7 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA Show
Jika Anda sering merasa kesulitan mengungkapkan pendapat, mungkin asertif adalah perilaku yang perlu Anda pelajari. Perasaan memendam untuk menyampaikan pendapat kepada tim atau rekan kerja ini memang terkadang muncul, sebab kita khawatir akan menyakiti perasaan mereka. Namun, ada kalanya Anda harus mengungkapkannya terlebih jika itu berkaitan dengan kebaikan bersama. Oleh karenanya, berikut akan Populix bahas tentang bagaimana cara melakukan sikap asertif dalam berkomunikasi. Apa itu asertif?Sebagian dari Anda mungkin belum pernah mendengar apa itu asertif. Pada dasarnya, sikap asertif adalah sebuah keterampilan berkomunikasi. Skill ini meliputi kemampuan berbicara dengan tegas, lugas, jujur, namun tetap mampu menghormati atau menghargai orang lain. Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan rasa percaya diri, mengekspresikan pendapat secara efektif, sekaligus menghindari konflik. Adapun contoh perilaku asertif adalah sebagai berikut.
Perlu diketahui bahwa sikap asertif adalah perilaku yang tidak pasif maupun agresif. Sebab, orang pasif biasanya menghindari konflik dan bersifat pemalu, sehingga mendorong pihak lain mengabaikan kebutuhan Anda. Sementara, sikap agresif cenderung mengintimidasi, mengabaikan perasaan, kebutuhan, atau pendapat orang lain. Kedua perilaku tersebut akan menimbulkan hal-hal negatif bagi diri Anda. Contohnya ketika Anda diminta mengerjakan proyek baru, padahal tugas sebelumnya sudah terlalu banyak dan menumpuk. Namun, karena tidak berani menolak, akibatnya mau tidak mau Anda harus bekerja lembur. Bila dibiarkan, sikap pasif tersebut akan menyebabkan konflik internal, seperti rasa marah, tertekan, atau bahkan kebencian. Sedangkan, perilaku agresif membuat Anda cenderung mementingkan ego dan tidak menghargai lawan bicara. Sehingga, hal ini menjadikan Anda mudah dibenci. Namun, dengan perilaku asertif, Anda bisa membangun relasi yang harmonis di lingkungan kerja. So, dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa asertif artinya strategi berkomunikasi secara tegas dan terbuka namun tetap menjaga rasa hormat kepada orang lain. Indikator perilaku asertifSikap asertif artinya bukan hanya sekedar berbicara tegas dan jujur saja. Terdapat ciri-ciri lain yang menandakan seseorang memilikinya. Adapun indikator perilaku asertif adalah sebagai berikut.
Manfaat komunikasi asertifSikap asertif adalah keterampilan komunikasi yang sangat penting dalam dunia kerja. Bukan tanpa alasan, perilaku ini nyatanya dapat memberikan banyak manfaat bagi diri Anda. Adapun manfaat komunikasi asertif adalah sebagai berikut.
Baca juga: Apa Itu Public Speaking? Kenali Cara dan Manfaatnya!Cara mempelajari skill asertif dalam berkomunikasiSetelah memahami pengertian asertif dan contohnya, lalu bagaimanakah cara menerapkan skill tersebut? Well, Anda tentu perlu memperhatikan teknik berkomunikasi Anda selama ini. Agar tidak bingung, berikut cara mempelajari perilaku asertif yang bisa Anda coba. 1. Kenali dan pahami diri sendiriHal pertama yang bisa Anda lakukan dalam mempelajari sikap asertif adalah mengenali diri sendiri. Yup, penting sekali untuk menilai dan memahami diri terlebih dahulu, apakah Anda termasuk agresif, pasif, atau bahkan keduanya. Setelah itu, Anda dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan cara memahami serta menghargai kapasitas diri. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri sehingga Anda mampu membela hak maupun melindungi batasan yang dimiliki. 2. Berlatih mengatakan ‘tidak’Salah satu indikator perilaku asertif adalah berani mengatakan ‘tidak’, terutama pada hal-hal yang kurang disukai atau mungkin memberatkan Anda. Meski terkadang sulit dilakukan, namun hal ini wajib Anda latih dan terus dibiasakan untuk menghindari menjadi people pleaser. Cobalah untuk selalu berterus terang terkait kebutuhan maupun batasan Anda, sehingga orang lain bisa memahami alasan di balik penolakan tersebut. Dengan begitu, Anda pun tidak perlu merasa bersalah. 