Unsur yang kurang tepat digunakan dalam langkah ini yaitu

Unsur yang kurang tepat digunakan dalam langkah ini yaitu

Pupuk telah lama dikenal sebagai salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini terkait dengan fungsi utama pupuk yaitu sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yang akan semakin sedikit tersedia di alam karena diserap tanaman. Kebutuhan unsur hara dan ketersediaannya yang tidak seimbang di alam, membuat pupuk menjadi solusi atas masalah kecukupan kebutuhan unsur hara tanaman yang dibudidayakan.

Ada berbagai jenis pupuk yang beredar di masyarakat. Untuk dapat memilih pupuk yang tepat, kita harus tahu dan paham mengenai beberapa karakteristik pupuk yang ada.

Beberapa pengkategorian pupuk yang dikenal luas antara lain adalah pembagian jenis pupuk berdasarkan :

  • Asal bahan dan pembuatannya
  • Senyawa penyusun
  • Bentuk fisik
  • Kandungan
  • Cara aplikasi

A. Kategori Pupuk Berdasarkan Asalnya

1. Pupuk Alam

Pupuk alam adalah pupuk yang bahan-bahannya berasal dari alam, baik yang dapat langsung dimanfaatkan, maupun yang memerlukan proses pengolahan.

Contoh pupuk  alam :

  • Kompos
  • Seresah
  • Pupuk kandang
  • Humus

Unsur yang kurang tepat digunakan dalam langkah ini yaitu

Gambar 1. Kompos

2. Pupuk Buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik, dengan mengolah sumber daya alam/bahan mineral menggunakan reaksi kimia atau fisika.

Contoh pupuk buatan :

B. Kategori Pupuk Berdasarkan Senyawa Penyusun

1. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik (alami) seperti tumbuhan dan hewan.

Beberapa contoh jenis pupuk organik adalah :

  • Pupuk kandang
  • Kompos
  • Pupuk hijau
  • Humus 

2. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang  berasal dari bahan anorganik, biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia.

Contoh pupuk anorganik yaitu :

  • Urea (mengandung unsur Nitrogen)
  • SP-36 (mengandung unsur Phosfor)
  • NPK (mengandung Nitrogen, Phosfor dan Kalium)

Unsur yang kurang tepat digunakan dalam langkah ini yaitu

Gambar 2. Pupuk Urea 

C. Kategori Pupuk Berdasarkan Bentuk Fisik

1. Pupuk Padat

Pupuk padat adalah pupuk yang berbentuk bahan padat seperti  bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal.  Pemakaian pupuk padat langsung di berikan atau ditaburkan di media tanam.

Contoh pupuk padat antara lain adalah :

  • Humus
  • Pupuk kandang
  • Pupuk Urea
  • Pupuk NPK Mutiara

2. Pupuk Cair

Pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk bahan cair, berupa konsentrat atau cairan. Pemakaian pupuk cair dilakukan dengan penyemprotan dan penyiraman.

Contoh pupuk cair adalah :

  • Kosarin
  • Pupuk  amonia cair
  • Pupuk organik cair

Unsur yang kurang tepat digunakan dalam langkah ini yaitu

Gambar 3. Pupuk Organik Cair

 D. Kategori Pupuk Berdasarkan Kandungan

1. Pupuk Tunggal

Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung 1 unsur hara tertentu saja.

Contoh pupuk tunggal :

- Pupuk urea (mengandung Nitrogen)

2. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung beberapa unsur hara tertentu.

Contoh pupuk majemuk :

  • Pupuk N-P (mengandung Nitrogen dan Phosfor)
  • Pupuk N-K (mengandung Nitrogen dan Kalium)
  • Kompos

3. Pupuk Lengkap

Pupuk lengkap adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Bahkan ada pupuk lengkap yang juga mengandung bahan pestisida.

Unsur yang kurang tepat digunakan dalam langkah ini yaitu

Gambar 4. Pupuk NPK

E. Kategori Pupuk Berdasarkan Cara Aplikasi

1. Pupuk Akar

Pupuk akar adalah pupuk yang fokus pemberiannya agar dapat terserap oleh akar tanaman.

2. Pupuk Daun

Pupuk daun adalah jenis pupuk yang ditujukan agar dapat diserap oleh daun. Penyerapan pupuk oleh daun dilakukan melalui stomata (mulut daun).

