Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly

Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki keistimewaan dan kisah hidupnya sendiri yang tentu saja memberikan banyak hikmah positif bagi kehidupan kita sebagai manusia biasa.

Salah satunya adalah Nabi Ayyub 'Alaihissalam yang terkenal karena kesabarannya yang luar biasa dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah. Tidak hanya itu, ada banyak sekali pelajaran positif yang bisa kita petik dari kisah hidupnya sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Penasaran seperti apa? Yuk, mari kita simak bersama.

Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Unsplash/Mohd Danish Hussain

Nabi Ayyub 'Alaihissalam yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ke sebuah negeri bernama Hauran yang sekarang terletak di antara Suriah dan Yordania dan dikisahkan sebagai sosok yang kaya dan terpandang di masyarakat dimana ia memiliki banyak sekali harta kekayaan seperti hewan ternak, ladang pertanian, dan memiliki banyak keturunan. 

Namun segala kekayaan yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepadanya tak lantas membuatnya menjadi sombong dan lupa akan kebesaran-Nya. Ia mensyukurinya dengan senantiasa memberikan harta benda yang dimilikinya kepada sesiapa yang membutuhkan dan tak pernah lalai dari kewajibannya beribadah kepada Allah. 

Begitupun saat Nabi Ayyub mendapat cobaan harta benda dan segala yang dimilikinya habis tak bersisa. Namun itu tidak mempengaruhi rasa syukur dan kadar ketaatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang justru semakin meningkat setiap waktu. 

Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab, Sahabat Rasulullah Berjuluk Singa Padang Pasir

Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Pexels/cottonbro

Tak hanya seluruh harta bendanya yang hilang dalam sekejap, Nabi Ayyub 'Alaihissalam kembali mendapat cobaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala berupa penyakit kulit yang sangat parah dan menjijikkan selama 18 tahun.

Akibat penyakitnya itu, ia sampai dijauhi oleh semua orang di sekitarnya bahkan diusir dari rumahnya. Diceritakan, ia tinggal di tempat pembuangan sampah bersama istrinya yang bernama Rahma binti Afrayim serta dua orang saudaranya.Kisah ini terdapat dalam Hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu yang artinya: 

“Sesungguhnya Nabiyullah Ayub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama 18 tahun. Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya.”

Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala juga mengabadikan cobaan berat yang dialami oleh Nabi Ayyub 'Alaihissalam  dalam Surat Al- Anbiya ayat 83 yang berbunyi. 

(83) وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ 

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." (QS. Al-Anbiya: 83) 
 

Namun itu semua tidak membuatnya mengeluh dan menyalahkan keadaan yang dideritanya. Ia tetap tenang dan sabar menghadapi cobaan yang terus menderanya secara bertubi-tubi dan terus memperbanyak ibadahnya selama masa sulitnya tersebut. 

Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Unsplash/Gabriella Clare Marino

Selama 18 tahun mengarungi cobaan berupa penyakitnya ini, Nabi Ayyub 'Alaihissalam selalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar segera disembuhkan dari penyakit yang dideritanya.

Kemudian Allah mengabulkan doanya dan memerintahkannya untuk mengentak-entakkan kakinya ke tanah yang memunculkan mata air yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Atas izin Allah, Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya setelah ia mandi dan minum dari air yang keluar dari tempat yang diperintahkan oleh Allah tersebut. Peristiwa ini diabadikan oleh Allah dalam Surat Shad ayat 41-42 yang berbunyi. 

(41) وَاذۡكُرۡ عَبۡدَنَاۤ اَيُّوۡبَۘ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الشَّيۡطٰنُ بِنُصۡبٍ وَّعَذَابٍؕ

                               (42) اُرۡكُضۡ بِرِجۡلِكَ‌ ۚ هٰذَا مُغۡتَسَلٌ ۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

Artinya: Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana." (Allah berfirman), "Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." (QS. Shad: 41-42)

Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Pexels/Jack Sparrow

Pada suatu ketika, istri Nabi Ayyub 'Alaihissalam yakni Rahma binti Afrayim pulang terlambat dan membuatnya sangat marah. Kemudian ia bernazar akan mencambuk istrinya seratus kali jika beliau sembuh dari penyakitnya.

