s 2s s Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 . [CrO2-] Ksp Ag2CrO4 = (2s)2 . (s) Ksp Ag2CrO4 = 4s3 = 4 x (5)3 = 500 2.Diketahui Ksp Ca(OH)2 = 4 x 10-6. Tentukan kelarutan molar Ca(OH)2 dalam air ! Jawab : Ca(OH)2 ⇔ Ca2+ + 2OH- maka Ca(OH)2 : senyawa terner (Ksp = 4s3) s = 3√(Ksp Ca(OH)2/4) = 3√(4 x 10-6/4) = 10-2 M 3.Berapa gram CaCO3 padat (Mr=100) yang terlarut dalam 250 mL larutannya ? (CaCO3 = 1,6 x10-9) jawab : CaCO3 ⇔ Ca2+ + CO3– s s s maka CaCO3 : Senyawa biner (Ksp = s2) s = √Ksp = √(1,6 x 10-9) = √(16 x 10-10) = 4 x 10-5 M jika kelarutan CaCO3 = 4 x 10-5 mol/L Jumlah CaCO3 yang terlarut dalam 250 mL Larutan adalah : M = gr/Mr x 1000/mL –> 4 x 10-5 = gram/100 x 1000/250 gram CaCO3 = 0,001 gram 4.Jika konsentrasi ion Ca2+ dalam larutan jenuh CaF2 adalah 2 x 10-4 M. Tentukan hasil kali kelarutan CaF2 ! Jawab : CaF2 ⇔ Ca2+ + 2F- 1.10-4 M 2.10-4 4.10-4 jadi Ksp CaF2 = [Ca2+].[F-]2 = (2.10-4) x (4.10-4)2 = 32 x 10-12 = 3,2 x 10-11 atau CaF2 ⇔ Ca2+ + 2F- s s s Ksp CaF2 = [Ca2+].[F-]2 Ksp CaF2 = (s).(2s)2 Ksp CaF2 = 4s3 Ksp CaF2 = 4(2.10-4)3 = 32 x 10-12 = 3,2 x 10-11 5.Jika pH Jenuh M(OH)2 = 9, tentukan Ksp M(OH)2 ! jawab : pH M(OH)2 = 9 maka pOH = 14 – 9 = 5 [OH-] = 10-5 M M(OH)2 ⇔ M2+ + 2OH- 0,5.10-5 M 10-5 M maka s M(OH)2 = 0,5 .10-5 = 5.10-6 M Ksp M(OH)2 = 4s3 Ksp M(OH)2 = 4s3 = 4(5.10-6)3 = 5 . 10-16 6.Kelarutan L(OH)2 dalam air adalah 5.10-4 mol/L. Tentukan pH larutan jenuh L(OH)2 ! Jawab : Diketahui s L(OH)2 = 5.10-4 M L(OH)2 ⇔ L2+ + 2OH- 5.10-4 M 2×5.10-4 M Jadi : [OH-] = 2×5.10-4 = 10-3 M pOH = -Log [OH-] = – Log 10-3 = 3 pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11 7.Diketahui Ksp L(OH)2 = 4.10-12. Berapakah pH jenuh L(OH)2 ? Jawab : L(OH)2 ⇔ L2+ + 2OH- s s 2s Maka : Ksp L(OH)2 = 4s3 Ksp L(OH)2 = 4.10-12 4s3 = 4.10-12 s=3√((4.10-12)/4) = 10-14 [OH-] = 2s [OH-] = 2.10-4 M pOH = -Log [OH-] = -Log 2.10-4 M = 4 – Log 2 pH = 14 – pOH = 10 + Log 2 = 8.Pada suhu tertentu 0,35 gram BaF2 (Mr = 171) melarut dalam air murni membentuk 1 liter larutan jenuh. tentukan hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu tersebut ! Jawab : s = kelarutan molar BaF2 M BaF2 = gr/Mr x 1000/mL = 0,35/171 x 1000/1000 [BaF2] = 2.10-3 M BaF2 ⇔ Ba2+ + 2F- 2.10-3 M 2.10-3M 4.10-3M Ksp BaF2 = [Ba2+] . [F-]2 Ksp BaF2 = [2.10-3] . [4.10-3]2 Ksp BaF2 = 32.10-8 = 3,2.10-7 9.diketahui Ksp Ag2CrO4 = 10-12. Tentukan kelarutan AgCrO4 dalam larutan Ag2SO4 0,1 M Jawab : AgSO4 adalah elektrolit kuat, sehingga mengion sempurna : AgSO4 –> 2Ag+ + SO42- 0,1 M 0,2M 0,1M AgSO4 ⇔ 2Ag+ + SO42- s 2s s Jadi ion [Ag+] berasal dari AgSO4 = 0,2 M Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 + [CrO42-] 10-12 = [0,2]2 . [CrO42-] [CrO42-] = 2,5.10-11 s = 2,5.10-11 Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgSO4 adalah 2,5.10-11M 10.Apakah terjadi pengendapan BaSO4 jika ke dalam larutan Na2SO4 0,2 M ditambahkan 20mL larutan BaCl2 0,1 M ? Ksp BaSO4 = 1,08.10-10 jawab : BaCl2 dan Na2SO4 adalah elektrolit kuat Mengion sempurna : BaCl2 –> Ba2+ + 2Cl- 0,1M 0,1M Na2SO4 –> 2Na+ + SO42- 0,2 M 0,2 M salam campuran terdapat [Ba2+] = 20mL/(80 mL + 20 mL) x 0,1M = 2.10-2 M [SO42-] = 80mL/(80 mL + 20 mL) x 0,2M = 1,6.10-1 M BaSO4 ⇔ Ba2+ + SO42- Ksp BaSO4 ⇔ [Ba2+]. [SO42-] 1,08.10-10…..(2.10-2)(1,6.10-1) 1,08.10-10 < 3,1.10-3 Karena hasil kali ion (Qc) lebih besar dari Ksp maka : BaSO4 mengendap
