dalam menerapkannya. Utamanya dalam dunia komunikasi. Sehingga orang tidak salah mengartikan makna dari diskusi tersebut. Lebih-lebih tujuan di dalam terselenggaranya setiap diskusi bisa tercapai. Masing-masing diskusi memiliki karakteristik yang berbeda.

      Forum dikenal sebagai kelompok tertentu. Kata forum juga merujuk pada wadah yang berfungsi untuk mempertemukan orang banyak. Tentu saja orang-orang yang berkumpul memiliki tujuan yang sama. Tidak hanya itu, minat pada bahasan suatu pokok pembicaraan di dalam forum juga sama. Dengan kata lain, orang berkumpul untuk mendiskusikan topik tertentu.

      Forum juga dibentuk untuk tujuan tertentu. Misalnya mendiskusikan sebuah permasalahan dengan materi ilmiah. Harapannya adalah di dalam forum diskusi tersebut anggota forum saling bertukar pikiran. Dan pada akhirnya memberikan kesimpulan dari setiap forum diskusi yang dilaksanakan. Terdapat tiga jenis dan karakteristiknya di dalam dunia komunikasi.

      Jenis Forum Ilmiah.

      Sesuai dengan tujuannya, salah satu macam dari forum diskusi ilmiah adalah seminar. Istilah seminar sudah lazim digunakan dalam banyak hal. Terutama dalam bidang pendidikan dan komunikasi. Seminar sendiri merupakan sebuah forum berlandaskan ilmiah yang digelar untuk membahas satu topik permasalahan. Seminar biasanya digelar dengan tema besar.

      Karateristik dari seminar bisa dilihat dari presentasi yang dilakukan oleh pemateri utama. Sifat dari penyampaian materi tersebut adalah umum. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan materi yang lebih krusial atau khusus. Jenis forum ilmiah kedua adalah lokakarya. Jenis yang satu ini disebut juga dengan pertemuan ilmiah yang memiliki pokok bahasan suatu karya.

      Lokakarya umumnya diawali dengan sajian presentasi yang merujuk pada hasil karya. Bisa juga membahas mengenai kegiatan yang pada akhirnya menghasilkan karya. Tujuannya sendiri adalah agar tercipta produk penelitian, sampai model pembelajaran. Satu lagi ragam dari forum berbasis ilmiah yaitu simposium. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan para ahli di bidang tertentu.

      Simposium merupakan kegiatan diskusi yang menampilkan suatu pokok pembahasan tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan berbagai pemikiran atau sudut pandang baru dari kalangan ahli. Pembicaranya terdiri dari pemateri utama dan presenter banding. Biasanya ditambahkan pula moderator untuk mengatur setiap jalannya diskusi. Sesi tanya jawab setelah presentasi juga diadakan.

      Manfaat Forum Ilmiah.

      Keuntungan orang melakukan diskusi berlatar belakang ilmiah sangat banyak. Adapun manfaatnya bisa dirasakan oleh orang-orang yang mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu, pada pembahasan diskusi hasil akhir dari kegiatan tersebut juga dirasakan oleh banyak orang. Terutama jika materi yang dibahas berupa topik umum atau permasalahan.

      baca juga https://alghuroba.org/pengertian-presentasi-ilmiah-modern/

      Manfaatnya juga bisa dilihat dari setiap jenis forum ilmiah. Seperti misalnya seminar yang memiliki banyak keuntungan dan manfaat. Salah satunya yaitu waktu yang tersedia di dalam seminar tidak terbatas. Sehingga cocok untuk membahas suatu fenomena atau persoalan sampai menemukan solusi terbaiknya. Para pesertanya pun bisa menuangkan ide logis mereka.

      Manfaat lain adalah problema yang dibahas bisa dipecahkan secara sistematis. Bahkan pemecahannya dari akar sampai keseluruhan. Pada beberapa jenisnya, forum diskusi ilmiah hanya melibatkan kelompok kecil. Sehingga para peserta diskusi bisa mengambil bagian untuk berpendapat. Dengan kata lain, lewat forum tersebut semua pendapat dari anggota dapat didengar.

