Berapa lama bayi baru lahir tidak minum asi

Menyusui sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal untuk Si Kecil. Berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO), idealnya bayi harus disusui secara ekslusif selama enam bulan pertama kehidupannya.

Pasalnya, ASI atau Air Susu Ibu mengandung semua yang dibutuhkan bayi untuk enam bulan pertama kehidupannya. Cairan kental kekuningan atau yang disebut kolostrum pada ASI kaya akan protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa yang bermanfaat.

Selain itu, kolostrum juga bisa membantu perkembangan saluran penceraan bayi yang belum matang. Sehingga ASI ini menjadi makanan yang luar biasa dan tidak dapat digantikan oleh susu formula.

Tak perlu khawatir jika pada awal masa menyusui, produksi ASI masih sangat sedikit. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), suplai ASI juga bergantung pada kebutuhan tubuh bayi. Ini berarti seiring waktunya, komposisi dan volume produksi ASI juga terus berubah. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai pola kebutuhan ASI pada bayi baru lahir:

Hari Pertama

Pada hari pertamanya si kecil lahir, ukuran lambungnya masih sangat kecil. Karena itu, bayi Anda belum membutuhkan banyak susu agar kenyang. Di waktu ini, Si Kecil mungkin akan membutuhkan menyusu setiap 1 hingga 3 jam.

Meski pada tahap awal produksi ASI terasa sedikit, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Perlu diketahui, semakin sering menyusui akan membantu meningkatkan suplai ASI.

Pekan dan Bulan Pertama

Seiring pertumbuhan bayi, ukuran perutnya juga akan semakin besar, sehingga Si Kecil secara bertahap akan dapat minum lebih banyak ASI setiap kali menyusui.

Selama beberapa minggu dan bulan pertama, waktu menyusui akan semakin lama, yaitu setiap 2 hingga 4 jam sekali. Namun, seberapa sering bayi Anda menyusu dapat berubah tergantung pada kebutuhannya. Beberapa sesi mungkin akan lama, sementara yang lainnya pendek.

Jadi, Anda tak perlu khawatir. Bayi umumnya akan mengambil apa yang mereka butuhkan setiap kali ia makan, dan berhenti saat mereka merasa kenyang. Biasanya mereka akan tampak puas dan mengantuk setelah diberi cukup ASI.

Usia 6-12 Bulan

Memasuki usia 6 bulan, bayi Anda memerlukan makanan tambahan untuk memenuhi kalori dan nutrisinya. Dalam hal ini dapat berupa makanan pendamping ASI atau yang disebut MPASI.

Namun, di periode ini, Anda bisa memberikan ASI sesuai kemauannya. Ini juga dapat membantu Anda mempertahankan produksi ASI.

Jika bayi mulai tampak kurang tertarik untuk menyusu setelah makan makanan padat, cobalah menyusui terlebih dahulu sebelum Anda memberikan makanan padat. Perlu diingat, ASI Anda adalah sumber terpenting, bahkan setelah Anda mulai memberikannya asupan dari makanan padat.

Usia 12-24 Bulan

Menjelang usia yang tepat untuk disapih, frekuensi bayi menyusu juga akan semakin berkurang. Meski tak ada patokan khusus, semua bergantung pada kebutuhan masing-masing bayi.

Beberapa ingin menyusui hanya sebelum tidur atau di pagi hari, sementara yang lain terus minum ASI sebagai porsi yang lebih besar dari makanan harian mereka. Terus ikuti isyarat si kecil untuk memutuskan kapan dia lapar dan ingin menyusui.

Jika Anda khawatir apakah kebutuhan ASI Si Kecil sudah terpenuhi, berikut tanda-tanda bayi sudah cukup ASI:

1. Bayi terlihat menelan

Saat bayi Anda pertama kali menempel di payudara Anda, ia akan menyusu dengan cepat, yang membantu mengeluarkan ASI. Kemudian dia harus maju ke dalam gerakan menarik yang dalam dan lambat saat dia menelan.

Anda mungkin tidak hanya merasakan gerakan ini, tetapi juga melihat rahangnya turun dan mendengarnya saat si kecil meneguk ASI.

Jika bay tidak mendapatkan cukup ASI, Anda mungkin akan melihatnya menyusu dengan cepat tetapi tidak menelan dengan lambat dan berirama. Selain itu, ia mungkin juga mengambil jeda lama saat menyusui atau berulang kali tertidur di dekat payudara Anda.

2. Bayi tampak tenang

Tanda-tanda berikutnya adalah Si Kecil tampak puas dan tenang setelah sesi menyusui. Namun, jika bayi Anda tampak sangat lesu dan terus menerus berteriak, mungkin ia tidak mendapatkan cukup ASI.

