tirto.id - Indonesia merupakan negara dengan keragaman ras, agama, golongan, dan suku bangsa. Selain itu, keragaman juga terletak pada keadaan alam yang berbeda, sehingga menghasilkan keberagaman ekonomi, bentuk wilayah, dan lingkungan. Dalam penerapan keberagaman tentu banyak terjadi tantangan dan hambatan. Hal tersebut dapat ditangani dengan berpegang teguh pada prinsip persatuan dan menerapkanya dalam keberagaman masyarakat Indonesia. Dikutip dari materi pembelajaran SMP 1 Bungoro, kebhinekaan [keragaman] merupakan sebuah keadaan yang dapat bersifat potensi sekaligus tantangan [ancaman]. Apabila keragaman dapat dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan kekayaan alam maupun kebudayaan yang melimpah. Namun, apabila keragaman menjadi sebuah ancaman justru akan menimbulkan integrasi yang serius di masyarakat. Masyarakat pada umumnya harus menyadari pentingnya kesadaran dalam keberagaman supaya tercipta stabilitas keamanan yang baik. Salah satu bentuk upaya dalam memanfaatkan potensi dan menghindari ancaman negatif adanya keragaman adalah dengan berpegang teguh dan menerapkan prinsip persatuan dalam keberagaman. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [2018:99-100], beberapa prinsip persatuan harus dipegang oleh seluruh rakyat Indonesia untuk menghasilkan kesatuan nasional dalam keberagaman sebagai berikut: Untuk mewujudkan persatuan dan keberagaman, masyarakat Indonesia perlu berpegang kepada prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan, yang bukan merupakan prinsip-prinsip tersebut adalah? Jawaban: C. Prinsip Kecemburuan Sosial Dilansir dari Encyclopedia Britannica, untuk mewujudkan persatuan dan keberagaman, masyarakat indonesia perlu berpegang kepada prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan, yang bukan merupakan prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip kecemburuan sosial. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Yang bukan merupakan keberagaman masyarakat Indonesia adalah meliputi? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Bola.com, Jakarta - Persatuan dan kesatuan merupakan hal penting yang harus dimiliki tiap negara, termasuk Indonesia. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan, sebuah negara akan mudah terombang-ambing. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] edisi keempat, persatuan adalah gabungan [ikatan, kumpulan dan sebagainya] beberapa bagian yang sudah bersatu, perserikatan, serikat. Sementara pengertian kesatuan berarti perihal satu, keesaan, sifat tunggal, satuan. Indonesia sebagai negara yang mempunyai banyak keberagaman dan perbedaan, perlu mempunyai persatuan dan kesatuan. Keberagaman yang terdapat di Indonesia, antara lain agama, suku, etnis, budaya bahasa, maupun adat istiadat. Adanya keberagaman tersebut, tentu penting memiliki sikap persatuan dan kesatuan antarsesama masyarakat demi menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia akan mudah terpecah terpecah belah. Mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, setiap warga negara harus memahami maknanya. Selain itu, masyarakat perlu mengetahui dan prinsip-prinsipnya sehingga bisa mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini rangkuman tentang prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan, seperti dirangkum dari laman Yuksinau dan Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA Kelas XI, Rabu [10/3/2021]. Ilustrasi bendera Indonesia. [Photo by crysia . on Unsplash]Bhinneka Tunggal Ika bermakna bahwa Indonesia sebagai bangsa terdiri atas berbagai suku, bangsa, bahasa, agama, dan adat istiadat, tetapi bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesia wajib menjauhkan diri dari sikap-sikap mementingkan kelompok sendiri, sukuisme, dan fanatisme yang berlebihan agar dapat terhindar dari perpecahan bangsa. Ilustrasi bendera Indonesia [Sumber: Pixabay]Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme bertujuan agar individu sebagai warga negara memiliki sikap atau perbuatan untuk mencurahkan segala tenaga dan pikirannya demi kemajuan, kehormatan, dan tegaknya kedaulatan bangsa dan negara. Melalui penerapan prinsip nasionalisme, seseorang akan rela berkorban, mendahulukan kepentingan bersama dari kepentingan pribadi atau kelompok/golongan, serta menempatkan sikap persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi. Ilustrasi bendera Indonesia. [Bola.com/Pixabay]Kebebasan yang bertanggung jawab berarti setiap orang diberikan kebebasan untuk bertindak dan bersikap sesuai kemauannya, tentunya tanpa menyalahi hak asasi manusia. Jadi, orang yang melakukan kebebasan tersebut harus bisa bertanggung jawab dan tidak sampai merugikan orang lain. Jika sampai merugikan orang lain, maka harus berani menerima semua konsekuensi yang diperbuat. Ilustrasi budaya masyarakat Indonesia. Credit: unsplash.com/RubenWawasan Nusantara adalah cara pandang beserta sikap bangsa Indonesia tentang diri dan bentuk geografis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaan wawasan nusantara, kesatuan wilayah, dan Bhinneka Tunggal Ika sangat diutamakan guna mencapai tujuan nasional. Melalui wawasan nusantara, bangsa Indonesia ditempatkan dalam kerangka satu kesatuan politik, sosial, budaya, serta pertahanan keamanan. Dengan begitu, bangsa Indonesia akan merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta memiliki satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional. Ilustrasi Nusantara, Sosial, Indonesia [photo created by tawatchai07 on freepik.com]Di dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, terdapat wujud cita-cita proklamasi. Cita-cita tersebut adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI. Untuk mewujudkan cita-cita proklamasi tersebut, dibutuhkan persatuan dan kesatuan dari seluruh warga Indonesia. Ilustrasi nasionalisme. Credit: unsplash.com/AnggitTerdapat tiga makna penting yang terkandung dalam persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia. Adapun arti dari ketiga makna persatuan dan kesatuan yang harus diketahui, yakni: 1. Selalu menjalin rasa kepercayaan, kebersamaan, dan saling melengkapi antarbangsa demi menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Selalu berupaya untuk dapat saling menghargai satu sama lain antarsesama bangsa yang berlandaskan rasa kemanusiaan sehingga dapat tercapai kehidupan yang serasi dan harmonis. 3. Selalu menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, saling tolong menolong, serta nasionalisme antarbangsa yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sumber: PPKn.co.id, Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA Kelas XI. Berita video mengenang pelatih asal Belanda yang belum lama meninggal dunia, Pim Verbeek, ketika dirinya menangani Korsel [Korea Selatan] pada Piala Asia 2007 di SUGBK, Senayan, Jakarta.
Lihat Foto KOMPAS.com - Indonesia adalah negara kesatuan dengan keberagaman suku, agama, ras, dan bahasa. Keberagaman inilah yang melatarbelakangi perlunya penanaman persatuan dan kesatuan sejak dini. Membentuk persatuan dan kesatuan dapat mengindarkan bangsa dari konflik di tengah perbedaan. Berikut prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan: Bhineka Tunggal IkaBhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang berasal dari karya Mpu Tantular. Bhineka Tunggal Ika memiliki makna meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Rakyat Indonesia wajib mengakui adanya keberagaman suku, bahasa, agama, dan adat istiadat. Perbedaan inilah yang mengajarkan toleransi dan saling menghormati antarsesama. Baca juga: Napi Terorisme di Lapas Kelas I Tangerang Ikrar Setia kepada NKRI Nasionalisme IndonesiaNasionalisme adalah rasa cinta individu terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dan bangsanya serta meletakkan kesetiaan tertingginya terhadap negara. Nasionalisme tidak berarti mengagungkan bangsa sendiri dengan merendahkan bangsa lain. Prinsip nasionalisme dalam NKRI adalah
Kebebasan yang Bertanggung JawabKebebasan melekat kepada setiap manusia karena manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Bersama dengan kebebasan yang melekat, ada tanggung jawab yang harus dipenuhi terhadap diri sendiri, sesama manusia lain, dan terhadap Tuhan. |