      Pada akhirnya, forum diselenggarakan untuk mendiskusikan suatu topik mempunyai karakteristik. Tujuannya pun selaras dengan jenisnya. Banyak persoalan umum hingga khusus dapat terpecahkan dengan diskusi di balik forum tersebut. Dalam komunikasi, forum berbasis ilmiah bisa menjadi ajang untuk mengomunikasikan suatu hal. Jadi, jenis forum ilmiah memberikan ruang komunikasi bagi anggotanya.

      Pengertian Presentasi Ilmiah Modern dan Ragam Manfaatnya

      presentasi ilmiah modern merupakan salah satu kegiatan yang sudah lazim diadakan. Kegiatan tersebut umum utamanya di dalam dunia ilmiah. Bila melihat fungsinya, presentasi dilakukan untuk tujuan informasi. Artinya, lewat presentasi banyak orang lebih cepat menyampaikan informasi penting. Termasuk satu di antaranya informasi seputar ilmiah mempunyai manfaat banyak.

      Di dalam menyampaikan informasi saat presentasi biasanya diperlukan skill. Terkadang orang menyampaikan materi dalam presentasi harus bisa menjawab pertanyaan dari pendengarnya. Karena itu sebelum presentasi dilaksanakan perlu ada penguasaan materi. Jika materi dibahas sudah dikuasai, presentasi akan terlihat menarik dan atraktif.

      Umumnya, informasi yang diberikan di dalam presentasi jeni tersebut bersifat prosedural maupun konseptual. Salah satu kalangan biasanya identik dengan presentasi adalah mahasiswa. Oleh karena itu, setiap mahasiswa saat ini dituntut agar bisa menyajikan presentasi ideal dan efektif. Sehingga informasi yang diberikan bisa langsung diterima oleh pendengarnya.

      Pengertian Presentasi Ilmiah Modern.

      Aktivitas presentasi menjadi salah satu bagian dari forum diskusi. Biasanya berbagai macam jenis forum diskusi menyediakan waktu kepada pemateri untuk mempresentasikan pokok bahasan. Jika berkaitan dengan ilmiah, maka secara otomatis materi di dalamnya harus disampaikan dengan mempertimbangkan aturan atau kaidah tertentu. Dengan kata lain, penyampaiannya pun tertata rapi.

      Presentasi dilakukan untuk menyebarluaskan pengetahuan atau ilmu yang dimiliki oleh pemateri. Orang yang membawakan presentasi harus memahami kaidah ilmiah selama kegiatan tersebut berlangsung. Presentasi tersebut dilaksanakan dengan tetap mempertimbangkan beberapa hal penting. Tujuannya adalah presentasi berjalan efektif dan tidak melenceng dari kaidah ilmiah.

      Beberapa hal penting dalam presentasi ilmiah modern bisa menjadi teknik bagi penyaji informasi. Hal penting pertama berkaitan dengan daya tarik dan perhatian para peserta presentasi. Sebuah kegiatan presentasi baik harus bisa menarik perhatian setiap peserta. Hal tersebut biasanya diupayakan dengan membuka topik menarik.

      Gaya presentasi juga menjadi faktor penting daya tarik peserta. Selain itu, penyaji materi juga harus bisa menjaga konsistensi pembahasan. Sehingga para peserta dan penyaji materi tetap fokus pada presentasi tersebut. Hal penting lainnya adalah mematuhi aturan dan etika. Setiap presentasi berlangsung harus dilaksanakan dengan memegang teguh etika forum ilmiah.

      Ragam Manfaat Presentasi Ilmiah.

      Bukan rahasia umum sebuah presentasi mendatangkan manfaat besar. Salah satu manfaatnya adalah menambah wawasan. Di dalam ilmiah, banyak sekali ilmu yang dikembangkan. Apalagi ilmu di bidang tersebut membantu banyak sektor. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Dengan presentasi, materi ilmiah yang tadinya kurang familiar menjadi mudah dipahami.

      Presentasi ilmiah modern juga menjadi langkah untuk membuka diskusi bersama. Dalam sebuah presentasi, sesi diskusi menjadi bagian penting. Lewat diskusi ini semua peserta bisa menyampaikan sudut pandang mereka. Terutama terkiat materi presentasi yang disampaikan. Diskusi juga melibatkan kalangan profesional sehingga sudut pandang menjadi lebih luas mengenai dunia ilmiah.