Unsur yang kurang tepat digunakan dalam langkah ini yaitu

Gambar 5. Pupuk Daun

Dengan mengetahui berbagai karakteristik pupuk, maka dapat dipilih jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanaman sehingga dapat memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan tanaman.

-astutipudji@BP3Kota Pontianak-

DAFTAR PUSTAKA

Lingga, P. dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta. Penebar Swadaya.

Simanungkalit RDM, et.al. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

-----------------. Pupuk. id.wikipedia.org

SUMBER GAMBAR 

http://pertanian.blogspot.com

http://siramuorganik.blogspot.com

http://ugm-mall.com

http://petrosida-gresik.com

Op. Bid Pertanian

Pengertian Teks Prosedur adalah teks yang menjelaskan tentang penjelasan langkah-langkah yang berisi urutan dan memiliki tujuan yang bisanya seperti membuat. Nah, artikel ini membahas tentang teks prosedur dari ciri ciri, struktur dan kaidah kebahasaan.

Pernah mendengar teks prosedur sebelumnya? Beberapa orang mungkin merasa asing dengan nama dari jenis teks satu ini. Namun, dijamin semua orang pernah mempelajarinya, baik ketika masih di bangku Sekolah Dasar maupun ketika kuliah di beberapa program studi.

Lalu, apa yang dimaksud dengan teks atau paragraf prosedur tersebut? Sebelumnya, bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut. Pernah membaca buku resep masakan? Atau mungkin membaca tutorial untuk membuat kerajinan tangan alias DIY? Jika pernah, maka kamu sudah membaca salah satu jenis teks atau paragraf, yakni teks prosedur. 

Paragraf prosedur tentu lumayan sering dijumpai, hanya saja penggunaannya tidak untuk semua jenis paragraf. Jadi, tulisan dengan tujuan tertentu memang kurang tepat jika menggunakan teknik prosedur. Melainkan memakai jenis teks lain, karena memang ada beberapa. Misalnya teks eksposisi, teks berita, teks narasi, dan lain-lain. 

Supaya tidak bingung lagi dengan pengertian maupun penerapan dari teks prosedur, maka bisa menyimak informasinya di bawah ini. 

Pengertian Teks Prosedur

Pengertian Teks atau paragraf prosedur merupakan jenis teks yang menyampaikan suatu cara, langkah-langkah, dan tujuannya adalah untuk membuat sesuatu sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan sehingga bisa mencapai tujuan atau membuat sesuatu dengan baik dan benar.

Sehingga di dalam jenis teks ini terdapat langkah-langkah atau tahapan yang dijelaskan secara berurutan dengan bahasa yang jelas dan singkat. Supaya pembacanya lebih mudah untuk memahami maksud dari teks tersebut dan mengeksekusinya. Pembaca teks jenis ini kemudian perlu dan wajib melakukan praktek secara langsung. 

Sebab teks prosedur pada dasarnya akan membantu siapa saja untuk melakukan suatu hal, suatu cara, maupun suatu kebiasaan dan aktivitas tertentu. Teks ini kemudian bisa dikatakan sebagai teks yang berisi tutorial. Sehingga membantu pembacanya untuk mencapai suatu tujuan, entah itu membuat sesuatu atau mencapai sesuatu yang diinginkan. 

Ciri Ciri Teks Prosedur Secara Umum

Melalui pengertian di atas, maka bisa diketahui bahwa paragraf prosedur menjadi jenis paragraf yang paling mudah untuk dibedakan dibanding jenis lainnya.

Mengapa? Sebab memiliki ciri khas yang menyampaikan suatu prosedur atau tata cara, yang kemudian perlu diikuti pembacanya dengan praktek langsung sesuai isi teks tersebut. 

Hal ini kemudian membuat paragraf prosedur memiliki beberapa ciri khas, yang membantu pembaca langsung mengetahui bahwa paragraf yang dibaca termasuk prosedur atau yang lainnya. Berikut ciri khas tersebut: 

1. Berisi Langkah-Langkah Kegiatan

Ciri pertama dari paragraf prosedur adalah berisi langkah-langkah dari suatu kegiatan. Entah itu langkah dalam membuat suatu menu masakan, kerajinan tangan, mencuci baju, mencuci keramik, mencuci atau membersihkan boneka, dan lain sebagainya. 

