Uraian pengertian bhineka tunggal Ika dalam buku Sutasoma

RINGTIMES BANYUWANGI – Bagi masyarakat Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika sudah tidak asing lagi dan selalu terdengar dimana-mana.

Binneka Tunggal Ika merupaka semboyan bangsa Indonesia karena adanya keberagaman suku, ras, adat istiadat, dan agama masyarakatnya.

Namun, meskipun masyarakat yang beragam memiliki satu tujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara Indonesia sehingga meskipun berbeda-beda tetap satu jua.

Baca Juga: Teguran dari Allah, Al Quran Surah Abasa Ayat 1 Sampai 22, Latin dan Terjemahan Lengkap

Berikut ini adalah pengertian Bhinneka Tunggal Ika menurut buku Sutasoma, Garuda Pancasila, dan makna semboyan itu sendiri.

Pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam Buku Sutasoma

Dalam buku karangan Mpu Tantular ini menuliskan bahwa beragam satu itu yang memiliki makna bahwa meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku, kebudayaan, dan adat istiadat namun semuanya bersatu.

Pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang negara Garuda Pancasila

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada Garuda Pancasila yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Sumber: Buku Sekolah Elektronik


Page 2

Makna yang ada di Garuda Pancasila yaitu meskipun bangsa Indonesia terdiri dari keberagaman suku, ras, adat, dan agama namun hal itu adalah persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Kurban dan Akikah, Materi PAI SMP Kelas 9 Halaman 229 230

Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia sebagai bentuk atau wujud kesatuan dan persatuan.

Makna dari semboyan ini adalah meskipun Indonesia terdiri dari banyak suku, ras, adat istiadat, dan agama namun tetap bersatu sebagai bangsa dan negara Indonesia.

Itulah pembahasan mengenai pengertian Bhinneka Tunggal Ika dan maknanya, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Upaya Perwujudan UUD 1945 di Lingkungan Masyarakat, Pembahasan Materi PPKN Kelas 8 SMP

Disclaimer: konten ini dibuat untuk membantu siswa kelas 7 SMP dalam memahami materi tentang arti dan makna Bhineka Tunggal Ika.***

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

Ilustrasi pengertian Bhineka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma, sumber Kemdikbud

Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan yang ada pada lambang negara kita yaitu burung Garuda. Semboyan Bhineka Tunggal Ika sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu terdapat dalam buka Sutasoma. Semboyan ini memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai ras, suku, dan agama yang berbeda-beda. Lalu apa sebenarnya pengertian Bhineka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma? Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Bhineka Tunggal Ika

Ilustrasi pengertian Bhineka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma, sumber foto oleh ahmad syahrir dari Pexels

Dikutip dari laman resmi Kemdikbud (https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/) dikarenakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk dari keberagaman dalam semua aspek kehidupan, baik kewilayahan, suku bangsa, agama, ras, golongan, dan jenis kelamin. Oleh karena itu diperlukan sebuah semboyan yang mampu membentuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah kata (frasa) yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma. Kakawin sendiri berarti syair dengan bahasa Jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu Tantular yang dituliskan menggunakan bahasa Jawa kuno dengan aksara Bali. Diketahui, Kakawin Sutasoma dikarang pada abad ke-14. Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' sendiri terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5 pada Kakawin Sutasoma.

Bila diterjemahkan tiap kata, Bhinneka punya arti 'beraneka ragam'. Kata tunggal berarti 'satu' dan ika berarti 'itu'. Sehingga, bila mengacu berdasarkan arti secara harfiahnya, 'Bhinneka Tunggal Ika' memiliki arti 'beraneka ragam itu satu' atau berbeda-beda tetapi satu juga.

Dikutip dari buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9 karya Elis Khoerunnisa dkk, (2020: 682) Bhineka Tunggal Ika memiliki makna yang tidak hanya dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sebagaimana dijelaskan bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan.

Bhineka Tunggal Ika juga tertulis di dalam lambang negara yaitu Garuda Pancasila. Bhineka Tunggal Ika juga menjadi moto dan semboyan bagi bangsa Indonesia yang harus dipahami dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Demikian adalah pembahasan terkait dengan pengertian dari Bhineka Tunggal Ika dalam kitab Sutasoma yang sudah ada sejak kerajaan Majapahit. (WWN)

Selama ini, makna Bhinneka Tunggal Ika yang diketahui bersama adalah ‘berbeda-beda namun tetap satu. Lalu, bagaimana makna aslinya sebagaimana tertulis dalam Kitab Sutasoma?

Oleh:

Tim Publikasi Hukumonline

Bacaan 2 Menit

Uraian pengertian bhineka tunggal Ika dalam buku Sutasoma

Ilustrasi. Foto: unsplash.com

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang melekat pada lambang Garuda. Makna dari Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu. Jika dilihat dari sejarah historisnya, Bhinneka Tunggal Ika dituliskan dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa Majapahit sekitar abad ke-14. Berikut pembahasan mengenai pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma.

Dalam Sutasoma, Istilah “Bhinneka Tunggal Ika” tertulis pada pupuh 139 bait 5. Adapun kutipan dan terjemannya sebagaimana diterangkan I Nyoman Pursika adalah sebagai berikut.

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wisma, 

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,

Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Dengan terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimana bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.

Terpecah belahlah itu, tapi tetap satu jua, seperti tidak ada kerancuan dalam kebenaran. 

Pembahasan Bhinneka Tunggal Ika dalam Sutasoma ini ditekankan pada perbedaan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit. Puriska dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 42menerangkan bahwa Sutasoma mengajarkan toleransi kehidupan beragama yang menempatkan agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

Lebih lanjut, meski Hindu dan Buddha merupakan dua ajaran yang berbeda, perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan karena kebenaran Hindu dan Buddha bermuara pada hal yang “satu”.

Bhinneka Tunggal Ika dalam Sansekerta

Istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sansekerta. Puriska (2009:16) merincikan bahwa “Bhinneka” berasal dari gabungan kata “bhinna” yang artinya ‘berbeda-beda’ dan “ika” yang artinya ‘itu’. Kemudian, “tunggal” yang artinya ‘satu’. Lalu, “Ika” yang berarti ‘itu’.

Jika disimpulkan, Bhinneka Tunggal Ika berarti ‘yang berbeda-beda itu dalam yang satu itu’ atau ‘beraneka ragam namun satu jua’.

Dilanjutkan Puriska, konsep Bhnineka Tunggal Ika ini serupa dengan semboyan negara Amerika Serikat, yakni E Pluribus Unum yang berarti ‘bersatu walaupun berbeda-beda’ atau ‘berjenis-jenis tetapi tunggal’.

Secara sederhana, pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma membahas perihal perbedaan kepercayaan di zaman Majapahit yang hidup rukun dan berdampingan. Seiring perkembangan, yakni di masa kini, sebagaimana melekat dalam lambang Garuda, arti Bhinneka Tunggal Ika merujuk pada keragaman dalam masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan.

Kesulitan mengikuti perubahan berbagai peraturan? Pusat Data Hukumonline menyediakan versi konsolidasi yang menghimpun perubahan peraturan dalam satu naskah. Akses penuh Pusat Data Hukumonline dengan berlangganan Hukumonline Pro Plus sekarang!