      Manfaat lain dari presentasi adalah diskusi lebih terarah. Umumnya diskusi dilakukan dengan sesi pengenalan diri dan menuju ke pokok pembahasan. Kemudian dilanjutkan dengan penyajian data yang merujuk pada materi presentasi. Barulah diadakan sesi tanya jawab dan diskusi. Di akhir presentasi selalu ada kesimpulan atau hasil dari penyampaian informasi ilmiah tersebut.

      Dari hasil presentasi yang sudah dilakukan bisa didapat kesimpulan dan disebarluaskan. Presentasi ini juga bisa menjadi salah satu langkah untuk mengambil kebijakan terkait dengan bahasan ilmiah. Sehingga setiap penyajian materi harus memiliki bobot dan kualitas tinggi. Dengan demikian, manfaat presentasi ilmiah modern lebih cepat terlihat.

      Tujuan Simposium Nasional dalam Memecahkan Topik Persoalan

      Simposium nasional merupakan salah satu jenis diskusi ilmiah. Forum tersebut diselenggarakan oleh kalangan tertentu. Salah satunya ialah untuk membahas topik permasalahan. Di dalamnya terdapat beberapa komponen penting seperti pemimpin atau sang moderator, pengunjung bisa juga peserta, dan topik yang sedang dibahas. Pembicara memiliki andil besar dalam kegiatan tersebut.

      Sesuai dengan istilahnya kegiatan simposium ini dilakukan dalam skala nasional. Artinya tema yang dibahas pun menyesuaikan dengan permasalahan global. Atau bisa juga topik atau tema merupakan suatu masalah yang dialami oleh banyak orang. Tema yang ditentukan biasanya merujuk pada permasalahan yang sedang terjadi di kalangan luas.

      Sehingga perlu diadakan pidato pendek yang dilakukan oleh sejumlah pembicara. Dalam pidato pendek tersebut harus mengandung poin-poin penting. Utamanya pada masalah yang sedang dibahas dalam diskusi. Dengan struktur yang jelas jalannya diskusi pendek ini lebih terarah dan tertata sampai akhir kegiatan. Di dalamnya juga bisa diisi dengan pertanyaan seputar tema.

      Pengertian Simposium Nasional.

      Makna dari simposium sendiri adalah kegiatan berpidato dengan durasi pendek yang dilakukan oleh pemimpin diskusi. Dalam hal ini bisa berupa moderator acara. Pidato dilaksanakan di depan peserta atau pengunjung yang ingin mengetahui diskusi masalah tertentu. Kegiatan ini menampilkan pembicara profesional skala nasional. Mereka mengemukakan pandangan dari aspek topik yang dibahas.

      baca juga https://alghuroba.org/pengertian-simposium/

      Topik yang dibahas tidak boleh melenceng jauh dari bahasan awal. Topik juga bisa diklasifikasikan ke beberapa aspek. Barulah kemudian dibahas berdasarkan penyeleksian aspek penting. Sehingga jalannya simposium nasional tersebut tidak hanya mengacu pada sudut pandang dari berbagai pihak saja. Dengan kata lain, pokok bahasan tersebut hanya yang bersifat vital saja.

      Pembicara simposium juga terdiri dari beberapa orang seperti pembahas topik utama dan penyanggah. Sementara itu, orang yang bertugas mengatur atau memimpin jalannya diskusi adalah moderator. Di sisi lain, pendengar atau peserta yang mengikuti simposium nantinya akan diberikan kesempatan ikut andil. Misalnya kesempatan mengajukan pertanyaan kepada pembicara.

      Para pendengar juga diberikan waktu mengutarakan pendapat. Namun, hal tersebut bisa terlaksana setelah pemateri utama dan penyanggah selesai mengutarakan topik. Moderator biasanya memberikan arahan kepada pembicara dan meneruskannya kepada pendengar. Sehingga pertanyaan, pandangan umum sampai sanggahan dari peserta tersampaikan dengan maksimal. Hasil akhirnya dapat disebarluaskan kepada penyanggah dan pembahas utama.

      Tujuan Simposium Nasional.

      Kegiatan diskusi layaknya simposium sudah sering dilakukan. Diskusi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengemukakan setiap aspek di dalam permasalahan. Semua orang yang mengikuti diskusi bisa melihat pandangan mengenai topik bahasan dari pemilahan aspeknya. Pada akhir acara, peserta mendapatkan wawasan dari masing-masing aspek tema yang dibahas dalam forum disksusi.

