Show
17 Feb, 2020
Permintaan komoditi ikan hias belakangan ini terus meningkat terutama bagi masyarakat di perkotaan. Pada umumnya ikan hias yang banyak diminati oleh konsumen adalah ikan hias air tawar, karena relatif mudah dalam pemeliharaan atau perawatannya . peruntukaan konsumen ikan hias masih terbatas pada fungsi ornamen dalam skala terbatas (pemajangan di akuarium, kolak kolam hias di sekitar rumah tempat tinggal).
Pelaku utama kegiatan usaha buddiaya ikan hias masih sangat terbatas sehingga memberikan peluang yang cukup prospektif bagi para penggemar ikan hias untuk melakukan budidaya secara komersial. Di antara sekian banyak jenis ikan hias air tawar yang sedang berkembang, diantaranya adalah ikan hias cupang (Betta spendens) yang pemeliharaannya cukup sederhana tetapi sulit dilakukan apabila tidak memperhatikan teknologi cara budidaya yang baik. Pemeliharaan induk sangat menentukan kualitas induk yang akan di pijah. Induk cupang akan menghasilkan anak yang berkualitas apabila pemeliharaan induknya baik. Calon induk harus dirawat dengan sebaik mungkin, induk ditempatkan di dalam botol secara tepisah agar tidak saling beradu. Pakan yang diberikan pada induk ikan hias cupang adalah jentik nyamuk, karena jentik nyamuk dapat memacu proses kematangan gonad. Jika pakan yang diberikan berupa cacing, maka telur akan sulit keluar karena tertutup oleh lemak.
Jentik nyamuk yang diberikan harus bersih dan segala kotoran ,tujuannya untuk menghindari tejadinya penyakit. Jentik nyamuk merupakan yang baik bagi induk karena mengandung protein yang tinggi sedangkan cacing sutera merupakan pakan alami yang banyak mengandung lemak dan mempercepat pertumbuhan sehingga cocok untuk diberikan pada anak cupang. Sebelum melakukan seleksi induk terlebih dahulu kita harus mengetahui ciri-ciri Ikan cupang : Ciri-ciri ikan cupang secara umum :
Ciri – ciri cupang bentina :
Ciri-ciri ikan cupang jantan :
Untuk mengasilkan cupang jantan lebih banyak dan pada betina induk betina tidak boleh dipijahkan lebih dari 5 kali. Seleksi unduk dilakukan apabila semua persiapan sarana pendededaran sudah selesai. Ciri - ciri induk ikan hias cupang siap pijah jantan dan betina adalah telah membuat sarang busa. Adapun langkah persiapan untuk pemijahan adalah sebagai berikut :
Bila induk jantan dan betina benar- benar telah siap, pemijahan akan terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00-13.00, yaitu 12 jam setelah digabung. Induk jantan dan betina akan terlihat saling berbelit sambil mengeluarkan telur dan sperma. Telur yang dikeluarkan oleh induk betina akan melekat. Kelihatan lebih putih dari sarang busa. Setelah pemijahan selesai, induk betina segera dipindahkan agar tidak memakan telurnya sendiri, sedangkan induk jantan dibiarkan bersama telur tugas menjaga telur sampai menetas dan siap deder. Fekunditas ikan cupang secara umum adalah 300-500 butir, tetapi jumlah telurnya tergantung pada besar kecilnya induk dan frekwensi pemijahan. Penetasan terjadi setelah 2 x 24 jam. Ciri telur yang telah menetas adalah terlihat bintik hitam pada sarang busa, bintik hitam tersebut adalah larva cupang.
