Situasi dan kondisi alam di mana kita tinggal disebut

Situasi dan kondisi alam di mana kita tinggal disebut
ilustrasi cuaca dan iklim. altair.com

JABAR | 12 Juni 2021 15:15 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Perubahan iklim menjadi salah satu topik yang banyak dibicarakan saat ini. Ini karena salah satu penyebab perubahan iklim berkaitan dengan aktivitas manusia, dan dampaknya yang menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan makhluk hidup di Bumi.

Catatan geologi menunjukkan bahwa telah terjadi sejumlah variasi besar dalam iklim bumi. Ini disebabkan oleh banyak faktor alam, termasuk perubahan matahari, emisi dari gunung berapi, variasi orbit Bumi dan tingkat karbon dioksida (CO2).

Perubahan iklim global biasanya terjadi sangat lambat, selama ribuan atau jutaan tahun. Namun, penelitian menunjukkan bahwa iklim saat ini berubah lebih cepat daripada yang ditunjukkan dalam catatan geologis.

Peduli terhadap perubahan iklim memang sangat penting, tapi tahukah Anda apa sebenarnya iklim itu? Dan iklim dipengaruhi oleh apa?

Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan apa itu iklim dan menjawab pertanyaan "iklim dipengaruhi oleh apa?"

2 dari 4 halaman

Mengutip dari climateurope.eu, iklim adalah rata-rata cuaca di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Deskripsi iklim mencakup informasi di antaranya suhu rata-rata di musim yang berbeda, curah hujan, dan sinar matahari, serta deskripsi (peluang) ekstrem sering disertakan.

Sedangkan perubahan iklim adalah setiap perubahan sistematis dalam statistik jangka panjang dari variabel iklim seperti suhu, curah hujan, tekanan, atau angin yang berkelanjutan selama beberapa dekade atau lebih. Perubahan iklim dipengaruhi oleh kekuatan eksternal alami (perubahan emisi matahari atau perubahan orbit bumi, proses internal alami dari sistem iklim) atau dapat disebabkan oleh faktor “antropogenik” (akibat manusia).

Perubahan iklim selalu terjadi di Bumi, yang dapat terlihat jelas dalam catatan geologis. Namun, laju dan besarnya perubahan iklim yang terjadi sekarang inilah yang menjadi perhatian besar di seluruh dunia. Gas rumah kaca di atmosfer menyerap radiasi panas. Aktivitas manusia telah meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer sejak Revolusi Industri, sehingga menyebabkan lebih banyak retensi panas dan peningkatan suhu permukaan.

Situasi dan kondisi alam di mana kita tinggal disebut

©RAUL ARBOLEDA/AFP

Aerosol atmosfer mengubah iklim dengan menyebarkan dan menyerap radiasi matahari dan inframerah, yang juga dapat mengubah sifat mikrofisika dan kimia awan. Akhirnya, perubahan penggunaan lahan, seperti penggundulan hutan telah menyebabkan perubahan jumlah sinar matahari yang dipantulkan dari tanah kembali ke ruang angkasa (albedo permukaan).

3 dari 4 halaman

Ketinggian

Biasanya, kondisi iklim menjadi lebih dingin seiring dengan meningkatnya ketinggian. Ya, iklim dipengaruhi oleh ketinggian suatu tempat. Melansir dari climateandweather.net, zona kehidupan di gunung yang tinggi mencerminkan perubahan, tanaman di dasarnya sama dengan yang ada di pedesaan sekitarnya, tetapi tidak ada pohon sama sekali yang bisa tumbuh di atas timberline (garis yang menandai batas pertumbuhan pohon di pegunungan). Saljulah yang biasanya menutupi daerah tertinggi.

Situasi dan kondisi alam di mana kita tinggal disebut
©Reuters/Arnd Wiegmann

Pola Angin Global

Berikutnya, iklim dipengaruhi oleh pola angin. Ada 3 pola angin utama yang ditemukan di belahan bumi utara dan juga 3 di belahan bumi selatan. Ini adalah kondisi rata-rata dan pada dasarnya tidak menunjukkan kondisi pada hari tertentu.

