Tarian klasik yang berasal dari jawa tengah adalah tari a gantar b piring c serimpi d bedaya

- Tari daerah adalah tari yang berasal dari suatu tempat yang menjadi ciri khas daerah itu sendiri. Tarian daerah atau tarian tradisional biasanya diwariskan secara turun temurun.

Seiring perkembangan zaman, eksistensi tari daerah kini semakin memudar. Untuk itu, sebagai bentuk cinta pada Tanah Air, kita juga perlu mengenal nama tarian daerah yang ada.

Show

Indonesia sendiri saat ini memiliki 34 provinsi. Nah, di setiap provinsi tentu memiliki tarian daerah masing-masing. Apa saja 34 tarian daerah? Langsung aja yuk simak daftar 34 tarian daerah beserta asalnya di bawah ini.

Berikut beberapa contoh tari daerah yang populer di seluruh provinsi yang ada di Indonesia:

1. Tari Saman (Nanggroe Aceh Darussalam)

Tari Saman adalah tari daerah asal dari Tanah Gayo di Aceh. Awalnya, tari ini merupakan permainan rakyat yang disebut pok ane yang diciptakan oleh ulama bernama Syekh Saman.

Dikutip dari buku Ensiklopedia Seni dan Budaya: Seni Tari Nusantara oleh R. Toto Sugiharto, dkk, Tari Saman dimainkan dengan jumlah penari lebih dari 10 orang, tapi harus ganjil. Tarian ini mencerminkan tentang kekompakan, kebersamaan, keagamaan, sopan santun serta pendidikan.

Tari Saman ditampilkan cenderung tidak menggunakan iringan alat musik, melainkan dari suara dan bunyi tepuk tangan penarinya. Gerakan tari akan dikombinasikan dengan memukul pangkal paha dan dada, sebagai sinkronisasi lalu menghempaskan badan ke berbagai arah.

2. Tari Piring (Sumatera Barat)

Tari Piring merupakan tari daerah tradisional asal Sumatera Barat. Dikutip dari buku berjudul Yuk, Mengenal Tarian Daerah 34 Provinsi di Indonesia, karya Inoer H. dan Ipunk Kristianto, dalam budaya Minang, tari ini juga memiliki fungsi spiritual untuk persembahan kepada Dewi Padi atas penghormatan dari hasil panen.

3. Tari Tor-tor (Sumatera Utara)

Tari Tor-tor dikenal sebagai tari tradisional suku Batak di Sumatera Utara. Tarian daerah ini sering digunakan untuk ritual penghormatan para dewa dan leluhur di sana. Biasanya dalam pertunjukannya Tari Tor-tor akan diiringi oleh musik dari gondang (gendang) dalam upacara-upacara adat.

4. Tari Kelindan Sumbay (Sumatera Selatan)

Tari Kelindan Sumbay berasal dari Sumatera Selatan, yang dimainkan oleh sekelompok dengan gerakan tangan yang mengikuti irama musik. Dikutip dari laman Budaya Indonesia, alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini ada kendang, rebab, serta bonang.

5. Tari Sigeh Penguten (Lampung)

Tari Sigeh Pengunten merupakan tari daerah asal Lampung, yang berfungsi sebagai tari pembuka dalam acara adat di sana. Tarian ini menjadi bentuk ucapan selamat datang dan terima kasih dari tuan rumah kepada tamu yang telah hadir.

Tariannya ditarikan oleh sekelompok orang berjumlah ganjil, di mana salah satu penari akan berada ada di tengah dengan memegang tepak. Tepak merupakan kotak keemasan yang di dalamnya berisi daun sirih. Nantinya, daun sirih itu akan diberikan ke salah seorang tamu yang dianggap penting.

6. Tari Joget Lambak (Riau)

Tari Joget Lambak menjadi tarian daerah asal Riau yang dilakukan secara berpasangan oleh penarinya. Tarian ini menjadi tari pergaulan yang digemari oleh para anak muda di sana. Penarinya akan menari sesuai dengan irama musik.

