Perang dingin yang terjadi antara blok barat dan blok timur tak dimungkiri telah menyeret hampir seluruh negara di dunia untuk turut serta dalam pergolakan. Indonesia sendiri sebagai negara berdaulat dipandang sebagai salah satu peta kekuatan yang strategis di mata dunia dan diharapkan menjadi bagian koalisi salah satu blok yang berseteru. Show
Namun demikian, Indonesia tidak memilih salah satu blok atau turut serta dalam perseteruan kedua blok tersebut, Indonesia memilih dan memposisikan diri sebagai penengah untuk menjaga perdamaian dunia. Ini merupakan peran utama dalam keterlibatannya dalam perang dingin tersebut. Lalu peran apa saja yang dilakukan Indonesia dalam memainkan peranan tersebut? Yuk, simak terus pembahasannya! Peran Indonesia Dalam Perang Dingin:Perang dingin terjadi pasca perang dunia kedua, dimana dua negara besar, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet memiliki perbedaan paham atau ideologi dan adanya keinginan untuk berkuasa. Banyak dari negara-negara berkembang di Afrika, Asia, bahkan Amerika Latin yang menolak dorongan untuk memihak pada salah satu blok yang berseteru tersebut, begitupun Indonesia. Adapun keterlibatan Indonesia dalam perang dingin tersebut bisa dilihat dari 4 peran penting diantaranya; Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non-Blok, Pengiriman Pasukan Garuda, dan Deklarasi Juanda. 1. Konferensi Asia-Afrika (KAA)Konferensi ini diawali dengan dilaksanakannya konferensi Colombo dan bertujuan untuk meredakan ketegangan dan perdamaian dunia pasca perang dingin. Indonesia mengupayakan adanya Konferensi seluruh Asia-Afrika di New Delhi yang persiapannya diadakan di Bogor pada 28-31 Desember. Konferensi ini diadakan pada 18 -24 April 1995 di gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dan dihadiri oleh 29 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dari benua Asia dan Afrika yang baru saja merdeka. Konferensi tersebut kemudian menyepakati Dasasila Bandung yang menjadi dasar pembentukan gerakan Non-Blok. 2. Gerakan Non-Blok (GNB)Gerakan Non-Blok adalah salah satu tindakan yang tidak memihak antara salah satu blok yang ada di dunia. Sebenarnya gerakan ini bertujuan untuk mengatasi ketegangan dunia dari peperangan dan Indonesia sebagai negara kesatuan mempunyai peran yang sangat penting dalam gerakan Non-Blok. (Baca juga: Pengertian Perang Dingin dan Penyebabnya) Adapun peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok antara lain; Presiden Soekarno berperan dalam pembentukan Gerakan Non-Blok, Indonesia diberikan wewenang dalam memimpin Gerakan Non-Blok dan berhasil menggelar KTT X-GNB yang diselenggarakan di Bandung, Indonesia juga berhasil meredam aksi ketegangan daerah bekas pecahnya negara Yugoslavia pada tahun 1991. 3. Pengiriman Pasukan GarudaMisi Garuda tidak terlepas dari terbentuknya United Nations Peacekeeping Operations (Misi Pemeliharaan perdamaian PBB). Hal tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia dalam melaksanakan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Pasukan ini terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di Negara lain. Terbentuknya pasukan ini karena munculnya konflik di Timur Tengah pada 16 Juli 1959. Dimana, Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir dan menimbulkan perdebatan diantara negara-negara lainnya. 4. Deklarasi JuandaDeklarasi Juanda menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Sebelum deklarasi Juanda wilayah Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda yaitu pulau-pulau di Nusantara dipisahkan oleh laut sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai yang mengindikasikan bahwa kapal asing boleh dengan bebas berlayar di laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut. Akhirnya, melalui Deklarasi ini dinyatakan bahwa laut teritorial Indonesia berjarak 12 mil laut diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau terluar. Deklarasi Djuanda kemudian dikukuhkan melalui Perpu No.4 tahun 1960 dan melahirkan konsep “Wawasan Nusantara” agar diakui oleh negara lain. Dampak Perang Dingin Bagi Indonesia:Meluasnya peperangan yang melibatkan blok Barat dan Blok Timur dan sekutu-sekutunya tentu memiliki dampak bagi dunia, termasuk Indonesia. Lalu, dampak apa saja yang dirasakan Indonesia atas terjadinya perang dingin?