Saat ia sudah sembuh dan hendak menunaikan nazarnya, yakni mencambuk sang istri sebanyak seratus kali itu, Nabi Ayyub tak sanggup melakukannya karena rasa cintanya yang sangat besar. Kepada istrinya yang sudah menemaninya selama ia sakit parah dan istrinya sering menuntunnya ke kamar mandi karena saking lemahnya. 

Namun karena merasa berat hati karena nazarnya belum ditunaikan, Allah memberikan Nabi Ayyub kemudahan. Kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk mengambil seikat jerami gandum lalu dipukulkan ke istrinya hanya satu kali, sebagaimana termaktub dalam firman Allah dalam Surat Shad ayat 44 yang berbunyi. 

(44) وَخُذۡ بِيَدِكَ ضِغۡثًا فَاضۡرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحۡنَثۡ‌ؕ اِنَّا وَجَدۡنٰهُ صَابِرًا‌ ؕ نِعۡمَ الۡعَبۡدُ‌ ؕ اِنَّـهٗۤ اَوَّابٌ

Artinya: Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah). (QS. Shad:44)

Baca Juga: Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi Pemilik Dua Cahaya

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
Ilustrasi berdoa. ©Shutterstock

JABAR | 5 Mei 2020 06:00 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Nabi Ayub adalah salah satu nabi yang wajib diketahui oleh umat muslim. Nabi Ayub ini dikenal karena kepribadiannya yang sangat sabar. Kisah Nabi Ayub ini bisa kita jadikan pelajaran jika kita sedang mendapatkan suatu permasalahan yang berat.

Dikisahkan Nabi Ayub adalah seseorang yang diberikan banyak nikmat oleh Allah SWT. Dirinya diberkahi dengan banyak anak. Dalam satu kisah dikatakan anaknya berjumlah 12 dan kesemuanya adalah laki-laki.

Selain itu Nabi Ayub juga diberi nikmat oleh Allah SWT berupa harta kekayaan yang melimpah, memiliki berbagai ternak, dan juga diberi istri cantik yang soleh serta setia. Dengan semua nikmat yang diberikan tidak menjadikan Nabi Ayub pribadi yang sombong.

Justru dirinya memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah SWT untuk membantu dan menolong orang lain. Setelah pernikahannya berjalan selama 20 tahun, tidak ada cobaan Allah SWT yang berat untuk Nabi Ayub, sampai usia 50 tahun.

2 dari 6 halaman

Ketika usia 51 tahun, ujian pertama dari Allah SWT muncul. Kulit Nabi Ayub tiba-tiba terkena penyakit yang menyebabkan keluarnya nanah dari kulitnya dari kepala hingga kakinya, hingga rambutnya pun rontok. Penyakit ini dikabarkan adalah penyakit yang menular.

Berita tentang kondisi Nabi Ayub ini pun tersebar ke seluruh negeri, sehingga seluruh negeri tahu bahwa penyakit ini menular. Dan tinggallah Nabi Ayub bersama istri dan anak-anaknya.

Hari kedua, ketika sang istri sedang menghidangkan makanan untuk 12 anaknya, tiba-tiba atap rumah Nabi Ayub rubuh dan menimpa semua anak Nabi Ayub hingga semuanya meninggal.

Hari ketiga, Allah SWT mendatangkan hama dan badai sehingga semua ternak yang dimiliki Nabi Ayub mati seluruhnya seketika, begitu juga dengan kebunnya yang ikut hancur. Namun, atas kuasa Allah SWT, orang-orang di sekitar Nabi Ayub tidak ada yang terkena dampak ini.

Hanya dalam 3 hari, Nabi Ayub yang sebelumnya memiliki banyak kenikmatan seketika kehidupannya berubah 180 derajat. Bahkan Nabi Ayub harus pindah dari rumahnya, ke pinggiran negeri yang jauh karena orang-orang takut akan penyakit yang dideritanya.

3 dari 6 halaman

Dikatakan bahwa Nabi Ayub diberi cobaan oleh Allah SWT seperti itu selama 18 tahun. Namun, luar biasanya, selama itu juga Nabi Ayub tidak pernah sekalipun mengeluh atau mengadu kepada Allah SWT. Dia terus bersyukur dan bersabar, tapi tetap berikhtiar, dengan cara tetap berobat dan beribadah.