7. Tari Zapin (Kepulauan Riau)

Tari Zapin merupakan tarian daerah asal Kepulauan Riau yang bersifat menghibur serta edukatif. Tari Zapin ini juga termasuk tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh budaya Arab.

Tarian ini sering menjadi media dalam dakwah islam melalui syair lagu-lagu Zapin sebagai pengiring tarian. Musik pengiringnya terdiri dari tiga buah marwas sebuah gendang kecil dan dua alat musik petik gambus.

8. Tari Sekapur Sirih (Jambi)

Tari Sekapur Sirih berasal dari provinsi Jambi. Tari ini difungsikan sebagai tarian persembahan untuk menyambut tamu agung atau tamu terhormat.

Selain itu, tari ini juga sebagai persembahan ucapan selamat datang untuk tamu kehormatan tersebut. Sekilas, jika dilihat dari pengertiannya makna tari ini mirip dengan Tari Sigeh Penguten asal Lampung.

9. Tari Andun (Kepulauan Bangka Belitung)

Bengkulu memiliki tarian daerah bernama Tari Andun. Biasanya, tarian ini akan dilakukan oleh para gadis dan bujang secara berpasangan di malam hari.

Tari Andun menjadi salah satu tarian rakyat yang dipersembahkan saat pesta perkawinan. Zaman dulu, tari ini sering digunakan sebagai sarana untuk mencari jodoh setelah panen padi.

10. Tarian Bidadari Teminang Anak (Bengkulu)

Tarian Bidadari Teminang Anak merupakan tari daerah asal Bengkulu, tepatnya dari Rejang Lebong. Sesuai dengan namanya, tarian ini menggambarkan bidadari yang meminang anak.

11. Tari Cokek (Banten)

Tari Cokek berasal dari Banten, yang namanya diambil dari salah satu tuan tanah Tionghoa bernama Tan Sio Kek. Tari ini memiliki daya tarik dari gerakan tubuh para penarinya yang akan bergerak secara perlahan-lahan.

Pertama, penari akan membuat formasi memanjang, dengan saling bersebelahan. Lalu, kaki mereka akan digerakan melangkah maju mundur, dengan tangan yang direntangkan setinggi bahu.

12. Tari Ronggeng (DKI Jakarta)

Tari Ronggeng menjadi tarian daerah populer asal DKI Jakarta. Tari ini biasanya dilakukan untuk menyambut para tamu yang dihormati. Secara umum, tarian ini dilakukan oleh penari wanita dengan gerakan tari yang relatif cepat dan dinamis.

13. Tari Jaipong (Jawa Barat)

Tari Jaipong berasal dari Jawa Barat. Tari Jaipong dilakukan untuk menyambut tamu yang dihormati. Biasanya, penarinya berjumlah 4-6, tapi ada juga yang lebih.

Ciri khas tari Jaipong adalah musiknya menghentak, di mana alat musik kendang akan terdengar paling menonjol. Tari Jaipong ini sering dipentaskan pada acara pesta pernikahan, hiburan maupun acara selamatan.

14. Tari Gambyong (Jawa Tengah)

Tari Gambyong menjadi salah satu tari daerah asal Jawa Tengah. Tari daerah ini ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu, sekaligus menjadi tarian pergaulan di masyarakat.

Tari gambyong ini dikenal dari penari jalanan bernama si Gambyong, yang hidup di zaman Sinuhun Paku Buwono IV di Surakarta (1788-1820). Ciri khas tarian ini akan dibuka dengan gendhing Pangkur terlebih dahulu, sebelum dimulai pertunjukan.

15. Tari Jaran Kepang (Jawa Timur)

Tari Jaran Kepang merupakan tari daerah asal Jawa Tengah. Tari ini akan seolah-olah menirukan seorang prajurit yang sedang menunggang kuda.

