Sikap masyarakat yang dapat mendorong terjadinya integrasi bangsa adalah

Ilustrasi Faktor Pendorong Integrasi. Foto: Unsplash.com

Dalam masyarakat yang majemuk, proses integrasi kerap terjadi sebagai bentuk penyesuaian atas perbedaan yang ada. Dengan demikian, integrasi akan mewujudkan kesatuan yang utuh dalam sebuah masyarakat.

Terwujudnya kesatuan dalam masyarakat, tak lepas dari faktor pendorong integrasi dan hal-hal yang melandasi terjadinya proses integrasi tersebut.

Merujuk pada buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI yang disusun oleh Puline Pudjiastiti, integrasi sosial dapat dipahami melalui dua pengertian dasar.

Pertama, integrasi dapat diartikan sebagai pengendalian atas penyimpangan sosial atau konflik dalam sistem sosial. Kedua, integrasi dapat diartikan sebagai proses menyatukan unsur-unsur yang memicu konflik.

Inilah mengapa, integrasi dapat dikatakan sebagai penyesuaian unsur yang berbeda dalam masyarakat, sehingga terwujud kesatuan yang utuh. Selain itu, integrasi sosial dapat mencegah disintegrasi antar-masyarakat akibat terjadinya konflik secara sosial maupun budaya.

Landasan dan Syarat Terjadinya Integrasi Sosial

Menurut sumber yang sama di atas, integrasi sosial memiliki tiga landasan, antara lain:

  1. Tumbuhnya konsensus di antara sebagian anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai kemasyarakatan dan bersifat mendasar.

  2. Terdapat suatu kondisi masyarakat menjadi anggota berbagai kondisi sosial (cross cutting affiliations). Misalnya, terjadi integrasi antar-masyarakat karena terdapat anggotanya yang menjadi anggota kelompok masyarakat lain.

  3. Adanya kondisi penetralan konflik dengan munculnya loyalitas ganda (cross cutting loyalities).

Sementara itu, syarat terjadinya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff antara lain sebagai berikut:

  1. Terdapat anggota masyarakat yang saling mengisi satu sama lain.

  2. Adanya kesepakatan atau konsensus bersama yang berkaitan dengan norma dan nilai.

  3. Pelaksanaan nilai dan norma secara konsisten dalam sebuah masyarakat.

Ilustrasi proses integrasi sosial. Foto: Unsplash.com

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Sebagai salah satu proses sosial dalam masyarakat, integrasi dapat terwujud dengan adanya beberapa faktor yang memengaruhinya.

Dalam buku Sosiologi: Jilid 2 yang disusun oleh Kun Maryati, faktor pendorong integrasi sosial di antaranya:

  1. Munculnya toleransi antar-kelompok masyarakat yang berbeda. Toleransi yang terjadi secara tak langsung dapat mendorong komunikasi efektif antar-kebudayaan yang berbeda. Sehingga integrasi dapat terwujud di antara mereka.

  2. Adanya kesempatan yang seimbang dalam perekonomian bagi berbagai golongan berlatar belakang berbeda. Kondisi itu dapat mempercepat terjadinya proses integrasi sosial. Mengingat dalam suatu sistem ekonomi, tiap individu akan mendapat kesempatan yang sama atas kedudukan tertentu melalui kemampuan masing-masing.

  3. Sikap saling menghargai kebudayaan orang lain. Dengan begitu, tiap anggota masyarakat menjadi pendukung antar-kebudayaan satu sama lain, sehingga integrasi mudah diwujudkan.

  4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di kelompok masyarakat. Sikap ini dapat diterapkan jika penguasa memberi kesempatan yang sama bagi golongan minoritas dalam hak maupun aspek lainnya.

  5. Persamaan dalam unsur kebudayaan. Hal itu akan mendekatkan tiap anggota masyarakat, sehingga menghilangkan berbagai prasangka yang mungkin muncul di antara pendukung suatu kebudayaan.

  6. Terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi) yang merupakan dua pendukung kebudayaan berbeda. Dalam sistem sosial masyarakat Indonesia, perkawinan merupakan proses menyatukan dua keluarga. Dengan demikian, integrasi juga dapat terjadi melalui perkawinan campuran.

  7. Adanya musuh bersama dari luar dapat memperkuat kesatuan masyarakat. Karena adanya ancaman dari musuh, masyarakat dengan berbagai jenis atribut kebudayaan akan bersatu melawannya.

Itulah uraian yang berkaitan dengan landasan, syarat, dan faktor pendorong integrasi sosial. Dengan memahami konsep integrasi, kita akan memahami bagaimana masyarakat dapat bersatu melalui sistem norma dan nilai yang berlaku.


Page 2