Larva akan tetap menempel pada sarang busa sampai umur 3 hari. Sebagai makanannya masih mengandalkan kuning telur yang ada pada larva tersebut. Setelah berumur 3 hari dan terlihat menyebar menandakan kuning telurnya sudah habis dan siap didederkan setelah itu induk jantan segera dipindahkan ke tempat pemeliharaan induk. Sumber : Aripudin. Cara Budidaya Ikan Cupang. 2019
1. Bahan Pendukung Pembenihan Ikan CupangDalam usaha pembenihan ikan hias selain SDM yang berkompeten, diperlukan langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Material/bahan dan SDM tidak dapat dipisahkan, tanpa bahan-bahan tersebut tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan hias tidak jauh berbeda dengan ikan konsumsi. Hal yang membedakannya adalah media pemeliharaan yang dapat menggunakan akuarium atau kolam terpal berukuran kecil, bahkan dapat menggunakan botol bekas seperti pembenihan ikan cupang. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan cupang tersaji pada Gambar 3.7 Tugas Individu LK-4Jelaskan manfaat ikan hias!………………Mengapa ikan hias dapat menghilangkan stress?………………Mengapa sebagian masyarakat menganggap ikan hias sebagaipembawa keberuntungan?………………Sebutkan & jelaskan ikan hias yang sering dianggap sebagaipembawa keberuntungan!………………………Tugas Kelompok LK-5 Amati dan cermati cerita di atas. 1. Carilah usaha budidaya di daerah kamu! 2. Tanyakan ke pembudidaya ikan di daerahmu tentang bahan- bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan! 3. Dokumentasikan bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan konsumsi yang sering dilakukan di daerahmu dengan foto atau video! 4. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan simpulkan! • Induk ikan cupang yang berkualitas • Pakan alami yang memiliki protein tinggi seperti Tubifex (cacing sutra) Pemeliharaan IndukPenetasan TelurPemeliharaan Larva danBenih• Pakan untuk benih yang berukuran kecil seperti artemia dan kutu air Persiapan MediaPemijahan• Botol bekas•Kaca dan lem kacauntuk membuatakuariumPemijahan Induk(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 3.8. Diagram alir proses pembenihan ikan dan 2. Alat Pendukung Pembenihan Ikan CupangDalam usaha budidaya ikan hias, mesin atau alat yang digunakan tidak terlalu rumit. Beberapa mesin atau alat yang digunakan untuk keberhasilan usaha pembenihan ikan hias di antaranya akuarium pemeliharaan sebagai tempat hidup, selang dan aerator sebagai sumber oksigen, seser sebagai penyortiran benih, dan banyak alat-alat lain yang digunakan sebagai alat penunjang keberhasilan pembenihan ikan hias. 6. Proses Pembenihan Ikan Cupanga. Proses Pembenihan Ikan Cupang Menurut Effendi (2004), kegiatan pembenihan meliputi persiapan sarana dan prasarana, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar 3.8. Tugas Kelompok LK-61. Amati dan cermati cerita di atas. 2. Carilah usaha budidaya di daerah kamu! 3. Tanyakan ke pembudidaya ikan di daerahmu tentang peralatan yang digunakan dalam pembenihan ikan! 4. Dokumentasikan peralatan yang digunakan dalam pembenihan ikan konsumsi yang sering dilakukan di daerahmu dengan foto atau video! 5. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan simpulkan! 1) Persiapan Sarana dan Prasarana (Media Pemijahan Indukan) Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan media pemeliharaan. Media pemeliharaan yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan cupang adalah baskom (bak plastik), botol bekas, dan akuarium. Akuarium yang digunakan diisi dengan air yang sudah diendapkan minimal 2 hari dengan ketinggian sekitar 8-12 cm. Kemudian akuarium diisi dengan tanaman air seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman lainnya. Fungsi pemberian tanaman air ialah untuk menampung busa yang dikeluarkan pejantan agar tidak mudah hancur. Sumber: (Dokumen Kemdikbud) Gambar 3.8. Diagram alir proses pembenihan ikan Persiapan Sarana dan PrasaranaPemeliharaan IndukPemijahan IndukPenetasan Telur2) Pemeliharaan