16. Tari Serimpi (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Tari Serimpi adalah tari yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini merupakan tarian sakral karena hanya dipentaskan di lingkungan keraton. Mengutip buku Keanekaragaman Seni Nusantara oleh Resi Septiana Dewi, S.Pd, tari Serimpi sering dijadikan tarian untuk peringatan naik tahta sultan dan ritual kenegaraan.

17. Tari Rejang (Bali)

Tari Rejang merupakan tarian daerah asal Bali, yang dilakukan bersama-sama di sebuah pura saat upacara keagamaan. Penari dalam tarian ini seluruhnya perempuan.

Gerakan Tari Rejang mengandalkan lemah gemulai dari penarinya. Tari ini biasanya akan diiringi dengan suara gamelan gong kebyar.

18. Tari Batunganga (Nusa Tenggara Barat)

Tari Batunganga berasal dari NTB. Dikutip dari buku berjudul Serba Tahu Ragam Budaya Nusantara karya Dee Novit & Weki, tarian ini menceritakan tentang rasa cinta rakyat terhadap seorang putri raja yang masuk ke dalam sebuah batu. Kemudian, para rakyatnya itu memohon agar sang putri bisa keluar dalam batu tersebut.

19. Tari Gareng Lameng (Nusa Tenggara Timur)

Salah satu tari daerah asal NTB yaitu Tari Gareng Lameng. Tari ini akan dipertunjukan saat upacara khitanan.

Di mana, arti dari tari ini yaitu pemberian ucapan selamat dan berkat kepada Tuhan. Tujuannya, agar seseorang yang dikhitan itu bisa sehat dan sukses dalam hidup.

20. Tari Gantar (Kalimantan Barat)

Tari Gantar merupakan tari tradisional asal Kalimantan Barat. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu dan beberapa acara adat lainnya.

Tari Gantar gerakannya mirip seperti saat seseorang sedang menanam padi. Penari akan menggunakan tongkat kayu sebagai penumbuk.

21. Tari Tandik Balian (Kalimantan Selatan)

Tari Tandik Balian menjadi salah satu tarian tradisional Kalimantan Selatan, dari suku Dayak Warukin. Tari tradisi Balian menjadi sebuah atraksi kesenian di sana.

22. Tari Giring-giring (Kalimantan Tengah)

Salah satu tarian daerah asal Kalimantan Tengah yaitu tari Giring-giring. Tari Giring-giring telah dipopulerkan oleh suku Dayak Maanyan, yang ditampilkan saat dalam acara-acara gembira.

23.Tari Kancet Papatai (Kalimantan Timur)

Tari Kancet Papatai merupakan tarian daerah asal Kalimantan Timur. Tari ini dijadikan kesenian tradisional, berkonsep tari-tarian perang.

Tarian Kancet papatai menceritakan kisah seorang pahlawan Dayak Kenyah, yang melawan musuh dengan memakai alat perang tradisional. Tarian ini menggambarkan sebuah sifat keberanian pria atau ajai suku Dayak Kenyah saat berperang.

24. Tari Mence (Kalimantan Utara)

Tari Mance atau Bemance berasal dari Kalimantan Utara. Tari Mence disebut juga tari silat, namun gerakannya lebih luwes. Tarian ini sering ditampilkan untuk sebuah hiburan.

25. Tari Bamba Manurung (Sulawesi Barat)

Tari Bamba Manurung yaitu tarian asal Sulawesi Barat (Sulbar). Tarian adat ini ditampilkan saat sedang melakukan acara pesta di Mamuju. Para penari memakai pakaian adat Baju Badu khas Sulbar, dengan aksesoris bunga beru-beru (bunga melati) yang di bagian kepala.

