Puisi adalah karya sastra yang berisi tentang pesan-pesan tertentu yang disampaikan dengan bahasa kias, indah, dan literatif. Secara teori ada tiga jenis puisi dalam teori kesusastraan: puisi lama, puisi baru, dan puisi modern. Apa pun jenis puisinya, sebuah puisi harus memiliki unsur-unsur fisik pembangun yang bisa membedakan puisi tersebut dengan karya sastra yang lain, seperti cerpen, novel, teks, dan lain-lain. Unsur-unsur fisik puisi adalah sebagai berikut:
Mari kita bahas kelima unsur-unsur fisik puisi: MAJASMajas adalah gaya bahasa yang digunakan dalam puisi agar memiliki kesan berbeda dan cita rasa yang literatif. Majas-majas yang digunakan umumnya adalah majas perbandingan:
Perhatikan analisis puisi berikut ini! SAHABATKU Aku memandangmu satu, ketika kidung malam menyapaku lirih …
By Zae Arsy Analisis:
RIMARima adalah bunyi berpola yang ada dalam sebuah puisi. Jenis dan letak rima bermacam-macam sesuai dengan selera penyair atau cara penyair tersebut ingin memberikan kesan berbeda dalam puisi ciptaannya. Ada beberapa jenis rima dalam puisi:
TIPOGRAFITipografi adalah pengwajahan puisi atau tampilan puisi dalam media. Ada dua jenis pengwajahan puisi: umum dan kontemporer.
DIKSIDiksi adalah pilihan kata yang digunakan untuk memperkuat penyampaian pesan dan kesan dari penyair kepada pembaca. Perbedaan diksi dengan kosa kata lugas adalah sebagai berikut:
IRAMAIrama puisi berhubungan dengan suasana puisi saat dibacakan atau dideklamasikan. Puisi dengan tema tertentu dan diksi-diksi pilihan yang merujuk ke satu kesan bisa menimbulkan irama tersendiri. Misalkan:
Perhatikan dan bacalah puisi berikut ini! ADINDA Dalam diam aku mencintaimu Dalam resah aku seksa mengharapmu Dalam pelukan malam yang gundah ku hadir tuk menari dalam mimpi-mimpi Seperti kisah rembulan yang menyendiri, ku mainkan hatimu dengan lembut jari-jemari Adinda, jangan berakhir kisah kita seperti melodrama lalu Aku takut kehilangan, aku jemu sejemu-jemu Ada puja dalam segenap doaku teruntai Kemarilah tuk sekedar melepas penatku dengan __ (3) __ Zae Arsy Soal No.1 Unsur fisik yang paling dominan dalam bait pertama puisi tersebut adalah …..
PEMBAHASAN : Unsur yang paling dominan dalam bait pertama puisi tersebut adalah majas. Baris ke-3 dan ke-4 menunjukan majas personifikasi. Jawaban A Soal No.2 Majas yang terdapat dalam bait pertama puisi di atas adalah ….
PEMBAHASAN : Personifikasi adalah majas yang digunakan untuk memanusiakan benda yang bukan manusia/tidak bernyawa. Contoh:
Jawaban D Soal No.3 Agar memiliki rima atau bunyi akhir yang berpola, bagian akhir larik ke-4 sebaiknya diisi dengan kata/diksi …….
PEMBAHASAN : Kata atau diksi yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang sehingga rima atau bunyi akhirnya beraturan adalah kata “damai” agar berima a-a-b-b …….. lalu (a) ………jemu (a) ………teruntai (b) ………damai (b) Perhatikan dan bacalah puisi berikut ini! DERAI-DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauhterasa hari akan jadi malamada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam aku orangnya bisa tahansudah berapa waktu bukan kanak lagitapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan lagi hidup hanyalah menunda kekalahantambah terasing dari cinta sekolah rendahdan tahu, ada yang tetap tak diucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah 1949 Chairil Anwar, “Derai-Derai Cemara,” Kakilangit (Horison), April 2016, hlm 9. Jawaban A Soal No.4 Unsur yang paling dominan pada bait ke-2 puisi karya Chairil Anwar tersebut adalah ….
PEMBAHASAN : Unsur paling dominan pada bait ke-2 puisi tersebut adalah rima karena bunyi akhir berpola a-b-a-b ……..tahan (a) ……..lagi (b) ……..bahan (a) ……..lagi (b) Jawaban: D Soal No.5 Larik bermajas pada larik ke-4 bait pertama puisi tersebut sama dengan majas yang terdapat pada kalimat …..
PEMBAHASAN : Kalimat pada larik ke-4 bait pertama “dipukul angin yang terpendam” menunjukan majas personifikasi yang sama dengan kalimat pada opsi B.
Jawaban B |