Hal itu bisa dipahami dengan jika bayi memiliki banyak waktu menyusu yang bertahan lebih dari satu jam atau sangat ingin menyusu, dengan waktu kurang dari satu jam antara waktu menyusu, mungkin ada masalah.

3. Dia mengisi popoknya

Keluaran popok bayi Anda adalah indikator yang dapat diandalkan bahwa ia mendapatkan cukup ASI. Sebagian besar bayi yang disusui mengompol enam hingga sepuluh kali, dan mengotori setidaknya tiga popok per hari di bulan pertama.

Selain itu, warna feses juga penting. Feses yang berwarna kekuningan adalah hal yang wajar dialami bayi saat menerima ASI ekslusif.

Biasanya warna kekuningan tersebut berlangsung pada hari keempat atau kelima menyusu. Namun, jika Anda mendapati feses bayi berwarna hitam kecoklatan dan lengket, kemungkinan ASI bayi belum tercukupi.

4. Berat badannya bertambah

Berat bayi yang berfluktuasi pada hari-hari atau minggu pertama kehidupannya adalah hal yang normal. Umumnya, bayi baru lahir mungkin akan kehilangan sekitar 5 hingga 7 persen berat badannya pada hari ketiga atau keempatnya.

Namun, jika penurunan berat badan 10 persen atau lebih, bisa menjadi pertanda masalah yang serius. Pada umumnya di hari ke-10, bayi Anda harus kembali ke berat lahirnya.

Jika Si Kecil terlihat tidak sehat atau ASI sulit keluar, segera konsultasi dengan dokter agar dapat segera ditangani sehingga tumbuh kembang Si Kecil dapat optimal.

Tidak ada aturan pasti berapa lama bayi menyusu. Sebab, ini pasti menyesuaikan dengan kebutuhan, fase, usia, dan kondisi fisik si kecil. Rata-rata, berapa lama bayi harus minum ASI adalah sekitar 10-20 menit. Namun, bisa saja lebih singkat atau justru lama.

20 Oct 2021|Azelia Trifiana

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Bayi menyusui

Tidak ada aturan pasti berapa lama bayi menyusu. Sebab, ini pasti menyesuaikan dengan kebutuhan, fase, usia, dan kondisi fisik si kecil. Rata-rata, berapa lama bayi harus minum ASI adalah sekitar 10-20 menit. Namun, bisa saja lebih singkat atau justru lama.Contohnya saat sedang berada di fase growth spurt. Mereka bisa saja menyusu lebih lama dari biasanya. Frekuensi dan durasi meningkat, bahkan tak jarang membuat ibu merasa apakah ASI mereka tidak cukup atau kurang mengenyangkan.

Faktor yang mempengaruhi durasi menyusu

Ada bayi yang perlu 30 menit untuk menyusu hingga merasa kenyang. Di lain cerita, bisa jadi pula ada bayi yang hanya perlu 8 menit dan bisa kenyang sepenuhnya. Lalu apa saja faktor yang berpengaruh terhadap berapa lama bayi menyusu?Makin besar bayi, mereka bisa mendapatkan cukup ASI dalam durasi lebih singkat. Belum lagi kemampuan perlekatan dan menghisap payudara yang sudah lancar membuat proses menyusu bisa lebih cepat.Ketika bayi sudah mengantuk, mereka mungkin menyusu lebih lama jika dibandingkan dengan bayi yang masih bangun dan waspada sepenuhnyaKetika ASI mengalir lancar dan terjadi let-down reflex, maka bayi akan mendapat suplai lebih banyak di satu waktu. Begitu pula sebaliknya ketika aliran ASI kurang lancar, perlu waktu lebih lama untuk bayi mendapatkan cukup ASI.Bayi yang terlahir prematur atau menderita penyakit mungkin mudah merasa lelah saat menyusu. Artinya, mereka akan berhenti beberapa kali. Konsekuensinya, tentu berapa lama bayi menyusu jadi lebih lama.Ketika perlekatan atau latching sudah baik, maka lebih mudah bagi mereka menghisap ASI. Artinya, waktu menyusu pun bisa jadi lebih singkat.