26. Tari Dinggu (Sulawesi Tenggara)

Salah satu tarian daerah asal Sulawesi Tenggara adalah Tari Dinggu. Tari ini mengandung arti sifat kegotongroyongan saat masyarakat sedang menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung (alat tradisional untuk pengolahan padi), menjadi irama tersendiri yang bisa menyentuh hati.

27. Tari Pakarena (Sulawesi Selatan)

Tari Pakarena adalah tari daerah asal Makassar, Sulawesi Selatan. Tarian ini sering ditampilkan saat acara pernikahan, ritual pengobatan hingga sunatan. Tarian Pakarena ditarikan dengan lemah gemulai dari para penari wanita muda.

28. Tari Pontanu (Sulawesi Tengah)

Tari Pontanu menjadi salah satu tarian asal Sulawesi Tengah, tepatnya di daerah Donggala. Tarian sering dipentaskan dalam acara penyambutan tamu penting, promosi wisata hingga festival budaya.

Tari Pontanu menggambarkan wanita yang seolah-olah sedang menenun. Para wanita itu digambarkan sedang menenun Sarung Donggala, sebagai sarung khas dari daerah Donggala.

29. Tari Maengket (Sulawesi Utara)

Tari Maengket adalah tari daerah asal Sulawesi Utara. Tarian ini merupakan tari pergaulan, di mana penari akan menai secara berpasang-pasangan. Tari Maengket menceritakan tentang suasana kasih, pasangan yang sedang menjalin cinta.

30. Tari Saronde (Gorontalo)

Tari Saronde termasuk tari adat asal Gorontalo. Tari ini menjadi tarian pergaulan atau keakraban dalam acara resmi. Tari Saronde diangkat dari acara malam pertunangan saat upacara adat perkawinan daerah Gorontalo.

31. Tari Cakalele (Maluku)

Tari Cakalele merupakan tarian adat Maluku. Tarian Cakalele Maluku ditarikan oleh sekitar 30 penari. Para penari laki-laki akan mengenakan pakaian perang dan penari perempuan memakai pakaian warna putih, sambil kedua tangannya menggenggam sapu tangan (lenso).

32. Tari Bambu Gila (Maluku Utara)

Tarian Bambu Gila berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tari ini lahir di daerah hutan bambu di kaki gunung Gamalama. Batang bambu yang dipilih untuk tarian ini berukuran sekitar 10-15 meter.

Sebelum tarian bambu gila dimulai, akan ada seorang pawang yang membakar kemenyan sambil membacakan doa. Setelah itu bambu akan terguncang, yang semakin lama semakin kencang. Itu lah alasan mengapa tarian ini disebut Tarian Bambu Gila.

Awalnya tarian bambu gila digunakan untuk memindahkan kapal kayu, yang telah selesai dikerjakan di atas gunung ke pantai. Seiring berjalannya waktu, tarian ini difungsikan sebagai hiburan saat ada pesta rakyat.

33. Tari Sajojo (Papua)

Tari Sajojo merupakan tari tradisional asal Papua. Tari Sajojo punya ciri khas, yaitu hentakan kaki dan goyangan tubuh para penarinya. Tari ini akan sangat menarik jika ditampilkan secara beramai-ramai.

34. Tari Suanggi (Papua Barat)

Tari Suanggi berasal dari Papua Barat. Tarian Suanggi merupakan bentuk ekspresi masyarakat Papua Barat, yang masih percaya dengan hal gaib. Tari Suanggi punya keunikan dan makna yang mendalam.

Mengutip buku berjudul 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia karya Fitri Haryuni, Tari Suanggi lahir dari cerita seorang suami yang ditinggal mati istrinya, di mana sang istri dipercaya menjadi korban roh jahat anggi-anggi (mahluk gaib). Masyarakat Papua Barat percaya kalau roh jahat itu, merasuki tubuh seorang wanita.

Nah, itu tadi daftar 34 tarian daerah yang ada di setiap provinsi yang ada di Indonesia. Detikers, paling suka tarian daerah asal mana nih?