Pembahasan ini dibuat agar siswa yang akan mengikuti UN Kimia tahun 2019 dapat berlatih dan mendapat wawasan tentang pola soal. Pembahasan soal kimia UN 2018 versi urip.info dikirim per 10 nomor tiap bagian. Ikuti kiriman berikutnya hingga lengkap total 4 bagian (40 nomor). Silakan unduh berkas pdf pada tautan dibagian akhir tulisan pembahasan ini. Semoga bermanfaat. Bila ada yang kurang tepat mohon koreksi dengan menuliskan di kotak komentar yang tersedia. Soal nomor 21 Jika monomer asam adipat (asam-heksanadioat) dan monomer heksametilendiamina (1,6-diamino heksana) membentuk polimer secara kondensasi, polimer yang dihasilkan adalah ....
Ini soal hafalan. Jawaban yang tepat A. Soal nomor 22 Perhatikan gambar lintasan elektron ion M2+ dan L– berikut! Unsur M dan L masing-masing memiliki jumlah neutron berturut-turut 12 dan 10. Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang tepat adalah ...
Pembahasan soal nomor 22: M2+ mempunyai 10 elektron, M keadaan netral = 10 + 2 = 12 Konfigurasi elektron M = 2-8-2 → golongan II-A, periode-3 Nomor atom M = 12 Nomor massa M = jumlah netron M + nomor atom M Nomor massa M = 12 + 12 = 24 L– mempunyai 10 elektron L keadaan netral = 10 – 1 = 9, Konfigurasi elektron L = 2-7 → golongan VII-A, periode-2 Nomor atom L = 9 Nomor massa L = jumlah netron L + nomor atom L Nomor massa L = 10 + 9 = 19 Jawaban yang tepat C. Soal Nomor 23 Seorang siswa ingin menentukan orde reaksi dari reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida menghasilkan natrium klorida, air dan belerang dioksida dan endapan belerang menurut reaksi:Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s) Percobaan dilakukan dengan mengukur kecepatan terbentuknya endapan belerang. Data hasil percobaan disajikan pada tabel berikut ini.
Pembahasan soal nomor 23: Soal ini meminta untuk menentukan grafik mana yang sesuai dengan orde reaksi terhadap [Na2SO3] saja. Untuk menentukan orde Na2SO3 gunakan data nomor 2 dan 1 karena saat itu konsentrasi HCl tetap. ([Na2SO3]2/[ Na2SO3]1)x = v2/v1 (0,2/0,1)x = 1×10–4 / 2,5×10–5 2x = 4 2x = 22 x = 2 Grafik laju reaksi orde 2 yang benar adalah C Jawaban yang tepat C. Soal Nomor 24 Respirasi aerob adalah peristiwa pemecahan glukosa dengan bantuan oksigen menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Persamaan reaksi untuk pemecahan satu molekul glukosa secara sederhana adalah sebagai berikut.C6H12O6(aq) + O2 (g) → CO2(g) + H2O(g) (belum setara) Pada respirasi aerob terjadi pembakaran 5,4 g glukosa (Ar C = 12, H = 1, O = 16) dan gas oksigen yang tersedia adalah 6,4 g. Gas karbon dioksida yang dihasilkan pada peristiwa tersebut jika diukur pada keadaan STP adalah ...
Volume gas-gas dalam reaksi akan sebanding dengan koefisien reaksi gas dalam persamaan reaksi yang setara. Pada keadaan STP setiap 1 mol gas = 22,4 L Reaksi setara: C6H12O6(aq) + 6O2 (g) → 6CO2(g) + 6H2O(g) Massa molar C6H12O6 = ((12×6)+(1×12)+(16×6)) g/mol = 180 g/mol 5,4 g C6H12O6 = 5,4 g : 180 g/mol = 0,03 mol Massa molar O2 = 16×2 = 32 g/mol 6,4 g O2 = 6,4 g : 32 g/mol = 0,2 mol Penentuan pereaksi pembatas, zat mana yang habis bereaksi yang akan digunkan sebagai pembanding untuk menentukan jumlah mol CO2.
Jawaban yang tepat A. Soal Nomor 25 Tabel larutan penyangga beserta komposisinya.