Umumnya teks ini dibuat karena penulis mengetahui suatu cara dan kemudian ingin berbagi cara tersebut untuk membantu orang lain yang membutuhkannya. Jadi, semisal penulis mengetahui cara tepat merawat kain sutra. Penulis sendiri butuh waktu dan proses yang lama untuk mengetahui cara tersebut. 

Artinya, penulis kemudian menyadari bahwa cara yang sudah berhasil diketahuinya akan bermanfaat untuk orang lain. Sebab besar kemungkinan orang lain juga menghadapi kesulitan atau masalah serupa. 

Sehingga cara yang diketahuinya tadi dituangkan dalam teks, dan teks tersebut agar ringkas dan jelas dibuat dengan bentuk paragraf prosedur. Beberapa orang berbagi ilmu dan cara baru dalam membuat sesuatu dan mengatasi suatu masalah secara gratis. Beberapa lagi menjadikannya sebagai media bisnis. 

Misalnya, orang tahu bagaimana membuat kue kering jenis kastengel yang enak dan empuk. Namun tidak membagikan cara yang diketahuinya dengan berbagi resep, melainkan memilih mendirikan usaha menerima pesanan kastengel. 

2. Berbentuk poin-poin penting

Umumnya, teks prosedur dituangkan ke dalam bentuk poin-poin atau dibuat penomoran. Sehingga lebih jelas dalam memaparkan langkah-langkah atau tahapan dari awal sampai akhir kepada pembaca. Namun, tidak semua penulis memakai teknik ini ada pula yang ditulis dalam bentuk paragraf. 

Sekilas, ketika teks model prosedur dibuat dalam bentuk paragraf akan mirip dengan narasi. Namun, narasi umumnya dijelaskan begitu saja tanpa urutan. Sehingga jika menjumpai teks berisi langkah-langkah dan disusul penomoran secara urut maka masuk paragraf prosedur. 

3. Memakai Kalimat Saran dan Larangan

Isi di dalam paragraf prosedur biasanya berupa kalimat saran dan juga kalimat larangan. Kalimat saran diberikan penulis untuk membantu membaca melalui tahapan atau langkah-langkah membuat sesuatu dengan benar. Sehingga hasilnya juga benar sekaligus sesuai dengan harapan. 

Selain itu, digunakan juga kalimat larangan. Larangan ini disampaikan penulis untuk membantu pembaca menghindari kesalahan saat mempraktekan cara dan tahapan yang dipaparkan. Misalnya saja saat berbagi cara menjemur kaos katun, maka penulis kadang memakai kalimat “Hindari menjemur kaos katun di bawah simat”. 

4. Disusun Secara Detail dan Sistematis

Paragraf prosedur juga disajikan secara sistematis namun tetap detail. Tujuannya tentu saja untuk membantu pembaca mempraktekan tata cara yang dipaparkan dengan baik dan benar. 

Sebab kesalahan dalam praktek akan membuat hasil yang dicapai tidak maksimal atau bahkan gagal, sehingga perlu dipaparkan dengan sistematis. Agar pembaca bisa praktek dari langkah awal sampai akhir secara urut agar bisa berhasil. 

5. Menyajikan Informasi yang Bersifat Objektif

Teks yang dipaparkan di dalam paragraf prosedur memiliki sifat objektif. Sebab bukan hasil khayalan atau karangan dari penulis. Melainkan dari pengalaman, analisis, dan percobaan yang dilakukan penulis. Sehingga pembaca tidak akan merasa melakukan suatu prosedur yang salah. 

6. Berisi Bilangan Urutan atau Angka

Seperti yang sudah dipaparkan di awal, bahwa teks prosedur berisi suatu tahapan yang dibuat dalam bentuk poin. Maka teks jenis ini kemudian memiliki bilangan urutan atau angka. Termasuk juga ketika ditulis dalam bentuk paragraf. Sehingga akan ada kata pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya dalam paragraf. 