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"



(khq/fds)


Page 2

Tari daerah adalah tari yang berasal dari suatu tempat yang menjadi ciri khas daerah itu sendiri. Tarian daerah atau tarian tradisional biasanya diwariskan secara turun temurun.

Seiring perkembangan zaman, eksistensi tari daerah kini semakin memudar. Untuk itu, sebagai bentuk cinta pada Tanah Air, kita juga perlu mengenal nama tarian daerah yang ada.

Indonesia sendiri saat ini memiliki 34 provinsi. Nah, di setiap provinsi tentu memiliki tarian daerah masing-masing. Apa saja 34 tarian daerah? Langsung aja yuk simak daftar 34 tarian daerah beserta asalnya di bawah ini.


Berikut beberapa contoh tari daerah yang populer di seluruh provinsi yang ada di Indonesia:

1. Tari Saman (Nanggroe Aceh Darussalam)

Tari Saman adalah tari daerah asal dari Tanah Gayo di Aceh. Awalnya, tari ini merupakan permainan rakyat yang disebut pok ane yang diciptakan oleh ulama bernama Syekh Saman.

Dikutip dari buku Ensiklopedia Seni dan Budaya: Seni Tari Nusantara oleh R. Toto Sugiharto, dkk, Tari Saman dimainkan dengan jumlah penari lebih dari 10 orang, tapi harus ganjil. Tarian ini mencerminkan tentang kekompakan, kebersamaan, keagamaan, sopan santun serta pendidikan.

Tari Saman ditampilkan cenderung tidak menggunakan iringan alat musik, melainkan dari suara dan bunyi tepuk tangan penarinya. Gerakan tari akan dikombinasikan dengan memukul pangkal paha dan dada, sebagai sinkronisasi lalu menghempaskan badan ke berbagai arah.

2. Tari Piring (Sumatera Barat)

Tari Piring merupakan tari daerah tradisional asal Sumatera Barat. Dikutip dari buku berjudul Yuk, Mengenal Tarian Daerah 34 Provinsi di Indonesia, karya Inoer H. dan Ipunk Kristianto, dalam budaya Minang, tari ini juga memiliki fungsi spiritual untuk persembahan kepada Dewi Padi atas penghormatan dari hasil panen.

3. Tari Tor-tor (Sumatera Utara)

Tari Tor-tor dikenal sebagai tari tradisional suku Batak di Sumatera Utara. Tarian daerah ini sering digunakan untuk ritual penghormatan para dewa dan leluhur di sana. Biasanya dalam pertunjukannya Tari Tor-tor akan diiringi oleh musik dari gondang (gendang) dalam upacara-upacara adat.

4. Tari Kelindan Sumbay (Sumatera Selatan)

Tari Kelindan Sumbay berasal dari Sumatera Selatan, yang dimainkan oleh sekelompok dengan gerakan tangan yang mengikuti irama musik. Dikutip dari laman Budaya Indonesia, alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini ada kendang, rebab, serta bonang.

5. Tari Sigeh Penguten (Lampung)

Tari Sigeh Pengunten merupakan tari daerah asal Lampung, yang berfungsi sebagai tari pembuka dalam acara adat di sana. Tarian ini menjadi bentuk ucapan selamat datang dan terima kasih dari tuan rumah kepada tamu yang telah hadir.

Tariannya ditarikan oleh sekelompok orang berjumlah ganjil, di mana salah satu penari akan berada ada di tengah dengan memegang tepak. Tepak merupakan kotak keemasan yang di dalamnya berisi daun sirih. Nantinya, daun sirih itu akan diberikan ke salah seorang tamu yang dianggap penting.

6. Tari Joget Lambak (Riau)

Tari Joget Lambak menjadi tarian daerah asal Riau yang dilakukan secara berpasangan oleh penarinya. Tarian ini menjadi tari pergaulan yang digemari oleh para anak muda di sana. Penarinya akan menari sesuai dengan irama musik.