Diketahui Ka HF = 6,8×10–4 urutan harga pH mulai dari yang terkecil hingga ke terbesar adalah ....
[H+] = Ka[asam lemah]/[basa konjugat] Karena konsentrasi basa konjugat tetap, maka [H+] hanya ditentukan [asam lemah]. Semakin besar [asam lemah] maka [H+] semakin tinggi. pH = – log [H+], pH ini berbanding terbalik dengan [H+], semakin besar [H+] maka pH semakin kecil. Jadi urutan yang benar adalah (3), (2), (1) Jawaban yang tepat E. Soal Nomor 26 Diketahui 2 buah rumus struktur senyawa turunan alkana berikut ini. Perbedaan sifat kimia dari kedua senyawa tersebut adalah ....
Mengalisis dan hafalan. Senyawa X adalah salah satu alkohol, senyawa Y adalah salah satu eter. Uji Fehling untuk menguji keberadaan gugus aldehid. X memang dapat bereaksi dengan Na sedangkan Y tidak dapat bereaksi dengan Na. Y tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan X dapat. Dengan Mr yang sama X akan memiliki titik didih lebih tinggi karena adanya ikatan hidrogen. Jawaban yang tepat B. Soal Nomor 27 Massa garam dapur yang harus ditaburkan ke dalam 1 ton salju agar titik beku air salju turun menjadi -5oC adalah ... (Ar Na = 23, Cl = 35,5, Kf air = 1,86 molal –1 .oC)
NaCl akan terurai menjadi 2 partikel (Na+ dan Cl–), faktor van Hoff (i) = 2 ∆Tb = 0 – (–5) = 5 massa air = 1 ton = 1.000 kg Massa molar NaCl = (23+35,5) g/mol = 58,5 g/mol ∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i 5 = molalitas NaCl × 1,86 × 2 molalitas NaCl = (5 : 3,72) molal molalitas NaCl = 1,344 molal Molalitas = jumlah mol zat terlarut : massa pelarut (kg) 1,344 molal = jumlah mol NaCl : 1.000 kg Jumlah mol NaCl = 1,344 molal ×1.000 kg Jumlah mol NaCl = 1.344 mol Massa NaCl = jumlah mol NaCl × massa molar NaCl Massa NaCl = 1.344 mol × 58,5 g/mol Massa NaCl = 78.624 g = 78,624 kg. Yang paling mendekati adalah B Jawaban yang tepat B. Soal Nomor 28 Diketahui harga Ksp CaSO4 = 7,1 × 10–5 Larutan yang tertera pada tabel di bawah ini dicampurkan.
Syarat terbentuknya endapan nilai Qc > Ksp Qc yang nilainya lebih besar dari Ksp CaSO4 : (3) Qc = (5×10–2)(5×10–2) = 2,5×10–3 (4) Qc = (5×10–2)(5×10–1) = 2,5×10–2 Jawaban yang tepat D. Soal Nomor 29 Biosolar merupakan campuran biodisel dan solar. Biodiesel dibuat melalui reaksi transesterifikasi minyak/lemak dengan alkohol dan basa kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin sebagai hasil samping. Sedangkan solar dapat diperoleh dari pengolahan minyak bumi yang kandungannya terdiri atas senyawa-senyawa alkana rantai panjang C16–C20. Berdasarkan wacana tersebut, struktur senyawa komponen utama biodiesel dan solar adalah .... Pembahasan soal nomor 29: Bahan utama biosolar adalah monoalkilester dan solar, pilihan yang benar adalah D, cukup jelas. Jawaban yang tepat D. Soal nomor 30 Pembuatan amonia (bahan dasar pupuk) diproduksi secara besar-besaran melalui proses Haber-Bosch menurut persamaan kesetimbangan:N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) Reaksi tersebut menggunakan katalis. Hubungan pengaruh suhu terhadap nilai konstanta kesetimbangan pada proses tersebut, diberikan pada tabel berikut.
Pada reaksi yang bersifat endoterm (membutuhkan kalor) ke arah kanan pada sistem kesetimbangan reaksi akan semakin menghasilkan produk di ruas kanan bila temperatur dinaikkan. Sebaliknya pada reaksi yang bersifat eksoterm (menghasilkan kalor) ke arah kanan pada sistem kesetimbangan reaksi malah akan mengurangi produk di ruas kanan bila temperatur dinaikkan. Dari tabel diketahui nilai Kp yang semakin besar berarti produk bertambah konsentrasinya. Ini mengindikasikan reaksi bergeser ke kanan (ke arah pembentukan NH3). Karena reaksi bergeser ke kanan ketika suhu di turunkan dari 500 oC menjadi 400 oC bermakna reaksi tersebut bersifat eksoterm. Jawaban yang tepat D. Unduh langsung format pdf resolusi rendah. Bila ingin tampilan ingin lebih bagus silakan zoom-in perbesar hingga 200%. Harap maklum. Terima kasih. Untuk 10 nomor lain sila klik tautan berikut:Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 1-10) Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 11-20) Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 21-30) Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 31-40) |