Tanda baca yang tidak tepat pada kalimat tersebut adalah

Halaman : 41

Edisi 60/Juni 2022

Bangga Berbahasa Indonesia

Menggunakan Tanda Tanya (?) dan Tanda Seru (!) dengan Benar

Tanda tanya dan tanda seru merupakan tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan. Walau sering digunakan, namun masih ada saja yang kurang tepat dalam menggunakan tanda tanya dan tanda seru. Simak penggunaan tanda tanya dan tanda seru yang benar berikut ini.

Tanda Tanya

Penggunaan tanda tanya sesuai kaidah hanya digunakan pada akhir kalimat tanya dan digunakan untuk menandai bagian kalimat yang diragukan. Penggunaan tanda tanya sesungguhnya cukup mudah. Namun, terkadang kesulitan muncul Ketika kalimat tanya ada pada kutipan langsung. Penulisan tanda tanya yang ditulis dalam kutipan yaitu tanda tanya ditulis sebelum tanda petik.

Contoh penggunaan tanda tanya yang benar dalam kutipan langsung:

  • Ayah berkata, “Kapan kita harus datang di acara itu, Nak?”

Berbeda dengan penggunaan tanda tanya pada kutipan judul. Pada kalimat kutipan judul, tanda tanya diletakkan sesudah tanda petik. Berikut ini contohnya.

  • Siapa pencipta lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”?

Tanda Seru

Pada kaidah penulisan, tanda seru digunakan untuk ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh penggunaan tanda seru pada kalimat perintah:

  • Perhatikan contoh berikut!
  • Dilarang masuk!

Contoh penggunaan tanda seru pada kalimat seruan yang menggambarkan menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat:

  • Alangkah segarnya udara pagi di pegunungan ini!
  • Yang benar saja!
  • Semangat terus!

(INT)

(Sumber: Buku Penyuluhan Ejaan, Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015)

Senarai Kata Serapan

Bentuk Serapan

Bentuk Asal

Asal Bahasa

Arti Kata

lelucon

mop

Belanda

hasil melucu; tindak (perkataan) yang lucu; penggeli hati; percakapan yang jenaka

hoki

hoki

Cina

Peruntungan; nasib

manga

manga

Jepang

komik khas Jepang

karaoke

karaoke

Jepang

jenis hiburan dengan menyanyikan lagu-lagu populer dengan iringan musik yang telah direkam terlebih dahulu

siniar

podcast

Inggris

siaran (berita, musik, dan sebagainya) yang dibuat dalam format digital (baik audio maupun video) yang diunduh melalui internet

vlog

vlog

Inggris

blog yang isinya berupa video

idola

idol

Inggris

orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan

saudagar

saudagar

Persia

orang yang memperdagangkan sesuatu dalam jumlah besar; pedagang besar

karcis

kaartjes

Belanda

surat kecil (carik kertas khusus) sebagai tanda telah membayar ongkos dan sebagainya (untuk naik bus, menonton bioskop, dan sebagainya)

selop

slof

Belanda

lapik kaki yang dibuat dari kulit dan sebagainya

dunia

dunya

Arab

bumi dengan segala sesuatu yang terdapat di atasnya; planet tempat kita hidup

(Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Jakarta -

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Penggunaan tanda baca adalah untuk menunjukkan struktur sebuah tulisan, menentukan intonasi, serta jeda pada saat pembacaan.

Umumnya, tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan adalah titik (.), koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan tanda petik (").

Dilansir dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Kemdikbud, simak penggunaan tanda baca tersebut yang benar dalam penjelasan di bawah ini.

Tanda Baca Titik

Cara penggunaan tanda baca titik yang benar beserta contohnya.

1. Digunakan pada akhir kalimat pernyataan

Contoh: Ayah dan Ibu pergi ke acara pernikahan kerabatnya kemarin siang.

2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar

Contoh:I. Kondisi Kebahasaan IndonesiaA. Bahasa Indonesia

B. Kedudukan

3. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian

Contoh:1) Masalah sosial disebabkan oleha) Kesenjangan sosial

b) Kesenjangan pendidikan

4. Tanda baca titik tidak digunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar

Contoh: Gambar 1.1 Penggunaa Internet di Indonesia 2021

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu.

Contoh: Pukul 17.08.30 (pukul 17.00 lewat 8 menit 30 detik)

6. Dipakai dalam daftar pustaka, diletakkan di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda baca tanya atau seru), dan tempat penerbit.

Contoh: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta.

7. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 21.000 jenis flora dan fauna.

8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia merdeka pada tahun 1945.

9. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat.

Contoh:Yth. Direktur Perusahaan XYZJalan Cempaka III No.10

Jakarta Timur

Tanda Baca Koma

Ini dia penggunaan tanda baca koma yang tepat.

1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

Contoh: Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

2. Dipakai sebelum kata penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara.

Contoh: Adik ingin membeli permen, tetapi giginya sedang sakit.

3. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Namun, tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Contoh:Karena berlari terlalu kencang, kakinya sakit.

Kakinya sakit karena ia berlari terlalu kencang.

4. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Contoh: Mahasiswa itu malas dan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dia tidak lulus mata kuliah Statistik selama dua semester.

5. Dipakai sebelum dan atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, serta kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, Pak, atau Nak.

Contoh:
Wah, seru sekali!

Selamat pagi, Bu.

6. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh: Kata Ayah saya, "Kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain."

7. Dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh: Sdr. Amir, Jalan Apelmangga IV/22, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan
Rambutan, Jakarta 12120

8. Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.

Contoh: Blyton, Enid. 1942. Lima Sekawan. Jakarta: Gramedia.

9. Digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya.

Contoh: B. Ratulangi, S.I.Kom.

10. Digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh: 12,9 km

11. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh: Soekarno, Presiden RI pertama merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

12. Tanda baca titik dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.

Contoh: Pada umumnya, dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

Selanjutnya Tanda Baca Titik Dua, Tanda Tanya, Titik Koma, dan Tanda Seru >>>

Simak Video "Tenang! Ganjil Genap 26 Titik Masih Uji Coba"



(pal/pal)