7. Tari Zapin (Kepulauan Riau)

Tari Zapin merupakan tarian daerah asal Kepulauan Riau yang bersifat menghibur serta edukatif. Tari Zapin ini juga termasuk tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh budaya Arab.

Tarian ini sering menjadi media dalam dakwah islam melalui syair lagu-lagu Zapin sebagai pengiring tarian. Musik pengiringnya terdiri dari tiga buah marwas sebuah gendang kecil dan dua alat musik petik gambus.

8. Tari Sekapur Sirih (Jambi)

Tari Sekapur Sirih berasal dari provinsi Jambi. Tari ini difungsikan sebagai tarian persembahan untuk menyambut tamu agung atau tamu terhormat.

Selain itu, tari ini juga sebagai persembahan ucapan selamat datang untuk tamu kehormatan tersebut. Sekilas, jika dilihat dari pengertiannya makna tari ini mirip dengan Tari Sigeh Penguten asal Lampung.

9. Tari Andun (Kepulauan Bangka Belitung)

Bengkulu memiliki tarian daerah bernama Tari Andun. Biasanya, tarian ini akan dilakukan oleh para gadis dan bujang secara berpasangan di malam hari.

Tari Andun menjadi salah satu tarian rakyat yang dipersembahkan saat pesta perkawinan. Zaman dulu, tari ini sering digunakan sebagai sarana untuk mencari jodoh setelah panen padi.

10. Tarian Bidadari Teminang Anak (Bengkulu)

Tarian Bidadari Teminang Anak merupakan tari daerah asal Bengkulu, tepatnya dari Rejang Lebong. Sesuai dengan namanya, tarian ini menggambarkan bidadari yang meminang anak.

11. Tari Cokek (Banten)

Tari Cokek berasal dari Banten, yang namanya diambil dari salah satu tuan tanah Tionghoa bernama Tan Sio Kek. Tari ini memiliki daya tarik dari gerakan tubuh para penarinya yang akan bergerak secara perlahan-lahan.

Pertama, penari akan membuat formasi memanjang, dengan saling bersebelahan. Lalu, kaki mereka akan digerakan melangkah maju mundur, dengan tangan yang direntangkan setinggi bahu.

12. Tari Ronggeng (DKI Jakarta)

Tari Ronggeng menjadi tarian daerah populer asal DKI Jakarta. Tari ini biasanya dilakukan untuk menyambut para tamu yang dihormati. Secara umum, tarian ini dilakukan oleh penari wanita dengan gerakan tari yang relatif cepat dan dinamis.

13. Tari Jaipong (Jawa Barat)

Tari Jaipong berasal dari Jawa Barat. Tari Jaipong dilakukan untuk menyambut tamu yang dihormati. Biasanya, penarinya berjumlah 4-6, tapi ada juga yang lebih.

Ciri khas tari Jaipong adalah musiknya menghentak, di mana alat musik kendang akan terdengar paling menonjol. Tari Jaipong ini sering dipentaskan pada acara pesta pernikahan, hiburan maupun acara selamatan.

14. Tari Gambyong (Jawa Tengah)

Tari Gambyong menjadi salah satu tari daerah asal Jawa Tengah. Tari daerah ini ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu, sekaligus menjadi tarian pergaulan di masyarakat.

Tari gambyong ini dikenal dari penari jalanan bernama si Gambyong, yang hidup di zaman Sinuhun Paku Buwono IV di Surakarta (1788-1820). Ciri khas tarian ini akan dibuka dengan gendhing Pangkur terlebih dahulu, sebelum dimulai pertunjukan.

15. Tari Jaran Kepang (Jawa Timur)

Tari Jaran Kepang merupakan tari daerah asal Jawa Tengah. Tari ini akan seolah-olah menirukan seorang prajurit yang sedang menunggang kuda.