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Secara khusus dan unik, teks prosedur juga menggunakan kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan yang berbeda dibanding jenis teks atau paragraf lain. Berikut adalah kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam penulisan teks jenis prosedur: 

1. Menggunakan Kata Kerja Imperatif

Kaidah kebahasaan yang pertama dalam paragraf prosedur adalah menggunakan kata kerja imperatif. Apa itu kata kerja imperatif? Kata kerja jenis ini adalah jenis kata kerja yang diberi akhiran -an, -i, dan -lah. Misalnya kata: siapkan, masukan, hindari, perhatikanlah, masukkanlah, panaskanlah, dan lain sebagainya. 

2. Menggunakan Kata Teknis

Kaidah kebahasaan berikutnya adalah menggunakan kata teknis yang berhubungan dengan topik yang diangkat atau dibahas. Misalnya saja saat memaparkan “Manfaat Jamur Tiram untuk Kesehatan”. Maka penulis akan menggunakan kata teknis seperti nutrisi, kandungan, protein, sayuran, osteoporosis, dan lain-lain. 

3. Menggunakan Konjungsi Temporal

Teks prosedur juga akan atau sangat sering menggunakan konjungsi (kata hubung) temporal. Yakni jenis kata hubung yang berfungsi untuk menjelaskan suatu urutan atau dijelaskan secara kronologis. Misalnya menggunakan kata: setelah itu, kemudian, selanjutnya, lalu, dan lain sebagainya. 

4. Menggunakan Kalimat Persuasif

Kaidah kebahasaan berikutnya adalah menggunakan kalimat persuasif, yakni kalimat yang bertujuan untuk mengajak atau membujuk pembaca untuk melakukan suatu tindakan. Sehingga kebanyakan paragraf prosedur akan mengungkapkan kalimat persuasif. Misalnya: Marilah menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga. 

5. Menjelaskan Terperinci Mengenai Alat dan Bahan yang Dipakai

Paragraf prosedur juga akan menjelaskan mengenai material yang digunakan, mulai dari alat sampai bahan. Tidak hanya menyebutkan alat dan bahan dan langkah pengolahan material tersebut. Melainkan juga dilengkapi ukuran, takaran, jumlah, dan warna. 

6. Menggunakan Verba Material dan Tingkah Laku

Kata kerja atau verba yang digunakan di dalam paragraf prosedur juga umumnya menggunakan verba material dan verba tingkah laku. Verba material adalah kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik. Misalnya haluskan bumbu, tuangkan tepung, teteskan pewarna, dan lain-lain. 

Selain itu, juga menggunakan verba tingkah laku yakni kata kerja yang mengacu pada tindakan yang dilakukan dengan ungkapan. Misalnya kata: menerima, yakin, menolak, menikmati, dan lain sebagainya. 

Jenis-Jenis Teks Prosedur

Teks jenis ini kemudian dibagi menjadi tiga jenis dilihat dari isi atau tujuan teks, sehingga isi di dalamnya tidak melulu hanya untuk membantu membuat sesuatu. Melainkan bisa digunakan penulis untuk tujuan memaparkan suatu prosedur tertentu diluar teks dengan penambahan alat dan bahan.

Berikut jenis-jenis tersebut: 

1. Teks untuk Menggunakan Suatu Alat atau Benda

Jenis pertama dari teks prosedur adalah berisi prosedur atau tahapan yang memaparkan penggunaan alat atau benda. Kemudian bisa juga memaparkan penggunaan beberapa bahan lengkap dengan takaran. Sehingga tujuan atau isi dari teks jenis ini bertujuan menjelaskan pembuatan sesuatu. 

2. Teks untuk Melakukan Suatu Aktivitas

Teks jenis prosedur juga bisa digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan suatu aktivitas. Misalnya, tata cara untuk menjaga agar pola makan tetap sehat atau memilih bahan makanan yang sehat. Sehingga pembacanya bisa melakukan suatu aktivitas yang lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih mudah. 

3. Teks yang Berisi Kebiasaan atau Sifat

Teks jenis prosedur juga sering digunakan untuk memaparkan suatu kebiasaan dan sifat yang sekiranya bermanfaat untuk orang banyak. Sehingga tidak melulu berisi proses pembuatan suatu benda atau barang. Melainkan juga memaparkan aktivitas dan kebiasaan baik.