induk Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan meningkat di dalam wadah pemeliharaan. Syarat induk cupang untuk budidaya di antaranya seperti berikut. a. Ukuran badan betina tidak boleh lebih besar dari pada ukuran badan jantan. b. Betina tidak boleh lebih galak daripada jantan. c. Jantan dan betina harus setipe. d. Siapkan daun ketapang atau cairan penyembuh luka karena setelah proses perkembangbiakan, sirip dari betina banyak terlepas akibat perkelahian dengan jantan sebelum dibuahi. Ciri-ciri ikan cupang jantan dan betina yang siap dipiijahkan di antaranya seperti berikut. Sumber: Dokumen Kemdikbud Ikan JantanIkan BetinaBerumur minimal 5 bulanPerut betina buncit (bukankarena sesudah makan).Mengumpulkan busa yang cukupbanyak (bukan merupakan syaratmutlak, terkadang ada yang tidakmengeluarkan busa sama sekali,tapi ketika disatukan denganbetina baru mengeluarkan busa).Terdapat benda seperti telurberwarna putih yang keluardari saluran pembuangannnyaUkuran tubuh harus lebih besardan harus lebih galak daripadaukuran tubuh betina.Sudah memasuki umuryang pas untuk prosesperkembangbiakan minimal5 bulan.3) Pemijahan Induk Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma di dalam air setelah dikeluarkan oleh induk betina, yang didahului dengan aktivitas pemijahan oleh kedua induk tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina setelah melalui proses perangsangan dengan cara mengatur lingkungan dan pemberian hormon. Proses pemijahan ikan cupang dilakukan dengan cara berikut. a) Masukkan jantan ke wadah perkembangbiakan. b) Betina dan jantan dibiarkan saling mengenal yang berbeda agar ikan jantan menyiapkan busa yang cukup untuk menampung telur- telurnya (Gambar 3.10). c) Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan, untuk mencegah busa terkena getaran dan angin yang menyebabkan tempat peletakan telur menjadi rusak. d) Pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai terlihat kumpulan busa yang cukup untuk menampung telur (bergantung pada pejantan). e) Setelah dua hari, perhatikan busa yang dihasilkan oleh pejantan, apabila busa sudah banyak, berarti sudah siap untuk berkembang biak. f) Betina digabungkan dengan pejantan (hati- hati pada waktu mengangkat toples dari wadah agar busa tidak terlalu banyak yang pecah). g) Biarkan sekitar 1-12 jam pejantan dan betinanya saling mengenal, tergantung kecocokan dari pasangannya. h) Setelah digabungkan, proses pemijahan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.10. Proses pengenalan ikan cupang jantan dan betina antara jantan dan betina berlangsung. Pejantan melilit tubuh betina, dan masing- masing akan saling melengkungkan tubuhnya. Ketika selesai, betina akan mengeluarkan telur, pejantan akan langsung mengambil telur tersebut dengan cara meletakkan di dalam mulutnya, dan dibawa naik, lalu telur- telur tersebut dimuntahkan ke busa-busa di atas. i) Perhatikan telur yang dihasilkan, biasanya berada di bawah busa dan berwarna putih. j) Pejantan akan menjaga telurnya dan akan mengangkut telur yang jatuh ke dasar akuarium. k) Apabila cupang sudah tidak melakukan proses pemijahan lagi dan pejantan cenderung mengejar betina untuk berkelahi, segera pindahkan betina ke wadah lain. l) Siapkan wadah yang sudah diisi daun ketapang ketika mengembalikan betina untuk penyembuh luka (biasanya menggunakan melaix). 4) Penetasan Telur Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. Untuk itu, telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasi dalam media penetasan pada wadah khusus (wadah penetasan) yang berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar. Telur ikan cupang yang berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam waktu 36 – 48 jam. Telur mulai pecah dan akan menghasilkan burayak-burayak yang baru berumur 1 hari. Induk ikan jantan jangan diangkat terlebih dahulu sebelum burayak (larva) dapat berenang secara bebas. Burayak cupang biasanya seringkali terjatuh ke dasar permukaan permukaan. Induk jantan akan membantu burayak untuk naik ke atas. Burayak hanya terlihat seperti titik hitam kecil yang hanya berenang naik dan turun. 