Saat musim berganti, pola angin bergeser ke utara atau selatan. Begitu juga zona konvergensi intertropis, yang bergerak bolak-balik melintasi Khatulistiwa. Pelaut menyebut zona ini doldrum karena anginnya yang umumnya lemah.

Garis Lintang dan Sudut Sinar Matahari

Saat Bumi mengitari matahari, kemiringan porosnya menyebabkan perubahan sudut sinar matahari yang menyentuh bumi, dan hasilnya, mengubah jam siang hari pada garis lintang yang berbeda. Daerah kutub mengalami variasi terbesar, dengan periode sinar matahari yang terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali di musim dingin, dan hingga mengalami 24 jam siang hari di musim panas.

Topografi

Topografi suatu daerah dapat sangat memengaruhi iklim kita. Pegunungan adalah penghalang alami untuk pergerakan udara. Contohnya di California, di mana angin dari laut Pasifik membawa udara yang mengandung uap air menuju pantai. Daerah di pesisir Range memungkinkan untuk beberapa kondensasi dan presipitasi ringan.

Di pedalaman, seperti di daerah Sierra Nevada yang lebih tinggi menghasilkan curah hujan yang lebih signifikan di udara. Di lereng barat Sierra Nevada, udara yang tenggelam menghangat karena kompresi, awan menguap, dan kondisi kering terjadi.

4 dari 4 halaman

Efek Geografi

Posisi kota, atau tempat dan jaraknya dari pegunungan dan wilayah perairan yang luas membantu menentukan pola angin yang berlaku dan jenis massa udara apa yang memengaruhinya. Daerah pesisir dapat menikmati angin sepoi-sepoi yang menyegarkan di musim panas, ketika udara laut yang lebih sejuk bergerak ke darat. Contoh lain dari faktor iklim ini seperti di daerah selatan dan timur Great Lakes, Amerika Utara, yang mendapatkan salju "efek danau" di musim dingin, ketika udara dingin bergerak di atas perairan yang relatif lebih hangat.

Contoh lainnya, di musim semi dan musim panas di Tornado Alley, Amerika Tengah, orang-orang bisa menyaksikan badai petir yang disebabkan adanya pertemuan dari tiga jenis massa udara: dingin dan kering dari utara, hangat dan kering dari barat daya, dan hangat dan lembap dari Teluk Meksiko. Massa udara yang bertabrakan ini sering menghasilkan badai tornado.

Permukaan Bumi

Selanjutnya, iklim dipengaruhi oleh permukaan bumi. Anda bisa melihat globe atau peta dunia yang menunjukkan daratan, dan Anda akan melihat faktor penting lain yang memiliki pengaruh terhadap iklim, yaitu permukaan bumi. Jumlah sinar matahari yang diserap atau dipantulkan oleh permukaan menentukan berapa banyak pemanasan atmosfer yang terjadi.

Daerah yang lebih gelap, seperti daerah yang banyak bervegetasi, cenderung menjadi penyerap yang baik, sedangkan daerah yang lebih terang, seperti daerah yang tertutup salju dan es, cenderung menjadi reflektor yang baik. Laut menyerap dan kehilangan panas lebih lambat daripada daratan. Perairannya secara bertahap melepaskan panas ke atmosfer, yang kemudian mendistribusikan panas ke seluruh dunia.

Perubahan Iklim dari Waktu ke Waktu

Periode dingin dan hangat menandai sejarah panjang Bumi. Beberapa periode berlangsung dalam waktu yang cukup pendek, dan lainnya dapat berlangsung selama ratusan ribu tahun. Dalam beberapa periode dingin, gletser muncul dan menyebar di wilayah yang luas.