3. Gunakan kata ‘saya’ saat berpendapatMeski terdengar sepele, namun penggunaan kata ‘saya’ ketika menyampaikan pendapat bisa membantu lawan bicara memahami pemikiran Anda tanpa terkesan menuduh. Contoh perilaku asertif ini misalnya ketika Anda tidak menyetujui suatu hal. Coba awali dengan “saya pikir ini kurang tepat, karena…”, dibanding mengatakan “Anda salah”. 4. Gunakan bahasa tubuh yang baikCara berikutnya untuk bersikap asertif adalah dengan menggunakan bahasa tubuh yang baik. Pasalnya, ini merupakan salah satu indikator penting dalam membangun komunikasi dengan lawan bicara. Misalkan, melakukan kontak mata, postur tubuh tegak, ekspresi wajah positif, serta menghindari menyilangkan lengan atau kaki. 5. Kendalikan emosiHal yang perlu Anda latih dalam menerapkan sikap asertif adalah mengendalikan emosi. Apalagi jika sedang dalam situasi kurang baik, Anda mungkin akan merasa kesal, marah, atau ingin menangis. Meski normal, akan tetapi hal tersebut sebetulnya dapat mengganggu penyelesaian masalah. Sehingga, berusahalah untuk selalu mengendalikan emosi dengan menjaga intonasi suara dan bersikap tenang ketika menghadapi konflik. 6. Win-win solutionContoh perilaku asertif yang baik adalah mampu menghasilkan kesepakatan dengan memenuhi kebutuhan atau menguntungkan semua pihak (win-win solution). Untuk itu, lakukanlah kompromi bersama orang lain guna menemukan solusi bagi sesama. Penting juga mendengarkan baik-baik apa yang disampaikan lawan bicara, lho. Di samping menyimak, jangan takut bertanya agar Anda dapat memahami sudut pandang lawan bicara. 7. Latihan berbicaraCara terakhir yang bisa Anda gunakan untuk mempelajari sikap asertif adalah dengan melatihnya. Sebab, ketika menyampaikan pendapat, Anda tentu harus pintar-pintar memilih kalimat agar tidak menyinggung lawan bicara. Misalkan, daripada berkata “Pendapatmu tidak benar”, lebih baik mengatakan “Saya kurang setuju dengan pendapat Anda”. Anda bisa coba belajar berbicara di hadapan cermin. Selain menumbuhkan kepercayaan diri, tips ini juga dapat membantu Anda melatih ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Demikianlah penjelasan mengenai sikap asertif untuk dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Asertif adalah skill yang penting dimiliki, sebab kita bisa mengungkapkan suatu pendapat dengan tegas, tenang, tanpa menyakiti perasaan orang lain. Baca juga: Apa itu Soft Skill? Ini 10 Contoh dan Bedanya dari Hard Skill
Artikel Terkait
Panduan Lengkap Cara Membuat Flowchart untuk Perusahaan Cara membuat flowchart umumnya dilakukan untuk memberikan gambaran perihal sebuah alur kegiatan, bahkan bisa juga diterapkan pada perusahaan. Misalkan saja di dalam perusahaan tentu memerlukan adanya sebuah Standard Operational System (SOP). Namun tak jarang, bentuk umum SOP masih berupa paragraf atau poin numbering saja sehingga sulit untuk dimengerti. Solusinya, Anda bisa menggunakan flowchart sebagai media […]
Peran Penting Customer Engagement dan Cara Membangunnya Ada banyak faktor yang dapat mendorong kesuksesan sebuah bisnis. Salah satunya yaitu adanya jalinan hubungan atau keterikatan dengan pelanggan. Hal ini penting sebab loyalitas dan partisipasi konsumen dapat tercipta secara mudah lewat teknik tersebut. Untuk itu, memahami customer engagement adalah poin utama bagi para pebisnis. Jadi jika ingin mendapatkan pembelian berulang, customer-based profits, customer loyalty, […]
Transaksi Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh Dalam kegiatan ekonomi, transaksi adalah hal utama yang tidak pernah terlewatkan. Khususnya dalam etika berbisnis, aktivitas berbasis finansial tidak akan bisa berjalan tanpa adanya transaksi. Karena itu, transaksi berdampak langsung pada perubahan jumlah kas atau harta. Ada beberapa jenis transaksi yang perlu Anda ketahui, termasuk transaksi internal dan eksternal. Lebih lanjut lagi, yuk simak artikel […] |