16. Tari Serimpi (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Tari Serimpi adalah tari yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini merupakan tarian sakral karena hanya dipentaskan di lingkungan keraton. Mengutip buku Keanekaragaman Seni Nusantara oleh Resi Septiana Dewi, S.Pd, tari Serimpi sering dijadikan tarian untuk peringatan naik tahta sultan dan ritual kenegaraan.

17. Tari Rejang (Bali)

Tari Rejang merupakan tarian daerah asal Bali, yang dilakukan bersama-sama di sebuah pura saat upacara keagamaan. Penari dalam tarian ini seluruhnya perempuan.

Gerakan Tari Rejang mengandalkan lemah gemulai dari penarinya. Tari ini biasanya akan diiringi dengan suara gamelan gong kebyar.

18. Tari Batunganga (Nusa Tenggara Barat)

Tari Batunganga berasal dari NTB. Dikutip dari buku berjudul Serba Tahu Ragam Budaya Nusantara karya Dee Novit & Weki, tarian ini menceritakan tentang rasa cinta rakyat terhadap seorang putri raja yang masuk ke dalam sebuah batu. Kemudian, para rakyatnya itu memohon agar sang putri bisa keluar dalam batu tersebut.

19. Tari Gareng Lameng (Nusa Tenggara Timur)

Salah satu tari daerah asal NTB yaitu Tari Gareng Lameng. Tari ini akan dipertunjukan saat upacara khitanan.

Di mana, arti dari tari ini yaitu pemberian ucapan selamat dan berkat kepada Tuhan. Tujuannya, agar seseorang yang dikhitan itu bisa sehat dan sukses dalam hidup.

20. Tari Gantar (Kalimantan Barat)

Tari Gantar merupakan tari tradisional asal Kalimantan Barat. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu dan beberapa acara adat lainnya.

Tari Gantar gerakannya mirip seperti saat seseorang sedang menanam padi. Penari akan menggunakan tongkat kayu sebagai penumbuk.

21. Tari Tandik Balian (Kalimantan Selatan)

Tari Tandik Balian menjadi salah satu tarian tradisional Kalimantan Selatan, dari suku Dayak Warukin. Tari tradisi Balian menjadi sebuah atraksi kesenian di sana.

22. Tari Giring-giring (Kalimantan Tengah)

Salah satu tarian daerah asal Kalimantan Tengah yaitu tari Giring-giring. Tari Giring-giring telah dipopulerkan oleh suku Dayak Maanyan, yang ditampilkan saat dalam acara-acara gembira.

23.Tari Kancet Papatai (Kalimantan Timur)

Tari Kancet Papatai merupakan tarian daerah asal Kalimantan Timur. Tari ini dijadikan kesenian tradisional, berkonsep tari-tarian perang.

Tarian Kancet papatai menceritakan kisah seorang pahlawan Dayak Kenyah, yang melawan musuh dengan memakai alat perang tradisional. Tarian ini menggambarkan sebuah sifat keberanian pria atau ajai suku Dayak Kenyah saat berperang.

24. Tari Mence (Kalimantan Utara)

Tari Mance atau Bemance berasal dari Kalimantan Utara. Tari Mence disebut juga tari silat, namun gerakannya lebih luwes. Tarian ini sering ditampilkan untuk sebuah hiburan.

25. Tari Bamba Manurung (Sulawesi Barat)

Tari Bamba Manurung yaitu tarian asal Sulawesi Barat (Sulbar). Tarian adat ini ditampilkan saat sedang melakukan acara pesta di Mamuju. Para penari memakai pakaian adat Baju Badu khas Sulbar, dengan aksesoris bunga beru-beru (bunga melati) yang di bagian kepala.

26. Tari Dinggu (Sulawesi Tenggara)

Salah satu tarian daerah asal Sulawesi Tenggara adalah Tari Dinggu. Tari ini mengandung arti sifat kegotongroyongan saat masyarakat sedang menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung (alat tradisional untuk pengolahan padi), menjadi irama tersendiri yang bisa menyentuh hati.