Pada periode hangat berikutnya, es mulai menghilang. Setiap periode sangat memengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Periode dingin terbaru, yang sering disebut “Zaman Es Kecil”, berakhir di Eropa barat sekitar tahun 1850.

Aktivitas Manusia

Aktivitas manusia juga menjadi salah satu terjadinya perubahan iklim. Diduga, meningkatnya produksi gas rumah kaca adalah penyebab perubahan iklim tersebut. Akibatnya, terjadi penurunan dan kenaikan suhu rata-rata di beberapa wilayah di dunia. Perubahan ini jelas sangat mengganggu kehidupan makhluk hidup di bumi dan mengancam terjadinya perubahan iklim yang lebih ekstrem di masa yang akan datang.

(mdk/ank)

Situasi dan kondisi alam di mana kita tinggal disebut

Situasi dan kondisi alam di mana kita tinggal disebut
Lihat Foto

shutterstock.com/By The HippoZoom

Ilustrasi rumah dan penduduk Eskimo, bentuk penyesuaian manusia dengan keadaan alam.

KOMPAS.com - Salah satu tugas manusia adalah menjaga keadaan alam tetap seimbang. Selain itu juga harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam yang di tempati.

Kondisi alam di Indonesia cukup beragam, karena memiliki dua musim. Ketika musim penghujan, maka air akan meluap dan akan ada banjir. Sedangkan ketika kemarau panjang, akan terjadi kekeringan.

Perlakuan yang tidak baik dari manusia ke alam, tentu akan menimbulkan kondisi alam yang tidak seimbang dan tentunya merugikan banyak pihak.

Hal-hal yang bisa merusak alam harus dihindari, agar tidak terjadi bencana alam yang mebahayakan. Sehingga manusia harus bertanggung jawab atas peristiwa alam yang terjadi.

Dilansir dari buku Ekologi Manusia: Konsep, Implementasi, dan Pengembangannya (2011) karya Weka Widayati, peristiwa alam dipengaruhi oleh kenampakan alam. Kenampakan alam dipengaruhi manusia.

Baca juga: Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Kondisi tersebut membuat manusia harus mengetahui kondisi alam lingkungan tempat tinggal dan beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan keadaan.

Dengan pesebaran manusia yang terjadi, maka adaptasi yang dilakukan juga menyesuaikan kondisi lingkungannya. Ketika suatu masyarakat mulai menyesuaikan diri terhadap suatu lingkungan, maka perubahan akan terjadi.

Adaptasi yang dilakukan manusia terhadap lingkungan menunjukkan adanya interrelasi antara manusia dan lingkungan. Pendekatan human ecology menunjukkan adanya hubungan saling terkait antara lingkungan dan sistem sosial/budaya.

Penyesuaian diri manusia

Berikut beberapa contoh penyesuaian manusia dengan keadaan alam, yaitu:

  • Rumah penduduk yang berada di daerah rawan gempa, diupayakan menggunakan struktur yang tahan gempa dan tidak mudah retak.
  • Rumah penduduk di kawasan rawan banjir harus dibuat lebih tinggi dari daratan atau dibuat beringkat.
  • Pembuatan terasering dan tanaman hijau untuk mencegah tanah longsor.
  • Membuat Penampungan Air Hujan (PAH) bagi kawasan-kawasan kekeringan atau susah air.
  • Membuat penghijauan atau sabuk hijau untuk mengurangi pendangkalan di sekitar waduk.

Baca juga: Kualitas Lingkungan Hidup: Faktor dan Permasalahannya

Lihat Foto http://freshome.com/ Dalam rangka menjaga dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan lingkungan alam, TK Pertanian memiliki konsep sebagai gedung hijau yang berkelanjutan, menyediakan makanan dan pengalaman pertanian untuk anak-anak, serta taman bermain yang luas. Adaptasi manusia dengan keadaan geografis

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, terdapat beberapa jenis adaptasi yang dilakukan manusia terhadap keadaan geografisnya, yaitu: