Berapa lama masa pemerintahan presiden bj habibie

Setelah Orde Baru dan Peristiwa 1998, Indonesia mengawali babak baru di era Reformasi. Pemerintahan dipimpin oleh BJ Habibie sebagai presiden yang dimulai pada 21 Mei 1998-20 Oktober 1999. Bagaimanakah gambaran pemerintahan Habibie setelah jatuhnya Soeharto? Berikut pembahasannya! Dalam buku Sistem Politik Indonesia Era Reformasi (2007) karya Budi Winarno, pemerintahan BJ Habibie dianggap sebagai pemerintahan yang kurang kuat di dalam menghadapi reformasi. Kurangnya dukungan komunitas politik membuat pemerintahan pada masanya mengalami berbagai praktik kekerasan, disintegrasi sosial dan rapuhnya legitimasi kekuasaan yang ia pimpin. Masa pemerintahan Habibie dianggap sebagai masa transisi, karena pada masa pemerintahannya adalah masa yang rawan. Tekanan-tekanan yang ia hadapi membuat ia sulit untuk menemukan sumber daya material dan manusia pada masa pemerintahannya. Jaminan sistem demokrasi Dilansir dari Sejarah Indonesia Modern (2005) MC Ricklefs, meski banyak menerima tekanan dari berbagai sisi, pemerintahan pada zaman Habibie dinilai begitu baik. Selama 17 bulan menjabat sebagai presiden ia menjamin adanya masyarakat yang lebih demokratis, terbuka dan adil. Ada jaminan di dalam sistem demokrasi yang ia jalankan seperti kebebasan pres, adanya pemilu multipartai, dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Prestasinya yang patut dibanggakan, salah satunya yaitu menurunnya nilai dolar hingga Rp 10.000 per 1 dollar AS. Di mana sebelumnnya mencapai Rp 15.000 per 1 dollar AS. Baca juga: Penyimpangan terhadap Pancasila pada Masa Orde Baru Hal yang paling penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah lepasnya Timor-Timur pada tahun 2002, yang diawali dengan peristiwa munculnya referendum Timor-Timur pada tanggal 30 Agustus 1999. Peristiwa lepasnya Timor-Timur menimbulkan kerusuhan yang tidak terkendali. Hingga akhirnya Habibie mengizinkan pasukan perdamaian PBB untuk mendamaikan situasi di Timor-Timur.


Page 2

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Show

Masa Bakti 1998 - 1999

Jakarta -

BJ Habibie merupakan presiden ketiga Republik Indonesia yang diangkat setelah Presiden Soeharto mundur. Beliau dikenal juga sebagai bapak pesawat karena berhasil menciptakan pesawat pertama Indonesia.

Dilansir dari laman perpusnas.go.id, selepas tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau kemudian masuk ITB. Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gelar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965.

Berikut biografi BJ Habibie selengkapnya.


Biografi BJ Habibie

Nama lengkap: Bacharuddin Jusuf Habibie

Tanggal lahir: 25 Juni 1936

Tempat lahir: Parepare, Sulawesi Selatan

Orang tua: Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo

Anak keempat dari delapan bersaudara

Istri: Hasri Ainun Habibie

Anak: Ilham Akbar dan Thareq Kemal

BJ Habibie pernah berkuliah di jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung pada 1954. Namun, di sana hanya menghabiskan waktu enam bulan untuk studinya.

Hal ini karena setahun kemudian ia memilih melanjutkan pendidikan di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman.


Karier BJ Habibie

Dalam pemerintahan Indonesia, karier BJ Habibie dimulai saat pemerintahan presiden Soeharto. Ia diminta kembali dari Jerman lalu menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998.

Saat krisis 1998, Soeharto mundur dan menetapkan BJ Habibie sebagai Presiden ke-3 Indonesia dari 1 Mei 1998 - 20 Oktober 1999. Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden ke-7 sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Soeharto.

Sebelum pulang ke Indonesia, Habibie telah lebih dulu berkarier di Jerman. Diketahui sang mantan presiden tersebut sempat bekerja di berbagai perusahaan penerbangan dan konstruksi pesawat di Jerman setelah menikah dengan sang istri, Hasri Ainun Besari.

BJ Habibie sempat merancang proyek pesawat CN-235 bersama para insinyur dari perusahaan Spanyol, CASA, yang prototipenya berhasil mengudara pada akhir 1983.

Dengan kecerdasan dan pengalamannya, sosok BJ Habibie akhirnya berhasil membuat pesawat pertama Indonesia, yakni N250 Gatotkaca, pada 1995.

Bersama timnya dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), BJ Habibie merancang pesawat baling-baling dengan daya angkut sekitar 50 penumpang dan bisa diperbesar hingga 70 penumpang bernama N-250 Gatot Kaca.


Kisah Hidup Inspiratif

Dengan berbagai pencapaian dan perannya yang besar bagi bangsa Indonesia, kisah hidup BJ Habibie pun diangkat ke film layar lebar.

Tak hanya soal inspirasinya, masyarakat Indonesia mengenal BJ Habibie karena kisah cintanya bersama sang istri Ainun. Kisah cinta yang setia tersebut diabadikan dalam sebuah film berjudul 'Habibie & Ainun' pada 2012, yang diadaptasi dari buku karya BJ Habibie sendiri.