Jenis Teks Prosedur Berdasarkan Tingkat Kerumitan

Selain diatas, macam-macam teks prosedur juga bisa diklasifikasikan beradarkan tingkat kerumitannya sebagai berikut ini.

1. Teks Prosedur Sederhana

Teks prosedur sederhana adalah teks yang berisi hanya beberapa langkah saja dan prosesnya tidak susah untuk diikuti dan dipraktikkan. Contoh teks prosedur sederhana ini antara lain, cara memasak nasi goreng, cara membuat sop ayam dan lainnya.

2. Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi banyak sekali langkah-langkah yang sifatnya rumit dan sangat kompleks, bahkan bisa saja langkah satu dan lainnya bisa dilakukan paralel dan ada juga yang harus serial. Hal yang wajib diperhatikan pembaca adalah masalah ketelitian.

3. Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur ini merupakan prosedur yang bisa dilakukan secara bergantian tidak terpaku pada urutan yang tetap sehingga bisa mengerjakan dimuali dari yang mana dulu, yang penting tujuan akhir dari langkah-langkah yang telah dilakukan adalah sama.

Struktur Teks Prosedur Singkat

Struktur teks prosedur kemudian juga memiliki striktur penulisan yang khas, bagian-bagian atau struktur tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Pengantar atau Pembuka

Secara umum struktur teks jenis prosedur diawali dengan judul kemudian disusul kalimat pembuka atau pengantar. Pada bagian pengantar ini penulis akan menjelaskan sedikit mengenai topik yang akan dibahas tahapan pembuatan maupun prakteknya secara langsung. Beberapa juga menjelaskan dulu manfaat dan tujuan penulisannya. 

2. Material

Bagian berikutnya adalah penulis menyebutkan dan menjelaskan material yang digunakan. Misalnya dalam pembuatan suatu menu masakan, maka penulis akan menyebutkan bahan yang digunakan lengkap dengan takaran. Jika membuat suatu kerajinan tangan maka akan dipaparkan bahan dan ukuran. 

3. Langkah-Langkah

Bagian berikutnya adalah langkah-langkah atau tahapan dari topik yang diangkat. Sehingga penulis akan berusaha menjelaskan langkah-langkah agar mudah dipahami dan dipraktekkan oleh pembaca secara langsung. Bisa dalam bentuk urutan poin dan nomor, dan bisa juga dalam bentuk paragraf yang diberi urutan bilangan. 

4. Simpulan

Bagian akhir dari teks prosedur adalah simpulan atau kesimpulan, yang juga disebut bagian penutup. Sesuai dengan namanya, pada bagian ini penulis akan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan yang dijelaskan tahapan dan prosedurnya. Sekaligus akan ditambahkan beberapa saran dari penulis. 

Fungsi dan Tujuan Teks Prosedur

Secara umum, fungsi dan tujuan teks prosedur adalah untuk menjelaskan dan menerangkan langkah-langkah secara urut untuk mencapai sebuah tujuan dan pembaca bisa mengikuti panduan tersebut.

Jadi, pada dasarnya teks prosedur ini adalah teks panduan. Nah, teks panduan ini bahasanya harus mudah dipahami dan strukturnya jelas serta yang paling penting adalah urutannya jelas dan urut jangan sampai ada langkah yang salah urutan karena dapat mengubah hasil akhir.

Contoh Teks Prosedur

Supaya lebih mudah lagi dalam memahami apa itu teks prosedur maka berikut adalah contoh dari jenis teks satu ini: 

Contoh Teks Prosedur 1 : Cara Menyampul Buku

Tata Cara Menyampul Buku Sekolah 

Buku sekolah yang dimiliki sebaiknya diberi sampul agar tidak mudah kotor dan rusak. Sehingga kegiatan belajar menjadi nyaman karena buku selalu dalam kondisi bersih dan tidak ada halaman yang sobek maupun hilang. Selain itu, kamu bisa memakai sampul dengan motif dan warna yang disukai sehingga tampilan buku sekolah lebih menarik. 

Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk menyampul buku sekolah adalah: 

  • Kertas sampul, sesuaikan dengan ukuran buku.
  • Selotip.
  • Gunting.

