Sutta Pitaka terbagi lagi menjadi 5 bagian tuliskan dan jelaskan secara singkat

Sutta Pitaka terbagi lagi menjadi 5 bagian tuliskan dan jelaskan secara singkat

Sutta Pitaka terbagi lagi menjadi 5 bagian tuliskan dan jelaskan secara singkat
Lihat Foto

Wikipedia Commons

Kitab Suci Agama Buddha, Tripitaka

KOMPAS.com - Kitab Tripitaka adalah sebuah naskah kuno yang berisi ajaran bagi pemeluk Agama Buddha.

Kata Tripitaka berasal dari bahasa Sanskerta, tri yang berarti tiga, dan pitaka yang artinya keranjang. Sehingga arti Tripitaka adalah tiga keranjang.

Istilah "tiga keranjang" pada awalnya diartikan sebagai wadah manuskrip dari daun lontar yang berisi tiga Kanon Buddhis (Vinaya, Sutta, dan Abhidhamma).

Dalam perkembangannya Tripitaka atau Tipitaka adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tiga bagian/wadah/himpunan Kitab Suci Agama Buddha.

Masing-masing aliran Buddhis awal kemungkinan memiliki versi Tripitaka sendiri.

Kanon Pali, Kanon Buddhis Tiongkok, dan Kanon Buddhis Tibet adalah beberapa Tripitaka terpenting di dalam ajaran Buddha kontemporer.

Baca juga: Kitab Weda: Sejarah, Bagian, Isi, dan Sifatnya

Isi Tripitaka

Isi dari Kitab Tripitaka mengandung tiga kelompok pengajaran, yaitu Vinaya Pitaka, Sutta atau Sutra Pitaka, dan Abhidharma Pitaka.

Berikut ini isi dari masing-masing tiga bagian dari Kitab Tripitaka.

  • Vinaya Pitaka adalah bagian pertama Tripitaka yang berisi tentang peraturan-peraturan bagi para Bhikkhu dan Bhikkhuni.
  • Sutra Pitaka berisi tentang khotbah-khotbah Buddha selama 45 tahun yang membabarkan Dharma sejumlah 84.000 ajaran.
  • Abhidharma Pitaka berisi tentang ilmu filsafat dan metafisika Agama Buddha.

Baca juga: Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara

Sejarah Tripitaka

Awalnya, Tripitaka diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi yang lainnya. Namun, satu abad setelah Sang Buddha meninggal, terjadi perdebatan terkait Vinaya Pitaka.

Dalam perdebatan tersebut disinggung apakah peraturan yang terdapat dalam Vinaya Pitaka dapat diubah dan disesuaikan.

Setelah melalui perdebatan panjang dan tidak menemui titik terang, diadakan sebuah Sidang Agung I pada 542 SM.

Sidang Agung ini berlangsung selama dua bulan. Tujuan utamanya adalah menghimpun ajaran Sang Buddha agar tetap murni dan kuat.

Satu abad setelah Sidang Agung I, diadakan lagi Sidang Agung II pada 443 SM, yang berlangsung selama empat bulan.

Sidang ini diadakan karena sekelompok Bhikkhu Sangha ingin mengubah dan merevisi isi dari Vinaya Pitaka yang dinilai terlalu keras.

Baca juga: I-Tsing, Biksu China yang Memperdalam Agama Buddha di Sriwijaya

Kelompok Bhikku yang ingin mengubah Vinaya Pitaka ini akhirnya menjadi aliran Mahayana.

Sedangkan para Bhikku yang memegang teguh kemurnian Vinaya Pitaka dinamakan Sthaviravada yang kelak disebut dengan aliran Theravada.

Setelah Sidang Agung II terlaksana, ajaran Buddha kembali berjalan hingga 200 tahun lebih.

Kemudian, diadakan lagi Sidang Agung III yang diperkirakan berlangsung pada 313 SM.

Sidang Agung III berlangsung selama sembilan bulan. Setelah itu, agama Buddha menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Selang beberapa abad, Sidang Agung IV diadakan, tepatnya saat pemerintahan Raja Vattagamani Abhaya dari Srilanka.

Dalam Sidang Agung IV ini, untuk pertama kalinya Kitab Suci Tripitaka dituliskan ke dalam bahasa Pali.

Pada 1956 atau Buddhis 2498, Kitab Tripitaka diterjemahkan dari bahasa Pali ke beberapa bahasa Barat.

Referensi:

  • Septianingrum, Anisa. (2017). Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

one piece>=bleach>naruto​

Berikan 10 contoh Alif lam syamsiah dan 10 contoh Alif lam Qomariyah, beserta keterangannya!! Tolong di bantu jawab ya kakak, trims ​

KPK dari 38 dan 15KPK dari 75 dan 60KPK dari 30 dan 32​

apa yang di maksud dengan kesenian,sastra,ataupun tradisi yang mendapat pengaruh budaya asing​

Dalampermenungan tersebut siapakah

kita harus taat kepada Allah SWT , secara ​

1. Apa itu revolusi xinhai? 2. Kapan revolusi xinhai terjadi? 3. Kenapa revolusi xinhai terjadi? ​

kenapa Hitler menginvasi eropa​

setelah muhammad bin ali meninggal,gerakan dakwahnya dilanjutkan anaknya yang bernama a. abbas bin Abdul mutthalid b.ali bin Abdullah c.abu muslim al- … khurasanid.ibramin al-Imam​

sebutkan raja-raja beserta tahun kekuasaan pada kerajaan buton!?​

Sutta Piṭaka (suttapiṭaka; atau Suttanta Pitaka; cf Sanskrit सूत्र पिटक Sūtra Piṭaka) adalah bagian kedua dari tiga bagian Tipitaka, kitab suci agama Buddha. Sutta Piṭaka berisikan lebih dari 10.000 sutta (ajaran) berisikan khotbah-khotbah, dialog dan tanya jawab Buddha Gautama dengan para siswa, petapa maupun orang lain.

Berdasarkan kitab suci sendiri menyatakan bahwa Konsili Buddhis Pertama dilangsungkan tidak lama setelah parinibbana sang Buddha dan konsili ini bertujuan untuk mengumpulkan semua aturan yang disampaikan sang Buddha (Vinaya) dan ajaran-ajaran-Nya (dharma) dalam lima kumpulan.

Sutta Pitaka terdiri atas 5 kumpulan (nikaya) atau buku, yaitu:

  1. Digha Nikāya (dīghanikāya), Kumpulan Diskusi-diskusi Panjang.
  2. Majjhima Nikāya, yang memiliki panjang sedang.
  3. Saṁyutta Nikāya (saṃyutta-)
  4. Anguttara Nikāya (aṅguttara-)
  5. Khuddaka Nikāya
  • Tipitaka
  • Abhidhamma Piṭaka
  • Vinaya Piṭaka
  • Koleksi sutta-sutta dalam bahasa Indonesia
  • (Inggris) Sutta Pitaka
 

Artikel bertopik Agama Buddha ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sutta_Piṭaka&oldid=19367531"