Uraikan pengertian amul jamaah dan apa hubungan dengan berdirinya daulah umayyah di damaskus

Uraikan pengertian amul jamaah dan apa hubungan dengan berdirinya daulah umayyah di damaskus

Latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah tidak lepas dari adanya peristiwa penting yang terkenal dengan sebutan e. ‘Amul Jama'ah

Pembahasan :

latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah tidak terlepas dari adanya peristiwa penting yang disebut dengan Amul Jama'ah. peristiwa Amul jama'ah/ tahun persatuan adalah peristiwa penyerahan jabatan dari Hasan bin Ali kepada muawiyah Bin Abu Sufyan. peristiwa Amul jama'ah ini terjadi pada tanggal Rabiul akhir tahun 41 H atau 661 m.

muawiyah memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke damaskus. Daulah Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H atau 661-750 m selama berkuasa Daulah Umayyah memiliki 14 Khalifah.

Pelajari lebih lanjut :

  1. pengertian bani umayyah brainly.co.id/tugas/1002717
  2. Siapa nama pendiri Bani Umayyah? brainly.co.id/tugas/1601643
  3. Apa hal ikonik dari bani umayyah/abbasiyah brainly.co.id/tugas/22719262

Detail Jawaban :

  • kelas : 7
  • jenjang : SMP
  • mapel : sejarah kebudayaan Islam
  • bab : daulah bani Umayyah
  • kata kunci : amul jamaah,Hasan, muawiyah, Umayyah

#AqZzz

NET

Ilustrasi

Red: cr01

REPUBLIKA.CO.ID, Muawiyah lahir lahir empat tahun menjelang Rasulullah menjalankan dakwah di kota Makkah. Riwayat lain menyebutkan ia lahir dua tahun sebelum diutusnya Muhammad Saw menjadi Nabi. Beberapa riwayat menyatakan bahwa Muawiyah memeluk Islam bersama ayahnya, Abu Sufyan bin Harb dan ibunya Hindun binti Utbah tatkala terjadi Fathu Makkah. Namun riwayat lain menyebutkan, Muawiyah masuk Islam pada peristiwa Umrah Qadha’ tetapi menyembunyikan keislamannya sampai peritistiwa Fathu Makkah.Di masa Rasulullah Saw, ia diangkat sebagai salah seorang pencatat wahyu setelah bermusyawarah dengan Malaikat Jibril. Ambillah dia sebagai penulis wahyu karena dia jujur,” kata Jibril.Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat menjadi salah seorang panglima perang di bawah komando utama Abu Ubaidah bin Jarrah. Kaum Muslimin berhasil  menaklukkan Palestina, Syria (Suriah), dan  Mesir dari tangan Imperium Romawi Timur. Berbagai kemenangan ini terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Al-Khathab.Ketika Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar, Muawiyah diangkat sebagai gubernur untuk wilayah Syria dan Palestina yang berkedudukan di Damaskus menggantikan Gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah.Pada masa pemerintahan Ali, terjadi beberapa konflik antara kaum Muslimin. Di antaranya Perang Shiffin. Perang yang terjadi antara Ali dan Muawiyah ini berakhir dengan perdamaian.Ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh, kaum Muslimin sempat mengangkat putranya, Hasan bin Ali. Namun melihat keadaan yang tidak menentu, setelah tiga bulan, akhirnya Hasan mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abi Sufyan.

Serah terima jabatan itu berlangsung di kota Kufah. Tahun inilah yang dalam sejarah dikenal dengan Amul Jama’ah (Tahun Kesatuan). Dengan demikian, Muawiyah resmi menjadi khalifah.

Beberapa kalangan ada yang menyebut Muawiyah dengan julukan yang jauh dari akhlak islami. Padahal walau bagaimanapun ia tetap sahabat Rasulullah, yang telah banyak memberikan sumbangan untuk Islam.Ia ikut di berbagai peperangan, baik di masa Rasuullah atau Khulafaur Rasyidin. Mengenai tudingan yang menjelekkannya, tidak semuanya bisa diterima begitu saja. Bahkan beberapa kebijakan yang oleh sebagian sahabat dianggap ‘menyimpang’ masih bisa dimaklumi. Kendati pun ada, hal itu wajar mengingat ia adalah manusia biasa yang kadang khilaf atau dipengaruhi orang-orang sekitarnya. Semua itu tidak mengurangi keutamaannya sebagai sahabat, bahkan masih terbilang keluarga dekat Rasulullah Saw.Muawiyah dikenal sebagai negarawan dan politikus ulung. Ungkapannya tentang hal ini dicatat sejarah, “Aku tidak akan menggunakan pedangku selagi cambukku sudah cukup. Aku tidak akan menggunakan cambukku selagi lisanku masih bisa mengatasinya. Jika ada rambut yang membentang antara diriku dan penentangku, maka rambut itu tidak akan putus selamanya. Jika mereka mengulurkannya, maka aku akan menariknya. Jika mereka menariknya, maka aku akan mengulurnya.”

Ia mempunyai kemampuan diplomasi yang sangat tinggi sehingga Nicholsan dalam bukunya Literaty History of The Arabs menulis, “Muawiyah adalah seorang diplomat yang cakap dibanding dengan Richelieu, politikus Prancis yang terkenal itu.” Lebih tepat lagi ia mencontohkan Muawiyah dengan Oliver Cromwell, politikus dan protektor Inggris yang termasyhur, yang pernah membubarkan parlemen.

Dalam menjalankan pemerintahannya, Muawiyah mengubah kebijaksanaan pendahulunya. Kalau pada masa empat khalifah sebelumnya, pengangkatan khalifah dilakukan dengan cara pemilihan, maka Muawiyah mengubah kebijakan itu dengan cara turun-temurun. Karenanya, khalifah penggantinya adalah Yazid bin Muawiyah, putranya sendiri.Muawiyah adalah pendiri Daulah Umawiyah. Pada masa ini kaum Muslimin memperoleh kemajuan yang sangat pesat. Tidak hanya penyebaran agama Islam, tetapi juga penemuan-penemuan ilmu lainnya.Ketika Byzantium mengerahkan tentaranya untuk memperluas jajahannya, ia tiba di beberapa daerah kekuasaan Muawiyah. Untuk mengusir tentara Byzantium itu, Muawiyah mengerahkan 1.700 kapal perang kecil yang mampu menghalau pasukan musuh. Dengan tidak mengenal lelah, kaum Muslimin menaklukkan pulau Cyprus dan Rhodus di Laut Tengah.Di samping itu, pada tahun 50 H, Muawiyah mengangkat Uqbah bin Nafi’ menjadi gubernur di Maroko. Dengan 10.000 tentara ia berhasil mengalahkan orang-orang Romawi. Ia juga dapat mengalahkan bangsa Barbar dan penduduk asli Afrika. Lebih dari itu semua, ia telah meletakkan pondasi Daulah Umawiyah yang telah mengharumkan nama Islam selama ratusan tahun.Setelah menjabat sebagai gubernur di Palestina selama 10 tahun dan di Syam 10 tahun, serta sebagai Khalifah Daulah Umawiyah selama 20 tahun, Muawiyah meninggal dunia pada Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam usia 78 tahun.

sumber : Sejarah Para Khalifah karya Hepi Andi Bastoni

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Uraikan pengertian amul jamaah dan apa hubungan dengan berdirinya daulah umayyah di damaskus

Uraikan pengertian amul jamaah dan apa hubungan dengan berdirinya daulah umayyah di damaskus
Lihat Foto

Encyclopædia Britannica

Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah.

KOMPAS.com - Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad.

Kekhalifahan ini resmi berdiri setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib, khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin.

Pendiri dan khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I yang menjadi Gubernur Syam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.

Pemerintahan Bani Umayyah berlangsung lebih dari tiga abad, yang dibagi ke dalam dua periode.

Yakni periode pertama antara 661-750 dengan pusat pemerintahan di Damaskus, kemudian periode kedua antara 756-1031 di Cordoba, Spanyol.

Tidak hanya masa pemerintahannya yang lama, Daulah Umayyah memiliki sejarah yang sangat panjang.

Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

Krisis pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin

Sejarah lahirnya Kekhalifahan Bani Umayyah diawali dengan krisis yang terjadi pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

Ketika Khulafaur Rasyidin dipimpin oleh Utsman bin Affan, umat Islam sempat mengalami era paling makmur dan sejahtera.

Namun pada periode kedua kepemimpinannya, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan Utsman kepada keluarganya dari Bani Umayyah.

Pada 655 M, sekitar 1.500 orang bahkan datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Utsman.

Ketika Ali bin Abi Thalib syahid terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam pada 17 Ramadhan tahun 41 H/ 24 januari 661 M. Masyarakat membai’at puteranya, Hasan bin Ali, menjadi khalifah. Akan tetapi, pemerintahan Hasan bin Ali hanya bertahan beberapa bulan saja. Melihat kondisi pada masa tersebut, Hasan memiliki keinginan untuk menyatukan seluruh umat Islam. Hal ini membuat ia menyerahkan pemerintahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan.

Hasan bin Ali tidak menginginkan peperangan berkepanjangan yang meminta banyak korban jiwa di kalangan umat Islam. Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abu Sufyan itu terkenal dengan peristiwa Amul Jamaah (tahun penyatuan). Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 41 H/ 6 September 661 M. Sejak saat itu, secara resmi pemerintahan Islam disandang oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia kemudian memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah ke Damaskus (Suriah).

BACA JUGA: Zainab Cucu Nabi yang Menyaksikan Peristiwa Karbala

Bani Umayyah memegang kekuasaan Islam selama sembilan puluh tahun dengan pusat pemerintahan di Damaskus. Selama kurun waktu tersebut pemerintahan di pegang oleh empat belas orang khalifah.

Khalifah-khalifah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I) – (661M-680M) 2. Yazid bin Muawiyah (Yazid I) – (680M-683M) 3. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II) – (683M-684M) 4. Marwan bin Hakam (Marwan I) – (684M-685M) 5. Abd Malik bin Marwan – (685M-705M) 6. Walid bin Abd Malik (Walid I) – (705M-715M) 7. Sulaiman bin Abd Malik – (715M-717M) 8. Umar bin Abdul Aziz (717M 720M) 9. Yazid bin Abd Malik (Yazid II) – (720M-724M) 10. Hisyam bin Abd Malik – (724M-743M) 11. Walid bin Yazid (Walid III) – (743M-744M) 12. Yazid bin Walid (Yazid III) – (744M) 13. Ibrahim bin Walid – (744M)

14. Marwan bin Muhammad (Marwan II) – (744M-750M). []

Sumber: Misteri Pembunuh 3 Khalifah: Awal Dari Perpecahan Islam/ Penulis: Nurhasanah Namin S.Ag/ Penerbit: Sealova Media, 2014