Berikut adalah tata cara menyampul buku sekolah dengan baik dan benar: 

  1. Langkah pertama lipat kertas sampul menjadi dua bagian, kemudian letakan buku sekolah di bagian tengahnya.
  2. Lipat setiap ujung kertas sampul yang melebihi ukuran buku ke dalam, supaya rapi potong sudutnya sedikit saja dan lipat menjadi bentuk amplop.
  3. Pada bagian tengah, buat sobekan kecil agar kertas sampul tidak sobek saat dilipat berbentuk amplop.
  4. Lipatan amplop kemudian ditambahkan selotip agar merekat dengan kuat.
  5. Terakhir adalah mengambil kertas putih atau warna lain yang polos tanpa garis, tulis nama, kelas, dan nama buku (misalnya mata pelajaran biologi). Tempel di bagian depan buku yang sudah diberi sampul agar mudah dikenal dan tidak tertukar dengan buku lain.

Contoh Teks Prosedur 2 : Cara Membuat Nasi Goreng

Cara Membuat Nasi Goreng Homemade Enak 

Nasi goreng adalah menu sederhana dan mudah dibuat namun dijamin enak. Cocok dibuat saat nasi kemarin masih tersisa dan sayang jika dibuang begitu saja. Sekaligus bisa dijadikan pilihan untuk menyediakan menu sarapan yang mudah dan cepat diolah. 

Bahan yang digunakan:

  • 1 piring nasi putih.
  • 1 buah cabe, diiris tipis.
  • 1 siung bawang putih, dicincang halus.
  • 1 siung bawang merah dicincang halus.
  • garam secukupnya.
  • 2 sdm margarin,
  • 2 sdm kecap manis.
  • 1 butir telur ayam (opsional).
  • 1 buah sosis sapi (opsional).

Cara pembuatan:

  1. Siapkan cobek atau bisa juga menggunakan blender maupun chopper. Masukan cabe, bawang merah, dan bawang putih kemudian dihaluskan. Jika memakai cobek maka diulek.
  2. Panaskan wajan dan masukan margarin, tunggu sampai mencair seluruhnya.
  3. Masukan bumbu halus, tumis sebentar sampai tercium aroma yang harum.
  4. Tambahkan garam, dan aduk kembali.
  5. Masukan potongan sosis, tumis sebentar.
  6. Kemudian masukan telur ayam yang sudah dikocok lepas sebelumnya, aduk sebentar.
  7. Setelah telur ayam matang, maka masukan nasi putih dan aduk kembali sampai rata.
  8. Tambahkan kecap manis, dan aduk kembali sampai rata dan warna nasi putih menjadi kecoklatan.
  9. Koreksi rasa, jika kurang asin bisa ditambahkan garam.
  10. Angkat dari wajan dan sajikan.

Kebanyak Orang Cari

Ciri-ciri teks prosedur

Ciri-ciri teks prosedur, yaitu menggunakan kata kerja imperatif, menggunakan bahasa teknis, menggunakan konjungsi temporal, menggunakan kalimat persuasif, menjelaskan alat dan bahan, serta menggunakan verba material.

Pengertian teks prosedur

Teks prosedur merupakan teks yang menjelaskan tentang penjelasan langkah-langkah yang berisi urutan dan memiliki tujuan yang bisanya seperti cara membuat.

Apa tujuan dari teks prosedur

Tujuan utama teks prosedur merupakan untuk memberikan penjelasan langkah-langkah lengkap sebuah panduan cara.

Apa fungsi teks prosedur

Fungsi teks prosedur adalah untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dilakukan secara lengkap melalui serangkaian langkah yang urut dan sistematis.

Penutup dan Kesimpulan

Teks prosedur sebagaimana dua contoh di atas memang menjelaskan suatu tahapan, cara, dan langkah-langkah. Setiap kali menjelaskan sesuatu dengan menggunakan struktur dari pembuka, material, langkah, dan simpulan. Maka bisa dipastikan pemasarannya menggunakan teknik prosedural.

Jika ingin menulis teks jenis ini, maka struktur yang dipaparkan di atas juga perlu dicantumkan atau dimasukkan. Sehingga bisa dikatakan memenuhi syarat untuk disebut sebagai teks prosedur, dan bukannya masuk kategori bentuk paragraf lainnya.

Baca tentang jenis dan pengertian teks lainnya :

Rekomendasi Buku

Kontributor : (Pujiati)

Editor : (Ridwan Karim)