      Kegiatan simposium nasional juga dilakukan apabila jumlah pesertanya sangat besar. Sebutan nasional juga bisa merujuk pada peserta yang berasal dari banyak tempat. Artinya peserta berasal dari berbagai latar belakang tempat sehingga disebut skala nasional. Penyebutan nasional dilakukan agar mencangkup semua orang yang terlibat dalam diskusi besar ini.

      Simposium juga bisa dilaksanakan apabila kelompok diskusi membutuhkan keterampilan yang cepat dan ringkas. Terutama dalam membahas topik permasalahan tertentu. Untuk mendukung acara diskusi besar berskala nasional tersebut diperlukan pembicara yang sudah profesional. Setiap pembicara memiliki kualifikasinya masing-masing. Seperti ahli dalam bidang tertentu.

      Terselenggaranya sebuah simposium dengan skala besar memerlukan rencana yang matang. Informasi yang diberikan di dalam forum diskusi tersebut juga harus ringkas dan padat. Apalagi jalannya acara melibatkan pergantian pembicara. Hal ini membuat jalannya acara lebih menarik dan tidak membosankan. Pada akhirnya, tujuan simposium nasional yaitu memecahkan permasalahan berdasarkan pemilahan aspek.

      Memahami Pengertian dan Komponen Seminar Karya Tulis Ilmiah Secara Luas

      Istilah seminar karya tulis ilmiah sudah sering digunakan dalam banyak kegiatan diskusi. Umumnya, kegiatan tersebut dilakukan di berbagai bidang terutama pendidikan. Namun, agar tujuan seminar terlaksana dengan maksimal setiap orang yang mengikutinya perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Sudahkah Anda mengetahui makna dari seminar yang sering dilaksanakan tersebut?

      Seminar biasanya menjadi kata yang sering diucapkan oleh kalangan siswa di sekolah menegah atas sampai perkuliahan. Sebenarnya, karya tulis ilmiah bisa dibuat tidak hanya dari kalangan pembelajar saja. Beberapa kalangan juga menyebutnya sebagai seminar pendidikan. Hal ini karena topik yang dibahas di dalamnya tidak lepas dari dunia pendidikan.

      Orang-orang yang mengikuti seminar pada umumnya tidak terbatas. Namun, biasanya kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mendapatkan hasil pemikiran atau membahas topik tertentu. Sehingga orang yang mengikuti seminar mendapatkan wawasan yang lebih luas. Terutama mengenai pokok bahasan yang sedang dibahas di dalam sebuah seminar.

      Pengertian Seminar Karya Tulis Ilmiah.

      Kata seminar memiliki banyak artian dan jenis. Kata tersebut merujuk pada sebuah aktivitas yang dilakukan untuk membahas permasalahan. Topik yang dibahas biasanya berupa masalah dalam kehidupan sehari. Bisa juga tergantung dari jenis seminar yang dilakukan. Misalnya seminar bisnis idnplay poker maka di dalamnya hanya membahas seputar dunia usaha poker.

      Seminar juga menghasilkan kesimpulan dari tema yang dibahas. Kesimpulan dari akhir pembahasan tersebut merupakan hasil pendapat tokoh ahli atau orang-orang yang mengikuti seminar. Tidak hanya itu, saja pembahasan di dalamnya bukan tema asal-asalan saja. Melainkan sebuah makalah atau istilahnya kertas kerja yang disusun sedemikian rupa.

      Seminar karya tulis ilmiah sendiri bisa diartikan sebagai diskusi bersama mengenai suatu topik berupa karya tulis yang secara ilmiah. Seminar ini menjadi salah satu jenis forum ilmiah. Ada pula yang memiliki tujuan akhir mendapatkan hasil karya ilmiah dari terselenggaranya forum diskusi tersebut. Adapun orang yang menyediakan materi adalah pembicara.

      Dalam diskusi seminar tersebut jika orang yang mengikutinya berjumlah besar biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian setiap kelompok akan diberikan tugas untuk membahas permasalahan atau presentasi karya tulis. Setiap hal yang dilakukan di dalam pembahasan maupun presentasi tersebut bersifat teoretis. Sehingga mampu menghasilkan kesimpulan yang jelas.

      Komponen Seminar Karya Tulis Ilmiah.