Durasi bayi menyusu berdasarkan usia

Faktor paling utama yang berpengaruh terhadap berapa lama bayi minum ASI adalah usia mereka. Contohnya bayi baru lahir yang perlu waktu lebih lama untuk menyusu karena mereka masih beradaptasi dengan proses perlekatan.Berikut ini gambaran berapa lama bayi harus minum ASI berdasarkan usia mereka:Bayi baru lahir perlu menyusu setiap 2-3 jam sekali. Durasinya sekitar 10-15 menit di setiap sisi payudara. Jadi, rata-rata berapa lama bayi menyusu adalah 20-30 menit setiap sesinya. Selain bayi mendapat asupan ASI, ibu juga dapat menjaga suplai ASI agar tetap stabil.Secara bertahap, durasi menyusu jadi lebih singkat. Jaraknya pun menjadi lebih panjang. Ketika bayi berusia 3-4 bulan, mereka juga makin lihai menyusu. Bisa jadi, hanya perlu waktu 5-10 menit untuk mengosongkan payudara dan merasa kenyang.Pada fase ini, bayi sudah mulai mengenal makanan pendamping ASI atau MPASI. Selain itu, bayi juga sudah mulai minum cairan langsung seperti air putih atau air perasan jeruk murni. Belum lagi mereka makin aktif bergerak. Ini bisa berdampak pada waktu menyusu yang jadi lebih singkat.Setelah ulang tahun pertamanya, ASI bukan lagi sumber nutrisi utama bagi si kecil. Sebab, mereka sudah harus mengenal beragam jenis makanan dan minuman. Jadi, jangan heran apabila berapa lama bayi menyusu pun kian singkat.Namun, ada kalanya bayi juga perlu merasa ingin lebih lama menyusu ketika mencari kenyamanan. Contohnya setelah cedera, merasa tidak enak badan, atau mengantuk.

Tak perlu risaukan durasi

Pesan bagi ibu-ibu yang masih aktif menyusui, sebaiknya tak perlu merisaukan berapa lama bayi harus minum ASI. Selama mereka sudah bisa melakukan perlekatan dengan tepat, biarkan saja bayi menyusu sesuai keinginan mereka.Selain itu, antisipasi juga variasi durasi menyusu. Gambaran yang ada di atas bukanlah angka mutlak. Bisa jadi lebih singkat, begitu pula sebaliknya. Jadi, tinggal bagaimana ibu menyesuaikan dengan rutinitasnya sehari-hari.Hal yang terpenting adalah memastikan mereka mendapat cukup asupan ASI. Beberapa indikatornya adalah:
  • Buang air kecil enam kali sehari
  • Berat badan bertambah sesuai usia
  • Payudara ibu tidak lagi terasa penuh
  • Bayi terlihat kenyang dan tidur nyenyak

Baca Juga

Deteksi Dini NEC Cegah Memburuknya Infeksi Usus pada Bayi Baru LahirBayi 9 Bulan Belum Tumbuh Gigi, Kapan Orang Tua Harus Khawatir?5 Manfaat dan Cara Menjemur Bayi yang Benar, Orangtua Perlu Tahu!

Catatan dari SehatQ

Selalu ingat bahwa dalam ASI, ada yang disebut foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah ASI yang lebih encer dan keluar terlebih dahulu. Sementara hindmilk lebih kental dan kaya kalori. Hindmilk baru akan diminum bayi setelah foremilk keluar.Jadi, ada baiknya memastikan sesi menyusu benar-benar komplet sehingga si kecil juga mendapatkan nutrisi ASI hindmilk. Ini juga membantu ibu untuk mengosongkan payudara hingga tuntas dan menghindari mastitis.Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara perlekatan yang tepat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

bayi & menyusuiibu dan anaktumbuh kembang bayi

Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/how-long-should-a-baby-nurse-at-each-feeding-431633
Diakses pada 5 Oktober 2021
ACOG. https://www.acog.org/womens-health/faqs/breastfeeding-your-baby?utm_source=redirect&utm_medium=web&utm_campaign=otn#baby
Diakses pada 5 Oktober 2021
Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Settling-In-The-First-Few-Weeks-of-Breastfeeding.aspx
Diakses pada 5 Oktober 2021

Stress parenting umum dialami oleh orang tua yang memiliki anak yang tempramental dan anak yang masih kecil. Jaga kesabaran dan jangan lakukan kekerasan pada anak.

22 Mei 2019|Dina Rahmawati

Memiliki anak yang baik, bertanggung jawab, penyayang, dan pandai bersyukur adalah idaman semua orangtua. Namun, mengajarkan cara bersyukur bukan perkara sederhana. Mulai ajarkan bersyukur sejak dini,

20 Mei 2021|Azelia Trifiana

Ada beragam fakta tentang bayi yang bisa membantu orangtua semakin siap dan tanggap dalam menghadapi kelakuannya sehari-hari. Berikut 10 fakta yang wajib diketahui.

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani