Alkalinitas adalah salah satu yang dilakukan untuk mengukur kualitas air. yang ingin

PercobaanPenentuan Asam BasaTolong di jawab secepat nya ya soalnya mau di kumpul kan esok hari​​

Penentuan Asam BasaTolong di jawab secepat nya ya soalnya mau di kumpul kan esok hari​​

Berdasarkan definisinya bentuk molekul dipengaruhi oleh ...,

Mengapa unsur tidak dapat diuraikan lagi

Nama iupac produk utama reaksi antara formaldehida dengan reagen grignard, metilmagnesium bromida adalah

Sudut ikatan dalam molekul air adalah 104,5°, lebih kecil dari sudut tetrahedron (109,5°). hal ini terjadi karena

volume dari gas SO (Mr64) Dengan massa 8 gram adalah​

Mengapa tabel periodik kiri ke kanan jari jari atom bersifat negatif

1. Buatlah satu contoh penerapan berpikir komputasional dalam bidang Pendidikan yang menggunakan metode Computational Thingking (Decompotition, Patter … n Recognition, Abstraksi, Algorithm Design​

Rumusan dari hukum konversi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan volume dan hukum Avogadro

Semua analis dan operator industri setuju bahwa alkalinitas (alkalinity) adalah salah satu parameter penentu kualitas air dan “cost” pada pengolahan air dengan sistem boiler. Hal ini karena beberapa masalah muncul ketika nilai alkalinitas terlampau tinggi seperti efek foaming dan carryover, lebih lanjutnya dapat memunculkan kerak (scaling) pada sistem boiler terutama pada turbin. Hal ini tentunya dapat dicegah dengan melakukan monitoring pada air boiler (boiler water) selama proses berlangsung sesuai dengan standard APHA 2320. Lalu bagaimana cara praktis untuk melakukan monitoring pada alkalinitas?

Telah dibahas di artikel sebelumnya bahwa monitoring dan treatment yang tepat dapat mengoptimalkan kinerja boiler. Oleh karena itu, perlu adanya pengecekkan dari awal pengambilan air umpan (feedwater) hingga air hasil pengolahan (boiler water). Nilai – nilai terkait parameter boiler ini telah dicantumkan pada Standard Nasional Indonesia (SNI) nomor 7268 tahun 2009 yang beberapa diantaranya ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Parameter pada Boiler Silinder (Ketel Uap Silinder)

Kategori Boiler

Tekanan Uap Permukaan (kg/m2 h)

Air Pengisi Ketel Uap / Air umpan Boiler (Boiler feedwater)

Air Ketel Uap / Air Boiler (Boiler water)

PH (25oC)

Kesadahan

Lemak

DO (O2 mg/L)

PH (25o C)

M – alkalinitas : pH 4.8

P – alkalinitas

pH : 8.3

DHL (uS/cm)

Tekanan Operasi Maksimum 1 Mpa (1 – 10 kgf/cm2)

30 maks

7 s/d 9

80

0

0

11.0 s/d 11.8

100 s/d 800

80 s/d 600

Maks 4000

30 - 60

7 s/d 9

1

0

0

11.0 s/d 11.8

100 s/d 800

80 s/d 600

Maks 4000

> 60

7 s/d 9

1

0

0

11.0 s/d 11.8

100 s/d 800

80 s/d 600

Maks 4000

Antara 1 – 2 Mpa (10 – 20 kgf/cm2)

-

7 s/d 9

1

0

0

11.0 s/d 11.8

100 s/d 800

80 s/d 600

Maks 4000

Alkalinitas (alkalinity) adalah parameter tingkat kebasaan karena adanya ion karbonat (CO3 2-), ion bikarbonat (HCO3-) dan ion hidroksida (OH-). Pada dasarnya, ion – ion alkalinitas diperlukan untuk melindungi sistem boiler dengan mengontrol pH dan mencegah adanya pengkaratan asam. Namun jumlahnya tetap haruslah ditekan agar tidak menyebabkan masalah. Menurut APHA 2320B, tipe alkalinitas (alkalinity) dibagi menjadi p-alkalinitas dan t-alkalinitas yang masing – masing dapat dijabarkan sebagai berikut :

  • P – alkalinitas adalah alkalinitas yang dideteksi dengan menitar sampel hingga pH 8.3 dengan indikator phenolphtalein (indikator PP).

  • T – alkalinitas, adalah alkalinitas yang dideteksi dari hasil titrasi sampel dengan menggunakan campuran bromkresol hijau (bromcressol green) dan metil merah (methyl – red) hingga titik akhir titrasi adalah 4.5. T- alkalinitas juga disebut sebagai total alkalinitas.

Pembagian tipe alkalinitas (alkalinity) juga dapat ditulis sebagai alkalinitas tipe p, m dan o. Yang berbeda hanyalah tipe alkalinitas m adalah total alkalinitas, sedangkan o alkalinitas melambangkan OH–alkalinitas. Namun pada dasarnya korelasinya tetap pada perhitungan kadar ion karbinat, ion bikarbonat dan ion hidroksida. Korelasi antara ketiga ion ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Korelasi Tipe Alkalinitas

Keadaan (Hasil titrasi)

Alkalinitas – Hidroksida sebagai CaCO3

Alkalinitas – Karbonat sebagai CaCO3

Konsentrasi Bikarbonat sebagai CaCO3

P = 0

0

0

T

P < ½ T

0

2P

T - 2P

P = ½ T

0

2P

0

P > ½ T

2P - T

2 (T – P )

0

P = T

T

0

0

Keterangan ;

P adalah Alkalinitas Phenolphtalein

T adalah Total Alkalinitas

Sesuai dengan APHA 2320, metode yang tepat untuk uji alkalinitas air boiler adalah dengan menggunakan metode titrimetri. Pada prinsipnya, metode ini dilakukan dengan mereaksikan ion hidroksida yang ada pada sampel dengan suatu standard asam hingga tercapainya kesetimbangan. Dalam hal ini larutan standard asam yang biasa digunakan adalah asam sulfat (Sulfuric acid, H2SO4) atau asam klorida (Hydrochloric acid, HCl).

Umumnya metode titrimetri ini dilakukan dengan 2 cara yaitu, mengamati perubahan warna (color change) yang terjadi pada sampel dan secara potensiometrik. Metode titrimetri “color change” menggunakan indikator dan titrasi dilakukan hingga tercapainya titik akhir titrasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna yang terjadi. Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan glassware kit ataupun dengan menggunakan suatu test kit yang telah disetujui oleh suatu standar Internasional. Nilai titik ekuivalen yang direkomendasikan oleh standard APHA 2320 tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai pH Titik Akhir Titrasi

Kondisi Analisa

PH Titik akhir Titrasi

Total Alkalinitas

Phenolphtalein Alkalinitas

30 mg/L CaCO3

4.9

8.3

150 mg/L CaCO3

4.6

8.3

500 mg/L CaCO3

4.3

8.3

Sedikit berbeda dengan metode “color change”, metode titrimetri secara potensiometrik dilakukan dengan menggunakan alat titrator otomatis (automatic titrator). Pada perlakuan ini, sampel dititrasi dengan larutan standard asam tanpa jeda dan tanpa adanya perekaman nilai pH intermediet. Dalam hal ini, kurva titrasi akan direkam untuk memastikan bahwa titik ekuivalen telah tercapai dengan menambahkan sedikit larutan standard asam dan dihitung dengan rumus berikut :

Alkalinitas adalah salah satu yang dilakukan untuk mengukur kualitas air. yang ingin

Dengan

A adalah volume larutan standard asam yang digunakan (mL);

N adalah Normalitas larutan standard asam yang digunakan (N);

atau

Alkalinitas adalah salah satu yang dilakukan untuk mengukur kualitas air. yang ingin

dengan

t adalah titer dari larutan asam standard (mg CaCO3 / mL).

Selain metode titrasi, alternatif pengukuran total alkalinitas dapat dilakukan secara spektrofotometri menggunakan Hach Method 10239. Prinsipnya adalah ion karbonat dan ion lain yang ada pada sampel akan bereaksi dengan perak nitrat yang ada pada reagen sehingga pH sistem berubah dan memunculkan warna sehingga dapat diukur pada panjang gelombang 615 nm. Total alkalinitas yang terukur dengan metode ini akan muncul pada display sebagai mg/L CaCO3.

Dalam mengukur kadar alkalinitas pada sampel air boiler, metode titrimetri maupun metode spektrofotometri dapat menjadi alternatif satu sama lain. Namun pemilihan metode tetap bergantung pada regulasi yang berlaku serta kebutuhan yang ada pada perusahaan terkait.

Referensi :

American Public Health Association, American Water Works Association, Water Environment Federation. 1999. Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater, “Standard Method 2320 : Alkalinity. “

Badan Standadisasi Nasional. 2009. SNI Nomor 7268 Syarat – Syarat Air Pengisi Ketel Uap dan Air Ketel Uap

Hach Company. 2014. Method 10239 : Alkalinity Total

Hall, Stephen. 2012. Branan's Rules of Thumb for Chemical Engineers Fifth Edition : Chapter 9 “Boilers”. Elsivier.