      Umumnya, ada berbagai macam istilah untuk kegiatan diskusi seminar. Setiap kegiatan berbasis seminar tersebut harus memiliki komponen di dalamnya. Tujuannya adalah agar seminar bisa berjalan maksimal. Komponen pada seminar juga tergantung dari jenisnya sendiri. Namun, setiap komponen memiliki perannya masing-masing pada jalannya seminar.

      Terdapat enam komponen yang menjadi karakteristik dari seminar. Keenamnya adalah ruang untuk seminar, pengarah, peserta, moderator, notulen dan jalannya acara. Setiap forum seminar membutuhkan ruang yang tepat. Ruang tersebut diupayakan untuk memungkinkan terjadinya interaksi antaranya pemateri dengan peserta. Biasanya meja bundar dan kursi menjadi pelengkap ruangan seminar karya tulis ilmiah.

      Pengarah juga memiliki fungsi yang vital pada jalannya acara. Pasalnya tugasnya adalah mengarahkan setiap peserta yang ingin mengajukan pendapat atau pertanyaan kepada pemateri. Ini dilakukan agar seminar berjalan dengan lancar. Komponen lain yang harus ada adalah peserta. Tanpa ada peserta, diskusi untuk karya tulis tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai seminar.

      Moderator dan notulen juga menjadi bagian penting dalam seminar. Notulen memiliki tugas mencatat hal penting di dalam jalannya seminar. Sehingga hasil dari seminar tersebut bisa dijadikan sebagai wawasan terbaru. Sebuah seminar juga terbilang sukses apabila memiliki alur yang terstruktur. Hingga pada akhirnya seminar karya tulis ilmiah tersebut diterima semua peserta.

      Sumber : https://alghuroba.org/

    • Evaluasi Pertemuan ke 6 Assignment

      TUGAS PEMBAGIAN KELOMPOK SEMINAR

      Buatlah kelompok untuk praktek Seminar / Webinar, satu kelompok terdiri dari 4 orang yang nantinya bertugas secara bergantian sebagai Pembawa Acara, Moderator, Pembawa Makalah, dan Notulis, sehingga setiap orang dapat berperan dan mengalami secara langsung sebagai Pembawa Acara, Moderator, Pembawa Makalah, dan Notulis.

      Contoh:

      Sesi 1 :

      Alfa sebagai Pembawa Acara, Bravo sebagai Moderator, Carley sebagai Pemakalah, Delta sebagai Notulis

      Sesi 2 :

      Bravo sebagai Pembawa Acara, Carley sebagai Moderator, Delta sebagai Pemakalah, Alpa sebagai Notulis

      Sesi 3 :

      Carley sebagai Pembawa Acara, Delta sebagai Moderator, Alpa sebagai Pemakalah, Bravo sebagai Notulis

      Sesi 4 :

      Delta sebagai Pembawa Acara, Alpa sebagai Moderator, Bravo sebagai Pemakalah, Carley sebagai Notulis

      Pelaksanaan setiap sesi 30 menit, terdiri Pembukaan 5 menit, Moderator 5 menit, Presentasi 10 menit, Tanya Jawab 10 menit

      Garis Besar Tugas :

      Tugas MC (pembawa Acara) membuka acara, memimpin doa, menutup acara

      Tugas Moderator memimpin jalannya diskusi, memperkenalkan CV pemakalah

      Tugas Pemakalah mempresentasikan makalahnya dalam bentuk power point

      Tugas Notulis mencatat semua pelaksanaan kegiatan, kemudian mengirimkan / Submit catatannya ke Spada


    • Ujian Tengah Semester Assignment

      1.       Buatlah sebuah “Critical Review of Journal Article” hasil penelitian orang lain sesuai dengan minat Saudara dalam menyelesaikan program S1 Seni Rupa Murni melalui Skripsi atau pengantar karya Tugas Akhir.

      2.       Sistematika penulisan “Critical Review of Journal Article”mengacu pada Buku Pedoman penulisan skripsi dan Tugas Akhir di Jurusan Seni Rupa Murni FSRD UNS atau lazimnya penulisan karya ilmiah seperti di bawah ini.