Perang Dingin merupakan perang terkenal yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Perang Dingin merupakan salah satu perang terlama yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Berbeda dengan perang pada umumnya yang terdapat aksi tembak-tembakan, Perang Dingin lebih menonjolkan adu strategi. Perang Dingin memiliki akibat yang sangat berdampak bagi dunia, mulai dari peperangan antarsekutu masing-masing negara besar hingga membuat negara-negara di dunia menjadi terpecah belah. Memang Perang Dingin membuat masyarakat di seluruh dunia mengalami ketakutan. Namun, bersyukurlah Perang Dingin saat ini sudah berakhir. Ada beberapa faktor berakhirnya Perang Dingin yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Penasaran seperti apa penyebab berakhirnya Perang Dingin Amerika Serikat versus Uni Soviet? Mari simak ulasannya sebagai berikut. 1. Adanya perjanjian mengenai nukliryorkshirecnd.org.ukPerjanjian mengenai nuklir atau Non-Proliferation Treaty merupakan perjanjian yang dibuat pada tahun 1968. Ada tiga negara besar yang menyetujui perjanjian ini, yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Soviet. Perjanjian ini berisi tentang peraturan mengenai nuklir. Mulai dari larangan membicarakan nuklir, mengembangkan nuklir, dan menjual nuklir ke negara yang tidak mempunyai nuklir. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan terciptanya perdamaian dunia.
Baca Juga: Perang Komentar soal Hong Kong, Inggris Panggil Duta Besar Tiongkok 2. Adanya perjanjian mengenai pembatasan persenjataan strategismedium.com/FSI StanfordTidak hanya perjanjian mengenai nuklir saja yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Terdapat juga perjanjian mengenai pembatasan persenjataan strategis atau dikenal sebagai Strategic Arms Limitation Talks (SALT). Perjanjian ini membahas tentang pembatasan senjata rudal. Perjanjian ini terdapat dua kali penandatanganan. Pertama, dilakukan di kota Helskinki, Finlandia. Kedua, dilakukan di dua kota, yaitu Jenewa, Swiss dan Wina, Austria. 3. Adanya perjanjian mengenai pembatasan persenjataan perang
Lanjutkan membaca artikel di bawah Editor’s picks
medium.com/@jamesgramwilson Setelah terciptanya perjanjian SALT, terdapat perjanjian mengenai pembatasan persenjataan perang atau dikenal sebagai Strategic Arms Reduction Treaty (START). Isi dari perjanjian ini adalah mengurangi jumlah nuklir yang memiliki daya ledak menengah. Tujuannya ialah untuk mengurangi potensi digunakannya senjata ini di masa depan. Selain itu, perjanjian ini juga memiliki tujuan untuk mengurangi ancaman yang dapat membuat negara lain menjadi takut. 4. Tentara Uni Soviet ditarik mundursputniknews.comBerakhirnya Perang Dingin tidak hanya karena terciptanya beberapa perjanjian perdamaian saja. Faktor seperti tentara Uni Soviet yang ditarik mundur merupakan salah satu penyebab berakhirnya Perang Dingin. Penyebab Uni Soviet menarik mundur tentaranya karena Uni Soviet mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi persenjataannya. Kebijakan ini dibuat karena Uni Soviet mengalami permasalahan pada sumber pendapatan sehingga Uni Soviet tidak mampu untuk memperkukuh persenjataannya. Baca Juga: 5 Penyebab Mengapa Nazi Kalah Pada Perang Dunia II
Baca Artikel Selengkapnya |