Tuliskan 3 contoh ketampakan alam wilayah darat dan 3 contoh ketampakan alam wilayah perairan

Ilustrasi ketampakan alam wilayah daratan pada daerah pegunungan. Foto: Freepik.com

Bumi yang kita tempati terbagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah daratan dan wilayah perairan. Daratan yang ada di Bumi sangat luas walaupun tidak sebesar perairan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ketampakan adalah keadaan yang dapat dilihat dengan jarak pandang tertentu. Sementara itu, mengutip buku berjudul Hafal Mahir Materi IPS SD/MI Kelas 4, 5, 6 oleh Tim Grasindo, ketampakan alam merupakan hal-hal yang ada di permukaan Bumi yang terbentuk secara alami.

Apa Saja Contoh Kenampakan Alam Daratan?

Ketampakan alam merupakan segala sesuatu yang berada di atas permukaan Bumi baik yang berada di darat maupun di perairan. Ketampakan alam timbul akibat adanya peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di atas permukaan-permukaan Bumi.

Sama dengan negara-negara lain di dunia, contoh ketampakan alam di Indonesia dapat ditemukan dengan mudah baik dari wilayah daratan maupun perairannya. Keduanya memiliki ciri tertentu dan keunikan tersendiri.

Selain itu, wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang terbentang luas mulai dari Sabang hingga Merauke. Lalu, apa yang dimaksud dengan ketampakan alam wilayah daratan?

Secara umum, ciri-ciri ketampakan alam wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan Bumi yang berbentuk padat dan tak digenangi air. Dikutip dari buku berjudul BPSC Modul Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas IV karangan Nur Hasanah, ketampakan alam wilayah daratan dan ciri-cirinya dapat dijabarkan sebagai berikut:

Dataran rendah adalah dataran dengan ketinggian mulai dari 0-200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah umumnya terdapat di sekitar pantai dan cukup luas. Daerah dataran rendah juga sering dimanfaatkan untuk industri, pertanian padi, palawija, dan tebu.

Dataran tinggi adalah daerah datar yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Dataran tinggi memiliki ciri-ciri daerah yang berada diketinggian 500-1.500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi juga sering disebut dengan plateau dan plato.

Lalu, apa manfaat dari dataran tinggi? Dataran tinggi sering dimanfaatkan untuk kegiatan wisata dan perkebunan teh, cengkih, sayuran, dan buah-buahan.

Adapun contoh daratan tinggi di Indonesia di antaranya dataran tinggi Dekkan, dataran tinggi Gayo, dataran tinggi Dieng, dataran tinggi Malang, dan dataran tinggi Alas.

Ilustrasi ketempakan alam wilayah daratan. Sumber: Freepik.com

Bukit memiliki ciri-ciri tumpukan tanah dengan ketinggian di atas 300 meter. Bukit biasanya merupakan bagian dari sebuah gunung yang lebih rendah.

Gunung merupakan bagian dari pegunungan. Gunung memiliki ciri-ciri ketinggian di atas 600 meter di atas permukaan laut. Di gunung terdapat lembah, lereng yang curam, dan jurang yang dalam.

Gunung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gunung berapi yang merupakan gunung yang masIh aktif dan sewaktu-waktu dapat meletus, dan gunung tidak berapi yang sudah tidak aktif lagi. Kemungkinan gunung tidak aktif untuk meletus sangat kecil.

Lembah memiliki ciri-ciri daerah rendah yang berada di antara dua daerah lebih tinggi. Lembah terbentuk karena adanya pengikisan oleh aliran sungai atau gletser (salju yang mencair). Sungai yang mengalir melalui lereng curam memiliki daya kikis yang besar sehingga lembah sungai di pegunungan memiliki sisi terjal. Sementara sungai yang mengalir di daerah landai dapat menghasilkan lembah yang luas.

Apa Saja yang Termasuk Ketampakan Alam Perairan?

Ilustrasi laut sebagai salah satu contoh ketampakan alam perairan di Bumi. Foto: Unsplash.com

Selain ketampakan alam daratan, Bumi juga memiliki ketampakan alam perairan yang beragam. Menyadur dari buku Wahana IPS: Ilmu Pengetahuan Sosial yang disusun Sigit Widiantoro, dkk., ketampakan alam perairan merupakan bagian dari permukaan Bumi yang berbentuk cair dan digenangi air.

Adapun contoh ketampakan alam perairan terdiri dari samudra, laut, selat, teluk, sungai, danau, dan rawa. Berikut penjelasan selengkapnya masing-masing.

Jenis ketampakan alam perairan yang satu ini meliputi permukaan Bumi dan dibatasi oleh benua atau kepulauan yang besar. Secara keseluruhan, samudra melingkupi 71 persen dari luas permukaan Bumi dengan kedalaman rata-rata lebih dari 3.700 meter.

Beberapa samudra yang ada di permukaan Bumi di antaranya Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Samudra Arktik.

Laut merupakan perairan yang amat luas dan menggenangi sebagian besar permukaan Bumi. Jenis ketampakan alam yang satu ini memisahkan daratan menjadi pulau-pulau kecil maupun besar.

Air laut memiliki permukaan yang bergelombang dan bergerak. Sebagai negara maritim, jenis ketampakan alam perairan ini dapat dengan mudah di temukan di Indonesia. Misalnya, Laut Arafura yang terletak di antara Australia dan Papua, Laut Jawa yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, dan beberapa laut lainnya.

Jenis ketampakan alam perairan selanjutnya, yakni selat. Laut di antara pulau-pulau ini dapat dipahami sebagai perairan sempit yang menghubungkan dua pulau berdekatan. Selat berbeda dengan terusan. Sebab, terusan merupakan selat yang sengaja dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu.

Sungai merupakan ketampakan alam perairan yang dapat ditemukan dengan mudah. Sungai juga dapat berupa air yang mengalir secara alami di daerah daratan.

Menurut sumber yang sama, sungai berasal dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai itu, nantinya bergabung membentuk sungai utama. Di bagian ujung sungai disebut muara. Selanjutnya, beberapa sungai akan bertemu di lautan.

Danau merupakan genangan air yang luas dan dikelilingi daratan. Terbentuknya sebuah danau karena beberapa faktor, seperti mencairnya gletser, adanya aliran sungai, maupun munculnya mata air.

Secara umum, danau dapat dibedakan menjadi danau alami dan danau buatan atau waduk. Fungsi danau, yakni sebagai saluran irigasi hingga pembangkit listrik.

Ketampakan alam perairan yang terakhir, yakni rawa. Tanah rendah yang digenangi air tersebut terbentuk melalui proses alamiah. Hal tersebut terjadi secara terus menerus maupun dalam waktu tertentu atau musiman. Umumnya, rawa terletak di sekitar pantai.

Itulah pembahasan mengenai ketampakan alam daratan maupun peraian beserta cirinya masing-masing. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan ihwal bentang alam di Bumi.


Page 2