Bahkan hingga akhir hayatnya, kisah cinta Habibie tetap menginspirasi banyak orang. BJ Habibie dimakamkan di samping Ainun istrinya di Taman Makam Pahlawan Kalibata slot 120.

Simak Video "Eropa Kirim 32 Ton Susu Formula untuk Atasi Krisis di AS"



(faz/lus)

Pada 14 Maret 1998, Habibie digaet menjadi Wakil Presiden mendampingi Soeharto,tetapi jabatan itu tidak berlangsung lama. Selang dua bulan, terjadi demo besar-besaran yang akhirnya meruntuhkan masa pemerintahan Soeharto.

Mundurnya Soeharto dari jabatan presiden akibat Tragedi Mei 1998 membuat posisi Habibie naik dari Wakil Presiden menjadi Presiden pada 21 Mei 1998, namun sayangnya hanya sampai 20 Oktober 1999. Meski begitu, banyak hal yang sudah dilakukan olehnya, seperti beberapa Undang-undang (UU) menjadi terobosan baru, yaitu UU Otonomi Daerah, UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, serta UU Partai Politik.

Selain itu, ia juga membebaskan atau memberikan peluang kepada masyarakat banyak untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini membuat berbagai partai politik bermunculan sehingga aturan yang melarang berdirinya serikat buruh independen juga dihapus.

Dalam masa singkat itu nilai tukar dollar terhadap rupiah juga berhasil ditekan. Sempat melonjak di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu, Habibie mengakhiri masa kepemimpinannya dengan nilai tukar rupiah naik menjadi Rp 6.500.

Meski begitu, saat Habibie menjabat menjadi presiden, Indonesia harus kehilangan Timor-Timur. Hal itu terjadi setelah adanya survei yang menunjukkan jika 78,5 persen penduduk wilayah tersebut menolak tawaran Indonesia soal otonomi khusus yang kemudian Timor-Timur berubah menjadi negara Timor Leste.

Lepasnya Timor-Timur rupanya dijadikan kesempatan bagi pihak oposisi untuk melengserkan Habibie. Pada saat itu, laporan pertanggungjawabannya juga tidak diterima oleh MPR. Habibie memilih untuk kembali ke Jerman dan menjadi orang biasa. Namun saat era Susilo Bambang Yudhoyono Habibie kembali ke Indonesia dan menjadi penasihat presiden.

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-sosok-bj-habibie-penemu-faktor-habibie-yang-dipakai-penerbangan-seluruh-dunia

SEJAK kemerdekaan pada 1945 hingga saat ini, Indonesia telah dipimpin 7 presiden. Saat ini, sistem pemilihan presiden di Indonesia dilakukan dengan melakukan Pemilihan Umum (Pemilu). Hal itu dilakukan lima tahun sekali dengan maksimal menjabat selama dua periode (10 tahun). 

Kemudian, sebagai kepala pemerintahan, presiden dibantu wakil presiden dan kabinet yang memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas pemerintah sehari-hari. 

Baca juga: Langkah Presiden Terhenti karena Jaket Bomber Sintang

Berikut adalah daftar lengkap nama presiden dan wakil presiden Indonesia dari 1945 hingga sekarang:

1. Soekarno (1945-1967)

Soekarno dan Mohammad Hatta menjabat sejak periode 18 Agustus 1945 hingga 12 Maret 1967 sebagai pasangan pertama yang memimpin Indonesia pascakemerdekaan.

Namun, pada 1 Desember 1956, Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden dan setelah itu terjadi kekosongan jabatan. 

2. Soeharto (1967-1998)

Soeharto menjabat sebagai Presiden mulai 12 Maret 1967 atau melalui peristiwa Supersemar hingga 21 Mei 1998 yang berujung pada aksi reformasi. 

Selama menjabat, wakil presiden yang menemaninya silih berganti. Mulai dari Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusumah, Soedharmono, Try Sutrisno, hingga Bacharduddin Jusuf (BJ) Habibie

3. BJ Habibie (1998-1999)

BJ Habibie memerintah sebagai presiden dalam waktu yang singkat hanya 17 bulan, yaitu 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. 

Semasa pemerintahannya belum ada wakil presiden terpilih karena pemilihan dan penggantiannya dilakukan dalam mekanisme DPR. 

4. Abdurrahman Wahid (1999-2011)

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden ke-4 di Indonesia dengan periode 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001. Gus Dur didampingi oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri dengan periode yang sama. 

5. Megawati Soekarnoputri (2001-2004)

Menjadi satu-satunya presiden perempuan yang menjabat sebagai Presiden ke-5 di periode 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. 

Putri Soekarno itu didampingi Hamzah Haz sebagai wakil dengan periode yang sama. Megawati adalah pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (2004-2014)

Posisi Presiden ke-6 diduduki Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang menjabat selama selama dua periode dimulai dari 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014. 

SBY didampingi oleh dua wakil presiden selama masa jabatannya yaitu Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2004 - 20 Oktober 2009) dan Boediono (20 Oktober 2009 - 20 Oktober 2014)

7. Joko Widodo (2014-sekarang)

Presiden Joko Widodo memenangkan dua periode sebagai presiden yaitu periode 20 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 dan didampingi Muhammad Jusuf Kalla sebagai wakil presiden. 

Kemudian, Jokowi menang kembali sebagai presiden pada 20 Oktober 2019 hingga sekarang dan didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (OL-1)