Di pinggiran negeri, Nabi Ayub hanya tinggal berdua bersama istrinya. Istri Nabi Ayub memang bisa dijadikan contoh yang baik. Dirinya tidak peduli dengan kondisi suaminya yang berpenyakitan, bangkrut, hingga jatuh miskin. Ia tetap setia menemani Nabi Ayub, mengurus keperluannya, bahkan pergi mencari nafkah.

Suatu hari, istri Nabi Ayub berkata kepada suaminya,
“Wahai Nabi Allah, sudah 18 tahun engkau tidak berdakwah. Bagaimana jika engkau memohon kepada Allah SWT untuk disembuhkan penyakit ini. Itu saja. Cukup kesembuhan engkau, lalu engkau bisa pergi berdakwah lagi.”

Lalu Nabi Ayub menjawab,“Wahai istriku berapa lama dulu kita dalam keadaan nikmat?”

Istrinya menjawab,

“20 tahun.”
Kemudian Nabi Ayub kembali bertanya,

“Berapa lama kita sekarang diuji oleh Allah seperti ini?”

Istrinya kembali menjawab,

“18 tahun.” Lalu Nabi Ayub berkata,

“Aku masih malu untuk minta kepada Allah.”

4 dari 6 halaman

Apa yg kamu ketahui tentang nabi ayyub as brainly
©2020 Merdeka.com

Jawaban Nabi Ayub ini menunjukkan keimanan yang luar biasa. Dirinya tahu bahwa Allah Maha Melihat. Tidak perlu mengeluh atau meminta pun, Allah tahu bagaimana kondisi kita. 

Setelah 20 tahun, Nabi Ayub berdoa kepada Allah SWT. Beliau berdo’a dengan bahasa yang sopan dan santun kepada Allah,

“Wahai Tuhanku Penciptaku Pemilikku, sesungguhnya aku sedang ditimpakan penyakit. Dan Engkaulah Dzat yang Maha Penyayang.”
Do’a Nabi Ayub ini menunjukkan bagaimana dirinya ikhlas atas apa yang akan diberikan Allah SWT nantinya. Entah akan disembuhkan atau tidak, Nabi Ayub tetap akan ikhlas dan sabar dalam menerima ketentuan Allah SWT.

Bahkan Allah SWT juga berfirman,

“… Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).” (Q.S Shad: 44).

5 dari 6 halaman

Setelah melewati 20 tahun cobaan, di usia 71 tahun, dimunculkan oleh Allah SWT di bawah tempat tidur Nabi Ayub berupa mata air. Dikisahkan juga bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Ayub untuk menghentakkan kakinya ke tanah sehingga muncul mata air dari tempat hentakan itu. Dari mata air itulah Allah SWT memerintahkan Nabi Ayub untuk mandi dengan air itu.

“Hentakkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (Q.S Shad: 42).

Setelah mandi dengan air tersebut, Nabi Ayub menemukan bahwa tubuhnya sembuh dan bahkan kondisi fisiknya menjadi lebih baik dari pada 20 tahun yang lalu. Kemudian Allah SWT mengirimkan berita kepada masyarakat di negeri tersebut bahwa Nabi Ayub sudah sembuh.

Kemudian dikisahkan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi Ayub untuk berjalan keluar sehingga masyarakat dapat melihat bahwa Nabi Ayub benar-benar sudah sembuh.

Besoknya, masyarakat di seluruh negeri datang membawakan Nabi Ayub hadiah. Saking banyaknya hadiah yang diterima oleh Nabi Ayub, dikatakan bahwa saat itu juga kekayaan Nabi Ayub menjadi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan 20 tahun yang lalu.

6 dari 6 halaman

Kemudian di hari ketiga, istri Nabi Ayub hamil, dan sejak saat itu setiap tahun istri Nabi Ayub melahirkan anak kembar, sehingga Allah SWT memberikan kepada Nabi Ayub 24 orang anak laki-laki. Allah SWT juga menggambarkan bagaimana kisah Nabi Ayub ini dalam Al-Qur’an,

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah,” (Q.S Al-Anbiya: 83-84).

Tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Hanya perlu keimanan, yakin kepada Allah SWT, dan sabar sebagai pegangan hidup kita.
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Q.S Az-Zumar: 10).

(mdk/ank)