      3.      Panduan ini perlu latihan dan latihan agar supaya lebih kritis dan efisien dalam mengkritik sebuah artikel ilmiah. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

      A. Tahap Pengumpulan Informasi Awal

      Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada sebuah artikel penelitian ilmiah, seperti

      1. Nama penulis

      2. Judul artikel

      3. Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman

      4. Tujuan penelitian

      5. Hasil/ temuan utama

      6. Kesimpulan umum

      B. Tahap Pemberian Kritik

      Pada tahap pengkritikan sebuah artikel ilmiah, hal yang terpenting adalah kualitas opini pengkritik atas artikel tersebut. Sebelum mulai mengkritik, terlebih dahulu membaca keseluruhan artikel guna mendapatkan gambaran atas isi artikel. Kemudian baca kembali dan mulailah menganalisa dan mengkritik, pada tahapan ini diperlukan lembar catatan atas point point kritikan.

      Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat menjadi acuan dalam mengkritik sebuah artikel ilmiah, antara lain:

      1. Apakah judul artikel sesuai dan jelas?

      2. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? representatif dengan isi artikel? dan dibuat dengan format yang benar?

      3.Apakah tujuan penelitian/ artikel dipaparkan dengan jelas?

      4.Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan penting?

      5. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?

      6. Jika penelitian menggunakan desain eksperimen / quasi eksperimen, apakah metode tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu penelitian tersebut diulang?

      7.Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?

      8. Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan?

      9. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? Bila ditemukan, sarankan untuk di hilangkan!

      10. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak terpaparkan? Bila ditemukan, saranakan untuk revisi yang lebih spesifik?

      11. Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau perlu disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus?

      12. Apakah pernyataan penulis / peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous? Bila ada, sarankan bagaimana cara membuatnya agar lebih jelas. Hati-hati, jangan sekedar mengganti pernyataan penulis dengan pernyataan anda!

      13. Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis / peneliti?

      14. Apakah penulis / peneliti telah objektif pada pembahasan hasil?

      15. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil penelitian?


    • Evaluasi pertemuan ke 7 Assignment

      1. Buatlah sebuah “Critical Review of Journal Article” hasil penelitian orang lain sesuai dengan minat Saudara dalam menyelesaikan program S1 Seni Rupa Murni melalui Skripsi atau pengantar karya Tugas Akhir yang dikumpulkan paling lambat pada Pertemuan ke 8, 14 Oktober 2021 jam 09.30 WIB

      2. Penilaian Ujian Tengah Semester (UTS) merupakan akumulasi dari hasil penilaian evaluasi setiap pertemuan dari pertemuan 1 sampai dengan 7 yang di submit di Spada UNS. Bobot penilaian setiap hasil penilaian evaluasi berdasarkan dari tingkat kesulitannya.

      Catatan : Penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan hasil penilaian dalam pelaksanaan Webinar setiap kelompok, namun dengan penilaian secara personal pada saat mahasiswa menjadi pembawa acara, moderator, pemakalah, notulis dan peserta aktif.

    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 1, Sesi 1 - 4 Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 1 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 1, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 1, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 1, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 1, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: Salah satu dari setiap anggota kelompok merekam kegiatan Webinar melalui Zoom

    • HOST1. Memasukkan secara berurutan ke dalam Ruang:a. Co-Hostb. Peserta

      2. Memantau Co-Host

      CO-HOST

      1. Mengubah nama di Zoom dengan format “Cohost Kelompok - Nama Lengkap”) (Contoh: Cohost K1 - Bambang)2. Co-host harap join meeting zoom 10 menit lebih awal;3. Co-host akan dimasukkan ke Ruang yang sudah ditentukan oleh Host;4. Setelah Co-host masuk ke Ruang, peserta akan mulai dimasukkan ke Ruang yang telah ditentukan;5. Setelah komposisi Room lengkap (Host, peserta, co-host) maka Webinar bisa dimulai dengan dipandu co-host sebagai moderator;6. Mengingatkan mengisi daftar hadir/ presensi di OCW UNS;7. Sesaat setelah dimasukkan ke Room Co-Host bisa langsung merekam kegiatan (jangan sampai lupa karena yang bisa merekam/ recording kegiatan di room hanya Co-Host);

      8. Screenshot kegiatan seminar hasil ( awal, tengah, akhir…minimal 6 gambar);

      9. Merespon chat peserta  yang dirasa penting;

      10. Meminta berita acara pelaksanaan seminar hasil utk mengirimkan ke email dosen pengampu Seminar  

      PESERTA 1. 