5) Pemeliharaan Larva dan Benih Setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya benih cupang akan mencari makan. Makanan yang paling baik untuk burayak cupang adalah kutu air, baby brine shrimp (artemia), atau microworm. Burayak sudah dapat berenang bebas di hari ke enam, tetapi induk jantan tetap jangan diangkat hingga burayak berumur 3 hari. Setelah burayak berumur 3 hari, induk jantan baru dapat dipindahkan ke wadah lainnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah induk jantan memakan burayaknya. Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang relatif sulit dan menentukan keberhasilan proses pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya. Tugas Kelompok LK-71. Amati dan cermati cerita di atas. 2. Carilah usaha budidaya ikan hias di daerah kamu dan dokumentasikan! 3. Sebutkan sarana dan prasarana produksi yang digunakan dalam proses pembenihan ikan hias! 4. Tanyakan ke pembudidaya ikan hias di daerahmu tentang teknik-teknik pembenihan ikan! 5. Ceritakan teknik pembenihan ikan hias dengan cara mewawancarai pembudidaya ikan di daerahmu! 6. Dokumentasikan cara pembenihan ikan hias yang sering dilakukan di daerah kamu dengan foto atau video! 7. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan simpulkan! 8. Ungkapkan pemahaman yang timbul setelah mengetahui potensi perikanan nonkonsumsi (ikan hias) di daerah masing- b. Cara Merancang Produk Pembenihan Ikan Cupang Berdasarkan Prosedur Berkarya Budidaya ikan hias biasanya dilakukan di dalam kolam atau akuarium. Namun, terdapat beberapa cara unik untuk mendesain media pembenihan ikan hias. Salah satu caranya ialah dengan memanfaatkan botol bekas sebagai tempat budidaya (Gambar 3.12). Usaha ini ternyata dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Salah satu jenis ikan hias yang dapat dibudidayakan di botol bekas adalah cupang. Usaha budidaya ikan cupang tidak harus memiliki kolam luas, tetapi dapat dilakukan dengan memanfaatkan botol bekas sebagai hiasan. Jika induk jantan dan betina dewasa yang sudah berumur 4 bulan dimasukkan dalam satu media, cepat terjadi perkawinan kedalam waktu 2 bulan. Usaha ini dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang yang ingin memiliki usaha sendiri. Selain menjadi hiasan, ikan cupang juga dapat membasmi jentik-jentik nyamuk. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.11. Pemeliharaan ikan cupang menggunakan botol bekas c. Penerapan Keselamatan Kerja Kesehatan dan keselamatan kerja pada setiap metode budidaya ikan sangat berbeda karena target produksi dan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mencapai produksi juga berbeda. Pemilihan metode produksi sangat ditentukan dari ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki. Dibandingkan bak atau kolam, pemeliharaan ikan hias di akuarium paling baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol secara teliti. Hanya saja daya tampung akuarium tidak sebanyak kolam atau bak. Penggunaan akuarium paling baik untuk pemeliharaan benih. Untuk itu perlu adanya pemahaman tentang keselamatan kerja sesuai dengan peralatan yang digunakan. Dalam pemeliharaan ikan hias juga diperlukan peralatan seperti selang, seser, ember, dan mangkok. Kebersihan alat-alat tersebut harus selalu dijaga agar tidak menjadi sarana berkembangnya bibit penyakit yang akan mengganggu kesehatan pekerja. Penyimpanan alat-alat tersebut juga harus diperhatikan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Tugas Individu LK-81. Amati dan cermati cerita di atas. 2. Lakukan pemeliharaan ikan hias sesuai dengan kreativitas kamu! 3. Media pemeliharaan dapat menggunakan barang yang sudah tidak terpakai (barang bekas)! 4. Dokumentasikan usaha pemeliharaan ikan hias yang kamu lakukan dengan foto atau video! C.Pengemasan dan Transportasi Ikan Hias |