27. Tari Pakarena (Sulawesi Selatan)

Tari Pakarena adalah tari daerah asal Makassar, Sulawesi Selatan. Tarian ini sering ditampilkan saat acara pernikahan, ritual pengobatan hingga sunatan. Tarian Pakarena ditarikan dengan lemah gemulai dari para penari wanita muda.

28. Tari Pontanu (Sulawesi Tengah)

Tari Pontanu menjadi salah satu tarian asal Sulawesi Tengah, tepatnya di daerah Donggala. Tarian sering dipentaskan dalam acara penyambutan tamu penting, promosi wisata hingga festival budaya.

Tari Pontanu menggambarkan wanita yang seolah-olah sedang menenun. Para wanita itu digambarkan sedang menenun Sarung Donggala, sebagai sarung khas dari daerah Donggala.

29. Tari Maengket (Sulawesi Utara)

Tari Maengket adalah tari daerah asal Sulawesi Utara. Tarian ini merupakan tari pergaulan, di mana penari akan menai secara berpasang-pasangan. Tari Maengket menceritakan tentang suasana kasih, pasangan yang sedang menjalin cinta.

30. Tari Saronde (Gorontalo)

Tari Saronde termasuk tari adat asal Gorontalo. Tari ini menjadi tarian pergaulan atau keakraban dalam acara resmi. Tari Saronde diangkat dari acara malam pertunangan saat upacara adat perkawinan daerah Gorontalo.

31. Tari Cakalele (Maluku)

Tari Cakalele merupakan tarian adat Maluku. Tarian Cakalele Maluku ditarikan oleh sekitar 30 penari. Para penari laki-laki akan mengenakan pakaian perang dan penari perempuan memakai pakaian warna putih, sambil kedua tangannya menggenggam sapu tangan (lenso).

32. Tari Bambu Gila (Maluku Utara)

Tarian Bambu Gila berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tari ini lahir di daerah hutan bambu di kaki gunung Gamalama. Batang bambu yang dipilih untuk tarian ini berukuran sekitar 10-15 meter.

Sebelum tarian bambu gila dimulai, akan ada seorang pawang yang membakar kemenyan sambil membacakan doa. Setelah itu bambu akan terguncang, yang semakin lama semakin kencang. Itu lah alasan mengapa tarian ini disebut Tarian Bambu Gila.

Awalnya tarian bambu gila digunakan untuk memindahkan kapal kayu, yang telah selesai dikerjakan di atas gunung ke pantai. Seiring berjalannya waktu, tarian ini difungsikan sebagai hiburan saat ada pesta rakyat.

33. Tari Sajojo (Papua)

Tari Sajojo merupakan tari tradisional asal Papua. Tari Sajojo punya ciri khas, yaitu hentakan kaki dan goyangan tubuh para penarinya. Tari ini akan sangat menarik jika ditampilkan secara beramai-ramai.

34. Tari Suanggi (Papua Barat)

Tari Suanggi berasal dari Papua Barat. Tarian Suanggi merupakan bentuk ekspresi masyarakat Papua Barat, yang masih percaya dengan hal gaib. Tari Suanggi punya keunikan dan makna yang mendalam.

Mengutip buku berjudul 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia karya Fitri Haryuni, Tari Suanggi lahir dari cerita seorang suami yang ditinggal mati istrinya, di mana sang istri dipercaya menjadi korban roh jahat anggi-anggi (mahluk gaib). Masyarakat Papua Barat percaya kalau roh jahat itu, merasuki tubuh seorang wanita.

Nah, itu tadi daftar 34 tarian daerah yang ada di setiap provinsi yang ada di Indonesia. Detikers, paling suka tarian daerah asal mana nih?

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(khq/fds)