      Mengubah nama di Zoom dengan format “Kelompok - Nama Lengkap”) (Contoh: K01 - Ayu)2. Peserta harap join meeting zoom 10 menit lebih awal;3. Peserta akan dimasukkan ke Ruang yang sudah ditentukan oleh Host;4. Setelah Peserta masuk ke Ruang, peserta akan mulai pemaparan sesuai urutan yang telah ditentukan5. Apabila ada pertanyaan bisa mengirimkan pesan (chat) ke Co-Host Ruang/ Kelompok;6. Mengisi daftar hadir/ presensi di OCW UNS;7. Mempersiapkan power point bahan presentasi softcopy (slide presentasi berisi ; a. Judul dan nama; b. Pendahuluan / Permasalahan; c. Metodologi; d. Hasil dan pembahasan; e. Kesimpulan, f. Pustaka);8. Peserta melakukan presentasi secara panel sesuai urutan daftar peserta

      9. Waktu presentasi ± 5 - 10 menit dan ± 5 - 10 menit tanya jawab;


    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 2, Sesi 1 - 4 Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 2 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 9 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 2 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 9 Spada UNS

    • Evaluasi pertemuan ke 9 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi ke 9 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 9 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 2 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 9 Spada UNS


    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 3, Sesi 1 - 4 Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 3 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 2, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 9 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 2 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 9 Spada UNS


    • Evaluasi pertemuan ke 10 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi ke 9 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 9 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 2 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 9 Spada UNS


    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 4, Sesi 1 - 4 Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 4 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 4, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 4, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 4, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 4, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 11 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 4 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 11 Spada UNS

    • Evaluasi pertemuan ke 11 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi pertemuan ke11 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi pertemuan ke 11 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 2 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi pertemuan ke 11 Spada UNS


    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 5, Sesi 1 - 4 melalui Zoom Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 5 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 5, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 5, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 5, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 5, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 12 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 5 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 12 Spada UNS

    • Evaluasi pertemuan ke 12 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi pertemuan ke12 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi pertemuan ke 12 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 5 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi pertemuan ke 12 di Spada UNS

    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 6 melalui Zoom Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 6 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 6, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 6, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 6, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 6, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 13 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 6 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 13 Spada UNS

    • Evaluasi pertemuan ke 13 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi pertemuan ke13 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi pertemuan ke 13 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 5 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi pertemuan ke 13 di Spada UNS

    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 7 melalui Zoom Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 7 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 7, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 7, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 7, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 7, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 14 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 7 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 14 Spada UNS

    • Evaluasi pertemuan ke 14 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi pertemuan ke14 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi pertemuan ke 14 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 7 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi pertemuan ke 14 di Spada UNS

    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 8 melalui Zoom Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 8 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 8, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 8, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 8, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 8, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 15 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 8 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi 15 Spada UNS

    • Evaluasi pertemuan ke 15 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi pertemuan ke15 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi pertemuan ke 15 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 8 sesi 1 s/d 4 dan mengunggah pada Evaluasi pertemuan ke 15 di Spada UNS

    • Pelaksanaan Webinar Kelompok 9 dan 10 melalui Zoom Assignment

      Pelaksanaan Webinar Kelompok 9 dan 10 melalui Zoom

      - Daftar ulang

      - Prosesi Pembukaan

      - Acara Pokok

      -Penyajian kelompok 9, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 9, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 9, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 9, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 10, Sesi 1

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 10, Sesi 2

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 10, Sesi 3

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      -Penyajian kelompok 10, Sesi 4

      -Pembacaan Rumusan dan Rekomendasi

      Penutup

      Catatan: 

      1. Salah satu dari setiap anggota kelompok yang melaksanakan Webinar merekam kegiatan melalui Zoom

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi 16 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 9 sesi 1 s/d 4 dan kelompok 10 sesi 1 s/d 4 serta mengunggah pada Evaluasi 16 Spada UNS

    • Evaluasi pertemuan ke 16 Assignment

      1. Setiap penyaji mengunggah bahan presentasi pada Evaluasi pertemuan ke16 Spada UNS

      2. Masing2 Notulis setiap sesi menunggah catatan2 Webinar pada Evaluasi pertemuan ke 16 di Spada UNS

      3. Setiap peserta membuat rangkuman dari penyajian kelompok 9 sesi 1 s/d 4 dan kelompok 10 sesi 1 s/d 4, serta mengunggah pada Evaluasi pertemuan ke 16 di Spada UNS